Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

LokalZone - Dalam rangka mengantisipasi kenakalan para remaja yang nantinya dapat membahayakan jiwanya maupun orang lain, anggota Kapolisian dari Polres Buleleng meningkatkan giat patroli sekaligus sweping di beberapa tempat yang kerap digunakan sebagai ajang balap liar dan juga minum minuman keras di pinggir jalan.

Setidaknya dua lokasi yang sering digunakan sebagai tempat balap liar telah disasar dengan hasil,  3 sepeda motor beserta 6 orang remaja terjaring saat melakukan balap liar di Jalan Raya seputaran Perum LC Desa Bakti Seraga dan di Penarukan, Sabtu (30/1/2016) dini hari 1 sepeda motor beserta 3 orang juga berhasil terjaring Polisi saat hendak melakukan taruhan balap liar.

Terhadap hasil temuan tersebut Kasat Sabhara Polres Buleleng AKP I Wayan Parta atas seijin Kapolres Harry Haryadi menggungkapkan akan menindak tegas para pelaku balap liar sesuai dengan prosedur. "Dipimpin Kanit Patroli Ipda I Made Purwantara, anggota kami melakukan patroli dan membubarkan aksi balap liar yang meresahkan pengguna jalan lainnya. Untuk sepeda motor yang digunakan kami amankan dan serahkan ke Sat Lantas untuk proses lebih lanjut," ujar Wayan Parta, Minggu (1/2/2016).

Tidak hanya balap liar Wayan Parta juga mengungkapkan bahwa Unit Patroli Sat Sabhara Polres Buleleng juga telah menyasar aksi minum minuman keras yang dilakukan sekelompok pemuda di Kelurahan Banjar Tegal tepatnya di belakang kantor Bupati pada hari Sabtu (30/1/2016).

"Crew 903, saat melakukan patroli menemukan sekelompok pemuda yang nongkrong dan minum miras di pinggir jalan. Kami lakukan dialog supaya mereka membubarkan diri dan pulang kerumah masing-masing, karena tempat itu merupakan pemukiman penduduk dan seyogyanya sedang beristirahat malam," papar Wayan Parta.
- -
LokalZone - Ungkapan tersebut diucapkan Kapolres Buleleng AKBP Harry Haryadi B. saat melakukan serah terima jabatan (sertijab) Kasat Intel di Mapolres Buleleng, Jumat (29/1/2016) untuk menindak lanjuti sejumlah isu yang terjadi di Kabupaten Buleleng.

Lebih jauh dirinya mengungkapkan peran Intel sebagai mata dan telinga sangat penting bagi pimpinan agar dapat membuat keputusan yang terbaik, terlebih lagi dari Presiden Jokowi juga telah mengumandangkan penguatan Intelijen dengan memberikan peralatan yang semakin mumpuni.

"Ada beberapa hal yang perlu diantisipasi seperti isu teror, sutet dan yang paling penting Pilkada kedepan dimana semua mata akan tertuju ke Buleleng sebagai satu-satunya Kabupaten yang akan melangsungkan pemilu. Intelijen, pengumpul informasi. Ini yang sangat penting. Ibarat orang ada pemandu jalan jadi kira-kira tahu harus kemana, belok atau tidak," ujar Kapolres Harry Haryadi B. didampingi Kabag Ops Kompol Ketut Gelgel usai melaksanakan upacara sertijab.

Dalam mutasi kali ini, Kasat Intel Polres Buleleng AKP I Ketut Darmita , S.S kini menjabat sebagai Kapolsek Melaya di Kabupaten Jembrana sedangkan jabatan Kasat Intel Polres Buleleng diduduki oleh AKP I Made Patra, S.Sos yang semula menjabat sebagai Kasat Intel di Polres Kelungkung.

Terhadap mutasi ini Kapolres Harry Haryadi berharap pejabat yang baru segera bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. "Harapan saya, secepatnya menyesuaikan diri, segera konsultasi ke dalam, langsung turun ke lapangan, dengan cepat melihat permasalahan-permasahan kedepan dan bertindak," paparnya.

Untuk menjaga situasi kamtibmas di Buleleng tetap kondusif pihaknya mengungkapkan telah meningkatkan pengawasan garis pantai sebagai pintu masuk Bali, peningkatan pengamanan Mako, serta memerintahkan anggota intel dan Babhinkamtibmas untuk lebih sering di lapangan. Sedangkan untuk Pilkada yang akan datang pihaknya akan melakukan pengamanan sesuai dengan jadwal yang nantinya diberikan oleh KPU.

"Kita mengikuti jadwal KPU, disana kita bisa perkirakan hambatan per tahapan. Selain itu kita juga akan lebih sering melakukan silaturahmi dengan para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan pemuda," ujar Kapolres Harry Haryadi B.
- -
LokalZone - Antisipasi kenalakan remaja, khususnya para pelajar, hari ini Kamis (28/1/2016) Jajaran Polres Buleleng secara serentak melakukan sidak ke sejumlah sekolah tingkat SMP dan SMA se Buleleng dengan menyasar Handphone (HP) yang dibawa oleh pelajar kesekolah. 

Sidak yang dipimpin langsung oleh masing-masing Kapolsek, bersama pihak sekolah ini dilakukan tidak hanya untuk mengantisipasi adanya kontens porno di kalangan pelajar tetapi juga menghindari candaan terkait masalah teror.

"Seijin Kapolres Buleleng, kami mekukan sweping menindaklanjuti peristiwa yang terjadi di SMA N 1 Denpasar. Dengan sasaran kontens porno dan penggunaan media sosial yang dapat meresahkan masyarakat, seperti candaan teror," ujar Kapolsek Sawan AKP Made Mustiada di SMA N 1 Sawan.

Hasil dari sidak mendadak di sejumlah sekolah oleh masing-masing Polsek cukup bagus pasalnya dari pihak sekolah memang melarang para siswanya untuk membawa HP ke sekolah kecuali di hari-hari tertentu.

Namun demikian Made Mustiada mengungkapkan akan tetap melaksanakan kegiatan ini secara terus-menerus bersama pihak sekolah hingga para remaja paham akan dampak negatif penggunaan media sosial dan HP apabila tidak digunakan dengan baik.

"Kita khususnya di Kecamatan Sawan, bekerjasama dengan Kepala Sekolah, dewan guru, dan pengawas kesiswaan akan tetap melakukan sweping bersama secara berkesinambungan hingga para pelajar memahami penggunaan media sosial secara positif, sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih baik," papar Made Mustiada.

Menanggapi hal tersebut Made Sutawa Redina selaku Kepala Sekolah SMA N 1 Sawan sangat mengapresiasi tindakan yang dilakukan Kepolisian dan mengungkapkan pihaknya telah sejak awal bekerjasama dengan Polsek Sawan dalam mendidik para siswanya.

