Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

Lokalzone - Akhir pekan lalu warga Desa Wanagiri digegerkan dengan penemuan kerangka orok olehseorang warga yang tidak sengaja melintas di hutan setempat. 

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, orok tersebut ditemukan oleh Nyoman Widiada (29) bersama Putu Heri Budariawan yang hendak pulang kerumah orang tuannya. Saat ditengah perjalanan di hutan Banjar Dinas Wanagiri, Kecamatan Sukasada keduanya menemukan bungkusan kain warna putih yang setengahnya tertanam di tanah.

Karena curiga kain itu ditarik dan dicungkil menggunakan kayu hingga bungkusan yang ada didalamnya terlihat, setelah dibukadidalamnya berisi kerangka bayi yang sudah kering. 

Kasubbag Humas Polres Buleleng AKP Agus WIdarma Putra, Senin (29/9/2014) di Mapolres Buleleng membenarkan adanya penemuan bayi tersebut dan saat ini sudah diserahkan ke RSUD Singaraja langsung saat ditemukan pada hari Sabtu (27/9/2014) lalu. "Dari hasil pemeriksaan dokter terhadap kerangka bayi itu diperkirakan umur bayinya baru enam bulan, sudah diserahkan ke RSUD Singaraja," papar Agus Widarma Putra.
Lokalzone - Aksi penganiayaan terhadap seorang perempuan kembali terjadi kali, ini terjadi lantaran dipicu dengan penjelasan pertanggung jawaban keuangan keperluan upacara pengabenan dari korban, Ni Ketut Tistawati (49) seorang PNS yang beralamat di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Astini mendapat bogem mentah. 

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, penganiayaan tersebut terjadi pada akhir pekan lalu dimana korban datang ke rumah pelaku, I Wayan Swindiantara (60) yang beralamat di Jalan Ahmad Yani Gang Dewi Sita, Singaraja. Disana pelaku meminta penjelasan pertanggung jawaban keuangan, pasalnya Tistawati dipercaya untuk mengambil uang di koperasi untuk segala pembayaran omgkos tukang, upacara pengabenan dan keperluan lainnya. 

Namun sepertinya saat itu pelaku tidak terima dengan penjelasan dari korban hingga terjadi perdebatan dan pemukulan oleh pelaku. "Sesuai laporan korban, saat itu dirinya sedang memberi penjelasan keuangan, disana terjadi perdebatan dan akhirnya terjadi aksi pemukulan," ungkap Kasubbag Humas Polres Buleleng AKP Agus Widarma Putra membenarkan, Senin (29/9/2014) di Mapolres Buleleng.

Akibat kejadian tersebut Ketut Tistawati mengalami bengkak dan sakit di bagian wajah, tepatnya bibir yang dipukul oleh pelaku. Tidak terima, dengan kejadian ini pun sudah dilaporkan ke Mapolres Buleleng untuk ditindak lanjuti oleh Kepolisian.
-
Lokalzone - Aksi penganiayaan terhadap wanita kembali terjadi, hanya saja kali yang menjadi korbannya adalah selingkuhan pelaku sendiri yang dipicu lantaran cemburu buta. 

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun di, diketahui Gede Sumertha Yasa alias Desu (22) yang beralamat di Banjar Dinas Beji, Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, walau sudah memiliki seorang istri dan anak juga menjalin hubungan terlarang dengan Ketut Wariningsih (32), alamat di Jalan Sam ratulangi, Kelurahan Penarukan.

"Antara korban dan pelaku, ada hubungan pacaran. Dipicu rasa cemburu sehingga terjadi penganiayaan," papar Kasat Reskrim AKP Ketut Adnyana TJ, Jumat (26/9/2014) di Mapolres Buleleng.

Berdasarkan keterangan korban kepada Polisi kejadian tersebut dipicu lantaran Pelaku yang cemburu terhadap korban yang tiba-tiba datang ketika dirinya sedang menyetrika pakaian dan langsung melayangkan pukulan kearah wajah hingga terjatuh kelantai lalu diseret sejauh 5 meter. Korban yang sempat berupaya kabur pun berhasil dikejar dan dicekik dari belakang sebelum akhirnya dilerai oleh teman korban.
 
Namun dari pengakuan Desu aksi penganiayaan yang dilakukannya pada hari Rabu (24/9/2014) itu dilakukan lantaran tidak diijinkan pulang oleh korban dan akhirnya melakukan pemukulan sebanyak satu kali kearah muka hingga korban jatuh kelantai.

Aksi penganiayaan ini rupanya tidak hanya kali ini saja terjadi, sebelumnya hal yang sama juga terjadi pada bulan Desember 2013 dan dapat diselesaikan dengan jalan kekeluargaan. Apapun alasannya kini akibat perbuatannya itu Desu harus berurusan dengan pihak Kepolisian dan dijerat dengan pasal 351 ayat 1 KUHP dengan ancaman hukuman 2 tahu 8 bulan penjara.
- -
Lokalzone - Akibat memalak dan menganiaya dagang bakso dengan senjata tajam kini Gede Putra Sanjaya (21) yang beralamat di Desa Samirenteng, Kecamatan Tejakula harus berurusan dengan pihak berhajib untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. 

Berdasarkan keterangan dari Kasat Reskrim AKP Ketut Adnyana TJ, Jumat (26/9/2014) di Ruang Pers Humas Polres Buleleng, kejadian tersebut berawal dari pelaku yang nongkrong dan minum minuman keras di depan Alfamart Jalak Putih, Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Banyuasri sekitar pukul 01.00 wita.

"Pada saat itu pelaku minum bersama teman-temannya di TKP. Setalah itu minta rokok kepada korban, karena rokok tidak sesuai keinginan tersangka mengambil sebilah pisau di jok motor dan menodongkannya keleher korban," ungkap Adnyana TJ.

Akibat kejadian tersebut korban Ahmad Wahyudi (17) yang kesehariannya bekerja menjual bakso di TKP mengalami luka gores pada bagian leher dan langsung melaporkan kejadiaan tersebut ke kantor Polisi. Alhasil Putra Sanjaya langsung digelandang ke Mapolres Buleleng beserta barang bukti sebilah pisau sepanjang 30 cm.

Ketika ditanyakan alasan memalak, Sanjaya yang juga seorang pengangguran ini mengaku melakukan hal tersebut lantaran mabuk sehabis minum arak bersama keempat teman-temannya. "waktu itu mabuk sehabis minum," kata Sanjaya.

Akibat ulahnya itu kini Sanjaya terpaksa meringkuk di Rumah Tahanan Polres Buleleng dan dijerat dengan pasal 351 ayat (1) dan (4) KUHP dengan ancaman hukuman penjara dua tahun delapan bulan.
- -
Lokalzone - Diduga hendak melakukan aksi pencurian di Pura Pulaki, Kecamatan Gerokgak, Kamis (25/9/2014) dini hari kemarin sekitar pukul 01.30 wita, tiga orang pelajar sebuah pondok pesantren di Kecamatan Gerokgak diamankan Polisi.

Informasi dihimpun di Mapolsek Gerokgak kemarin menyebutkan, sebelum kejadian ketiga pelajar masing-masing berinisial KF (17), dan dan HB (19) keduanya warga Banjar Dinas Pegametan, Desa Sumberkima, dan MA (17), asal Sumenep, Jawa Timur nongkrong di sekitar TKP. Saat itu, seorang saksi yang juga pemangku di pura setempat curiga dengan gelagat ketiga pelajar pondok pesantren tersebut yang diketahui sedang mengendap-ngendap di tengah kegelapan di sekitar Pura.

Kapolsek Gerokgak Kompol Putu Juen seizin Kapolres Buleleng AKBP Benny Arjanto ketika dimintai konfirmasi membenarkan anggotanya sempat mengamankan ketiga pelajar yang diduga melakukan aksi pencurian atas laporan warga / saksi.
 
Kompol Juen mengatakan, dari hasil introgasi anggotanya ketiga pelajar itu di TKP hanya nongkrong dan mengaku tidak ada maksud akan melakukan aksi kriminal. “Memang anggota sempat mengamankan ketiga pelajar itu, cuma dari keterangan mereka di TKP hanya main-main saja dan tidak ada bukti yang mengarah aksi kriminal,” ungkap Putu Juen.

Atas hasil pemeriksaan itu Polisi memanggil orang tua ketiga pelajar itu dan mengingatkan peran orang tua agar memberikan pembinaan kepada ketiganya. “Kita serahkan kepada orangtuanya dan kami minta dibina jangan membiarkan anak-anak pada jam-jam dinihari masih berkeliaran di jalanan,” imbuhnya.
-
Lokalzone - Sekarang ini sudah ada kurang lebih 1,3 miliar orang yang menjadi pengguna layanan jejaring sosial raksasa, Facebook, di seluruh dunia. Ada kabar bahwa, sebentar lagi Facebook berlakukan sistem berbayar untuk menikmati semua layanannya.

Kabar yang dilansir pertama kali oleh sebuah website bernama National Report tersebut menyeruak dan menghebohkan internet, khususnya para pengguna layanan Facebook di mana saja. Dalam laporannya, Facebook akan memberlakukan sistem berbayar bagi siapa saja yang ingin menggunakan layanan mereka.

