Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

LokalZone - Berawal dari informasi yang diberikan secara online oleh masyarakat, Sat Narkoba Polres Buleleng berhasil mengamankan dua orang penyalahguna Narkoba di wilayah Timur Kabupaten Buleleng. 

Berdasarkan release dari Kasat Narkoba AKP Agus Dwi Wirawan didampingi oleh Kasubbag Humas Polres Buleleng AKP Agus Widarma Putra, Senin (30/11/2015) di Mapolres Buleleng mengungkapkan penangkapan ini cukup mengejutkan pasalnya baru pertama kali bisa menyentuh wilayah perbatasan timur.

"Jaringan baru, cukup mengejutkan ini untuk pertama kalinya kita bisa sentuh wilayah timur berkat informasi masyarakat secara online. Setelah kami geledah di rumah Cen alias J di wilayah Desa Bondalem kami dapati 17 paket sabu, uang Rp 700 ribu hasil penjualan sabu, beserta perlengkapan alat hisap. Dan disana juga ada sodara Jantuk," ungkap Agus Dwi.

Berdasarkan hasil pemeriksaan kepolisian dijetahui, Nyoman Juarsana alias Cen (60) yang beralamat di Desa Bondalem memang beroperasi sebagai pengedar dengan wilayah Tejakula dan mendapatkan barang dari seseorang berinisial C yang saat ini masuk daftar pencarian orang (DPO) Kepolisian.

"Saat ditangkap sedang memisahkan atau sais dan rencananya akan dijual seharga Rp 300 Ribu per paket. Cen beroperasi di wilayah Tejakula, berdasarkan keterangan saksi Jantuk bahwa dia sudah menjual barang tersebut. Barangnya dari C yang sudah resmi kita jadikan DPO berdasarkan keterangan 2 tersangka dan 1 saksi atas nama Rendi transaksinya dengan tempel di jembatan Bondalem," ungkap Agus Dwi.

Akibat perbuatannya, kini  Nyoman Juarsana alias Cen dijerat dengan pasal berlapis yakni pasal 112 ayat (1) jo pasal 114 ayat (1) UU RI No. 35 tahun 2009 dengan ancaman hukuman minimal 4 tahun dan maksimal 20 tahun penjara. Sedangkan terhadap Putu Selamat Riyadi alias Jantuk yang berada di TKP saat pengerebekan dijerat dengan pasal 127 ayat (1) dan atau pasal 131 ayat (1) UU RI no. 35 tahun 2009 dengan ancaman hukuman 1 tahun lantaran mengetahui namun tidak melaporkan adanya penyalahgunaan narkotika.

Dengan adanya pengungkapan tersebut Kasat Narkoba AKP Agus Dwi mengungkapkan rasa terimakasih kepada masyarakat atas kerjasama dalam hal pemberian informasi. "Kepada setiap masyarakat yang memberikan informasi mohon dimaklumi karena setiap informasi yang masuk harus kami uji, cocokkan dengan alat bukti sehingga menjadi fakta hukum sesuai dengan UU yang kita gunakan. Kami sangat bersyukur serta berterimakasih kepada masyarakat atas peran serta dan kerjasamanya," katanya.
- -
LokalZone - Sejumlah kasus pelecehan seksual yang melibatkan para remaja, bahkan anak-anak dibawah umur yang terjadi selama dua bulan terakhir di Kabupaten Buleleng diduga kuat hanyalah penomena puncak gunung es yang hanya terlihat di permukaan saja, pasalnya tidak menutup kemungkinan masih banyak kasus serupa yang terjadi namun tidak dilaporkan kepada pihak berwajib.

"Saya sudah 2 bulan disini, yang menonjol itu ada 3, anak dan bapak, pelajar, ada anak 3 tahun ditambah yang terakhir ini, yang baru terjadi umur 14 tahun. Ini sangat memprihatinkan, karena dalam tempo 2 bulan sudah 4 kasus, itu yang ketahun. Saya yakin yang tidak ketahuan masih banyak lagi," ungkap Kapolres Buleleng AKBP Harry Haryadi B. Kamis (26/11/2015).

Menurutnya dalam hal memberikan keamanan khususnya terkait kekerasan dan seksual kepada anak-anak peran orang tua sangatlah penting karena waktu yang dihabiskan di rumah jauh lebih banyak, sedangkan dari sekolah sendiri anak-anak harusnya mendapat pendidikan budi pekerti, sehingga keduanya dapat menjadi pertahanan awal dalam berinteraksi di masyarakat. 

