Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

Lokalzone - Operasi Zebra 2014 yang dilaksanakan selama 14 hari berakhir sudah, dalam operasi itu setidaknya aparat Kepolisian dari Jajaran Polres Buleleng telah berhasil menurunkan angka kecelakaan termasuk kerugian materiil mencapai Rp 40 juta jika dibandingkan dengan sebelum operasi dimulai.

Dari data yang diperoleh di Mapolres Buleleng diketahui hasil perbandingan data Operasi Zebra tahun 2013 dan 2014 terjadi tren yang menurun, jumlah kecelakaan turun dari 10 kasus menjadi 3 kasus di tahun ini. Jumlah yang meninggal tetap 2 orang, luka ringan turun dari 16 orang menjadi 12, sedangkan rugi materiil turun dari Rp 9 juta menjadi Rp 6,6 juta.

Jika dibandingkan dengan 14 hari sebelum dimulainya operasi tren yang sama juga terjadi dimana saat sebelum operasi terdapat 15 kasus laka dan saat operasi zebra hanya 7 atau turun sekitar 53%. Korban meninggal dunia sebelumnya ada 5 orang menjadi 2 orang, sedang untuk luka berat naik dari tidak ada menjadi terdapat 1 orang, luka ringan terjadi penurunan dari 20 orang menjadi 12 orang atau sekitar 40%, dan untuk kerugian materiil juga terjadi penurunan secara signifikan dari Rp 47.600.000 menjadi hanya Rp 6.600.000 atau turun sebesar 86%.

Sedangkan untuk angka pelanggaran yang ditindak dengan tilang baik di tahun 2013 dan 14 hari sebelum operasi terjadi peningkatan. "Untuk penindakan pelanggaran terjadi kenaikan sebesar 107% jika dibandingkan dengan tahun 2013, dari angka 268 menjadi 554 dan sebelum operasi juga ada peningkatan dari 311 menjadi 554 atau naik 78%. Ini bisa dipicu beberapa faktor yang mempengaruhi seperti jumlah pengendara yang meningkat seperti kanrena jumlah penduduk dan peningkatan infrastruktur jalan dengan adanya perbaikan-perbaikan yang semakin baik," papar Kasat Lantas Polres Buleleng AKP  I Nengah Patrem, Rabu (10/12/2014) di ruang kerjanya.

Selain tindakan tegas berupa tilang aparat Kepolisian juga memberikan teguran simpatik kepada 42 orang pelanggaran ringan seperti helm tidak di klik atau SIM yang mati dan diminta untuk segera memperpanjang.

Walau Operasi Zebra telah dinyatakan usai namun upaya-upaya menekan angka kecelakaan akan tetap dilakukan satuan Lalulintas Polres Buleleng, salah satunya dengan mengandeng mitra kerjanya yakni Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Buleleng, "Kita akan berkoordinasi dengan rekan di Dishub untuk turun bersama melakukan mengevaluasi keberadaan rambu-rambu yang rusak, melakukan penambahan rambu  atau bisa juga pengajuan penambahan traffic light," ujar Patrem.

Pihaknya juga sangat berharap adanya kerjasama dan pengertian dari masyarakat untuk mendukung upaya Kepolisan dalam hal menekan angka kecelakaan sehingga tercipta keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran (kanseltibcar) lalulintas di Kabupaten Buleleng bisa tercapai.
-
Lokalzone - Kunjungan Kerja (Kunker) Bupati Buleleng tahun 2014, dengan menyasar kawasan Buleleng Timur di 3 Kecamatan masing-masing Kecamatan Sawan, Kubutambahan dan Tejakula, Selasa (10/12/2014). Di tiga Kecamatan tersebut, Rombongan kunker Pemkab Buleleng yang dipimpin langsung Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, Sekda Dewa Puspaka dan diikuti kepala SKPD Lingkup Pemkab Buleleng tampak bersama-sama berkeliling di beberapa Desa guna menyerahkan bantuan sosial (Bansos) serta meninjau lokasi program kegiatan kelompok masyarakat yang dibiayai oleh APBD Pemkab Buleleng.

