Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

Video, Lokalzone- Desainer Inggris Tom Price punya karya yang tidak biasa. Ia mendesain mebel dari pipa plastik yang selama ini dipakai untuk saluran pembuangan. Dengan melelehkan material tersebut, Price menciptakan karya yang tidak cuma unik, tetapi juga melenyapkan batas antara desain dan seni. DW berkunjung ke bengkelnya di London untuk melihat bagaimana ia menggunakan alat elektronik rumah tangga sebagai perkakas utama.

-

Bali, Lokalzone - Sang Proklamator sekaligus Presiden RI Pertama, Soekarno lahir dari seorang rahim ibu bernama Rai Srimben yang merupakan seorang wanita asal Banjar Bale Agung, Kelurahan Paket Agung, Buleleng.

Ada beragam kisah dramatis saat Rai Srimben menjalin asmara dengan Rade Soekemi, seorang guru asal Blitar, Jawa Timur hingga melahirkan Soekarno. Suasana klasik masih terlihat saat memasuki pemukiman rumah yang menjadi tempat lahir Srimben.

Beberapa bangunan lama masih dipertahankan, satu di antaranya yang paling terlihat adalah lima bangunan Jineng atau lumbung padi yang masih berdiri kokoh.

Di satu sudut bale, siang itu Made Hardika (72) sedang serius melukis potret Soekarno di atas kanvas. Pria ini adalah cucu dari generasi keempat keturunan Nyoman Rai Srimben. Di usia senjanya Hardika lebih banyak menghabiskan waktunya dengan melukis. Sesekali ia menulis naskah cerita drama tentang Rai Srimben.

Hardika menceritakan, Srimben kecil tidak banyak mendapatkan kasih sayang dari orangtuanya. Srimben dirawat kakeknya sampai usia remaja. Layaknya gadis Bali pada umumnya kala itu, ia mengisi hari-harinya dengan menenun.

Saat ada upacara-upacara ia juga membantu kakeknya ngayah di Pura dengan membuat canang ataupun bebantenana.Srimben remaja juga pandai menari. Keluwesannya dalam menari inilah yang membuat Rade Soekemi jatuh hati kepadanya.

Ketika itu Soekemi seorang Jawa yang menyukai adat dan budaya Bali tertarik menyaksikan Srimben menari tarian rejang saat ada upacara piodalan di pura desa. Soekemi merupakan seorang guru di Sekolah Rakyat (SR) yang kini bernama SDN 1 Paket Agung.

“Kala itu minta anak-anak untuk sekolah masih kurang. Soekemi mencari murid-murid sampai ke banjar-banjar dan sejak itu dia sering main ke Bale Agung,” kata Hardika. 

Sampai suatu hari Srimben yang kala itu masih berusia 18 tahun nekat menuruti ajakan Soekemi untuk kawin lari tanpa sepengetahuan keluarga.

Keputusan kawin lari ini karena keduanya meyakini pernikahannya tidak akan disetujui orangtua karena berbeda adat dan agama.

“Sampai sore Rai Srimben tidak pulang ke rumah, semua orang sebanjar mencari-cari sambil membunyikan kentongan, ternyata setelah beberapa hari diketahui kawin lari dengan Soekemi dan tinggal di rumah kerabatnya yang seorang polisi masih di Singaraja,” ungkapnya.

Hardika tidak menampik jika pernikahan Srimben dengan Soekemi mendapat pertentangan dari keluarga besarnya.

“Dia secara adat Bali dikatakan mekutang atau dibuang, tetapi tidak dibuang dalam arti harfiah melainkan terputus secara adat dan agama. Keluarga akhirnya mengatakan sebagai wanita yang baik ikutilah suamimu,” tuturnya.

Pernikahan keduanya melahirkan anak pertama bernama Soekarni Wardooyo selama setahun tinggal di Buleleng.

Sampai pada akhirnya pasangan ini memutuskan untuk pergi ke Surabaya, dan saat berangkat ke Surabaya itulah tanpa sepengetahuannya Srimben sedang hamil seorang bayi yang kelak bernama Soekarno. Keduanya pergi ke Surabaya dengan jalur laut menaiki kapal dari Pelabuhan Buleleng.

Ada kisah misterius saat kapal akan berangkat ke Surabaya.

Konon kapal tidak bisa bergerak padahal saat dicek nahkoda dan anak buah kapal tidak ada kerusakan mesin , dan kapal dalam kondisi normal.

“Di dalam kapal ada seorang pendeta, dia lihat satu per satu penumpang sampai matanya tertuju pada Rai Srimben. Dia bilang Srimben sedang mengandung, pendeta itu membaca mantra dan memercikkan tirta ke Srimben. Beberapa saat kemudian mesin kapal hidup dan bisa berjalan,” ujarnya.
Pagi hari saat matahari mulai terbit, 6 Juni 1901 di Surabaya, Soekarno dilahirkan.