Pelajaran seksual awal juga semestinya diberikan oleh para orang tua kepada anak-anaknya, "Kalau dulu kita bicara masalah itu masih tabu, tapi sekarang tidak lagi. Sederhananya ajari dia bagian tubuh mana yang tidak boleh dipegang oleh siapa saja itu tidak perlu guru untuk memberitahu," ujarnya.

Namun demikian pihaknya juga meminta semua pihak untuk turut dalam menjaga anak-anak dari para predator seksual, terlebih peran serta pemerintah daerah. "Anak masa puber orang tua harus lebih berhati-hati, dan tentunya peran pemerintah tidak kalah pentingnya. Misalnya taman kota jangan dibiarkan gelap, itu kan memberikan peluang," ujar Kapolres Harry Haryadi B.

Dalam penanganan 4 kasus, termasuk yang terjadi kemarin dimana seorang pelajar SMP yang masih berumur 14 tahun diperkosa oleh seorang pemuda SMA berumur 17 tahun, dua berkas kasus sudah diserahkan ke Kekejaksaan sedangkan dua masih dalam proses penyidikan Polisi.
-
LokalZone -Dalam rangka mengantisipasi situasi kamtibmas Kabupaten Buleleng bebas dari teror menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2015 mendatang, Jajaran Polres Buleleng menggelar Operasi Terpadu bersama Kodim 1609 Buleleng dan Sub Detasemen Polisi Militer Singaraja dengan menyasar penduduk pendatang, razia kendaraan bermotor, miras, prostitusi, hinga patroli gabungan dilakukan anggota TNI dan Polri.

Kebag Ops Polres Buleleng Kompol I Ketut Gelgel, Senin (23/11/2015) usai memberikan pengarahan kepada personil yang akan melaksanakan operasi terpadu di Mapolres Buleleng mengatakan kegiatan ini dilakukan pada siang dan malam hari sebagai bagian dari tindakan cegah tanggal berbagai ancaman kamtibmas di Buleleng.

“Ada sejumlah sasaran yang kita lakukan secara bersama melalui patroli gabungan yang melibatkan Polisi, Kodim dan POM, ini sebagai pola cegah tangkal dan kita juga mengharapkan peran masyarakat untuk bersama-sama melakukan deteksi secara dini di masing-masing wilayahnya,” ungkap Ketut Gelgel. 

Sedangkan dari Komandan Sub Detasemen Polisi Militer Singaraja Kapten CPM Guntur Wiyono mengatakan bahwa Operasi Terpadu yang dilaksanakan secara bersama-sama ini akan lebih efektif dan juga tegas apabila menemukan adanya pelanggaran yang dilakukan oleh kedua Institusi ini.

“Termasuk pelanggaran yang dilakukan anggota TNI dan Polri kita juga tindak nantinya bila menemukan,” tegasnya.

Selain untuk menjaga situasi Kamtibmas Buleleng, Operasi Terpadu ini juga diharapkan dapat meningkatkan soliditas antara Polri dan TNI di Buleleng serta menertibkan anggotanya masing-masing apabila ditemukan melakukan pelanggaran.
-
LokalZone - Maraknya kasus penyebaran kebencian melalui Media Sosial atau Hate Speech menjadi perhatian khusus semua pihak. Pasalnya dalam penyebaran media sosial tersebut banyak kata-kata negatif yang terlontar sehingga dapat merugikan banyak pihak dan dapat menimbulkan perpecahan hingga konflik sosial.

Untuk lebih memberikan pemahaman terkait kondisi ini kepada Anggota Kepolisian di Jajaran Polres Buleleng. Kasubdit Suluh Hukum Polda Bali, AKBP. Agustina Tareck didampingi, Kasubag Hukum Polres Buleleng AKP Wayan Sartika, menggelar sosialisasi penanganan permasalahan penyebaran kebencian melalui media sosial kepada seluruh Jajaran Kepolisian Polres Buleleng yang nantinya akan disebarkan kembali ke masyarakat.

“Di Bali, itu pasti saja ada terjadi penyebaran kebencian maupun fitnah lainnya, dan kami tidak memungkiri ini, baik itu dari Medsos ataupun media lainnya. Disini yang saya tekankan, agar Polisi ini mampu dalam menangani kasus itu, caranya yang paling efektif adalah melalui pendekatan-pendekatan langsung kepada masyarakat, sehingga masyarakat tidak merasa terganggu,” ujar Tareck, Senin (23/11/2015) usai kegiatan sosialisasi di Mapolres Buleleng.