"Saya mengucapkan apresiasi kepada pihak Kepolisian sebagai antisipasi kita bersama-sama terhadap penggunaan medsos yang dapat meresahkan masyarakat. Hal ini sudah kita lakukan secara rutin dengan Polsek Sawan dari masalah tata tertib lalu lintas, penggunaan HP, Helm dan bagaimana anak-anak bisa terhindar dari bahaya narkoba dan HIV," kata Made Sutawa.
- -
LokalZone - Sat Narkoba Polres Buleleng Kembali melakukan penangkapan terhadap penyalah guna Narkotika, kali ini 3 orang diamankan dari TKP yang berbeda akibat mengkonsumsi narkotika jenis sabu-sabu. 

Bahkan dua orang yang diamankan saat di grebek diketahui sedang mengkonsumsi narkoba bersama-sama. "TKP yg pertama di Lingkungan Banyuning Tengah, pada tanggal 20. Saat pengerebekan Ketut Suardika (40) dan Ketut Suardika alias Moleh (37) sedang mengkonsumsi narkoba bersama sama. Ini merupakan hasil penyelidikan anggota di lapangan," ungkap Kasat Narkoba Polres Buleleng AKP Agus Dwi Wirawan atas seijin Kapolres Harry Haryadi, Kamis (28/1/2016).

Sedangkan penangkapan kedua dilakukan di Banjar Dinas Pasek, Desa Kubutambahan, yang bermula ketika pelaku, Komang Suardika alias Mang Dika (39) ngamuk-ngamuk lantaran dibawah pengaruh narkoba.

"Yang satu ini bermula dari laporan ada orang ngamuk-ngamuk dirumahnya, setelah kami datangi, kita geledah rumahnya, kita temukan narkotika jenis sabu di kamar tisurnya. Di taruh dalam kotak korek dengan berat 0,6 neto, yang ini sudah positif sabu-sabu. Kebetulan nama ketiganya sama,"

Moleh, salah satu dari ketika orang pelaku diketahui merupakan seorang residifis penyalahguna narkoba bersikukuh mengatakan tidak mengenal orang yang memberinya narkoba dan setiap berhubungan hanyalah melalui telpon. "Namanya Iwan, ngambilnya dengan sistem tempel. Kenal nama saja, beli lewat telpon, per paketnya Rp 500 ribu," kata Moleh yang saat ini bekerja sebagai buruh lepas.

Akibat perbuatannya kini ketiganya dijerat dengan pasal yang sama yakni pasal 127 ayat 1 yo pasal 54 UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman minimal 4 tahun dan maksimal 12 tahun penjara.

Melihat masih maraknya penyalah gunaan obat-obatan terlarang di Buleleng, Agus Dwi meminta kepada masyarakat untuk menjauhi Narkoba pasalnya tidak hanya melanggar hukum tetapi juga karena tindak pidana Narkotika ini dapat menimbulkan tindak pidana baru, seperti kekerasan dalam rumah tangga atau bahkan pengerusakan akibat tidak bisa mengkontrol diri.
- -
LokalZone -  Pemulihan akibat bencana alam di Kabupaten Buleleng, diprediksi menghabiskan dana sedikitnya Rp 1,5 miliar. Pemulihan bencana itu akan diambil dari dana cadangan yang dialokasikan Pemkab Buleleng, pada APBD 2016. 

Alokasi dana Rp 1,5 miliar itu hanya untuk memperbaiki infrastruktur di beberapa desa yang terdampak bencana alam. Seperti di Desa Lokapaksa Kecamatan Seririt yang jembatannya terputus, serta di Desa Musi dan Desa Penyabangan yang diterjang bencana banjir bandang. 

“Sekarang kami masih hitung berapa total kerugiannya, dan mana yang akan diperbaiki. Tapi kami sudah siapkan dana cadangan Rp 1,5 miliar untuk bencana. Kebutuhannya sedang dihitung dan disusun skala prioritasnya,” ujar Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, ST disela-sela meninjau lokasi bencana di Desa Lokapaksa, Rabu siang (27/1/2016)

Bupati PAS mengatakan perbaikan paling mendesak saat ini adalah perbaikan akses jalan di Banjar Dinas Tri Amerta Desa Penyabangan, serta pembangunan jembatan dan jalan yang jebol di Banjar Dinas Tengah Desa Lokapaksa. Di Banjar Dinas Tri Amerta, pemerintah akan mengalokasikan dana sedikitnya Rp 500 juta untuk perbaikan akses jalan, yang mana nantinya dlam pengerjaan akan dilakukan melalui gotong royong bersama warga. Dana itu belum termasuk rehabilitasi saluran perpipaan air minum di desa setempat.

Selain di Desa Penyabangan, perbaikan paling mendesak juga harus dilakukan di Banjar Dinas Tengah Desa Lokapaksa. Disana jembatan yang berdiri diatas Pangkung Kompol, hilang tergerus banjir bandang. Sementara 3 kilometer dari jembatan Kompol yang hilang tersapu banjir juga diperparah dengan jebolnya sisi kanan jalan yang mengakibatkan lubang yang dalam dan membahayakan pengguna jalan terutama saat malam hari. Akibatnya sekitar 210 kepala keluarga terisolir. Lalu lintas warga hanya bisa menggunakan sepeda motor dan melalui jembatan darurat yang dibuat oleh warga.

“Saya sudah minta agar Kepala Dinas PU cepat menyelesaikan. Terutama di daerah yang terisolir seperti di Lokapaksa dan Penyabangan ini, termasuk sekolah yang mengalami kerusakan akibat bencana. ” imbuhnya. 

Nantinya, menurut Bupati PAS, pemerintah akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Pusdalops Bali dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, untuk proses rehabilitasi dan bantuan yang dibutuhkan para korban. Pemerintah Kabupaten Buleleng pun mengklaim telah mengirim data kerusakan dan kerugian akibat bencana alam, kepada BPBD Bali.
-
LokalZone - Pasca bencana banjir bandang di Desa Musi, Kecamatan Gerokgak, Buleleng yang menyebabkan puluhan rumah warga mengalami kerusakan diantaranya di Desa Musi, Penyabangan, Sanggalagit, Banyupoh dan Pemuteran serta cuaca yang saat ini masih kurang bersahabat dikarenakan hujan lebat dan angin kencang yang menerpa Kabupaten Buleleng, Polres Buleleng tetap mensiagakan personilnya untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. 

"Seluruh Kapolsek harus tanggap bencana, sampai saat ini cuaca masih kurang bersahabat kita tidak tahu kapan dan dimana akan terjadi bencana,"  ujar Wakapolres Buleleng Kompol Michael R. Risakotta didepan para Kapolsek yang hadir di Mapolres Buleleng, Rabu (27/1/2016).

Dirinya mengingatkan bahwa Polri yang juga bagian dari Badan SAR bersama TNI dan Pemerintah Daerah memang sudah semestinya bahu-menbahu dalam menolong dan mengevakuasi korban bencana alam.

"Kita (Polri, red) dan TNI sebagai bagian dari Badan SAR, bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memang sudah tugas kita untuk membantu dan mengevakuasi para korban. Hingga saat ini Sat Shabara dan Polsek masih melakukan kurve dilokasi bencana banjir bandang," ujar Wakapolres Michael R. Risakotta.

