LokalZone - Aksi vandalisme atau mural dengan menggunakan cat semprot di sejumlah tembok perkantoran, pertokoan, perumahan hingga fasilitas lalulintas berupa rambu-rambu yang semula hanya dianggap kenakalan kini semakin menjadi-jadi dan mulai membuat geram sejumlah warga.
Sejumlah kritikan dilayangkan oleh masyarakat Buleleng melalui media sosial atas tindakan para pelaku vandalisme itu disebutkan tidak memiliki etika dan merusak lingkungan di
beberapa sudut Kota Singaraja, bahkan beberapa dari warga berhasil mengambil foto dua remaja yang masih berstatus pelajar di sebuah Sekolah Negeri Singaraja yang diduga sebagai pelaku vandalisme.
Tembok utama dan pagar di Kawasan Gedung GOR Bhuwana Patra hampir
sebagian dipenuhi dengan aksi semprotan cat dengan berbagai bentuk
tulisan, selain itu juga mereka menyasar Sekretariat Pramuka dan Orari
dengan mencoret tembok pada sisi utara bangunan termasuk tembok
pertokoan di Jalan Hassanudin Kelurahan Kampung Kajanan, bahkan
sebelumnya Dinas Perhubungan Buleleng dibuat pusing tujuh keliling
lantaran rambu-rambu dan marka jalan tidak luput dari aksi creative para
pelaku vandalisme.
Entah disadari atau tidak tindakan ini dapat membuat pelaku berurusan dengan aparat hukum dan dari Kapolres Buleleng AKBP Harry Haryadi B. sudah menyatakan akan menindak tegas para pelaku apabila tertangkap tangan.
Dugaan pelaku vandalisme |
"Apabila kami temukan para pelaku vandalisme ini tentu akan kami tindak tegas, namun terlebih dahulu kita upayakan pembinaan dari pihak sekolah, terutama anak-anak yang
masih berstatus sebagai pelajar. Kalau tidak mempan terpaksa proses hukum akan dilakukan
dengan tegas," ujar Kapolres Harry Haryadi, Minggu (24/1/2016).
Dari pengakuan sejumlah pemuda yang mengetahui pelaku yang teridentifikasi sebagai bagian dari kelompok MARK, diketahui bahwa sejumlah nama-nama yang di coret itu merupakan sebuah nama perkumpulan para remaja dan mereka berlomba-lomba untuk melakukan aksi vandalisme sebagai bentuk eksitensi mereka di kota Singaraja.