Sementara itu dari Kasat Bimas Polres Buleleng AKP Wayan Sartika menambahkan kebencian yang dimaksud dalam hal ini yakni terkait kata-kata yang tidak semestinya dilontarkan dan dapat menyinggung perasaan orang secara umum. Kendati begitu pihak Kepolisian akan tetap berupaya melakukan penanganan terhadap penyebar kebencian baik melalui Medsos yang menggunakan akun palsu ataupun secara terang-terangan.

“Kami penanganannya itu berdasarkan laporan yang masuk, atas orang yang keberatan dan itu harus ada pembuktian. Kalau masalah menggunakan akun palsu itu, itu memang yang terjadi selama ini, maka dari itu kami akan melakukan pelacakan melalui Cybercrime di Polda Bali, untuk melacak keberadaannya itu,” pungkas Sartika.

Dengan dilakukannya sosialisasi ditingkat Anggota Kepolisian Polres Buleleng ini, nantinya sangat diharapkan, agar mampu disosialisasikan kembali oleh Anggota Kepolisian, khususnya Babinkamtibmas di setiap Desa-Desa di seluruh wilayah Buleleng, kepada masyarakat secara langsung.
-
LokalZone - Bali Road Show Gemstone 2015 Kapolres Buleleng Cup & Launcing logo "Polres Buleleng Sahabat Semua" yang dilaksanakan dengan meriah selama 5 hari dari tanggal 18 - 22 Nopember 2015 dinyatakan usai dengan ditutup dengan penyerahan hadiah utama sebuah sepeda motor kepada kelompok Bali 9 sebagai juara umum lomba batu akik dan batu mulia oleh Kapolres Buleleng AKBP Harry Haryadi B. Minggu (22/11/2015) malam di lapangan Mapolres Buleleng. 

Tim panitia yang dikomando oleh Kasat Narkoba AKP Agus Dwi Wirawan mengaku sempat ragu dengan pameran ini namun hal tersebut ditepis dengan tingginya minat dari masyarakat yang hadir berkunjung. "Ada 60 stan, belakangan 16 orang terpaksa ditolak. Awalnya kita kurang PD tetapi melihat antusias masyarakat yang tinggi akhirnya kita PD juga," ujar Agus Dwi.

Dalam pameran tersebut masyarakat tidak hanya dapat melihat atau membeli batu dari puluhan stan penjual batu tetapi juga dapat memeriksakan batunya di lab khusus untuk mendapatkan sertifikat keaslian batu yang tentunya secara otomatis dapat meningkatkan daya jual batu tersebut disertai hiburan yang setiap malam disuguhkan secara bergantian. Seperti saat malam penutupan masyarakat dihibur dengan aksi kocak Bondres Susi.

Pameran batu akik yang dikemas sebagai magnet dan hiburan masyarakat ini sukses menjalankan perannya untuk mendekatkan masyarakat dan Polri sehingga tidak canggung atau enggan untuk datang ke kantor Polisi. "Ini adalah rumah kita bersama, jangan kecanggungan, enggan atau yang lain silakan berkomunikasi dan berkolaborasi dengan Polisi," ujar Agus Dwi.

Namun demikian pihaknya mengaku masih akan terus berbenah lantaran baru pertama kali mengadakan iven seperti ini, dan kedepannya akan kembali menggelar iven yang sama namun dengan tema yang berbeda.

"Masih ada beberapa yang akan kami perbaiki, seperti parkir dan pelayanan kami masih pelajari dan akan perbaiki terus. Kedepan kita lihat monumentalnya, saat ini mungkin batu akik mungkin kedepan bisa gebyar komputer atau apa yang saja, kita akan siapkan sihingga masyarakat merasa terlindungi dan terfasilitasi. Tentunya sifatnya menghibur dan positif," ujar Agus Dwi.
-
LokalZone - Setelah sebelumnya melakukan tatap muka dengan para Tokoh dan Ormas di Kabupaten Buleleng, hari ini Jumat (20/11/2015) Kapolres Buleleng AKBP Harry Haryadi B. beserta sejumlah pejabat di Polres Buleleng serta para Kapolsek Jajarannya kembali melakukan tatap muka terhadap para pengusaha tempat hiburan, Hotel dan Restoran serta security di Kabupaten Buleleng dalam rangka mengantisipasi aksi terorisme menjelang perayaan tahun baru.