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana ketika dikonfirmasi selepas kegiatan tatap muka dengan masyarakat Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, menyatakan evaluasi program pembangunan selama tahun 2014 dinilai sudah berjalan dengan lancar dan sesuai target perencanaan, meskipun demikian secara terbuka pihaknya juga mengakui ada beberapa proyek pembangunan yang masih belum tuntas pengerjaannya sampai dengan penghujung tahun anggaran, “Secara umum program pembangunan yang kita canangkan sudah selesai dan dinikmati oleh masyarakat, namun kita juga harus akui ada beberapa program yang masih belum tuntas ini yang terus kita genjot agar bisa selesai pada tahun 2014 ini,” ujarnya.

Proyek dimaksud adalah pengerjaan jembatan Pangkung Api II di Desa Lemukih Kecamatan Sawan, menurut Bupati belum tuntasnya pengerjaan Jembatan tidak lagi diakibatkan gagal tender ataupun permasalahan larinya pemborong seperti kejadian tahun lalu, namun kali ini lebih diakibatkan karena sulitnya medan pengerjaan mengingat kawasan Desa Lemukih” Ini kan proyek yang tahun lalu gagal tender, meskipun demikian pelaksana proyek masih waktu sampai dengan 19 Desember 2014, untuk itu Dinas PU sudah kita diperintahkan agar mengawasi betul pengerjaannya agar tuntas tepat waktu,” ujarnya.

Menurut pandangan Bupati, dengan tuntasnya jembatan yang menghubungkan Desa Lemukih menuju Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada ini diharapkan dapat membuka akses jalan 5 Desa di Kecamatan di Kecamatan Sawan untuk akses transportasi menjual hasil bumi dan kerajinan ke juga dapat menjadi akses untuk membuka beberapa obyek wisata yang dimiliki Kecamatan Sawan, “Dibukanya jalan ini tentu saja dapat memberikan ruang kepada masyarakat Kecamatan Sawan untuk bisa mempercepat akses perekonomian mereka, ini yang kita harapkan agar antara perencanaan dan harapan masyarakat dapat berjalan lurus,” pungkasnya.
Lokalzone - Tidak sedikit orang yang telah melakukan kritik terhadap tayangan televisi kekinian melalui media sosial, kini para Netter (pengguna internet) dikejutkan dengan kemunculan sebuah rekaman video anak SD yang mempelesetkan lagu Jasamu Guru sebagai kritis atas tayangan tidak mendidik media televisi. 

Dalam lagu plesetan yang diberi judul "TV, Jasamu Tiada....." diunggah ke situs youtube lebih banyak menyoroti tayangan yang tidak mendidik anak-anak maupun siswa sekolah dengan baik, bahkan cenderung mengajarkan hal-hal negatif hanya untuk meningkatkan rating program dan menyaring pendapatan melalui iklan.

Dari berbagai informasi yang dikumpulkan, munculnya video ini dikarenakan karena rasa keprihatinan dari berbagai kalangan termasuk Remotivi, lembaga studi dan pemantauan media khususnya televisi di Indonesia. Hasilnya Remotivi, bersama Hivos, mengajak siswa SD untuk membuat satu video lagu parodi yang bertujuan untuk mengkritik kebijakan pemerintah yang membiarkan tayangan seperti itu di televisi.

Simak lirik pelesetannya ini:  
"Kita jadi bisa pacaran dan ciuman, karna siapa?
Kita jadi tau masalah artis cerai, karena siapa?

Kita bisa dandan dibimbing TV
Kita jadi lebay dibimbing TV

TV Pemerintah membuat gelap gulita
Jasamu tiada...........!

Gimana mau maju, nontonnya itu!"
-
Lokalzone - Mentri pertanian yang baru sangat mengharapkan ketersediaan bibit varitas unggul untuk meningkatkan produksi pertanian/pangan di Indonesia. Sedangkan sementara ini produksi bibit unggul masih dimonopoli oleh perusahaan komersil dan lembaga penelitian Negara. Petani yang paling mengetahui varietas mana yang paling cocok dengan kondisi tanah mereka selama ini hanya bisa menerima apa yang disediakan, tanpa bisa mengembangkan bibit unggul sendiri walau mereka mampu melakukankannya, dengan modal terbatas. Beberapa pemulia tanaman secara mandiri telah mengambil inisiatif untuk meningkatkan genetika tanaman pangan dengan teknologi sederhana tanpa subsidi dari pemerintah. Berikut laporan majalah Tempo edisi bahasa inggris dari Bali dan Sulawesi Selatan.

