Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

  • Polisi Kedepankan Fungsi Intelijen Tanggulangi Perkembangan ISIS

    LokalZone - Menanggapi isu kelompok radikal yang tergabung dalam jaringan terorisme dan ISIS, Polres Buleleng mulai melakukan maping di wilayah Buleleng yang dianggap rawan disusupi pemahaman yang menyimpang...

  • -
  • Marak Pencurian Cengkeh, Warga Desa Tajun & Tunjung Temui Kapolres Buleleng

    LokalZone - Maraknya kasus pencurian yang menyasar Desa Tajun dan Tunjung Kecamatan Kubutambahan benar-benar membuat warga gerah dan siang tadi, Jumat (27/3/2015) lima orang perwakilan dari kedua Desa...

  • -
    LokalZone - Polda Metro Jaya telah memeriksa polisi berinisial Brigadir M. Aksi anggota polisi lalu lintas itu sebelumnya bikin heboh karena memarahi sopir dan penumpang Transjakarta.

    Saat ditemui Kamis (26/3), Brigadir M tak mau menjelaskan panjang lebar terkait kronologi peristiwa marahi sopir busway. "Saya sudah serahkan dan ceritakan ke komandan saya," ujar Brigadir M.

    Lantas Brigadir M tak banyak bicara. Dia lebih banyak diam saat ditanya siapa identitas pemotor yang melapor kepada dirinya.

    Sementara Kabag Penum Mabes Polri Kombes Rikwanto mengatakan, kejadian anggota Polantas Polda Metro Jaya bela pemotor dan salahkan Transjakarta diawali dengan insiden kecelakaan kecil. Menurut dia, Transjakarta yang sarat penumpang itu menyenggol motor di Semanggi.

    "Sepeda motor lapor polisi, kemudian (Transjakarta) dikejar dan dihentikan. Akan ditanyakan surat tidak diberi," kata Rikwanto.

    Dia melanjutkan, dalam kasus tersebut masyarakat melihat sebuah hambatan perjalanan mereka. Tidak tahu menahu kondisi awal kenapa polisi menghentikan Transjakarta tersebut. Rikwanto juga menjelaskan akhirnya polisi tidak jadi menilang sopir Transjakarta itu.

    Polisi akan mengusut lebih lanjut. Jika ternyata motor itu yang melanggar karena masuk jalur busway, tentu akan dikenai sanksi. "Motor tentu dilarang masuk jalur busway," katanya.

    Peristiwa ini bikin heboh setelah kejadian penilangan ini diunggah ke Youtube. Dalam video itu, polisi membentak sopir Transjakarta dan penumpang. Video berdurasi 1:34 menit itu membuat masyarakat geram.

    Dalam video itu menceritakan seorang polisi lalu lintas malah menyalahkan sopir Transjakarta karena senggolan dengan motor yang melintas busway. Padahal jelas-jelas pemotor dilarang melewati jalur Transjakarta.

    Para penumpang di dalam Transjakarta itu pun geram. Mereka meneriaki polisi kalau motor yang salah.

    "Bapak ibu mohon maaf, saya ini roda dua, ini roda empat," kata pemotor itu.

    "Tapi bapak salah terobos jalur busway dan nggak pake helm," teriak penumpang.

    "Oke oke sabar-sabar," kata pemotor itu.

    Penumpang semakin gerah dengan ulah polisi dan pemotor itu. Namun dengan lantang, polisi itu tiba-tiba membentak-bentak dan seakan berhak untuk menentukan siapa yang salah antara pemotor dengan sopir Transjakarta.

    "Saya berhak, saya berhak, saya berhak!," teriak Polantas itu dengan keras kepada penumpang.

    "Saya petugas di sini saya berhak, ayo semua turun, saya berhak, saya alihkan," teriak polisi itu lagi. (merdeka)
    -
    LokalZone - Niat baik SD N 2 Bengkala Kec. Kubutambahan Buleleng untuk memberikan pendidikan bak anak normal bagi anak tuli bisu "Kolok" dengan harapan anak-anak kolok tersebut, mampu mengenyam pendidikan layaknya anak normal, tanpa harus sekolah ke SLB di Kota Singaraja sepertinya akan mengalami kendala. 

    Pasalnya dari pihak sekolah mengambil langkah yang cukup nyeleneh yakni "menodong" setiap tamu lokal maupun mancanegara yang datang kesekolah tersebut secara sukarela namun wajib, tanpa terkecuali dengan dalih untuk bekal kepada keempat siswa kolok yang sekolah disana. "Setiap siswa disini, kami berikan Rp 2 ribu jadi ada Rp 8 ribu per harinya dari 4 siswa kolok disini yang harus kami keluarkan setiap harinya. Makanya, untuk itu kami minta sumbangan setiap tamu yang datang kesini secara sukarela dan wajib, untuk ngasik ke siswa kolok itu," kata Kepala SDN 2 Bengkala Nyoman Wijana, Kamis (26/3/2015) kemarin di sekolahnya.

    Padahal dari pengakuan pihak Sekolah juga baik keempat siswa kolok tersebut maupun siswa lainnya sudah mendapatkan beasiswa pendidikan dari pemerintah, bahkan ada yang dari pihak investor / swasta. "Perhatian pemerintah sudah ada, dengan memberikan beasiswa per tahunnya yang itu keluar. Ya, diluar itu kan kami perlu dana setiap harinya untuk siswa, terpaksa langkahnya dengan meminta sumbangan itu," jelas Wijana.

    "Orang yang menyumbang itupun kami catat di Buku Tamu sebagai tamu, dan uangnya kami simpan di LPD, dan sewaktu-waktu kami ambil untuk keperluan siswa dan sekolah. Tapi, kami masih tetap berharap ada bantuan juga dari pemerintah Kabupaten Buleleng," sambungnya.

    Sementara itu ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng Wayan Lugraheni mengaku baru mengetahui hal ini dan berjanji akan segera melakukan koordinasi dengan pihak sekolah bersangkutan dan UPP Kubutambahan terkait kondisi ini.

    "Itu tidak boleh seperti ini, jangan sampai nanti ada penilaian Sekolah malah memanfaatkan keberadaan siswa kolok disana untuk dijadikan objek, jelas-jelas ini salah. Saya akan segera cek kesana, supaya tidak ada seperti ini lagi," pungkas Lugraheni, sembari mendengarkan rekaman suara Kepsek SDN 2 Bengkala, yang diputar beberapa wartawan di tempat kerjanya.
    -
  • Sidak Apel Pagi di DKP, Bupati Pas Promosikan Endek “Singa”

    LokalZone - Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana kembali melakukan sidak kedisiplinan pegawai. Setelah sidak tempo hari menyasar 3 SKPD, kini Bupati Agus Suradnyana pilih sidak di Dinas Kebersihan...

  • -