Dalam pertemuan tersebut Kapolres Harry Haryadi B. kembali mengingatkan bahwa Bali masih menjadi incaran oleh para teroris bahkan tidak menutup kemungkinan mereka sudah memetakan tempat . "Kalau di Bali efeknya sudah pasti dirasakan secara Internasional, Bali sudah di gambar, beberapa titik yang cocok untuk kegiatan mereka. Jadi tolong waspada, teror bisa dalam berbagai bentuk, penyanderaan, penyerangan kelompok bersenjata, Bom ataukah ancaman," ujarnya saat melakukan tatap muka dengan 32 perusahaan yang ada di Buleleng.

Untuk menghindari hal tersebut pihaknya sudah menyiapkan pengamanan ekstra namun demikian juga meminta pihak hotel dan security khususnya untuk meningkatkan kewaspadaan dan tidak lengah terlebih berdasarkan informasi para tamu sudah sejak 6 bulan yang lalu melakukan booking di hotel-hotel yang tersebar di Buleleng.

"Ini juga sudah menjelang tahun baru puncak turis mancanegara maupun domistik datang, tadi dikatakan malah 6 bulan yg lalu malah sudah boking. Antisipasi dari kami pertama Patroli door to door ke Hotel atau Restoran, serta memintau kepada pihak hotel untuk lebih teliti tetap sopan namun tetap siaga khususnya di gerbang dan di front office dan CCTV harus diaktifkan dan metal detektor digunakan," ujarnya saat ditemui usai melaksanakan tatap muka.

Selain itu pihaknya juga meminta kepada setiap orang untuk melaporkan informasi apabila merasa ada gerak-gerik yang janggal dari turis yang datang agar dapat segera diambil tindakan antisipasi.

"Moto kami 3C cepat tau, cepat lapor, dan cepat tindak, selain dari anggota dilapangan kami harapkan untuk setiap orang mau melaporkan apabila mendapat tamu hotel yang kiranya mencurigakan," pinta Kapolres Harry Haryadi B.
-
LokalZone - Lancarkan Operasi Pekat dan Zebra Agung 2015, berbagai tindak pelanggaran hukum mulai dari minuman keras, perjudian, prostitusi, premanisme hingga balap liar berhasil ditindak Polisi dari jajaran Polres Buleleng.

Kapolres Buleleng, AKBP. Harry Haryadi Badjuri, didampingi Kabag Ops Kompol I Ketut Gelgel dan Para Kasat Fungsional serta Kapolsek Se-Jajaran Polres Buleleng, Rabu (18/11/2015) siang saat mengelar Press Release menyebutkan, sebanyak 36 tersangka terjaring dalam Operasi Pekat yang dilakukan sejak hari sabtu lalu termasuk mengamankan sejumlah barang bukti dari kasus Miras, Premanisme, Perjudian dan Prostitusi.

“Operasi pekat yang kita lancarkan berhasil mengamankan 90 liter arak bali dengan 10 orang tersangka, kemudian empat pelaku kasus perjudian, 17 orang untuk sementara kita amankan terkait prostitusi dan 5 aksi premanisme,” papar Harry Haryadi.

Sementara dalam penertiban balap liar 80 orang yang kebanyakan anak-anak pelajar berhasil dijaring Polisi. "Balapan liar ini kita lakukan penanganan secara dengan mengajak orang tua dan kepala sekolah untuk bersama-sama melakukan pembinaan," papar Kapolres.

Sedangkan penanganan secara hukum tetap dilaksanakan dari Sat Lantas Polres Buleleng berupa penahanan terhadap sepeda motor yang digunakan untuk balapan liar itu, bahkan beberapa sepeda motor telah diambil setelah melalui persidangan di Pegadilan Negeri Singaraja termasuk saat mengambil sepeda motor harus didampingi orang tua dan memasang peralatan standar di sepeda motor.
-
LokalZone - Berawal dari laporan penggelapan oleh seorang warga atas nama Gede Widana (55) warga Dusun Taman Desa Gerokgak, ke Mapolsek Gerokgak lantaran mobil jenis Avansa bernomor polisi DK 706 KJ warna Silver Metalik miliknya yang disewakan dibawa kabur oleh pelaku, Polisi Berhasil mengamankan 8 unit kendaraan bermotor terdiri dari 6 mobil dan 3 sepeda motor. 