"Sampai dengan bulan Agustus 2014, Facebook telah memiliki 1.317 miliar pengguna. Apabila dari total pengguna itu, 75 persen membayar layanan kami sebesar USD 3 (sekitar Rp 35 ribuan), maka perusahaan akan mendapatkan pemasukan sebesar USD 36 miliar. Apabila kita tidak melakukan sesuatu, maka ditakutkan Facebook akan tutup di kemudian hari," jelas CEO Facebook, Mark Zuckerberg.

Bahkan dalam website tersebut juga menyebutkan bahwa juru bicara Facebook Paul Horner mengatakan kepada CNN, biaya pembiayaan Facebook sangat tinggi, karenanya dibutuhkan bantuan kesadaran untuk saling menjaga situs jejaring sosial tersebut tetap ada. Sistem berbayar itu akan mulai diberlakukan per tanggal 01 November 2014 mendatang.

Sayangnya, apa yang diberitakan oleh National Report tersebut ternyata hanyalah berita hoax belaka. Bahkan apa yang dilontarkan baik oleh juru bicara Facebook atau Mark Zuckerberg sendiri juga palsu.

Walaupun belum ada konfirmasi resmi dari pihak Facebook, namun sangkalan akan berita hoax tersebut bermunculan. Satu bukti bahwa tidak akan ada sistem berbayar di Facebook karena di halaman depan website itu sendiri masih terpampang dengan jelas tulisan, "Free and always be."

Tentunya bukan kali ini saja berita semacam ini menyeruak, karena dari tahun ke tahun, seperti contohnya di tahun 2011 sampai dengan 2013 kemarin, informasi serupa juga pernah muncul dan menghebohkan internet.
- -
Lokalzone - Sejumlah warga Desa Gitgit dan anggota Polsek Sukasada hari ini, Rabu (24/9/2014) mendapatkan pekerjaan yang tidak biasa dilakukannya sehari-hari, pasalnya kali ini mereka harus berurusan dengan seorang Bule yang diduga stres dan nyaris bunuh diri dengan melompat ke air terjun.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, Stefan Prenzlau (40) seorang turis berkewarganegaraan Jerman itu datang dan berbelanja di sebuah warung di Desa Gitgit. Kejanggalan muncul ketika hendak dimintai uang pembayaran, bahkan tanpa diketahui sebabnya Stefan mulai ngamuk-ngamuk tidak karoan.

Tidak hanya itu Stefan juga diketahui membuka pakaiannya dan berlari telanjang di perkebunan warga hingga sengalami luka-luka di sekujur tubuhnya. Beruntung sebelum bunuh diri dengan melompat ke air terjun bisa diamankan oleh warga setempat bersama Polisi.

Stefan yang mengalami luka pada bagian tangan dan kaki selanjutnya dibawa kerumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut. Hingga berita ini ditulis belum diketahui apa penyebab Bule ini bertingkah nyeleneh hingga nekat hampir bunuh diri.
- -
Lokalzone - Untuk mencegah semakin banyaknya remaja yang menjadi korban sia-sia di Jalan Raya Kapolsek Sawan AKP Made Mustiada, SH turun langsung ke sekolah untuk memberikan sosialisasi kepada sejumlah murid SMA akan bahaya prilaku tidak sehat dalam berkendara termasuk dampak buruk narkoba. 

Dalam Sosialisasi yang diadakan di SMA 1 Sawan, Kapolsek Sawan dengan didampingi Kanit Binmas Ipda Nyoman Subrata, Kanit Lantas Made Sadnyana memaparkan salah satu pemicu dari kecelakaan yang banyak terjadi saat ini disebabkan banyaknya pengemudi yang tidak mentaati peraturan lalu lintas.

"Kita memberikan sosialisasi pemahaman tentang tata tertib berlalulintas dan dampak buruk Narkoba supaya para siswa dan siswi ini tidak menjadi korban berikutnya," ungkap Made Mustiada ketika dikonfirmasi terkait kegiatan tersebut, Rabu (24/9/2014) siang di Mapolsek Sawan.

Dirinya juga sangat menyayangkan angka kecelakaan yang masuk di Mapolres Buleleng selama bulan September cukup tinggi, beberapa diantaranya diakibatkan karena beberapa pengendara yang tidak mengikuti tata tertib berlalu lintas sesuai Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009.

"Angka kecelakaan bulan ini cukup tinggi dan banyak dipicu karena prilaku yang tidak sehat dalam berlalu lintas, seperti ngebut-ngebutan, melanggar rambu-rambu lalu lintas, menyalip tidak pada tempatnya, tidak memakai helm, dan yang sering kita jumpai banyak yang menggunakan HP sambil mengemudi. Pemahaman ini yang ingin kami tanamkan kepada para remaja," ungkap Made Mustiada.

Tidak hanya tata tertib berlalu lintas Kapolsek yang juga sempat bertugas sebagai Kasat Narkoba Polres Buleleng ini juga memberikan pemahaman dasar tentang Narkotika maupun Psikotropika baik yang bersumber dari tanaman maupun bukan tanaman termasuk Prekusornya, supaya para remaja bisa mengetahui dampak buruk dan menjauhi barang tersebut.
Sedikitnya 600 orang pendengar yang terdiri dari para siswa-siswi, Mahasiswa PPL, Guru beserta staf sekolah mendengarkan dengan seksama dengan sesekali memberikan umpan balik berupa pertanyaan dan apresiasi akan pengarahan yang diberikan oleh Kapolsek Sawan. Rencanannya dari Jajaran Polsek Sawan akan melaksanakan kegiatan sosialisasi ini secara berkesinambungan ke sejumlah sekolah lainnya yang ada di Kecamatan Sawan.
Lokalzone - Sempat lama menunggu, kepastian pendaftaran calon pegawai negeri sipil (CPNS), akhirnya disampaikan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Buleleng. BKD Buleleng akan memasang pengumuman formasi pada 29 September mendatang, dan pendaftaran sudah bisa dilakukan pada 30 September mendatang, melalui sistem pendaftaran online. 

Hal itu ditegaskan Kepala BKD Buleleng Ni Made Rousmini, saat ditemui di Singaraja, Rabu (24/9/2014) kemarin. Rousmini memastikan pendaftaran bagi pelamar CPNS di Kabupaten Buleleng, sudah bisa dilaksanakan pada 30 September mendatang. Pendaftaran dilakukan bersamaan dengan kabupaten/kota lain di Bali.

“Hasil koordinasi kami dengan BKD provinsi, pengumuman sudah kami pasang tanggal 29 September, dan pendaftaran online sudah bisa dilakukan tanggal 30 September. Nanti untuk berkas pendaftaran dan kelengkapan administrasi, bisa dikirimkan ke kami lewat jasa pos,” ujar Rousmini.

Rousmini mengatakan saat ini BKD Buleleng tengah mempersiapkan simulasi ujian computer assisted test (CAT), karena sistem ujian itu tergolong baru, dan banyak masyarakat yang masih merasa awam. Simulasi ujian CAT rencananya akan digelar pada Minggu (28/9) mendatang di GOR Bhuana Patra Singaraja. “Mulainya jam sembilan pagi dan semuanya gratis,” imbuhnya.

Untuk simulasi ujian CAT itu, BKD Buleleng telah menggandeng Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Kantor Regional X. Nantinya proses simulasi ujian CAT akan diawasi langsung oleh BKN Kanreg X, mulai dari asistensi dan pendampingan.

“Kami titik beratkan simulasi CAT ini dulu, karena sistemnya baru. Jadi nanti kelulusan ditentukan pusat, bukan kami. Karena kan ada seleksi administrasi lewat berkas yang dikirimkan, dan hasil ujian CAT itu,” tandas Rousmini.
-
Lokalzone - Moh Hosen (22) lari terbirit-birit ketika melihat ada seragam polisi di sebuah kamar saat dia membobol rumah milik Siti Hutasoit di Perumahan Sekar Antasura No 30S, Peguyangan, Denpasar, 2 Sepetember silam. Spesialis pembobol rumah kosong ini akhirnya ditangkap Polsek Denpasar Barat (Denbar) di Jalan Antasura Gang Sukun saat pulang menuju kosnya di Jalan Antasura Gang Jepun No 5, Denpasar Rabu (17/9/2014) lalu. 

Moh Hosen sudah tiga kali melakukan aksi bobol rumah, dan semuanya dikuras saat rumah keadaan kosong. Ketiga rumah yang dia bobol juga tidak jauh dari tempat dia tinggal, radius 1-2 km. Rumah pertama korbannya Wuryanto (39) di Perum Sekar Antasura No 9, Peguyangan Kangin, Denpasar 27 Juni 2014 lalu. Rumah pendeta ini dia masuki sekitar pukul 21.00 Wita. 

Pelaku sempat memanjat pohon pepaya sebelum masuk melalui pagar dan menjebol pintu rumah. Di dalam rumah ini pelaku membawa lari sebuah senapan angin beserta pelurunya, gitar akustik, speaker, radio, perhiasan dan beberapa barang lain. 

Sementara di rumah kedua milik Hadi Purnomo (47) di Jl Antasura IV, Benaya Peguyangan, Denpasar, Moh Hosen membobol waktu pemilik rumah mudik ke Jawa. Diketahui pemilik rumah pada 6 Agustus tersangka membawa lari satu unit sepeda motor Vario, laptop, ponsel, dan memori card. " Di rumah ini, pelaku masuk melalui pintu samping, dan menuju ruang utama rumah, pelaku sempat mematikan CCTV " kata Kapolsek Denbar Kompol I Made Joni Antara Putra di Mapolsek Denbar.
-
Lokalzone - Setelah 12 tahun vakum menjadi tuan rumah Kejuaraan Nasional Adventure Offroad, Bali akhirnya terpilih menjadi tuan rumah pada penyelenggaraan putaran Final Indonesia Xtreme Adventure Offroad Team 2014.