Namun demikian Wakapolres Michael R. Risakotta juga mengingatkan kepada anggota Dalmas dan Polsek yang masih melakukan kurve di lokasi banjir bandang, Gerokgak agar lebih berhati-hati terhadap kemungkinan banjir susulan yang bisa datang kapan saja di saat hujan deras.
-
LokalZone - Kemunculan sosok jihadi John jilid dua menghantui Inggris. Serupa dengan yang lain, Siddharta Dhar dibesarkan dengan nilai Eropa, tapi mengobarkan jihad atas nama agama. Apa yang menggerakkan mereka untuk berjihad?
 
Cuma beberapa bulan setelah kematian jagal Islamic State asal Inggris, Jihadi John, negeri kepulauan itu kembali dihantui kemunculan sosok serupa. Siddharta Dhar yang telah melarikan diri ke Suriah kini menjadi buronan nomer wahid pemerintah di London.

Dhar dilahirkan beragama Hindu. Setelah menikahi seorang perempuan muslim, pria berdarah India itu masuk Islam dan menjadi radikal dalam waktu cepat. Ia menutup usahanya dan bergabung dengan kelompok ekstremis.

Pria yang lalu menamakan diri Abu Rumaysah bahkan mewakili kelompoknya ketika diundang wawancara oleh stasiun televisi BBC. Kendati relatif terkenal, pria berusia 32 tahun itu mampu lolos dari cengkraman aparat keamanan dan kabur ke Suriah.
 

Bersama pakar terorisme, Olivier Roy, Deutsche Welle membahas pesona kematian yang menyirap kaum muda muslim di Eropa. Berikut kutipannya:

DW: Ada banyak gerilayawan IS yang dibesarkan di lingkup budaya Eropa. Apa yang mendorong mereka menjadi radikal dan lalu mengobarkan jihad?

Olivier Roy: Mereka punya rasa frustasi terhadap masyarakatnya. Dalam hal ini kita berhadapan dengan remaja yang sedang aktif memberontak dan mencari identitas baru. Terkadang jihad menjadi pilihan yang sempurna. Anda berjihad, lalu dianggap sebagai pahlawan. Anda masuk dalam halaman muka surat kabar. Semua orang membicarakan anda. Bahwa masyarakat membenci anda, anda tidak peduli karena anda juga membenci mereka.

Jihad telah berjejak dalam budaya pemberontakan kaum muda muslim Eropa. Sesuatu yang 30 tahun lalu diisi oleh kaum kiri revolusioner. Tapi buat kaum muda ini, ideologi kiri terlalu intelektual. Mereka ingin yang lebih gamblang dan ingin berperang.

Apakah ada kelompok masyarakat yang berpotensi besar menjadi jihadis?

Kaum muslim Perancis misalnya merupakan generasi kedua dari para pendatang. Mereka lahir dan dibesarkan di barat. Tapi orangtuanya berasal dari negara muslim. Mereka ini yang punya masalah besar dengan transmisi budaya dan tradisi.

Sebab itu mereka harus memulai pencarian identitas dari awal. Dan di dalam ideologi salafisme mereka menemukan faham yang sederhana. Salafisme hidup dari norma halal dan haram, serta batas jelas antara kaum muslim dan kaum kafir, yang baik dan yang jahat. Buat mereka Salafisme menjadi ideologi cepat saji yang tinggal dipakai. Ini memberikan mereka perasaan, seakan termasuk kelompok elit yang menyelamatkan dunia.

Pakar terorisme asal Perancis, Olivier Roy
Tapi bagaimana menjelaskan kesediaan mereka untuk berperang dan membunuh - atau bahkan mengorbankan diri sendiri?

Radikalisme agama tidak secara otomatis menggiring pemeluknya ke arah jihad. Cuma minoritas kecil yang melakukannya. Mereka terpesona oleh kekerasan dan kematian. Ada dimensi nihilistik dan kesyahidan di dalamnya. Di Eropa mereka tidak benar-benar berusaha kabur setelah melakukan tindak terorisme. Kebanyakan mati di lokasi kejadian. Kalau mereka pergi ke Suriah, mereka secara sukarela meminta dijadikan pelaku bom bunuh diri. Atau mereka rela dijadikan pagar manusia oleh Islamic State. Orang-orang ini tentunya mengimani budaya kematian. (dw)
-
LokalZone - Pasca bencana puting beliung di Desa Sulanyah dan Kelurahan Seririt, Wakil Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG membantu para warga korban yang menjadi korban bencana tersebut. Wabup Sutjidra menyerahkan bantuan berupa sembako kepada 33 kepala keluarga yang menjadi korban bencana puting beliung. Bantuan ini diserahkan di Lapangan Umum Seririt, Senin (25/1/2016). 

Pada kesempatan ini Wabup Sutjidra didampingi Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buleleng, Drs. Gede Komang, M.Si, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng, I Ketut Yasa, ST, Kepala Satpol PP, Drs. Made Budi Astawa, M.Si dan Camat Seririt, I Nyoman Riang Pustaka, SIP. 

Ditemui usai penyerahan bantuan, Wabup Sutjidra mengungkapkan bantuan ini bertujuan untuk meringankan beban para warga yang menjadi korban bencana puting beliung. Menurutnya, kerusakan yang ditimbulkan oleh puting beliung ini telah diinventarisir dan ditangani oleh BPBD. “Dengan kriteria yang ada kita akan memberikan bantuan perbaikan rumah para warga yang tertimpa bencana puting beliung,” ungkap Sutjidra.

Sementara itu, Riang Pustaka menjelaskan sesaat setelah kejadian puting beliung, pihaknya bersama babinsa dan babinkamtibmas membantu para warga membersihkan kayu pohon yang tumbang akibat bencana tersebut. Pihaknya juga mengakui Kelurahan Seririt dan Desa Sulanyah merupakan alur puting beliung di Kecamatan Seririt. “Tahun-tahun sebelumnya dua wilayah ini juga dilanda puting beliung. Bencana ini sangat berdampak kepada masyarakat di Kelurahan Seririt dan Desa Sulanyah,” jelasnya.

Bencana puting beliung ini menyebabkan 18 rumah di Kelurahan Seririt mengalami kerusakan. Sedangkan di Desa Sulanyah sebanyak 15 rumah mengalami kerusakan. Selain rumah warga, bencana puting beliung ini mengakibatkan kerusakan di Mapolsek Seririt.
-
LokalZone - Antisipasi adanya jembatan jebol di Kabupaten Jembrana, Polres Buleleng siapkan tiga jalur alternatif bagi para pengemudi kendaraan yang akan bepergian ke Jembrana atau melewati wilayah tersebut.