“Polisi untuk sementara telah mengamankan enam mobil, sedangkan tiga mobil telah teridentifikasi keberadaannya termasuk juga tiga sepeda motor, dimana pelaku melakukan sewa mobil hingga kemudian digadaikan oleh pelaku,” papar Kapolres Buleleng, AKBP Harry Haryadi B. Rabu (18/11/2015).

Selain mengamankan pelaku utama atas nama Gede Agus Sukiarta alias Doglas (25), warga Dusun Pengumbahan Desa Pemuteran Kecamatan Gerokgak, Polisi juga mengamankan seorang penadah kendaraan berinisial NA, sebab diduga NA memiliki peranan khusus tidak hanya sebagai penadah mobil dari tangan pelaku Doglas.

“Ternyata mobil itu digadaikan ke sejumlah tempat, sekitar Rp 20 juta per unit. Lokasi gadainya berpindah-pindah, dan kami duga ada penadahnya khusus dan barang bukti yang empat lagi sudah kami temukan posisinya dimana dan siapa yang membawa. Tapi belum bisa kami bawa, karena kami belum ketemu dengan orang yang menguasai sementara waktu,” ungkap Harry Haryadi.
 
Berdasarkan informasi yang berhasil dikumpulkan terdapat 10 unit kendaraan bermotor yang digelapkan oleh pelaku yakni, mobil Daihatsu Xenia DK 1256 UJ, mobil Toyota Avanza DK 1163 UK, mobil Suzuki APV DK 1586 YU, mobil Suzuki X-Over DK 741 DP, mobil Suzuki APV DK 925 JW, mobil Toyota Innova DK 1233 EJ, mobil Toyota Avanza D 1355 LG, sepeda motor Honda Scoopy P 6681 YK, serta sebuah sepeda motor Honda Scoopy dan Yamaha Jupiter MX yang belum diketahui nomor polisinya.

Namun ada dua unit mobil yang masih belum ditemukan dan masih dalam pengejaran Polisi, yakni Toyota Innova DK 1233 EJ, Toyota Avanza D 1355 LG, serta Honda Scoopy dan Yamaha Jupiter MX.
-
LokalZone - Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolres Buleleng AKBP Harry Haryadi B. saat melaksanakan tatap muka terhadap perwakilan Tokoh Masyarakat dan Ormas se Buleleng, Selasa (17/11/215) di Mapolres Buleleng.

Menurutnya hampir setiap tindakan tegas dari Kepolisian sejatinya memang melanggar Hak Asazi Manusia (HAM). "Polri mendapat wewenang yang cukup besar oleh negara, bahkan melanggar HAM. Contohnya melakukan penangkapan, menahan, menggeledeh, serta melakukan penyitaan, itu melanggar HAM tapi dibenarkan oleh undang-undang dan kami juga bergerak atas dasar laporan," ujarnya.

Lantaran tugasnya ini, dirinya mengungkapkan bahwa setiap personil Polri harus siap dibenci oleh masyarakat. "1 kasus satu musuh, yang dilaporkan atau ditahan pasti benci Polisi, belum sanak keluarganya, terlebih jika orang yang ditahan adalah tokoh masyarakat," ungkap Kapolres Harry Haryadi B.

Hal ini lah yang menyebabkan jika Polri juga menjadi incaran pendukung gerakan ekstrimis atau teroris yang belum lama ini terjadi di Indonesia, pasalnya dalam upaya paksa penangkapan selalu ada baku tembak yang bisa menyebabkan korban jiwa baik di Polri atau pelaku teror.

"Ini adalah fakta dan harus diterima, Polri bekerja berdasarkan Undang-undang sebesar apapun tekanan masyarakat kami harus tetap melakukan pemeriksaan, pengumpulan barang bukti, pencocokan alat bukti dan sebagainya," ungkap Kapolres Harry Haryadi B.

Namun demikian pihaknya mengungkapkan Polri dalah hal ini jajaran Polres Buleleng tetap akan mengedepankan sikap humanis untuk memberikan pelayanan Prima Kepolisian.
-
LokalZone - Menghidari teror yang terjadi di Kota Paris, Prancis, terlebih Bali sudah dua kali mengalami teror serupa sebelumnya, Kapolres Buleleng AKBP Harry Haryadi B. merangkul sejumlah ormas untuk turut membantu dalam menjaga keamanan dan kamtibmas Buleleng.