Meski baru ketiga kalinya mengikuti Indonesia Xtreme 4x4 Team Adventure Offroad 2014. Dasico Group yang memiliki team Adventure Offroad "Dasico Uma Dui" mau dan bersedia menjadi tuan rumah pada penyelenggaraan kejuaraan nasional tersebut.

Dalam Kejurnas GT Radial Exstrim Offroad Team Seri IV yang diadakan di Sirkuit Kubutambahan, Buleleng tersebut nampak dihadiri juga oleh Bupati Buleleng Ir. I Putu Agus Suradnyana didampingi Ketua DPR D Buleleng, Ketua Koni Propensi Bali dan Kepala SKPD lingkungan Kabupaten Buleleng, sedangkan dari pihak keamanan diawaki oleh personel Polsek Kubutambahan yang dipimpin langsung oleh Kapolsek AKP I Wayan Sueca.

Adanya iven-iven seperti ini sangat diapresiasi oleh Bupati Buleleng karena dapat memacu kemajuan dunia otomotif di daerah Bali khususnya Buleleng, sekaligus dengan harapan mampu mendongkrak promosi pariwisata di daerah Buleleng.

Oding Ananta selaku pimpinan Dasico mengatakan, pihaknya menjadi tuan rumah kejurnas sebagai suatu kesempatan juga untuk memunculkan dan membina para offroader muda di Bali agar bisa menjadi team tangguh yang bisa bersaing di kancah nasional.
- -
Lokalzone - Microsoft dan gelar miliarder terkaya dunia, merupakan dua hal yang sangat melekat pada diri Bill Gates. Uniknya, dalam enam bulan terakhir, Gates berhasil menambah kekayaan hingga US$ 6 miliar tapi bukan dari Microsoft. 

Mengutip laman Business Insider, Senin (22/9/2014), menurut Forbes, Gates kini memiliki kekayaan hampir US$ 82 miliar yang menyebabkan dirinya turun ke peringkat kedua sebagai orang terkaya dunia. Posisi pertama ditempati miliarder asal Meksiko Carlos Slim dengan total harta US$ 85,4 miliar.

Sementara menurut Bloomberg, Gates masih merupakan miliarder terkaya dunia dengan jumlah kekayaan sekitar US$ 86,5 miliar.

Dari investasinya, pendiri Microsoft ini berhasil menambah total harta sekitar US$ 6 miliar dalam enam bulan terakhir. Tapi itu semua tidak berasal dari Microsoft.

Saat Microsoft melepas saham perdananya ke publik pada 1986, Gates memiliki bagian sebanyak 45 persen atau satu miliar saham. Sejak 1994, dia telah menjual sebagian besar sahamnya bernilai US$ 40 miliar.

Saat ini, kekayaannya banyak datang dari Cascade, sebuah perusahaan investasi swasta yang mengelola sebagian besar modalnya. Perusahaan tersebut tak perlu melaporkan pendapatannya karena memang tidak diharuskan.

Perusahaan tersebut mengelola saham Gates di beberapa perusahaan seperti Canadian National Railway, AutoNation Inc., Berkshire Hathaway, dan Republic Services Inc. Gates juga memiliki saham bernilai signifikan di Deere & Co, Liberty Global, dan Waste Management.

Berbicara mengenai properti, dia memiliki sejumlah saham di beberapa hotel kelas atas termasuk Charles Hotel, di Cambridge, Ritz Carlton di San Francisco, Four Seasons Holdingm dan arena balap kuda seluas 490 hektar.

Meski begitu, saat ini dirinya masih memiliki kurang dari 300 juta lembar saham di Microsoft. Tetap saja, tak perlu diragukan lagi, Gates pantas menyandang miliarder atau manusia terkaya di dunia.
- -
Lokalzone - Korban sia-sia di Jalan raya kembali bertambah, kali ini seorang remaja menghembuskan nafas terakhir lantaran mengalami kecelakaan beruntun yang berakhir dengan dilindas mobil. 

Kecelakaan tesebut terjadi pada hari Minggu, (19/9/2014) pukul 17.00 wita di Jalan Provinsi Singaraja-Busungbiu, Desa Bubunan, Kecamatan Seririt. Berdasarkan catatan di Mapolres Buleleng, Senin (20/9/2014) disebutkan kecelakaan tersebut dipicu oleh Ketut Suprawan (16) yang beralamat di Desa Petemon, Kecamatan Seririt, yang saat itu sedang mengendari sepeda motor DK 5827 UC dari arah selatan menuju ke utara.

Saat hendak menyalip sepeda motor DK 7985 UJ yang dibawa oleh Komang Mudiarta (18) dari Desa Bubunan, Kecamatan Seririt, mengambil haluan terlalu kekiri hingga terjadi senggolan yang mengakibatkan keduaanya terjatuh. Namun nahas saat terjatuh dari arah selatan muncul sebuah mobil DK 1681 UI yang dikendarai oleh Ida Putu Parmita (34) dari Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak yang langsung menerjang Ketut Suprawan yang saat itu terjatuh ketegah jalan.

Akibat kejadian tersebut Ketut Suprawan mengalami luka parah dari patah tulang paha, lengan kiri, serta robek pada bagian betis dan lecet pada bagian wajah, hingga akhirnya meninggal dunia saat dilarikan kerumah sakit. Sedangkan Komang Mudiarta mengalami luka robek pada bagian lengan kiri juga sempat dilarikan ke rumah sakit. 

Dari sejumlah informasi yang berhasil dihimpun, pada saat kejadian Ketut Sutawan diduga kuat sehabis mengkonsumsi minuman keras sehingga kurang kontrol terhadap kendaraan yang digunakannya sehingga memicu kecelakaan beruntun yang akhirnya merenggut nyawanya sendiri.
-
Lokalzone - Tim Itwasum Mabes Polri yang dipimpin oleh Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Drs. I Nyoman Suryasta, Senin (22/9/2014) tiba di Buleleng untuk melakukan pemeriksaan terhadap kegiatan yang dilakukan oleh Polres Buleleng termasuk Pertanggung Jawaban Keuangan (Perwabku) selama tahun 2014. 

Berdasarkan keterangan dari Kapolres Buleleng AKBP Beny Arjanto, SiK saat dikonfirmasi disela-sela kegiatan diketahui kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutin tahunan sebagai fungsi pengawasan. "Ini merupakan kegiatan rutin tahap kedua, pertama diadakan awal tahun untuk pemeriksaan manajemen, perencanaan, dan pengorganisasian. Dan saat ini sebagai pengecekan manajemen, pelaksanaan dan aspek pengendalian dari awal tahun hingga akhir tahun," ungkap Beny Arjanto.

Selain itu dari Itwasum Mabes Polri juga memeriksa anggaran dan keuangan Polres Buleleng selama kurun waktu satu tahun termasuk pembangunan Polsek Gerokgak. "Alokasi anggaran tahun ini kurang lebih Rp 100 Milyar termasuk untuk pembangunan Polsek Gerokgak tahun ini," papar Beny Arjanto.

Sampai saat ini baru tiga Polsek yang mendapatkan jatah, sisanya seperti Polsek Tejakula, Kubutambahan, Singaraja, Celukan Bawang dan Busung Biu juga akan diperjuangkan untuk mendapatkan angaran pembangunan yang sama. Rencananya untuk tahun depan anggaran pembangunan akan dialokasikan untuk Polsek Tejakula. "Tahun ini Polsek Gerokgak, dan tahun depan untuk Polsek Tejakula dulu," kata Beny Arjanto.
Lokalzone - Terjatuh dari ketinggian 15 meter saat berada diatas tangga untuk memetik cengkeh, I Putu Mendra (68) tewas ditempat, sedangkan temannya Putu Conik ikut terjatuh mengalami luka-luka dan dilarikan ke Rumah Sakit Kertha Husada Singaraja. Berdasarkan informasi yang dikumpulkan di Mapolsek Banjar dan lokasi peristiwa menyebutkan, musibah yang menimpa warga Desa Tigawasa itu terjadi Minggu (21/9/2014). 

Jatuhnya Medra dan Conik dari tangga saat memetik cengkeh diduga karena tali pengikat tangga yang melintang di atas jalan terseret truk yang melintas dari selatan ke utara. Tertariknya tali tersebut mengakibatkan tangga yang dinaiki kedua korban roboh dan bagian tengah tangga patah. Korban Medra ditemukan terlentang di saluran got yang tidak jauh dari pohon cengkeh. Kaki kirinya patah, dan bagian kepalanya mengeluarkan darah. Sedangkan Conik ditemukan di saluran got di pinggir jalan yang agak jauh dari pohon cengkeh.


Kasubbag Humas Polres Buleleng, AKP. Made Agus Widarma Putra membenarkan Polsek Banjar masih melakukan penanganan terkait jatuhnya dua pemetik cengkeh akibat tangga yang dinaiki terseret truck. “Satu orang meninggal dunia di lokasi yang diduga akibat benturan yang keras pada bagian kepala dan satu orang masih menjalani perawatan karane mengalami luka-luka setelah keduanya terjatuh dari ketinggian 15 meter akibat tali tangga terseret truck,” papar Widarma Putra.