"Kita sudah antisipasi sejak ada info jembatan putus, pengalihan arus ada 3 jalur, pertama lewat Busungbiu - pupuan (Tabanan), Pancasari, dan ketiga di Karangasem. Yang ringan bisa lewat Sukasada, Pancasari, kendaraan berat lewat Karangasem, mobil kecil dan truk sedang bisa lewat Busung biu, serta kita juga sudah memasang rambu dalam rangka pengalihan arus lalin," ungkap Kabag Ops Ketut Gelgel atas seijin Kapolres Harry Harry Haryadi B. Senin (25/1/2016) di Mapolres Buleleng.

Untuk mengantisipasi kemacetan lalulintas akibat pengalihan arus ini pihaknya juga telah mengerahkan sejumlah personil di beberapa titik yang dianggap rawan kemacetan seperti yang saat ini terjadi di daerah Sukasada baik dari personil Sat Lantas Polres maupun Polsek.

"Sejumlah personil Lantas Polres maupun Polsek sudah dikerahkan untuk mengatur arus lalulintas juga mengantisipasi dan mengurai kemacetan," ujar Kompol Ketut Gelgel.

Dalam kesempatan tersebut Kabag Ops Ketut Gelgel juga menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada bencana dan berhati-hati di jalan karena sudah musim penghujan dan beberapa hari ini secara berturut-turut di Buleleng mengalami hujan deras disertai angin kencang. Selain itu dirinya juga meminta masyarakat untuk segera memberikan informasi apabila terjadi bencana alam kepada aparat Kepolisian agar dengan cepat bisa ditanggapi ke lokasi kejadian serta menyiapkan langkah-langkah selanjutnya.
-
LokalZone - Aksi vandalisme atau mural dengan menggunakan cat semprot di sejumlah tembok perkantoran, pertokoan, perumahan hingga fasilitas lalulintas berupa rambu-rambu yang semula hanya dianggap kenakalan kini semakin menjadi-jadi dan mulai membuat geram sejumlah warga.

Sejumlah kritikan dilayangkan oleh masyarakat Buleleng melalui media sosial atas tindakan para pelaku vandalisme itu disebutkan tidak memiliki etika dan merusak lingkungan di beberapa sudut Kota Singaraja, bahkan beberapa dari warga berhasil mengambil foto dua remaja yang masih berstatus pelajar di sebuah Sekolah Negeri Singaraja yang diduga sebagai pelaku vandalisme. 

Tembok utama dan pagar di Kawasan Gedung GOR Bhuwana Patra hampir sebagian dipenuhi dengan aksi semprotan cat dengan berbagai bentuk tulisan, selain itu juga mereka menyasar Sekretariat Pramuka dan Orari dengan mencoret tembok pada sisi utara bangunan termasuk tembok pertokoan di Jalan Hassanudin Kelurahan Kampung Kajanan, bahkan sebelumnya Dinas Perhubungan Buleleng dibuat pusing tujuh keliling lantaran rambu-rambu dan marka jalan tidak luput dari aksi creative para pelaku vandalisme.

Entah disadari atau tidak tindakan ini dapat membuat pelaku berurusan dengan aparat hukum dan dari Kapolres Buleleng AKBP Harry Haryadi B. sudah menyatakan akan menindak tegas para pelaku apabila tertangkap tangan. 
Dugaan pelaku vandalisme
"Apabila kami temukan para pelaku vandalisme ini tentu akan kami tindak tegas, namun terlebih dahulu kita upayakan pembinaan dari pihak sekolah, terutama anak-anak yang masih berstatus sebagai pelajar. Kalau tidak mempan terpaksa proses hukum akan dilakukan dengan tegas," ujar Kapolres Harry Haryadi, Minggu (24/1/2016).

Dari pengakuan sejumlah pemuda yang mengetahui pelaku yang teridentifikasi sebagai bagian dari kelompok MARK, diketahui bahwa sejumlah nama-nama yang di coret itu merupakan sebuah nama perkumpulan para remaja dan mereka berlomba-lomba untuk melakukan aksi vandalisme sebagai bentuk eksitensi mereka di kota Singaraja.
-
LokalZone - Suara ledakan berkali-kali terjadi di Mapolres Buleleng pada pagi ini, Sabtu (23/1/2016), hal tersebut sontak saja membuat kebingungan dari sejumlah masyarakat yang melewati Jalan Pramuka, Singaraja pasalnya selain suara ledakan sejumlah anggota juga terlihat lari keluar Mako. 

Lidik punya lidik ternyata itu hanyalah latihan simulasi terhadap serangan teror menggunakan senjata api dan sejumlah anggota yang berlarian keluar bertujuan untuk menempati posnya masing-masing untuk mempertahankan Mako.

Sedangkan suara ledakan tersebut sengaja dibuat menggunakan petasan untuk membuat situasi mendekati keadaan sebenarnya. 

"Jadi ini latihan sekaligus cek kekuatan, apabila ada serangan hari ini ada 175 orang yang stanby dan yang membawa senjata 12 orang diluar anggota jaga Mako," ungkap Wakapolres Buleleng Kompol Michael R. Risakotta usai melaksanakan kegiatan.

Menurut Wakapolres Michael R. Risakotta hasil dari evalusi kegiatan ini sangat bagus mengingat anggota dengan sigap dan cepat menuju pos masing-masing. "Tadi saya hitung kurang dari 10 menit, cukup bagus tapi kedepan harus lebih baik, lebih cepat lagi," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut Wakapolres Michael R. Risakotta mengingatkan kepada seluruh personil Polres Buleleng untuk tetap waspada terhadap serangan teror terlebih kepada aparat, bahkan dirinya juga meminta kepada personil yang belum membawa senjata untuk mendaftarkan diri dan mengikuti tes sebagai persyaratan membawa senjata api.
-
LokalZone - Seorang pria berinisial MR (35) warga Banjar Dinas Batu Gambir, Desa Julah, Kecamatan Tejakula, Buleleng, kini dilaporkan Polisi. MR dilaporkan Polisi, lantaran nekat menyetubuhi gadis dibawah umur berinisial SF (13) yang merupakan warga satu kampungnya, hingga puluhan kali.

Berdasarkan informasi menyebutkan, aksi bejat MR ini dilakukan di kediaman MR. Belum diketahui penyebab pasti, MR nekat melakukan persetubuhan dengan gadis dibawah umur ini, apakah didasari suka sama suka atau atas dasar paksaan. Namun aksi bejat MR ini terungkap, ketika orang tua SF melihat SF sehari-hari selalu dalam keadaan murung.

Setelah ditanya, SF berusaha menutupi kejadian yang menimpanya kepada orang tuanya. Hingga akhirnya orang tua SF mendesak agar SF menceritakan yang sebenarnya. Betapa kagetnya, orang tua SF setelah mendengar pengakuan kejadian yang sebenarnya menimpa putri kesayangannya itu.

Kemudian orang tuanya berusaha mengecek HP milik SF, dan di HP SF ternyata terdapat SMS antara MR dan SF yang berisi kata-kata mesra. SF akhirnya mengaku, sudah disetubuhi oleh MR sebanyak 10 kali, yang dilakukan di areal kebun setahun belakangan ini.

