Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

LokalZone - Rehabilitasi bagi pengguna narkoba yang saat ini masih menjadi pro dan kontra sepertinya masih akan dilanjutkan, bahkan akan ditingkatkan pasalnya selain dampak positif yang ditimbulkannya, rehabilitasi dianggap merupakan sebuah tindakan yang tepat untuk menyembuhkan pemakai narkoba dan bukan sebaliknya.

"Dulu ketika pimpinan BNN yang dahulu beramsumsi, pengguna narkoba ini adalah korban. Terhadap pengguna narkoba apabila ditahan tidak akan membuat mereka lebih baik bahkan lebih parah dan mungkin akan membuat mereka tersiksa karena seharusnya diobati malah ditahan," ujar Kapolres Buleleng AKBP Kurniadi didampingi KBO Narkoba IPTU Ketut Suparta, SH di ruang kerjanya, Kamis (10/9/2015).

Terungkap pula bahwa saat ini tingkat pencapaian angka rehabilitasi terhadap pemakai narkoba masih sangat rendah, di Bali tercatat terdapat 467 orang yang dalam proses rehabilitasi dan Buleleng sendiri hanya menyumbang 3 orang. Angka tersebut berkisr 20 - 30 % dari target BNN Provinsi yang berjumlah 2.800 dan pastinya tidak akan cukup untuk menyerap seluruh anggaran dari APBN yang disediakan.

Untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam memberantas peredaran narkoba, khususnya dengan metode rehabilitasi BNN dan Kepolsian melakukan terobosan tidak hanya dengan menjamin tidak adanya proses hukum bagi pengguna yang berniat melakukan rehabilitasi, tetapi juga seluruh biaya akan ditanggung oleh pemerintah, bahkan untuk masyarakat yang memberikan informasi dan menunjukan seorang pengguna.

"BNN memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memberikan informasi, misalnya apabila melaporkan tetangga, teman atau keluarga yang merupakan pemakai. Diantar dan terbukti benar akan diberikan uang penjakauan sebesar Rp 100 ribu per orang," ujar Kapolres Kurniadi.

Namun demikian pihaknya menegaskan bahwa tindakan tersebut hanya akan diberikan terhadap mereka yang dengan sukarela mendatangi Polisi atau BNN untuk meminta dilakukan rehabilitasi, bukan terhadap mereka yang telah ditangkap lengkap dengan barang buktinya yang pastinya akan diberikan tindakan hukum sebagaimana mestinya.

"Kalau mereka sesuai kemauan sendiri datang BNN atau kepada Polisi, pasti kita antar untuk rehab tidak dihukum. Tetapi kalau tertangkap, dan terbukti ada BB biarpun mereka pemakai kita proses hukum, penyidikan tetap jalan rehab juga proses," kata KBO Narkoba Ketut Suparta.

Untuk informasi ini pihaknya mengaku sudah melakukan upaya sosialisasi baik secara langsung maupun pemasangan 4 buah banner di beberapa wilayah yang dianggap banyak terindikasi pemakai.
-
LokalZone - Terkait kematian atlet judo perwakilan Bangli, Wayan Agus Widiantara (27) saat bertanding dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali XII, yang digelar di Singaraja setelah dibanting oleh atlet tuan rumah I Gede Sandy Juniarta (26), Selasa (8/9/2015) pihak kepolisian tetap melakukan penyelidikan meski pihak keluarga telah menerima peristiwa tersebut. 

Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolres Buleleng AKBP Kurniadi di saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (10/9/2015). "Setiap kejadian tidak terlepas dari tindakan kepolisian, terkait keterangan pihak keluarga, mereka menerima. Peristiwa meninggalnya atlet judo itu bukan delik aduan karena itu diterima maupun tidak diterima, tetap akan kita tindak lanjuti," ujarnya.

Pihaknya mengakui masih berupaya melakukan pendalaman dengan memeriksa sejumlah saksi, baik dari panitia, wasit, lawan bertanding saat itu serta rekaman cctv / video saat bertanding. Namun demikian pihaknya mengaku masih belum bisa meminta keterangan dari lawan tanding, Gede Sandy lantaran masih shock atas kejadian tersebut.

Dari hasil pemeriksaan pihak Kepolisian sementara ini terungkap korban, Agus Widiantara sempat melakukan diet ketat untuk mencari kelas yang diinginkan dalam pertandingan judo Porprov kali ini.

"Keterangan yang kita terima, yang bisa saya ungkap sementara, korban sempat melakukan penurunan berat badan secara signifikan untuk masuk ke klas yang diinginkan dan antara kedua orang ini sudah sering bertemu di pertandingan," ungkap Kapolres Kurniadi.

Namun demikian pihaknya juga tidak mau secepatnya mengaitkan kematian korban dengan persaingan antar kedua atlet judo ini. "Nah ini masih kita periksa, kita tetap akan melakukan penyidikan untuk mengungkap penyebab meninggalnya dan ada tidaknya tindak pidana dalam kajadian tersebut," ujar Kapolres kurniadi.
- - -