Ketika itu ia lahir bertepatan dengan tragedi melestusnya Gunung Kelud.

“Karena lahir pada pagi hari ada tetetenger, dia disebut sebagai putra sang fajar. Ada seorang pintar meramalkan jika anak itu kelak akan menjadi seorang besar yang berguna bagi masyarakat luas dan negara,” ungkapnya.
-
Lokalzone - Uus 'Komika' akhir-akhir ini sedang ramai diperbincangkan. Hal ini didukung dengan bully-an para haters yang semakin menjadi-jadi. Namun, dengan bully-an itu tak membuat Uus jatuh begitu saja.

"Oh nggak apa-apa biarin aja. Mereka ngelakuin itu demi surga yang mereka idamkan. Mungkin tujuan surga kita yang beda," ujarnya

Pria kelahiran 25 tahun silam ini merasa tidak ada yang harus diluruskan dari bully-an netizen yang diarahkan kepada keluarga kecilnya, kepada anaknya dan juga istrinya.

"Biarin aja ngga bakal beres. Yang saya lawan itu stigma. Ngelawan stigma nggak perlu satu gebrakan gede. Tapi cuma butuh konsistensi," tambahnya tegas.
Ditambah lagi dengan bully-an kepada putranya yang baru lahir 9 September 2016 kemarin. Banyak netizen yang berkomentar negatif tentang anaknya.

"Saya mah cuma orang yang pengen damai dalam hati. Marah marah juga ngga bakal bikin beres masalah," paparnya.
-
Kesehatan, Lokalzone - Tidur memang bagian dari kebutuhan hidup kita. Mendapat cukup tidur yang berkualitas bisa membuat tubuh tetap sehat dan bugar. Tapi yang masih jarang diketahui adalah posisi tidur juga bisa memberi dampak bagi kesehatan tubuh.

Seperti yang dikutip dari brightside.me, tidur miring ke kiri bisa mempengaruhi kesehatan organ tubuh. Ternyata ada manfaat mengejutkan yang kita dapat dengan tidur miring ke kiri. Apa sajakah manfaatnya? Yuk, langsung kita ikuti info lengkapnya di sini.
 
Menjaga Fungsi Sistem Limfa
Sistem limfa memegang peranan penting di tubuh kita karena bisa mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Para ahli menyebutkan bahwa duktus torak (pembuluh limfa terbesar di sistem limfa) terletak di sebelah kiri. Dengan tidur miring ke kiri, tubuh bisa memproses ampas tubuh dengan lebih efektif. Karena sistem limfa juga berfungsi untuk menyalurkan lemak, protein, dan zat lain ke jaringan tubuh, tidur miring ke kiri bisa mempercepat proses nutrisi bisa diserap dengan lebih cepat oleh sel-sel tubuh.
   
Limpa Bisa Bekerja Lebih Optimal
Limpa, organ tubuh, terletak di dalam rongga perut sebelah kiri atas, yang menghasilkan cairan yang membantu pencernaan makanan dan membersihkan darah ini merupakan organ terbesar di dalam sistem limfa. Letaknya ada di sebelah kiri. Dengan tidur miring ke kiri, limpa bisa bekerja lebih efisien. Darah bisa mengalir lebih lancar ke limpa dan bisa menyaring kotoran lebih cepat.
 
Memperlancar Sistem Pencernaan
Sambungan antara usus kecil dan susu besar terletak di bagian kiri tubuh, area ini disebut katup ileocecal. Saat tidur miring ke kiri, gravitasi akan memudahkan sisa-sisa makanan bergerak dari usus kecil ke usua besar. Sehingga proses usus untuk mengeluarkan sisa-sisa makana bisa lebih cepat.

Mencegah Nyeri Lambung (Heartburn)
Sering merasa nyeri lambung atau nyeri ulu hati di malam hari? Cobalah tidur dengan miring ke kiri. Posisi ini akan mencegah isi perut untuk kembali lagi ke esofagus.

Meringankan Kerja Organ Hati
Karena organ hati letaknya di sebelah kanan, maka tidur miring ke kanan bisa menekan organ tersebut. Dengan tidur miring ke kiri, racun dan zat berbahaya tidak akan terlalu membebani organ hati.
 
Menjaga Kesehatan Jantung
Bagian tubuh sebelah kiri menerima darah dari paru-paru dan memompanya ke seluruh tubuh. Dengan tidur miring ke kiri, kerja jantung bisa lebih mudah dan efisien. Saat tidur miring ke kiri, gravitasi akan memudahkan fungsi sistem sirkulasi khususnya di bagian aorta dan vena kava inferior (pembuluh balik besar bawah).

Nah, itu dia enam manfaat yang bisa didapat dengan tidur miring ke kiri. Hanya saja yang perlu digaris bawahi lagi adalah bahwa kondisi setiap orang bisa berbeda satu sama lain. Kalau memang tak memungkinkan bisa tidur miring ke kiri, sesuaikan dengan kondisi tubuhmu.
-