Tidak terima anaknya diperlakukan seperti itu, orang tua SF akhirnya melaporkan MR ke Mapolres Buleleng, pada Jumat (22/1/2016) sekitar pukul 22.00 wita, dengan tuduhan tindakan persetubuhan dengan gadis dibawah umur.

Dikonfirmasi seizin Kapolres Haryadi, Kasubbag Humas Polres Buleleng AKP Agus Widarma Putra membenarkan adanya laporan itu. Dan hingga saat ini kasus dugaan tindakan persetubuhan anak dibawah umur ini, masih ditangani oleh Unit IV Reskrim Polres Buleleng, dengan memintai keterangan korban dan saksi dari orang tua korban.

“Ini masih ditangani lebih lanjut di Unit IV Reskrim Polres Buleleng, yang menangani kasus anak dibawah umur. Saat ini, baru korban dan orang tuanya yang dimintai keterangan, karena kasusnya ini baru masuk kemarin malam. Hasilnya seperti apa, nanti akan kami sampaikan lebih lanjut,” kata AKP Widarma Putra.
- -
LokalZone - Bule asal Australia, Wiliam (47) yang sedang berlibur di kawasan Lovina, Desa Kalibukbuk, Buleleng, mengalami tindakan penganiayaan yang dilakukan oleh seorang Bule yang identitasnya belum diketahui hingga saat ini, di sebuah Bar yang ada di Lovina, pada Jumat (22/1/2016) sekitar pukul 20.00 wita.

Berdasarkan informasi yang dihimpun menyebutkan, kejadian ini berawal saat korban memesan makanan dan minuman di sebuah Bar di kawasan Lovina. Korban yang baru saja duduk di kursi, tiba-tiba datang pelaku yang juga merupakan orang Asing, dimana pelaku memang tidak dikenal oleh korban. Pelaku kemudian menawarkan minuman Bir kepada korban, namun korban menolak tawaran pelaku.

Atas penolakan itu, pelaku malah tersinggung dan secara tiba-tiba langsung menyerang dan menganiaya korban, dengan cara memukul menggunakan tangan yang tepat mengenai wajah korban. Akibat penganiayaan ini, korban mengalami luka pada bagian pelipis sebelah kanan, luka di bawah mata kanan, dan kepala bagian belakang sobek.

Anggota Kepolisian Polsek Kota Singaraja, yang usai menerima laporan adanya tindakan penganiayaan di sebuah Bar di kawasan Lovina, secara sigap langsung mendatangi lokasi. Dilokasi kejadian, Anggota Kepolisian langsung mengamankan korban dan melakukan olah TKP, dengan mengumpulkan data serta melakukan penyelidikan.

Berdasarkan keterangan saksi mata kejadian dilokasi, pelaku yang juga seorang Bule datang dengan mengunakan mobil yang berwarna putih bernopol DK 1336 BR. Bahkan usai melakukan penganiayaan terhadap korban, pelaku malah kabur. Selanjutnya, korban dibawa menuju ke Rumah Sakit Parama Sidhi Sinagraja, untuk mendapatkan penanganan medis serta dilakukan visum.

Dikonfirmasi seizin Kapolres Haryadi, Kapolsek Kota Singaraja, Kompol. Nyoman Suarnata menjelaskan, usai menerima laporan dari pegawai Bar tersebut, pihak Kepolisian langsung mendatangi lokasi dan langsung melakukan oleh TKP dilokasi kejadian, serta melakukan tindakan lainnya. Namun diakuinya, hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan, terkait kasus penganiayaan yang menimpa Bule asal Australia ini.

“Sampai saat ini pelaku masih dalam lidik, sebelumnya kejadian ini memang ditangani oleh Unit Reskrim Polsek Kota Singaraja. Tapi, karena kasus ini menyangkut orang Asing, jadi selanjutnya kasus ini akan kami serahkan penanganannya ke Kepolisian Polres Buleleng yang membidangi tamu Asing,” pungkas Kompol Suarnata, Sabtu (23/1/2016).
-
LokalZone - Seorang remaja terpaksa harus berurusan dengan pihak Kepolisian lataran membobol rumah Dr. Putu Sadnyani (54) yang berada di Banjar Dinas Bajangan, Desa Dencarik, Kecamatan Banjar, Kamis (21/1/2016). 

Aksi Sutarno (18), dengan alamat di Perum Jalak Putih, Singaraja tergolong nekad pasalnya tidak hanya beraksi di siang bolong, pukul 12.45 wita juga masuk ke dalam rumah Dr. Sadnyani dengan cara merusak atap genteng dan masuk melalui lubang plapon.

Namun apes ternyata yang berhasil diambil hanyalah obat-obatan yang ada di ruangan praktek dokter. "Yang diambil obat-obatan berupa 456 tablet merek dextrommetorphon, dengan perkiraan kerugian Rp 300 ribu," ungkap Kabag Ops Ketut Gelgel, Jumat (22/1/2016) di Mapolres Buleleng.

Dengan gerak cepat aparat Kepolisian berhasil meringkus Sutarno dan saat ini sedang diamankan di Mapolsek Banjar guna proses penyidikan lebih lanjut.
- -
LokalZone - Rumah milik Gede Putrawan (34) yang beralamat di Umejero, Kecamatan Busung Biu, Buleleng dibobol maling pada hari Kamis (21/1/2016) dan menjarah cengkeh kering yang disimpan di dalam rumahnya. 

Berdasarkan informasi yang berhasil di himpun di Mapolres Buleleng diketahui, aksi pencurian tersebut terjadi sekitar pukul 2 dini hari dan pelaku diketahui masuk dengan cara merusak jendela. Akibat kejadian tersebut Putrawan mengalami kerugian sebesar Rp 37 juta atas 3 kwintal cengkeh kering yang dibawa kabur oleh pelaku.

Atas kejadian tersebut pihak Kepolisian dari Polsek Busungbiu di backup Polres Buleleng tengah melakukan penyelidikan dengan melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi. "Yang diamankan belum ada, cuma kecurigaan ada satu dan kita masih melakukan penyelidikan, dimintai keterangan awal. Termasuk saksi, ada 3 saksi termasuk pemilik cengkeh kita mintai keterangan," ungkap Kabag Ops Polres Buleleng Kompol Ketut Gelgel, Jumat (22/1/2016).

Dalam kesempatan tersebut dirinya juga menghimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada pasalnya diketahui pencuri memang kerap beraksi di saat hujan turun. 

"Musim penghujan selain ada bahaya longsor juga pencuri biasanya mencari celah-celah waktu saat hujan gerimis. Mohon kepada masyarakat tetap waspada baik masalah teroris, pencurian maupun bencana alam akibat hujan. Pam swakarsa terlebih di Desa untuk diaktifkan kembali, mari bersinergi untuk melakukan pengamanan bersama," papar Ketut Gelgel.
-
LokalZone - Seseorang berinisial PEST yang diduga telah melakukan malpraktik di wilayah Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Buleleng dikeluhkan warga atas nama Kadek Astra Sedana (55) warga Banjar Dinas Dauh Margi, Desa Pemaron dan segera akan melaporkan hal tersebut ke Polisi. 