"Saat ini dunia sedang terancam teror, Paris yang terkenal dengan kemajuan teknologinya, juga Prancis merupakan negara ke-5 terbesar didunia. Militer, Polisi yang canggih, intelligent yang kuat mengingat Paris merupakan kantor pusat Interpol. Juga kebebolan dengan adanya 7 teror yang terjadi di dtempat yang berbeda dalam sehari," ungkap Kapolres Harry Haryadi B. didepan para tokoh ormas yang sengaja diundang ke Mapolres Buleleng, Selasa (17/11/2015).

Tidak hanya itu Harry Haryadi, juga mengungkapkan bahwa Bali hingga saat ini masih menjadi sasaran teroris atau yang saat ini lebih dikenal dengan ISIS.

"Bali merupakan tempat tujuan turis mencanegara maupun lokal, kenaikan kunjungan jumlah turis mencapai 2-3 % per tahun, iven-iven Internasional sering dilaksanakan di Bali, oleh karena itu Bali masih menjadi target utama," ujarnya.

Terlebih wilayah Buleleng yang ternyata luasnya mencapai 1/3 dari pulau Bali, sedangkan jumlah personil Polres Buleleng dan 10 Polsek Jajarannya hanya berkisar 1.400 orang. Peran dan dukungan dari masyarakat terlebih Ormas yang memiliki anggota tersebar di wilayah Buleleng untuk turut membantu menjaga kemanan dan ketentraman akan sangat membantu dalam mejalankan tugas-tugas Kepolisian.

"Permohonan kami sederhana, tolong dijaga situasi Kambtibmas Buleleng serta bantu kami apabila mendapatkan informasi sekecil apapun. Mengingat wilayah Buleleng yang sangat luas, dan teror bisa datang dan masuk dari manapun," pinta Kapolres Harry Haryadi B. di depan para tokoh dari Ormas Satria Muda Majapahit, Forum KomunikasiKesatuan Bangsa Kab. Buleleng, Banyuning Bersatu (Batu), Banjar Jawa Bersatu, Suku 4, Buldog serta perwakilan dari Kesbang Polinmas.
-
LokalZone - Dalam mengantisipasi situasi dan hal-hal yang tidak diinginkan lantaran suhu politik yang semakin panas menjelang Pilkada Serentak nantinya, Polres Buleleng mengujicoba kesiapsiagaan personilnya dengan membunyikan alarm steling atau panggilan luar biasa (PLB).

Alarm Stealing atau PLB yang sejatinya digunakan untuk menghimpun seluruh personil untuk mempertahankan Mako dengan masing-masing personil menduduki tempat yang telah ditentukan dalam waktu secepat mungkin, kali ini justru digunakan untuk mengetahu kecepatan personil dapat berkumpul dan bergerak sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.

"Tujuannya untuk melihat kesiapsiagaan personil Polres Buleleng baik dari anggota Polri maupun PNS Polres, ini untuk mengantisipasi pertama bencana alam, karena ini menjelang musim hujan, dua walaupun disini tidak ada Pilkada kita bisa segera membantu Polres-Polres lain apabila kita didadak diminta pasukan untuk bergerak membantu Polres-Polres perbatasan," ujar Kabag Ops Kompol Ketut Gelgel, Jumat (13/11/2015) usai melaksanakan kegiatan.

Dari hasil evaluasi kegiatan yang dipimpin oleh Waka Polres Buleleng Kompol Michael R. Risakotta tersebut cukup memuaskan dengan catatan waktu kurang dari 10 menit. "Efaluasi cukup bagus, tadi 7 menit masih kurang dari 10 menit ini sudah cukup memuaskan meski tahun lalu bisa 5 menit, itu tergantun situasi dan kondisi," kata Kabag Ops Ketut Gelgel.

Sedangkan dalam mempersiapkan BKO ke Polres-Polres perbatasan apabila diperlukan dari jajaran Polres Buleleng telah menyiapkan pasukan khusus berupa 2 Pleton Dalmas dan 3 Pleton Kerangka yang siap diberangkatkan apabila dibutuhkan.
-
LokalZone - Untuk menghindari konflik PLTU Celukan Bawang dengan Masyarakat setempat, Kapolres Buleleng AKBP Harry Haryadi B. memediasi kedua belah pihak, baik dari PT. GEB selaku pengelola PLTU Celukan Bawang dengan Tokoh-Tokoh Masyarakat Desa Celukan Bawang di Mapolsek Kawasan Laut Celukan Bawang, Kamis (12/11/2015). 

