Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

LokalZone - Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolres Buleleng AKBP Harry Haryadi B. saat melaksanakan tatap muka terhadap perwakilan Tokoh Masyarakat dan Ormas se Buleleng, Selasa (17/11/215) di Mapolres Buleleng.

Menurutnya hampir setiap tindakan tegas dari Kepolisian sejatinya memang melanggar Hak Asazi Manusia (HAM). "Polri mendapat wewenang yang cukup besar oleh negara, bahkan melanggar HAM. Contohnya melakukan penangkapan, menahan, menggeledeh, serta melakukan penyitaan, itu melanggar HAM tapi dibenarkan oleh undang-undang dan kami juga bergerak atas dasar laporan," ujarnya.

Lantaran tugasnya ini, dirinya mengungkapkan bahwa setiap personil Polri harus siap dibenci oleh masyarakat. "1 kasus satu musuh, yang dilaporkan atau ditahan pasti benci Polisi, belum sanak keluarganya, terlebih jika orang yang ditahan adalah tokoh masyarakat," ungkap Kapolres Harry Haryadi B.

Hal ini lah yang menyebabkan jika Polri juga menjadi incaran pendukung gerakan ekstrimis atau teroris yang belum lama ini terjadi di Indonesia, pasalnya dalam upaya paksa penangkapan selalu ada baku tembak yang bisa menyebabkan korban jiwa baik di Polri atau pelaku teror.

"Ini adalah fakta dan harus diterima, Polri bekerja berdasarkan Undang-undang sebesar apapun tekanan masyarakat kami harus tetap melakukan pemeriksaan, pengumpulan barang bukti, pencocokan alat bukti dan sebagainya," ungkap Kapolres Harry Haryadi B.

Namun demikian pihaknya mengungkapkan Polri dalah hal ini jajaran Polres Buleleng tetap akan mengedepankan sikap humanis untuk memberikan pelayanan Prima Kepolisian.
-
LokalZone - Menghidari teror yang terjadi di Kota Paris, Prancis, terlebih Bali sudah dua kali mengalami teror serupa sebelumnya, Kapolres Buleleng AKBP Harry Haryadi B. merangkul sejumlah ormas untuk turut membantu dalam menjaga keamanan dan kamtibmas Buleleng.

"Saat ini dunia sedang terancam teror, Paris yang terkenal dengan kemajuan teknologinya, juga Prancis merupakan negara ke-5 terbesar didunia. Militer, Polisi yang canggih, intelligent yang kuat mengingat Paris merupakan kantor pusat Interpol. Juga kebebolan dengan adanya 7 teror yang terjadi di dtempat yang berbeda dalam sehari," ungkap Kapolres Harry Haryadi B. didepan para tokoh ormas yang sengaja diundang ke Mapolres Buleleng, Selasa (17/11/2015).

Tidak hanya itu Harry Haryadi, juga mengungkapkan bahwa Bali hingga saat ini masih menjadi sasaran teroris atau yang saat ini lebih dikenal dengan ISIS.

"Bali merupakan tempat tujuan turis mencanegara maupun lokal, kenaikan kunjungan jumlah turis mencapai 2-3 % per tahun, iven-iven Internasional sering dilaksanakan di Bali, oleh karena itu Bali masih menjadi target utama," ujarnya.

Terlebih wilayah Buleleng yang ternyata luasnya mencapai 1/3 dari pulau Bali, sedangkan jumlah personil Polres Buleleng dan 10 Polsek Jajarannya hanya berkisar 1.400 orang. Peran dan dukungan dari masyarakat terlebih Ormas yang memiliki anggota tersebar di wilayah Buleleng untuk turut membantu menjaga kemanan dan ketentraman akan sangat membantu dalam mejalankan tugas-tugas Kepolisian.

"Permohonan kami sederhana, tolong dijaga situasi Kambtibmas Buleleng serta bantu kami apabila mendapatkan informasi sekecil apapun. Mengingat wilayah Buleleng yang sangat luas, dan teror bisa datang dan masuk dari manapun," pinta Kapolres Harry Haryadi B. di depan para tokoh dari Ormas Satria Muda Majapahit, Forum KomunikasiKesatuan Bangsa Kab. Buleleng, Banyuning Bersatu (Batu), Banjar Jawa Bersatu, Suku 4, Buldog serta perwakilan dari Kesbang Polinmas.
-