Sementara, informasi dilokasi peristiwa menyebutkan, tewasnya Warga Dusun Dauh Pura, Desa Tigawasa setelah sempat mendapatkan pertolongan dan dilarikan ke Rumah Sakit, namun dalam perjalanan meninggal dunia. Sejumlah warga menyebutkan, kedua korban bersama beberapa buruh lainnya memetik cengkeh milik Ketut Mulyawan.

Sebelum kejadian, Medra dan Conik memasang tangga dari bambu pada sebatang pohon cengkeh yang berada di pinggir jalan Desa Tigawasa. Untuk menguatkan tangga tersebut, Medra dan Conik mengikat tangga menggunakan tali pelastik yang kemudian diikatkan ke sebuah pohon di sebarang jalan, selanjutnya keduanya naik dan memetik cengkeh di ketinggian 15 meter, namun saat akan beristirahat tiba-tiba tangga terjatuh hingga keduanya langsung terlempar dari ketinggian. Sementara, Unit Reskrim Polsek Banjar dalam musibah itu masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi termasuk mengamankan truck dan juga pengemudinya. (bru)
-
Lokalzone - Setelah melakukan penyelidikan dan penyidikan atas aksi Curanmor di PLTGU Celukan Bawang, Unit Reskrim Polsek KP3 Laut Pelabuhan Celukan Bawang, Sabtu (20/9/2014) akhirnya mengamankan dua sepeda motor yang sempat dibawa kabur pelaku, dua sepeda motor itu ditemukan dalam waktu yang berbeda di Pelabuhan Rakyat Pegametan Desa Sumberkima Kecamatan Gerokgak dan diduga akan dikirim ke Madura. 

Kapolsek KP3 Laut Pelabuhan Celukan Bawang, AKP. Burhannudin mengatakan, sepeda motor jenis Honda Vario DK 2220 UT ditemukan pertama kali di seputaran Pelabuhan Pegametan, kemudian pada hari keempat, polisi kembali menemukan  satu sepeda motor Honda Vario DK 7105 VQ, terletak, diduga pelaku curanmor  berencana membawa motor curian ke daerah Madura.

“Penemuan kedua sepeda motor atas kerjasama anggota kepolisian bersama aparat desa. Kami mengumpulkan informasi dan saksi-saksi, sedangkan pelaku pencurian masih dalam pengejaran kami. Upaya kerjasama bersama aparat desa dan tokoh masyarakat di wilayah Celukan Bawang, semakin diintensifkan,” papar Burhannudin.

Hingga saat ini, Polsek KP3 Laut Pelabuhan Celukan Bawang masih memburu pelakunya dan juga telah melakukan Koordinasi dengan Polsek di Jajaran Polres Buleleng, “Identitas pelaku pencurian masih kami identifikasi bersama sejumlah saksi. Sedangkan, dua barang bukti sepeda motor masih diamankan di mapolsek Celukan Bawang,” ujar Kapolsek Celukan Bawang.

Sebelumnya di areal parkir PLTGU Celukan Bawang, dua buah sepeda motor hilang saat ditinggalkan bekerja oleh pemiliknya, awalnya sepeda motor Honda Vario DK 2220 UT milik Putu Widana (34) warga Desa Banjarasem, Kecamatan Seririt dan Honda Vario Hitam DK 7105 VQ, milik Muhammad Hainul Yakin (23) warga Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak. (bru)
-
Lokalzone - Program bedah rumah untuk masyarakat miskin murni datang dari Kapolres Klungkung. Gagasan Kapolres Klungkung ini sangat baik dalam membantu masyarakat yang kurang mampu, yang mana bisa ditiru Kapolres lainnya di Bali, dalam ikut membantu warga yang kurang mampu, didaerahnya masing-masing. 

Demikian dikatakan Kapolda Bali Irjen Pol. Drs. Albertus Yulius Benny Mokalu, didampingi Waka Polda Bali Brigjen Pol. Drs. IGN Raharja Subyakta, pada saat meninjau program bedah rumah yang dilaksanakan Kapolres Klungkung AKBP Ni Wayan Sri Yudayatni Wirawati SiK, bertempat di Banjar Kanginan, Desa Paksebali, Kecamatan Dawan, Klungkung, Jumat (19/9/2014) kemarin.

Kapolda juga mengatakan bahwa pengentasan kemiskinan memang merupakan tugas utama pemerintah daerah, bukan berarti pemerintah tidak mampu, karena banyak hal yang harus dikerjakan, sehingga tidak ada salahnya kalau Polisi bisa membantu.

“Saya ketahui Kapolres Klungkung ini perintis dalam beberapa hal, seperti bedah rumah, mengembangkan tanaman-tanaman papaya dan bunga dengan system organic, sekaligus menghijaukan halaman kantor dengan tanaman bunga,“ ujar Kapolda Bali.

Polri memang tidak punya uang, namun bukan berarti diam tidak berbuat apa-apa, melihat ada warga yang kurang mampu, kita Kepolisian bisa menjebantani dengan mengandeng pengusaha, salah satu contoh Kapolres Klungkung mengandeng BRI dalam melaksanakan program bedah rumah ini.

Pelaksanaan bedah rumah gagasan Kapolres Klungkung nanti akan diserahkan kepada Wayan Tampi (62) bersama istrinya Ni Wayan Jati (52) dengan delapan anaknya, yang paling kecil masih berumur empat setengan tahun yang tinggal di Banjar Kanginan, Desa Paksebali, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung.

Pada kesempatan tersebut Kapolda mengharapkan kegiatan semacam ini bisa bermamfaat bagi masyarakat nantinya, sekaligus menunjukkan bahwa Polisi itu adalah mitra dari masyarakat.

Sementara itu Kapolres Klungkung mengatakan, Masyarakat yang mendapatkan bantuan program bedah rumah peduli sesama yang dilaksanakan Polres Klungkung adalah masyarakat yang kondisi secara ekonomi dan sosial kemasyarakatan sangat minim dan masuk kedalam golongan masyarakat yang kurang mampu.

Sampai saat ini Polres Klungkung dibawah kepemimpinan AKBP Niwayan Sri Yudayatni Wirawati SiK sudah melaksanakan bedah rumah sebanyak 6 unit rumah, diantaranya 1 di Tangkedan, 1 di Sampalan Kelod, 2 di Bukit Abah dan 2 di Paksebali, biaya dari program bedah rumah ini semuanya berasal dari partisipasi jajaran Polres Klungkjung dan masyarakat.
Kapolres Klungkung AKBP Ni Wayan Sri Yudayatni Wirawati, baju orange.
- - -
Lokalzone - Buleleng, khususnya Kecamatan Gerokgak yang merupakan lintas pantura yang menghubungkan peredaran barang dari pulau Lombok, Bali dan Jawa selalu ramai dengan arus lalu lintas kendaraan yang membawa berbagai barang baik yang masuk maupun keluar Bali. 

Untuk mengantisipasi masuknya barang berbahaya seperti senjata tajam, senjata api termasuk bahan peledak yang erap digunakan untuk kegiatan terorisme, Mapolsek Gerokgak dengan dipimpin oleh Ipda Putu Sutarjana, SH melakukan razia kendaraan dengan fokus utama pemeriksaan terhadap sejumlah barang bawaan dari kendaraan dari kendaraan yang melintas di depan Mako Polsek Gerokgak, Jumat (19/9/2014) kemarin.

Dari hasil pemeriksaan sejumlah kedaraan baik sepeda motor dan mobil box aparat tidak menemukan adanya orang dan barang yang mencurigakan, namun demikian razia seperti ini rencanannya akan tetap dilaksanakan secara rutin untuk mengantisipasi masuknya barang berbahaya ke Kabupaten Buleleng.
Lokalzone - Dalam waktu yang hampir bersamaan dengan pengerebekan pabrik sabu di Buleleng, Satuan Narkoba Polres Buleleng juga melakukan penangkapan terhadap Kadek Budiana alias Konok (31) warga Desa Sidatapa, Kecamatan Banjar yang diduga kuat merupakan seorang pengedar Narkoba. 

Dari tangan Konok yang di tanggap di sebelah Pura Desa Sidatapa, Satuan Narkoba Polres Buleleng menyita empat paket sabu-sabu yang dibungkusan plastik dan lakban hitam dengan berat masing-masing 1,1 gram, dua paket seberat 2 gram dan 1 paket 0,5 gram.

"Penangkapan kami lakukan di Dusun Delod Pura, Desa Sidatapa dengan tersangka atas nama Kadek Budiana alias Konok. Dari penggeledahan kami amankan 4 paket kristal bening yang masih dalam bentuk batuan, sudah kita uji di lab merupakan sabu-sabu dengan berat 3,6 gram, Ungkap Kasat Narkoba AKP Agus Dwi Wirawan, Jumat (19/9/2014) di Mapolres Buleleng.

Berdasarkan keterangan Kabag Ops Polres Buleleng Kompol Riza Faisal pada saat pengerebekan yang dilakukan oleh Polresta Denpasar di Buleleng sudah sepengetahuan dari anggotanya. "Pada saat penangkapan dari Polres Buleleng ikut bergabung dan dari Sat Narkoba kita juga melakukan penangkapan di tempat berbeda. Tapi masih perlu didalami apakah ada keterkaitan karena sama-sama dari Sidatapa," ungkap Riza Faisal.