Menurut pengakuan Astra, dugaan tersebut muncul saat yang bersangkutan melakukan pengobatan kepada dirinya saat merasakan sakit pada bagian kakinya. Tidak hanya itu PEST yang mengaku sebagai Dokter di RSUD Buleleng diduga hanyalah Dokter Gadungan. 

“Saya waktu itu jualan ayam, dia (PEST, red) jadi pembelinya dan lama-lama kami dekat. Dia mengaku sebagai dokter di di forensik RSUD Buleleng, saya percaya. Kemudian saya mengeluh badan saya capek sekali, terus dia sarankan untuk menyuntik saya di rumah saja,” ujar Astra.

Usai disuntik, 2 bulan kemudian Astra malah tidak mampu berdiri dalam waktu lama dan berjalan jauh. “Habis disuntik lama-kelamaan sakit kakinya kok terus,. Kalau berdiri gak kuat lama, jalan dekat saja, 100 meter sudah tidak kuat dah. Mengangkat beban agak berat sudah tidak bisa, hampir 2 bulan begitu,” katanya.

Dalam kesehariannya PEST dikenal selalu berpenampilan layaknya seorang dokter dengan membawa peralatan medis lengkap, dan memakai Jaz Dokter. “Dia tahu istilah-istilah kedokteran, dia jiwanya sosial, sering kasih resep kalau ada orang sakit,” ucapnya.

Namun kecurigaan terhadap PEST muncul saat Astra menanyakan kepada istri PEST yang bertugas sebagai perawat di RSUD Buleleng, tentang kebenaran PEST sebagai Dokter yang malah ditanggapi dengan sinis. “Istrinya marah saat itu, kata istrinya apa hubungannya, saya tidak usah ikut campur. Lalu saya diam. Kemudian saya cek, rumahnya tidak ada praktik dokter. Tapi kalau di sini orang-orang banyak kenal dia sebagai dokter,” ujarnya.

Ia pun mengaku, kini akan melaporkan PEST ke pihak Kepolisian Polres Buleleng atas tindakan dugaan indikasi malpraktik, yang menyebabkan kakinya sakit usai disuntik. Bahkan bukan dirinya saja yang menjadi korban, melainkan beberapa teman dan tetangganya.

Dikonfirmasi Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Buleleng, Putu Sudarsana menjelaskan, dirinya memastikan bahwa tidak ada dokter yang beroperasi di Buleleng atas nama tersebut. Bahkan menurutnya juga, dokter atas nama inisial PEST tidak ada di RSUD Buleleng. “Tidak ada dokter disini yang namanya seperti itu. Di anggota IDI Buleleng juga memang tidak ada nama itu,” kata Sudarsana, yang juga Wakil Direktur Pelayanan RSUD Buleleng.

Menurutnya, di RSUD Buleleng hingga saat ini terdapat sebanyak 54 dokter yang berpraktik. Dengan melihat laporan ini, dirinya berjanji akan segera menelusurinya, namun jika memang itu melanggar, dirinya akan menyerahkan kasus tersebut ke pihak yang berwajib.

“Kami pastikan dulu, kalau misalnya ada di sini tapi bukan dokter jelas akan kami panggil,. Kami segera cek. Kami juga berpatokan pada izin praktik, sepanjang ada SIP nya dan sesuai, itu tidak masalah. Kalau itu memang bukan anggota kami, kami tidak berkompeten untuk menindaklanjuti, itu ranah Hukum dan yang menjadi korban. Kalau itu ternyata anggota kami, maka kami akan ambil sikap tegas,” pungkasnya.
-
LokalZone - Pasca teror surat ancaman bom di Buleleng, pihak Kepolisian dari Polres Buleleng buru si pembawa surat. Selain telah memeriksa sejumlah saksi dan CCTV yang ada di dekat Kantor Camat Singaraja untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk hari ini, Rabu (20/1/2016) bekerjasama dengan Pemkab Buleleng, Kodim dan Polsek lakukan Operasi Duktang secara gabungan dan serentak di 10 Kecamatan yang ada di Buleleng. (baca juga : Kota Singaraja Diteror Surat Ancaman Bom)

"Kita sudah periksa 3 saksi, juga sudah memeriksa sepeda motor dengan Nopol AG ada 2 yang mirip tetapi ketika di kroscek ke saksi tidak cocok. Ada yang dari ciri-ciri sepeda motornya ada juga dari pemiliknya perawakannya tidak sesuai dengan yang membawa surat," ungkap Kapolres Buleleng AKBP Harry Haryadi B. di Mapolres Buleleng.

Namun demikian terdapat beberapa kendala dalam pengungkapan pelaku teror dimana saat itu menggunakan helm sehingga kesulitan dalam pembuatan sketsa serta 3 CCTV yang menghadap TKP terlalu jauh sehingga sulit diidentifikasi.

"CCTV kita periksa 3, dari sebuah Percetakan, kantor Notaris dan Koperasi terdekat namun dari objek terlalu jauh," ujar Kapolres Harry Haryadi.

Meski demikian pihaknya mengungkapkan akan tetap melakukan pengajaran terhadap pelaku surat teror serta meningkatkan kegiatan kepolisian khususnya Patroli ke beberapa tempat yang ramai dikunjungi masyarakat serta tempat wisata.

"Tadi kita lakukan pertemuan dengan PHRI se Kab-Buleleng, hadir kurang lebih 127 pengusaha, pemilik, GM hotel, villa, spa yang ada di Buleleng. Intinya untuk tetap waspada terhadap lingkungan sekitar, himbauan untuk pemasangan CCTV, penggunaan metal detektor dan jangan ragu apabila menemukan gerag-gerik orang yang mencurigakan dan adanya patroli yang akan lebih intens," kata Kapolres Harry Haryadi.

Ketika ditanyakan apakah di Buleleng sudah disusupi oleh gerakan radikal atau dugaan lainya Kapolres Harry Haryadi mengungkapkan tidak akan menduga-duga, "Tidak berani menduga-duga, faktanya benar ada yang datang dan memberikan surat tersebut," paparnya.

Dalam kesempatan tersebut pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang, beraktifitas dengan normal, dan mempercayakan keamanan kepada Kepolisian. Serta tetap menjaga kewaspada terutama dengan lingkungan sekitarnya, apabila ada orang baru yang gerak-geriknya mencurigakan atau tetangga lama tetapi tamunya baru dan mencurigakan agar tidak segan-segan untuk melaporkannya ke Polisi.
- -
LokalZone - Teror Sarinah, tepatnya di Jalan MH. Thamrin, Jakarta oleh kelompok ISIS kini mulai menyebar, sebuah surat yang di klaim dari kelompok yang sama mengancaman akan meledakkan Bom di 2 Kota yang ada di Bali yakni Denpasar dan Singaraja. 

