LokalZone - Niat baik SD N 2 Bengkala Kec. Kubutambahan Buleleng untuk memberikan pendidikan bak anak normal bagi anak tuli bisu "Kolok" dengan harapan anak-anak kolok tersebut, mampu mengenyam pendidikan
layaknya anak normal, tanpa harus sekolah ke SLB di Kota Singaraja sepertinya akan mengalami kendala.
Pasalnya dari pihak sekolah mengambil langkah yang cukup nyeleneh yakni "menodong" setiap tamu lokal maupun mancanegara yang datang kesekolah tersebut secara sukarela namun wajib, tanpa terkecuali dengan dalih untuk bekal kepada keempat siswa kolok yang sekolah disana.
"Setiap siswa disini, kami berikan Rp 2 ribu jadi ada Rp 8 ribu per
harinya dari 4 siswa kolok disini yang harus kami keluarkan setiap
harinya. Makanya, untuk itu kami minta sumbangan setiap tamu yang datang
kesini secara sukarela dan wajib, untuk ngasik ke siswa kolok itu,"
kata Kepala SDN 2 Bengkala Nyoman Wijana, Kamis (26/3/2015) kemarin di sekolahnya.
Padahal dari pengakuan pihak Sekolah juga baik keempat siswa kolok tersebut maupun siswa lainnya sudah mendapatkan beasiswa
pendidikan dari pemerintah, bahkan ada yang dari pihak investor / swasta. "Perhatian pemerintah sudah ada, dengan memberikan
beasiswa per tahunnya yang itu keluar. Ya, diluar itu kan kami perlu
dana setiap harinya untuk siswa, terpaksa langkahnya dengan meminta
sumbangan itu," jelas Wijana.
"Orang yang menyumbang itupun kami catat di Buku Tamu sebagai tamu, dan
uangnya kami simpan di LPD, dan sewaktu-waktu kami ambil untuk keperluan
siswa dan sekolah. Tapi, kami masih tetap berharap ada bantuan juga
dari pemerintah Kabupaten Buleleng," sambungnya.
Sementara itu ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga (Disdikpora) Buleleng Wayan Lugraheni mengaku baru mengetahui hal ini dan berjanji akan segera melakukan koordinasi dengan pihak
sekolah bersangkutan dan UPP Kubutambahan terkait kondisi ini.
"Itu
tidak boleh seperti ini, jangan sampai nanti ada penilaian Sekolah malah
memanfaatkan keberadaan siswa kolok disana untuk dijadikan objek,
jelas-jelas ini salah. Saya akan segera cek kesana, supaya tidak ada
seperti ini lagi," pungkas Lugraheni, sembari mendengarkan rekaman suara
Kepsek SDN 2 Bengkala, yang diputar beberapa wartawan di tempat kerjanya.