Namun demikian pihaknya tidak menampik jika Buleleng termasuk daerah rawan peredaran Narkoba mengingat hasil penangkapan selama tahun 2014 mencapai 20 kasus sedang tahun lalu hanya 4 kasus. "Masalah kerawanan kami rasa di setiap tempat rawan, tetapi jika kita lihat dari pengungkapan kemarin dan jumlah penangkapan dari bulan Januari hingga bulan ini semakin banyak berarti peredaran memang semakin tinggi," kata Riza Faisal.

Dari pengakuan Konok pemecahan sabu-sabu tidaklah memerlukan keahlian atau tehnik khusus, "cara mencairkan menggunakan kaca dan dibakar, tidak ada teknik khusus," ungkapnya.

Akibat perbuatannya kini Konok dijerat dengan pasal 112 ayat (1) atau pasal 127 ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.

Untuk menghindari semakin maraknya peredaran Narkoba di Buleleng, Kapolres Beny Arjanto sendiri sudah memberikan intruksi kepada para bawahannya untuk meningkatkan fungsi deteksi dini dengan menggandeng para Bhabinkamtibmas di masing-masing desa mengingat salah satu modus para pelaku menggunakan rumah atau villa yang berlokasi di tempat terpencil dan jauh dari perumahan warga.
- -
Lokalzone - Setelah cukup lama ditunggu masyarakat, akhirnya seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kabupaten Buleleng akan digelar pada bulan Oktober mendatang. 

Dengan kedatangan surat Formasi sebanyak 139 orang untuk Buleleng Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Buleleng, seleksi rencananya akan digelar pada bulen depan namun belum diketahui kapan tanggalpelaksanaannya.

"Sudah pasti dilaksanakan Oktober mendatang. Tapi tanggal berapa masih belum tahu. Kabid (Kepala Bidang) saya sekarang lagi rapat di BKN (Badan Kepegawaian Negara) Denpasar. Mungkin besok baru tahu tanggal berapa," ujar Kepala BKD Buleleng, Ni Made Rousmini.

Seleksi CPNS akan dilakukan serentak kabupaten/kota se-Bali. Mengenai tempat pelaksanaan seleksi nantinya akan dilaksanakan di kota Denpasar. Ini karena sistem seleksi akan menggunakan sistem computer assisted test (CAT) dan Buleleng masih belum memiliki infrastruktur yang memadai.
Lokalzone - Peredaran barang terlarang berupa Narkoba di Buleleng sepertinya semakin masif, bahkan dua tempat yang diduga kuat digunakan sebagai pabrik Narkoba. Kedua tempat tersebut tergolong mewah hingga luput dari perhatian warga sekitar, salah satunya merupakan sebuah vila yang bahkan para pekerja disana tidak mengetahui tempat tersebut digunakan sebagai pabrik Narkoba. 

Pengungkapan pabrik narkoba di Buleleng bermula dengan penangkapan pengedar sabu bernama Novi Hendrik Irawan di Jalan Pulau Belitung, Denpasar pada hari Selasa (16/9/2014) dengan barang bukti 19 kilogram ganja, 4,13 gram sabu dan setengah butir ekstasi oleh Polresta Denpasar. Dari hasil pengembangan, diketahui jika sabu-sabu tersebut berasal dari I Wayan Artawa alias Tawok asal Sidatapa, Buleleng. Petugas lalu melakukan pengembangan dan memburu Tawok yang akhirnya dibekuk di Seririt, Buleleng pada, Selasa malam.

Dari tangan Tawok diamankan barang bukti precursor yang merupakan bahan baku pembuatan sabu dan ekstasi. Penggeledahan dilanjutkan ke Villa Lumbung di Dusun Lebah, Kaliasem, Banjar, Buleleng yang merupakan tempat tinggal istri muda Tawok, dan di sebuah rumah yang terletak di Banjar Dinas Buanasari, Desa Kayuputih, Kecamatan Sukasada. Dari kedua tempat ini petugas Sat Narkoba Poltabes Denpasar kembali mengamankan bubuk precursor dan alat pembuat sabu serta pencetak ekstasi.

“Saya tidak tahu, cuma pada hari Rabu (17/9/2014) ada polisi datang kemari. Tamu yang menginap di kamar itu juga saya tidak tahu. Setiap hari saya datang pada pagi hingga sore hari saja,” ujar salah seorang karyawan yang tidak mau disebut identitasnya.

Sementara itu, Kapolresta Denpasar, Kombes Djoko Hariutomo yang dikonfirmasi terkait penggerebekan pabrik sabu ini membenarkannya. Namun ia enggan merinci penangkapan ini dengan alasan masih pengembangan. “Nanti akan kami rilis ke media,” ujarnya saat dikonfirmasi.

Dari informasi yang berkembang disebut-sebut Satuan Narkoba Polresta juga melakukan serangkaian penangkapan dari pengembangan kasus ini di wilayah Denpasar, sedangkan dari Mapolres Buleleng sendiri juga melakukan penangkapan disaat yang hampir bersamaan dan rencananya akan di gelar press release hari ini, Jumat (19/9/2014). 
- -
Lokalzone - Kita mungkin sudah sering mendengar tindak kejahatan yang menyasar para nasabah bank seperti dengan modus ban kempes atau keprok kaca. Kali ini di Buleleng juga terjadi kasus serupa hanya saja di sini korban kehilangan uangnya saat disimpan di jok sepeda motor. 

Kejadian tersebut bermula dari korban I Gusti Bagus Ngurah Welawa (58)seorang pensiunan PNS yang beralamat di Jalan Laksamana, Desa Baktiseraga mengambil uang sebanyak Rp 46 juta di Bank BPD Cabang Singaraja pada hari Rabu (17/9/2014) dan Rp 45 juta disimpan di jok sepeda motornya.

Dari Bank korban sempat menyelesaikan urusan ke kantor notaris bahkan kembali lagi ke Bank BPD Cabang Singaraja untuk menyerahkan kwitansi lalu pulang kerumahnya. Namun saat membuka jok sepeda motornya uang yang semula disimpan disana telah lenyap dan langsung melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Buleleng dihari itu juga.

"Berdasarkan laporan korban, sepeda motor sempat diparkir di dua lokasi yakni Bank dan kantor notaris sebelum diketahui hilang. kami masih melakukan penyelidikan, apakah hilang diparkiran bank atau di tempat lain termasuk apakah sebelumnya dibuntuti oleh pelaku seperti modus tindak kejahatan nasabah bank yang sering terjadi," papar Kasubbag Humas Polres Buleleng AKP Agus Widarma Putra membenarkan kejadian tersebut, Kamis (18/9/2014) di Mapolres Buleleng.
-
Lokalzone - Mengantisipasi timbulnya bencana alam di Bali dan Kabupaten Buleleng khususnya, Gubernur Bali Made Mangku Pastika pimpin apel siaga bencana di Lapangan Umum Seririt, Kamis (18/9/2014). Hadir dalam apel tersebut, Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG, Ketua Sementara DPRD Buleleng Gede Supriatna, Kepala BMKG Wilayah III, Kepala Basarnas Se- Bali , Kepala BPBD se-Bali, dan relawan. Apel gelar siaga bencana juga dirangkaikan dengan gladi penanggulangan bencana. 

“Sebagai salah satu kesiapan kita dalam melaksanakan misi kemanusian, saya mengapresiasi kepada seluruh pihak atas pengabdian dalam upaya penanggulangan bencana” ucap Gubernur Pastika dalam sambutanya. 

Menurut Pastika, Bali memiliki potensi ancaman bencana alam. Terlebih daerah Kabupaten Buleleng memiliki ancaman bencana yang komplek berupa tanah longsor, angin puting beliung, gelombang pasang, kekeringan dan kebakaran hutan yang sering terjadi setiap tahun dengan menelan korban jiwa dan harta benda. Namun, Gubernur Pastika mengapresiasi kesigapan jajaran Pemkab Buleleng dalam penanggulangan bencana di utara pulau bali. “Korban dan kerugian yang ditimbulkan cukup besar. Kesiap-siagaan ketersediaan personil, dukungan logistik dan lainnya yang memadai. Maka Apel ini merupakan langkah untuk merespon bencana dengan tepat dan cepat,” harapnya.

Sementara itu, Pemkab Buleleng melalui BPBD Buleleng telah memetakan daerah yang rawan berpotensi bencana alam di 9 Kecamatan. Kemudian di detailkan ke setiap Desa di Kecamatan tersebut. Peta rawan bencana baru diserahkan ke Kecamatan Sawan, yang lain menyusul jadwal penyerahan oleh BPBD Buleleng. “Kami telah memetakan resiko bencana dan peringatan dini di daerah rawan bencana” ucap Kepala BPBD Buleleng I Ketut Yasa, ST.
- -
Lokalzone - Pasca mengalami kebakaran di Pasar Seririt awal Bulan Juli lalu, para pedagang kini telah menempati pasar sementara di bekas senggol di sepanjang jalan Udayana dan Jalan Ngurah Rai Seririt. Los sebanyak 520 tersebut terbuat dari tiang besi dengan atap dari aluminium berukuran 3x2,5 meter. Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG didampingi Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna usai mengikuti Apel Siaga Bencana di Lapangan Umum Seririt, Kamis (18/9/2014) langsung menuju pasar sementara guna menemui para pedagang yang telah mulai berjualan. 

Turun dari mobil dinasnya, Wabup Sutjidra pertama kali menemui para pedagang musiman yang berjejer disepanjang jalan Ngurah Rai. Disitu, Wabup Sutjdira menyapa satu persatu para pedagang yang didominasi dagangan hasil laut. Kepada pedagang, Wabup minta agar bersabar berjualan di lokasi sementara. Pemkab juga telah memberikan bantuan sembako ke pedagang mengalami kerugian pasca kebakaran.“Melalui BPBD telah di distribusikan paket sembako berupa beras 10 kg, minyak goreng, kecap,dan mie instan” katanya dihadapan pedagang. 

