Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

LokalZone - Adengan simulasi yang diadakan di Kantor Camat Singaraja kemarin membuat sejumlah warga heboh, mereka berkerumunan di sepanjang Jalan Kartini untuk melihat adegan baku tembak polisi dengan 4 orang teroris bak film koboy disertai adu ketangkasan bela diri dan suara tembakan menggunakan peluru hampa dan ledakan  3 buah bom ASLI.

Tim jihandak dari Brimob Polda Bali, sengaja diturunkan untuk membuat suasana semirip mungkin dengan keadaan sebenarnya, bahkan bom yang diledakkan, Senin (22/2/2016) memiliki kekuatan lebih besar dengan bom yang digunakan pada saat gladi bersih sebelumnya.

"Ini jenis low eksplosif, hanya gak berisi bubuk hitamnya aja. Dibandingkan yang hari jumat lebih kuat yang ini," ungkap Pak Ali yang bertugas merakit bom saat simulasi.

Jenis bom ini sama dengan yang digunakan oleh para pelaku teror di Sarinah beberapa waktu lalu diamana sama-sama berjenis low eksplosif bedanya hanya pelaku teror mencampurnya dengan bahan-bahan berbahaya seperti pecahan logam atau paku dan dihidupkan dengan sumbu, sedangkan untuk simulasi tidak berisi bahan berbahaya dan diledakkan secara elektrik.

"Yang ini bomnya, yang ini untuk asap, pemicunya pakai listrik. Berbahaya juga, makaknya kita bungkus dengan tas untuk mengurangi kekuatan ledakannya," jelasnya sambil merakit bom.

Dalam skenario 2 bom diledakan menggunakan pemicu sedangkan 1 bom diledakan secara paksa oleh tim jihandak.
Selain tim buru dan sergap (Buser) dari sat Reskrim dan Jihandak, sejumlah tim lainnya juga turut memberikan andil sesuai tupoksinya masing-masing seperti dari Dokpol sebagai tim medis, Sabhara yang bertugas mengamankan TKP, Binmas menghimbau warga agar tidak mendekat, dan Identifikasi dalam rangka melakukan olah TKP juga tidak kalah greget.

"Simulasi penanganan aksi terorisme, sesuai skenario ada baku tembak, ada bom yang diledakkan plus ada salah satu benda / tas yang dicurigai dan diledakkan oleh tim gegana. Tujuannya, pertama meningkatkan respon anggota pada saat kejadian, kedua kecepatan mendatangi TKP dan ketiga kami menginginkan keterpaduan antar Satfung yang ada dalam menangani situasi yang extraordinary ini. Bagian peran Shabara, tim Tindak, Identifikasi, Gegana sudah tergambar dengan jelas, hasilnya cukup bagus mengingat kita sudah berulang kali melaksanakan kegiatan ini," ujar Kapolres Buleleng AKBP Harry Hariyadi B. usai kegiatan simulasi.
-
LokalZone - Pedangdut Hesty Aryaduta (21) mengaku terguncang setelah terjaring razia dan disangka terlibat dalam prostitusi artis.

Hal itu disampaikan Eddie selaku kuasa hukum Nagaswara di mana Hesty bernaung.

"Tadi saya bertemu Hesty dia sedih. Saya bertemu di Polda Lampung," ungkap Eddie.

Sayangnya, Hesty tak bisa banyak bercerita.

Pasalnya, saat itu pelantun "Klepek Klepek" itu masih harus menjalani sejumlah pemeriksaan.

"Dia tidak bercerita tentang pokok masalah. Tapi dia pasti sedih ya," ujarnya.

"Dia masih harus BAP, polisi kan punya waktu 1x24 jam sebelum diputuskan akan ditahan atau tidak," tambah Eddie.

Hesty diamankan dalam razia yang digelar Polda Lampung. Saat itu, wanita kelahiran Bandung, 18 Mei 1994 ini sedang bersama dengan seorang pria di kamar hotel.

Bersama Hesty turut diamankan sejumlah barang bukti seperti uang tunai dan alat kontrasepsi.

Tak hanya Hesty, polisi juga mendapati lima terduga mucikari, empat diantaranya dari Lampung, satu dari Jakarta.

Kepala Sub Direktorat IV Direktur Kriminal Umum Polda Lampung AKBP Ferdian Indra Fahmi mengatakan, Hesty merupakan korban kasus perdagangan manusia dan prostitusi.

Hesty sempat ditawarkan kepada lelaki hidung belang oleh mucikari berinisial KS sebelum ia ditangkap polisi.
-