Dalam suratnya ancaman ditulis dengan jelas bahwa mereka akan menyasar wilayah perkantoran, pusat perbelanjaan dan wisata yang ramai dikunjungi masyarakat baik dengan bom bunuh diri atau teror serangan yang terjadi di Sarinah.

Namun alih-alih ditujukan ke perkantoran di Kota Denpasar untuk membuat rasa takut yang lebih besar, surat ancaman tersebut justru ditujukan ke Kantor Camat Singaraja oleh seseorang yang belum diketahui identitasnya pada hari Senin (18/1/2016) sekitar pukul 08.30 wita, dan diterima Sopir Camat Buleleng, Ida Bagus Wisma Artha.

Menurut penuturan Wisma, awalnya dirinya melihat seseorang menggunakan sepeda motor merek Supra, di depan Kantor Camat Buleleng dengan terlihat linglung. Ia pun mengaku, langsung menghampiri orang tersebut, tanpa pikir panjang si pembawa surat itu langsung menyodorkan Surat yang beramplop putih dan dikeluarkan dari kresek waran hitam yang dibawa orang tersebut.

Saat Wisma menerima Surat itu, ia mengecek surat tersebut. namun, surat tersebut tidak dilengkapi dengan Cap dan Kop Surat. Karena Surat tersebut dianggap tidak jelas, ia pun berusaha menanyakan kepada orang yang membawa surat itu. namun sayang, si pembawa surat itu langsung kabur menggunakan sepeda motornya.

“Awalnya, saya tidak sempat membaca isi surat itu. Setelah saya lihat dan surat itu ternyata tidak lengkap, kemudian saya coba tanya tapi yang bawa surat malah kabur. Saya hanya ingat DK motornya berplat AG, plat motor wilayah lain kayaknya itu diluar Bali. Kalau ciri-ciri orangnya itu berkumis dan pakai jaket hitam,” kata wisma, di Kantor Camat Buleleng.

Walau belum menerima laporan resmi, Polres Buleleng langsung melakukan penyisiran di Kantor Camat Buleleng dan memintai sejumlah keterangan saksi. Dari hasil pengecekan, memang tidak ditemukan adanya barang mencurigakan yang diduga Bom. Namun Surat itu, kini sudah diamankan pihak Kepolisian guna kepentingan penyelidikan.

Dikonfirmasi Wakapolres Buleleng, Kompol Michael Revelindo Risakotta menjelaskan, pihaknya sudah menurunkan Tim Kepolisian untuk melakukan pengecekan dan penyisiran di lokasi. Diakuinya juga, kini surat ancaman Bom itu sudah diamankan pihak Kepolisian termasuk memintai keterangan penerima surat itu, guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut.

“Kami belum berani memastikan apakah ini sebuah ancaman atau tidak. Kami masih proses lidik, siapa membawa surat ini dan benar atau tidak surat ini, kami masih mendalami masalah ini. Hanya saja info awal surat itu diantarkan dan diterima di Camat Buleleng, kalau ada perkembangan kami infokan lebih lanjut,” kata Kompol. Michael, di Mapolres Buleleng.

Ia pun mengaku, kini Kepolisian Buleleng akan lebih meningkatkan pengawasan, dengan rutin melakukan Operasi Duktang, Patroli dan penempatan Personil Kepolisian. “Pengawasan dari kami, masih sama pola seperti sebelumnya. Pada sebelum-sebelumnya, kami juga sudah rutin melakukan pengawasan yang ketat,” jelas Michael, seizin Kapolres Haryadi.

Surat Ancaman Bom di wilayah Kota Singaraja ini, kini sudah menyebar luas di masyarakat melalui media sosial. Menanggapi hal tersebut masyarakat diharapkan tidak ketakutan berlebihan namun tetap waspada menghadapi isu ancaman teror ini. Apabila menemukan sesuata atau seseorang yang mencurigakan diminta segera melaporkan hal tersebut kepada pihak Kepolisian demi keamanan dan keselamatan masyarakat Buleleng.
- -
LokalZone - Antisipasi aksi teror, Polres Buleleng perketat pengamanan di sejumlah pintu masuk baik darat maupun laut dengan personil yang dilengkapi senjata laras panjang dan rompi anti peluru. 

Sejumlah personil digelar dilapangan untuk melakukan razia kepada sejumlah kendaraan yang masuk khususnya roda empat dan mobil box dengan sasaran berupa bahan-bahan berbahaya seperti senjata api maupun bom, serta hal yang sama juga dilakukan unit Polair Polres Buleleng dengan melakukan patroli laut dan langsung melakukan pemeriksaan kepada sejumlah kapal di tengah laut.

Tidak hanya itu Kapolres Buleleng AKBP Harry Haryadi B. Jumat (15/1/2016) juga mengungkapkan tengah melaksanakan siaga satu dan menerjunkan seluruh personilnya untuk menyerap informasi sebanyak-banyaknya.

"Secara umum kami memaksimalkan seluruh personil untuk patroli Mengaktifkan sistem door yo door dari bhabinkamtibamas dan intelijen. Memperbanyak anggota yang bersentuhan dengan masyarakat untuk menyerap informasi sebanyak-banyaknya", ungkap Kapolres Harry Haryadi.

Namun demikian pihaknya mengaku belum melihat adanya indikasi masuknya kelompok teror ke Wilayah Buleleng, "Indiskasi awal belum ada, namun karena luasnya wilayah kami tetap meminta kerjasama dari masyarakat dan tolong tingkatkan kewaspadaan sehingga kita bisa saling bersinergitas untuk membasmi aksi-aksi terorisme," ujar Kapolres Harry Haryadi.
- -
LokalZone - Paska Bom Sarinah yang masyarakat sipil serta membuat luka serius beberapa anggota Polri akibat Bom pelaku teror, Kapolres Buleleng AKBP Harry Haryadi B. Jumat (15/1/2016) cek kelengkapan senjata api baik laras panjang maupun pendek, serta rompi anti peluru yang dimiliki oleh Jajaran Polres Buleleng. 

Hal ini dilakukan untuk menghindari jatuhnya korban dari anggota Kepolisian yang sedang bertugas serta dapat melumpuhkan para pelaku teror dengan cepat.

"Pemeriksaan senjata laras panjang maupun laras pendek milik polres dan rompi peluru, juga mengecek kesiapan personil yang mengawakinya. Hasil pemeriksaan jumlah lengkap, kondisi bagus dan siap digunakan setiap saat," ungkap Kapolres Harry Haryadi usai melakukan pemeriksaan.

Tidak hanya itu pihaknya juga mengungkapkan akan lebih mengoptimalkan kemanan dan persenjataan personil patroli termasuk keamanan markas Kepolisian.


"Antisipasi pos Polisi jelas ada, kami tidak bisa katakan secara teknis tetapi intinya kami akan lebih perketat keamanan di seluruh markas kepolisian baik dari Polres, Polsek maupun Pos-Pos," ujarnya.