Wabup Sutjidra juga mengingatkan kepada para pedagang agar berani menolak jika ada yang melakukan pungli harian. “Sudah ditetapkan perhari pedagang dikenakan retribusi Rp.1.500 per los. Bila ada yang minta lebih dari itu tidak usah dibayar. Segera laporkan ke pihak terkait” ajaknya
.
Usai menemui pedagang musiman, Wabup Sutjidra melanjutkan menemui pedagang di los sementara yang memanfaatkan areal Pasar senggol Seririt. Disana Wabup melihat toilet umum yang telah disediakan untuk menunjang sarana dan prasarana penunjang pasar. Terkait, adanya beberapa penolakan pedagang untuk menempati los yang telah disediakan, Wabup Sutjidra memaklumi jika para pedagang pasti takut sepi pengunjung. Namun dirinya yakin karena yang namanya pasar dan menjual kebutuhan dasar masyarakat dimanapun akan dicari. “Bila ada yang berjualan diluar area yangf ditentukan kami pasti tertibkan “harapnya.

Sementara itu, terkait dengan rencana pembangunan Paar Seririt yang baru, Wabup Sutjidra minta kepada para pedagang dan masyarakat menunggu hasil cek dari Universitas Udayana. Dikatakan, bila kondisi pasar hasil cek kelayakan masih layak digunakan, maka pasar tersebut akan di rekontruksi. Bila tidak tentunya Pemerintah akan membangun Pasar baru yang diakuinya akan menelan anggaran sangat besar. “ Ada aspirasi masyarakat dan pedagang ke kami tidak mau dipindah. Hanya ingin direhab. Tapi kita harus tunggu hasil pengecekan dari Unud” tambahnya.
-
Lokalzone - Dalam waktu kurang dari sepekan ini lima orang menjadi korban sia-sia dan meninggal dunia lantaran kecelakaan di jalan raya sedangkan delapan orang lainnya mengalami luka-luka.  Berdasarkan catatan di Mapolres Buleleng hinga Kamis (18/9/2014) kecelakaan berdarah tersebut terjadi hampir setiap hari di Kabupaten Buleleng.

Kecelakaan pertama terjadi di Kecamatan Kubutambahan dengan korban meninggal dunia atas nama Jero Pasek Made Selamat (60) alamat Dusun Sanih, Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan. Kedua I Putu Putra Pratama Pardiana (21) seorang mahasiswa yang beralamat di Jalan Abimanyu, Singaraja menjadi korban tabrak lari (Tabri) sebuah truck yang tidak dikenal saat berpapasan mengambil haluan terlalu ke kanan di Jalan Singaraja-Lovina KM 7-8 Desa Anturan.

Kecalakaan maut berikutnya terjadi di Desa Ringdikit, Kecamatan Seririt, lantaran adu jangkrik Kadek Linda Fransiska Dewa (23) yang beralamat di Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt dan Putu Budiasa (40) yang beralamat di Desa Busungbiu meninggal dunia ditempat sedangkan dua orang yang sama-sama dalam keadaan dibonceng mengalami luka parah hingga dilarikan ke rumah sakit. 

Sedangkan kemari, Rabu (17/9/2014) pukul 12.00 wita sebuah kecelakaan maut justru dipicu oleh tiga kendaraan yang berjejer melacu dijalan raya Desa Dencarik. Made Juliawan (14) yang membonceng Komang Darma Suparta (14) dimana keduannya beralamat di Desa Sidatapa, dengan menggunakan sepeda motor DK 5541 FD saat hendak menyalip ketiga kendaraan yang sedang berjejer justru mengalami adu jangkrik lantaran sepeda motor dengan DK 8588 UD yang dikendarai oleh Muhamad Hamdani (23) muncul dari arah berlawanan.

Akibat kejadian tersebut Made Juliawan meninggal dunia akibat luka-luka yang dialaminya sedangkan Darma dan Hamdani terpaksa dirawat di rumah sakit. 

"Kejadiannya dipicu 3 pengendara yang melaju dengan cara berjejer, 2 orang pelajar yang berboncengan hendak menyalip sedangkan dari arah berlawanan juga muncul sebuah sepeda motor sehingga terjadi adu jangkrik. satu meninggal dunia, Made Juliawan," papar Kasubbag Humas Polres Buleleng AKP Agus Widarma Putra, Kamis (18/9/2014) seraya menghimbau supaya masyarakat menghindari menggunakan jalan dengan beriringan karena dapat memicu kecelakaan.
-
Lokalzone - Kasat Lantas Polres Klungkung AKP Wayan Subrata yang didampingi KBO lantas, Kaur Reg Iden, Kasi Dikmas Sat Lantas Polres Klungkung menerima Imam Sujoko selaku Duta Pelopor Keselamatan berlalulintas, bertempat di Sat Lantas Polres Klungkung, Rabu (17/9/2014) kemarin.

Kedatangan Imam Sujoko Ke sat Lantas Polres Klungkung banyak mengundang pandangan kearahnya, pasalnya saat memasuki Kantor Sat Lantas Polres Klungkung kondisi Imam sangat memprihatinkan, dia kehilangan kaki kirinya dan hanya dibantu tongkat penyangga untuk melakukan aktivitasnya sebagau Duta Pelopor keselamatan berlalulintas.
 
Kekurangan fisik tidak membuat dirinya patah semangat untuk mencapai keinginan, hanya dengan satu kaki Imam memulai perjalanannya keliling Nusantara, meski hanya mempunyai satu kaki, semangatnya itulah yang mengantarkan dirinya menjadi Duta pelopor keselmatan berlalu lintas.

Imam Sujoko nama lengkapnya, dilahirkan di Jember pada tanggal 3 Maret 1968 ini, didaulat menjadi Duta pelopor keselamatan berlalulintas, gelar yang disandangnya itu membuat banyak kalangan semakin mengenalnya, terutama para Kasat Lantas dan Direktur Lalu Lintas yang pernah disinggahinya.

Seusai diterima Kasat Lantas Polres Klugkung selanjutnya Imam Sujoko Duta pelopor keselamatan berlalulintas diajak ke simpang empat catur muka untuk membagikan brosur keselamatan berlalu lintas, bagi pengemudi kendaraan roda dua maupun roda empat. Sebagai Duta pelopor keselamatan berlalu lintas, Imam menyampaikan pesannya kepada masyarakat pengguna jalan raya, tata cara berkendara yang benar. Rencananya Imam Sujokjo akan melanjutkan perjalanannya ke Polres Bangli.

Sementara itu Kasat Lantas Polres Klungkung mengatakan, keberadaan Imam dengan kondisinya ini dapat dijadikan contoh sekaligus panutan dalam berkendara dengan menggunakan standar keselamatan berlalulintas.
- - -
Lokalzone - Bali Selain menjadi pulau tujuan wisata rupanya juga menjadi salah satu tempat tujuan peredaran uang palsu (Upal). Pengungkapan tersebut berawal dari penangkapan seorang perempuan bernama Diana Wahyuni (40) dari Cibubur, Jakarta Timur, pada Senin (1/9/2014) di salah satu tempat pengiriman barang di Jalan Kapten Regug, Denpasar. 

 "Pengungkapan produsen uang palsu berawal dari tertangkapnya pengedar DW (40) di Denpasar," kata Kepala Polresta Denpasar Komisaris Besar Polisi Djoko Hariutomo, Rabu (17/9/2014) kemarin. 

Diana kedapatan sedang  mengambil kiriman paket dari Agustinus Handoyo, asal Semarang, Jawa Tengah. Setelah paket tersebut dibuka di hadapan saksi karyawan jasa pengiriman tersebut, ternyata paket berisi uang kertas pecahan Rp100 ribu sebanyak 210 lembar, yang diduga palsu.

Selain itu, Diana juga mengirimkan uang  kepada Bambang asal Surabaya. Pengiriman paket tersebut melalui jasa pengiriman. Selain itu, upal diberikan kepada Misdi, asal Denpasar, sebanyak dua kali. Mereka melakukan pertemuan di Pasar Kumbasari.

Tak sampai di situ, Sat Reskrim Polresta Denpasar melakukan pengembangan ke Semarang, Jawa Tengah. Pada hari Minggu tanggal 7 September 2014 sekitar pukul 19.00 WIB.

Saat itu, polisi berhasil menangkap bernama 
Agustinus Handoyo di Bandara Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah. Selanjutnya, dilakukan penggeledahan di rumahnya di JaIan Damar Raya 30 A Banyumanik, Semarang, ditemukan barang bukti berupa alat pencetak uang palsu beserta uang palsu. 

Dari situ, polisi juga menangkap
Agustinus Handoyo alias Heri, asal Purwodadi, Jawa Tengah, pada Selasa, 9 September 2014, kemudian dilakukan penggeledahan di dalam mobil Xenia. Di situ ditemukan upal Rp10 juta. "Saat ini ada tiga pelaku yang kami tangkap, sedangkan pelaku lainnya ada Pasuruan dan Surabaya," pungkasnya. 
- -
Lokalzone - Gelombang penolakan akan RUU Pilkada Tidak Langsung yang saat ini sedang dikebut oleh para wakil rakyat di Jakarta sepertinya tidak pernah padam dengan serangkaian Demonstrasi warga karena menganggap RUU tersebut mengkebiri Hak rakyat dan mencederai nilai-nilai reformasi. 
 