Buah Srikaya Sempurna
PNS asal Buleleng, Bali belajar secara otodidak cara menyilangkan bibit unggul. Kini namanya sudah dikenal tidak hanya di Bali tetapi juga di Pulau Jawa.

Terdapat buah Srikaya yang tidak biasa bergelantung pada sebuah pohon buah unggul di sebuah nursery yang terletak di Kota Singaraja, Bali. Kulitnya berwarna merah kegelapan, tidak berwarna hijau sebagaimana warna buah srikaya (annona squamosa) asli asal Indonesia, beberapa bahkan tidak memiliki benjolan. Sebaliknya permukaanya sangat halus dengan beberapa titik kecil. Ketika dibuka, daging buah hampir sama dengan buah srikaya umumnya, berwarna putih. Rasanya sangat manis dan lembut seperti es krim.

Dilihat dari ukuran buah ini tergolong besar, hanya dengan dua atau tiga buah saja beratnya mencapai satu kilo gram. Pada srikaya biasa jumlah bijinya bisa mencapai 90 atau 100 butir namun srikaya dari Nursery ini justru sangat sedikit, tidak hanya itu daya simpannya pun bias mencapai seminggu sedangkan buah srikaya umumnya hanya bertahan tiga hari.

Dengan kelebihan ini Srikaya Nona Sri menjadi incaran para kolektor buah di Bali dan pulau Jawa. Mujib Bambang Suroso (50), pemilik Sari Puspa Nursery di Kudus, Jawa Tengah mengatakan Nonasri menjadi produk terlarisnya sejak mulai dijual olehnya. “Dalam satu bulan kita bias menjual 25 bibit,” katanya.

Sebuah Perusahaan Internasional yang bergerak di bidang retail buah-buahan juga sempat menawarkan kerjasama. “Mereka bilang akan mengambil sebanyak dan seharga berapapun,” ungkap Made Supala (59), yang merupakan pemilik tanaman Srikaya yang dijual di Nursery milik Mujib Bambang Suroso. Namun saat itu dia menolak permintaan tersebut, “saat itu saya masih melakukan pengembangan untuk mendapatkan varitas baru lainnya.”

Made supala memang dikenal sebagai seorang pemulia (breeder) tanaman buah, sebuah profesi yang sangat langka di Indonesia. Sedikitnya dia telah mengembangkan enam varietas baru buah srikaya, sirsak dan jambu biji. Prof. Made Sri Prana, dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang bergerak di bidang penelitian bioteknologi mengatakan sangat sulit menemukan seorang yang bekerja sebagai breeder di Indonesia karena butuh waktu yang sangat lama untuk membuahkan hasil. “Made Supala tergolong orang yang tekun, walau banyak rintangan dia tetap bertahan,” kata Made Sri Prana, yang telah mengenal petani dari Buleleng, Bali ini cukup lama.

Made Supala mungkin satu-satunya pemulia tanaman buah srikaya yang ada saat ini.  “Saya sempat meminta dia untuk menulis sebuah buku supaya kita semua bisa mengetahui dan belajar apa saja yang telah diketahuinya dari pengalaman-pengalamannya selama menjadi pemulia tanaman,” kata Mujib yang telah mengelola nursery selama 30 tahun lamanya. Pusat penelitian biasanya melakukan experiment terhadap tanaman musiman karena periode lebih cepat, menyilangkan buah sumangka contohnya, hanya butuh enam bulan untuk melihat hasilnya. Hal ini sangat kontras jika membandingkan dengan usaha Made Supala yang membutuhkan waktu delapan tahun untuk menghasilkan satu varietas baru tanaman srikaya. 

Selanjutnya bersambung ke Agronomi Amatir II, Sumber Buah Unggul.
- - -