Hal sama juga terlihat dari banyaknya personil dari Satuan Shabara yang dilengkapi dengan senjata laras panjang dan rompi anti peluru yang melakukan patroli khususnya ke tempat-tempat pariwisata yang ramai dikunjungi masyarakat.
- -
LokalZone - Babi berusia 4 bulan, milik Gede Sukerta (80) warga Banjar Dinas Gambuh, Desa Selat, Kecamatan Sukasada, Buleleng, digondol maling pada Kamis (14/1/2016) sekitar pukul 03.00 wita dini hari. Bukan hanya babi milik Sukerta yang digondol maling, Babi milik Kadek Bagiada dari Desa yang sama, juga raib. 

Belum diketahui, siapa pelaku pencurian ini. Berdasarkan informasi yang dikumpulkan di Mapolsek Sukasada menyebutkan, kejadian ini terjadi pada Kamis dini hari, dimana saat itu Babi milik Sukerta sedang berada di kandang yang posisinya ada diseberang Sungai. Sukerta pun tidak mengetahui, bahwa babinya itu hilang, lantaran suara aliran air di sungai saat itu sangat keras. 

Namun pagi harinya, Sukerta mendapatkan informasi dari anaknya yakni, Wayan Derana (48) bahwa Babinya itu hilang. “Saya saat itu baru pulang dari Ngayah di Subak, sampai di rumah dikasik tahu babi hilang, dan ditemukan di Kantor Perbekel Kayu Putih, disuruh ngambil disana. Setelah nanya sama Bagi, itu bukan babi dia, tapi ternyata babi saya,” ujar Sukerta, Kamis (14/1/2016) ditemui di Mapolsek Sukasada. 

Sukerta mengenal Babinya itu, dilihat dari ikatan yang dipakai di leher babi tersebut. Dimana ikatan tersebut, terbuat dari kain celana milik Sukerta dengan maksud untuk mudah mengingat babi miliknya itu. “Babi Bagi belum ditemukan. Saya ingat itu babi milik saya itu dari kalung robekan celana saya, biar gampang ingat. Sekarang Babinya sudah ada dirumah. Dan Babi yang lagi satu sudah saya temukan, karena sempat lari waktu berusaha dicuri,” tutur Sukerta. 

 Sementara pelaku pencurian itu, berhasil kabur. Setelah warga Desa Kayuputih curiga melihat pelaku membawa Babi, dengan gelagat mencurigakan. Sehingga, warga berusaha mengepung pelaku,yang membawa babi, dengan diboncengnya menggunakan Sepeda Motor Satria berwarna merah tanpa Nomor Polisi. 

Namun ketika warga berusaha menangkap pelaku, pelaku malah menjatuhkan motornya itu ke sungai beserta babinya. Sehingga, pelaku mudah kabur. “Saya dapat kabar ada Babi hilang itu dari Pecalang Desa Selat, karena Desa Selat dan Kayuputih dekat, cuma dibatasi Sungai. Di Desa sana katanya tidak ada yang kehilangan babi, makanya mereka curiga disini. Setelah saya sama Bapak ngecek, ternyata itu Babi milik bapak saya. Katanya, pelakunya kabur. Sering di Desa saya dan Kayuputih ada kehilangan cengkeh dan Babi, kayaknya memang itu pelakunya,” ujar Wayan Derana, saat mendampingi ayahnya itu. 

Kepolisian Polsek Sukasada yang mendapatkan laporan adanya kasus pencurian Babi, langsung menuju ke lokasi kejadian. Kapolsek Sukasada, Kompol. Gede Arya Wibawa membenarkan kejadian itu. Bahkan menurutnya, saat ini Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus pencurian babi ini, untuk mengetahui identitas pelaku.
-
LokalZone - Mengantisipasi hal-hal negatif yang mungkin dilakukan para remaja khususnya pelajar di Hari Suci Siwalatri yang jatuh pada hari ini, Jumat (8/1/2016) Kapolsek Singaraja Kompol Nyoman Suarnata menghimbau kepada pihak sekolah untuk lebih mengawasi anak didiknya mengingat persembahyangan akan dilakukan hingga larut malam bahkan sampai pagi.

Melalui surat edarannya Suarnata meminta kepada pihak sekolah untuk melakukan kegiatan di Internal Sekolah masing-masing, hal ini untuk memudahkan pengawasan terlebih saat itu mereka (anak-anak, red) tidak dalam pengawasan orang tuannya.

"Adapun maksud dibuat himbaun ini untuk mengantispasi hal-hal yg tidak kita inginkan dan apalagi mereka itu jauh dari pengawasan orang tua. Intinya jangan nodai agama kita yg tidak sesuai dengan ajaran dan larangannya," ujar Suarnata.

Hal ini juga bertujuan untuk meminimalkan adanya tindakan menyimpang dari anak-anak yang seyogyanya meminta ijin keluar untuk sembahyang namun kenyataanya justru memanfaatkan momen ini untuk pacaran.
-
LokalZone - Dipicu permasalahan utang piutang, Gede Juli Kariasa alias Loyo (25) yang beralamat di Dusun Ketug-ketug, Desa Jinangdalem, Buleleng nekat mencuri sepeda motor milik sepupunya sendiri.

Namun nahas, kurang dari 24 jam dirinya terpaksa dibekuk Sat Reskrim Polres Buleleng untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. "Dari laporan diterima, sekitar 14 jam. Antara pelaku dan korban masih ada hubungan keluarga, sepupuan," ungkap Kasat Reskrim AKP T. Ricki Fadlianshah. SiK, Rabu (6/1/20196) di Mapolres Buleleng.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun aksi pencurian tersebut terjadi pada hari Senin (4/1/2016) sekitar pukul 18.00 wita dimana sepeda motor Yamaha Jupiter MX DK 5711 UV milik Ketut Seni Tari (53) diparkir di pinggir jalan oleh anaknya dan ditinggal bermain sepak bola, namun usai bermain sepeda motor tersebut sudah raib entah kemana.

Mendapat laporan, Unit Reskrim langsung melakukan penyelidikan hingga akhirnya berhasil mengamankan pelaku beserta barang bukti berupa sebuah sepeda motor hasil curiannya.

Berdasarkan keterangan Kasat Reskrim Ricki Fadlianshah diketahui Loyo dengan mudah mengondol sepeda motor tersebut lantaran kunci dalam keadaan nyantol. "Modus Operandi Motor diparkir dalam keadaan kunci nyantol, motor rencananya akan digadaikan untuk menebus motor adiknya yang sebelumnya telah digadiakan. Pengembangan tersangka tidak terkait dengan sindikat, tujuannya untuk menebus motor adiknya," ujarnya.
Hal itu juga diungkapkan oleh Loyo yang kesehariannya bekerja sebagai buruh tani, "Kerja buruh, bertani. Motor digadaikan Rp 1 juta, karena pas ada kunci nyantol dan juga saya takut pulang," kata Loyo.

Akibat ulahnya kini Loyo harus berurusan dengan aparat hukum dan dijerat dengan pasal 362 KUHP dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.
-