Di Buleleng sedikitnya 100 orang warga dari LSM yang dikordinasikan oleh Antonius Sanjaya Kiabeni, BEM Mahasiswa dengan korlap Kadek Bondan Noviada, KMHDI (Keluarga Mahasiswa Hindu Darma Indonesia) dengan korlap Putu Arya Suarnata, perwakilan Forkomdeslu yang terdiri dari Kepala Desa / Lurah di Buleleng dengan Korlap I Made Suteja  yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Buleleng melakukan aksi damai di depan Kantor Bupati Buleleng dengan meneriakkan yel-yel "Tolak pemilukada tidak langsung yang hanya menguntungkan kelompok tertentu," teriak para pendemo, Rabu (17/9/2014).

Di depan Kantor Bupati nampak selain para pendemo aparat Kepolisian dari Polres Buleleng mengawal ketat para pendemo yang diterima oleh Wakil Bupati I Nyoman Sutjidra yang juga berharap Pemilihan Kepala Daerah tetap dilaksanakan secara langsung.

Usai didepan kantor Bupati Buleleng masa melanjutkan aksi damai ke DPRD Kabupaten Bulelen dan 20 orang perwakilan massa diterima Ketua DPRD Sementara Gede Supriatna dan Wakil Dewan sementara Ketut Susila Umbara didamping beberapa anggota Dewan, dirtuang gabungan Komisi. 

Dihadapan para wakil Rakyat, merekamenyampaikan aspirasi terkait dengan penolakan akan disahkannya RUU tentang pemilukada Tidak langsung. “Ini tidak sesuai dengan amanat revormasi dan Pancasila terutama sila ke empat, sehingga kita tolak RUU Pemilukada yang membodohi rakyat,” ujar perwakilan BEM.

Wakil ketua DPRD Kabupaten Buleleng sementara ketut Susila Umbara menegaskan, Pimpinan DPRD yang ada saat ini masih bersifat sementara yang bertugas untuk memfasilitasi pembentukan alat kelengkapan Dewan serta penetapan pimpinan divinitif, “Kita masih pimpinan sementara, tidak untuk memutuskan dan hanya bisa menampung aspirasi yang telah disampaikan. Untuk pembahasan akan dilakukan setelah terbentuknya alat kelengkapan kedepan,” ujar Susila Umbara. Sedangkan Ketua DPRD kabupaten Buleleng mengaku akan menampung aspirasi yang disampaikan, sehingga apa yang menjadi keinginan masyarakat bisa didengarkan oleh pihak terkait.
- -
Lokalzone - Maraknya warung remang-remang dan dakocan di daerah Sukasada mulai mendapat perhatian dari pihak Kepolisian, khususnya Polsek Sukasada. Dengan dukungan dari para tokoh masyarakat di daerah tersebut aparat kepolisian mulai mengelar razia pengendalian kependudukan secara gabungan hingga Rabu (17/9/2014) dini hari. 

Alhasil dari enam warung reman-remang yang beroperasi di Desa Ambengan dan Desa Padangbulia yang disasar di Kecamatan Sukasada, 3 orang diciduk lantaran tidak melengkapi diri dengan Surat Keterangan Lapor Diri (SKLD) diantaranya Suhaina (29) dan Sudiati (31) keduanya dari Probolinggo Jawa Timur diamankan dari sebuah Warung Remang-Remang di Desa Ambengan, sementara satu wanita lagi yang diciduk di sebuah warung remang-remang di Desa Padangbulia bernama Yuyun (30) dari Sragen Jawa Tengah. Ketiganya mengaku baru empat bulan di Bali. 

“Setelah menjalani pemeriksaan di Polsek, ketiga wanita yang belum memiliki ijin domisili itu selanjutnya kita serahkan ke Kecamatan dan kemudian diserahkan ke desa untuk dilakukan pembinaan,” papar Kompol I Nyoman Surita selaku Kapolsek Sukasada.  

Saat ini Tim Kepolisian bersama Tim Yustisi yang dipimpin langsung oleh Kabag Ops Polres Buleleng Riza Zaisal baru menyasar dua wilayah di Kecamatan Sukasada dan rencananya akan dilakukan hal serupa secara merata di daerah-daerah yang banyak terdapat warung remang-remang. Hal ini lakukan untuk mengantisipasi secara dini adanya kerawanan sosial dan kriminalitas akibat warung remang-remang tersebut.
Lokalzone - Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) memang bisa dipicu lantaran banyak permasalahan keluarga yang timbul, namun kasus KDRT yang satu ini mungkin sedikit terdengar nyeleneh, ketika sang anak sakit si ayah justru menganiaya istrinya lantaran diduga bisa mistis.

Bahkan lantaran tidak terima dengan perlakuan dari sang suami, si istri langsung melaporkan kejadian tersebut ke kantor Polisi dan saat ini kasusnya sedang ditangani oleh Unit PPA Polres Buleleng, Senin (15/9/2014) kemarin. 

Berdasarkan pengakuan korban, aksi penganiayaan tersebut bermula dari pasangan suami istri yang beralamat di Jalan Merak, Kelurahan Kampung Bugis, Singaraja yang hendak berangkat menjenguk anaknya yang sedang diotnama di Rumah Sakit Kerta Usada. Saat menaiki sepeda motor sang suami, YH (43) mengumpat istrinya, F (45) dengan kata-kata "kamu kerjanya magis aja," sembari langsung dibalas oleh F dengan kata "tidak".

Jawaban tersebut rupanya membuat YH emosi hingga langsung menyiku F hingga mengenai bagian leher. Merasa keberatan F langsung turun dari kendaraan dan berjalan kaki, namun YH menyusul dan langsung memukul ke arah muka sebanyak satu kali. 

Akibatnya kejadian tersebut F mengalami rasa sakit pada bagian mata kiri dan leher, hingga saat ini belum diketahui makna dari ucapan YH terkait magis yang dimaksud mengingat seorang Ibu tidak mungkin tega menyakiti anaknya, apalagi hingga saat ini belum ada pembuktian yang realistis tentang magis yang dimaksud.
-
Lokalzone - Masalah pelayanan medis kepada pasien di RSUD Buleleng menjadi perhatian serius Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra. Seperti yang terlihat saat Wabup Sutjidra didampingi Kepala Inspektorat Ir. Putu Yasa dan Wakil Direktur RSUD Buleleng dr, Ketut Sudarsana, Sp.OG melakukan inspeksi di beberapa ruangan RSUD Buleleng Selasa (16/9/2014). Wabup Sutjidra memulai sidaknya di ruangan Unit Gawat Darurat (UGD). Diruangan yang selalu disibukkan dengan aktivitas pertolongan tersebut, Wabup Sutjidra menemui beberapa pasien guna menanyakan pelayanan yang diberikan tenaga medis.

Tidak mendapatkan keluhan dari pasien, Wabup Sutjidra melanjutkan sidaknya menuju ruang bersalin, Poliklinik, dan berakhir di ruangan Bagian Keuangan RSUD Buleleng. Dari keempat ruangan yang dikunjungi, Wabup Sutjidra mengaku puas karena telah mampu meminimalisir keluhan pasien terhadap pelayanan medis yang diberikan petugas kesehatan di RSUD. Wabup Sutjidra mengaku sidak yang dilakukannya untuk mengetahui bagaimana progress dari pelayanan dan bagaimana masyarakat bisa mengakses pelayanan yang prima. “ Secara umum tadi kita keliling menanyakan langsung kepada pasien dan keluarga pasien terhadap tingkat kepuasan masyarakat dengan pelayanan yang diberikan di RSUD dan sampai saat ini belum ada keluhan yang kami terima” ucapnya.

Sutjidra menambahkan, dengan telah ditetapkannya RSUD Buleleng sebagai Rumah Sakit rujukan regional akan diikuti dengan penambahan sarana dan prasarana rumah sakit serta kualitas pelayanan kepada pasien. Ini bisa dilihat dari banyaknya pasien berasal dari luar Bulelengs eperti Tabanan, Jembrana, Karangasem dan Bangli. Terhadap masih ditemukannya antrian di beberapa loket poliklinik, Wabup Sutjidra mengatakan setelah diamati antrian terjadi karena ada pasien memerlukan waktu yang cukup lama dan dan pasien menurutnya sudah memahami masalah tersebut. (hb)
-
Lokalzone - Kabupaten Buleleng seakan tidak pernah sepi dari kegiatan yang melibatkan partisipasi masyarakat. Setelah sebelumnya sukses dengan Buleleng Festival dan Buleleng Endek Carnival, kini masyarakat buleleng khususnya pencinta permainan layang-layang akan disuguhi Buleleng Mekorot Festival 26 September nanti di kawasan Lovina yang diselenggarakan JCI ( Junior Chamber International) dan didukung oleh Wirausaha Muda Singaraja, Komunitas Anak Alam, dan Buleleng Community.

Ditemui usai beraudiensi dengan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, ST diruang kerjanya 15/9, salah satu panitia Gung Weda mengatakan latar belakang digelarnya Buleleng Mekorot Festival adalah untuk melestarikan budaya "mekorot" yang merupakan permainan layang-layang khas Buleleng. Pesertanya pun dari anak-anak hingga dewasa "Kami ingin memberikan pengalaman baru akan festival layang-layang dengan taste yang berbeda dari biasanya" ucapnya.

Yang membedakan dalam Festival Mekorot ini, panitia juga melakukan aksi bersih-bersih dengan pengumpulan sampah plastik dari peserta yang nantinya bisa ditukarkan dengan layang-layang. Selain itu, panitia nantinya akan mengumpulkan buku dan alat tulis dari peserta lomba yang nantinya akan disalurkan kepada adik asuh dari Buleleng Community dan Komunitas Anak Alam."Selain hiburan, kompetisi juga ada edukasi sampah plastik kepada masyarakat" tambahnya.

Bupati Putu Agus Suradnyana, usai menerima panitia Buleleng Mekorot Festival mendukung pelaksanaan lomba yang diyakini akan menjadi event besar ditahun mendatang. Bupati melihat, Festival Mekorot sesuai dengan terjemahan jiwa masyarakat Buleleng yaitu jengah dan berjiwa kompetisi. Bupati Agus berharap, Festival Mekorot bisa menjadi calender event setiap tahun untuk menambah agenda pariwisata Buleleng. "Karena ini baru pertama kali, maka tahun depan kita perluas cakupan kompetisinya ketingkat nasional. Saya sudah sampaikan ke panitia agar berkordinasi dengan Tim Kreatif saya untuk mensukseskan event Buleleng Mekorot ini agar gema dan gaungnya lebih terasa" ulasnya.
-
Lokalzone - Perkiraan mundurnya musim penghujan di Buleleng Bagian Barat dan Nusa Paninda mengakibatkan dua daerah tersebut terancam alami kekeringan. Musim hujan diperkirakan baru akan tiba pada bulan Desember nanti. 

Hal itu disampaikan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, Wayan Suardana, kepada wartawan Kamis (10/9/2014).

“Mundurnya musim penghujan antara satu sampai dua dasarian atau sepuluh hari. Musim penghujan diperkirakan terjadi pada bulan Desember. Hal ini perlu diantisipasi oleh semua pihak, seperti membuat penampungan air untuk mengatasi kebutuhan masyarakat saat terjadi kekurangan air,” kata Wayan Suardana.

BMKG memprediksi Provinsi Bali akan diguyur hujan berkisar pada bulan Oktober dan November 2014. Diantanya daerah Jembrana, Tabanan, Badung, Bangli bagian tengah, Buleleng bagian utara, Karangasem bagian tengah, Jembrana bagian barat dan utara, Buleleng bagian timur, Bangli bagian barat laut dan utara, sebagian besar Karangasem, Gianyar bagian selatan, Klungkung bagian selatan, Tabanan bagian selatan, Badung bagian selatan, dan Kota Denpasar.

Sementara daerah Buleleng bagian barat dan Nusa Penida, musim hujan akan terjadi antara dasarian I – III Desember 2014.
-
Lokalzone - Nasib nahas dialami oleh Gede Oka AR (56) yang beralamat di Banjar Dinas Baingin, Desa Dencarik, Kecamatan Banjar, pasalnya niatnya untuk membakar sampah justru berujung menjadi kebakaran rumah dengan kerugian mencapai puluhan juta rupiah. 

Kebakaran tersebut terjadi pada hari Rabu (10/9/2014) sekitar pukul 13.00 wita, berawal ketika pemilik rumah membakar kertas sampah untuk bersih-bersih di dekat tembok rumah. Tanpa diduga api tersebut justru menyambar korden jendela dan dengan cepat api menjalar membakar rumah dengan ukuran 6 X 5 meter beserta barang elektronik dan peralatan rumah lainnya. 

Atas kejadian tersebut korban diperkirakan mengalami kerugian mencapai Rp 30 juta akibat. "Kejadiannya di Desa Dencarik dengan kerugian mencapai Rp 30 juta, sebuah rumah terbakar murni karena kelalaian dimana berawal dari pemilik rumah yang membakar sampah di dekat rumah," papar Kasubbag Humas Polres Buleleng membenarkan kejadiaan tersebut, Kamis (11/9/2014) di Mapolres Buleleng.
-
Lokalzone - Penipuan dengan modus calo lapangan pekerjaan masih saja menelan korban, kali ini lantaran kepincut ingin bekerja di sebuah Bank, korban rela merogoh kocek (uang) lebih untuk memuluskan niatnya. Namun saya ternyata orang yang diberikan kepercayaan tidak menepati janjinya. 

Kejadian berawal dari pelaku, Putu Aryana (53) yang beralamat di Lingkungan Peguyangan, Kelurahan Astina menjanjikan untuk membantu mencarikan pekerjaan di Bank BI terhadap anak ketut Santika (48), dengan alamat di Jalan Setiabudi, Lingkungan Ketewel, Kelurahan Penarukan, dengan sejumlah uang pelicin pada bulan Agustus tahun lalu.

Untuk memuluskan aksinya Aryana dengan sengaja meminta uang secara bertahap untuk mengelabui sekaligus untuk mengikat korbannya. Tanggal 12 Agustus Rp 2.200.000, 13 Agustus Rp 3.600.000, 20 September Rp 6.400.000, dan tanggal 26 September sebesar Rp 50 juta.

"Dilihat dari laporan, pelaku secara bertahap meminta uang dari tanggal 12 Agustus 2013, awalnya kecil dan terakhir pada tanggal 26 September 2013 paling besar sebanyak Rp 50 juta. Salah satu modus penipuan memang begini, bayar sedikit dulu supaya korban tidak merasa beban belakangan baru meminta banyak, korban juga akan berpikir sudah terlanjur basah. Lebih lanjut harus menunggu penyelidikan lebih lanjut," papar Kasubbag Humas AKP Agus Widarma Putra membenarkan kejadian tersebut, Selasa (9/9/2014) di Mapolres Buleleng.

Setelah memberikan uang dengan jumlah mencapai Rp 62.200.000,- tahun lalu, hingga kini anak korban tidak juga mendapat panggilan kerja sesuai dengan yang dijanjikan oleh pelaku. Merasa tertipu akhirnya Santika melaporkan Arnaya ke Mapolres Buleleng, Senin (8/9/2014) untuk ditindak lanjuti pihak Kepolisian.
-
Lokalzone - Sat Narkoba polres Buleleng kembali mengamankan dua orang terduga penyalahguna narkoba yang diduga kuat merupakan jaringan pengedar di Kabupaten Buleleng. Pasalnya kedua orang ini terindikasi menyalurkan barang haram ini hampir keseluruh pelosok Buleleng. 

Berdasarkan dari release yang dilakukan oleh Kasubbag Humas Polres Buleleng AKP Agus Widarma Putra didampingi Kasat Narkoba AKP Agus Dwi Wirawan, Senin (8/9/2014) di Mapolres Buleleng mengungkapkan penangkapan tersebut berawal dari adanya informasi transaksi narkoba yang dilakukan menggunakan mobil Nisaan Juke warna merah. 

Setelah melakukan pembuntutan dan pencegatan tepat di depan ATM BCA Lovina, penggeledahan dilakukan terhadap Bater Herianto (36) yang beralamat Jalan Ngurah Rai 36 Kelurahan Astina alhasil sejumlah narkoba jenis sabu-sabu ditemukan di dalam tas yang dibawanya. "Dari tas BH kami menemukan 6 paket, 1 masih berupa bongkahan seberat 5,10 gram belum di pecah. Yang lain berpariasi masing-masing 1,18 gram dua buah, 1,17 gram, 09 gram, dan 0,66 gram, serta sejumlah alat bantu hisap," ungkap Agus Dwi.

Dari penangkapan Herianto, Buser Narkoba melakukan pengembangan dan penangkapan terhadap Ketut Suardana (33) yang beralamat di Jalan Samratulangi, Gang Belibis, Kelurahan Penarukan. Dengan sejumlah barang bukti berupa narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 4 paket dengan berat 4,51 gram yang disembunyikan dibawah tempat tidur.

Bahkan berdasarkan pemeriksaan Polisi keduannya diketahui bersama-sama membeli barang kedenpasar untuk diedarkan kembali di sejumlah daerah di Kabupaten Buleleng. "Keduannya berangkat ke Denpasar pada hari jumat (5/9) pukul 02.00 wita, pukul 05.00 wita sampai kembali di Singaraja. Setelah itu barang dipecah di rumah Suardana menggunakan timbangan elektrik, beberapa paket sempat diedarkan diwilayah Gerokgak, Seririt, Tejakula dan Kota," papar Agus Dwi.

Ketika ditanyakan kepada Herianto kenapa mengeluti bisnis terlarang ini, dengan jawaban klasik pria yang juga diketahui bekerja sebagai honorer di RSUD Buleleng mengaku untuk mencari uang tambahan, bahkan mengakui melakukan pekerjaan ini atas dasar inisiatif sendiri.

Terhadap kedua tersangka Polisi sepertinya masih sangat berhati-hati dalam menentukan pasal yang akan dikenakan dan masih berkoordinasi dengan unit syber crime untuk dapat menjerat keduannya dengan pasal berlapis sebagai pengedar. "Dari keduanya kami menyita barang bukti total 14,70 gram, ini sudah hasil uji lab. Sementara kami jerat dengan pasal 112 ayat (1) UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman minimal 4 tahun dan maksimal 12 tahun penjara. Terkait pasal 114 nantinya akan dapat dihubungkan apabila hasil cyber sudah keluar," kata Kasat Narkoba AKP Muda Agus Dwi Wirawan.
- -