Mediasi tersebut dipimpin langsung oleh Kapolres Buleleng AKBP Harry Haryadi B. Dalam pertemuan itu juga dihadiri, Dandim 1609 Buleleng Letkol Inf. Budi Prasetyo, Kabag. Ops. Polres Buleleng, Kompol Ketut Gelgel, Kasat Reskrim Polres Buleleng, AKP Ricki Fadliansyah, Kapolsek Kawasan Laut Celukan Bawang, AKP Ketut Adnyana TJ, Kepala Desa Celukan Bawang, Muhammad Ashari, Ketua LPM Desa Celukan Bawang, M. Sadeli.

Menurut Kapolres Harry Haryadi B. permasalahan yang terjadi selama ini, antara warga Desa Celukan Bawang dengan pihak PLTU Celukan Bawang, khususnya PT. GEB, adalah kurangnya komunikasi yang terjalin. Untuk itu dirinya meminta, agar komunikasi ini dapat terjalin setiap 3 bulan sekali, agar mendapat kejelasan pasti. 

“Pelaksanaan kegiatan kemarin, kami hanya ingin mencari jalan keluar dari permasalahan yang ada ini, bersama masyarakat Celukan Bawan. Dan saya minta, PLTU dalam hal ini PT. GEB dengan warga agar melakukan pertemuan setiap 3 bulan sekali,” ujar Kapolres Haryadi, Jumat (13/11/2015) di Mapolres Buleleng.

Ia pun menghimbau, agar semua stekholder yang ada di wilayah Buleleng, agar mampu menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif, demi kemajuan wilayah Buleleng. “Kami juga menghimbau, agar stekholder yang ada di Buleleng sesuai bidangnya masing-masing,  agar sama-sama menjaga Kamtibmas yang kondusif,” ujarnya.

Ucapan yang sama juga diutarakan oleh Kapolsek Kawasan Laut Celukan Bawang, AKP Ketut Adnyana TJ, pihaknya sangat berharap agar polemik ini cepat diselesaikan. Sebab, jika polemik ini malah sengaja didiamkan atau diabaikan, oleh salah satu yang memiliki kepentingan, maka dikhawatirkan polemik ini akan malah menimbulkan keresahan dan keributan di masyarakat. 

“Kami dari Kepolisian hanya bisa melakukan, untuk meredam situasi, akibat terputusnya komunikasi keluhan warga dengan PT. GEB. Kami harapkan, nantinya mampu memberikan jalan keluar atau solusi kepada masyarakat dan perusahaan terkait, agar permasalahan ini selesai,” tandasnya.  

Untuk diketahui dalam pertemuan tersebut beberapa warga mengangkat permasalahan mulai dari sertifikat milik warga, sertifikat lembaga pendidikan, dan sertifikat fasilitas umum, serta PT. GEB juga diminta menjelaskan janji yang tertuang dalam Amdal 2013 diantaranya, menanam pohon untuk penghijauan diutara Jalan raya sampai ke Jalan Karangtina. 

Bertanggung jawab bila terjadi gangguan kesehatan warga masyarakat, bertanggung jawab bila terjadi krisis Air sumur/perubahan zat, warna, dan rasa. Lokasi limbah batubara 300 meter dari rumah warga masyarakat. Janji untuk memperkerjakan warga masyarakat disesuaikan kompetensi dengan komposis 60 : 40 dan Pencemaran air laut yang menghitam karena jatuhnya batubara, serta puluhan aitem janji lainnya termasuk CSR.
- -
LokalZone - Booming batu akik atau Gemstone di Indonesia rupanya juga dimanfaatkan oleh Polri untuk lebih mendekatkan diri dengan masyarakat, dan mulai tanggal 18 - 22 Nopember ini Polres Buleleng menjadi tuan rumah dalam Pameran Batu Akik dan Batu Mulia tingkat Nasional dengan memperebutkan Piala Kapolda, Piala Bupati Buleleng, serta Piala Kapolres Buleleng. 

"Pada tanggal 18-22 ini kami akan launching Logo Polres Buleleng dengan moto sahabat semua, bersamaan dengan pameran batu akik dan batu mulia tingkat Nasional dengan peserta dari seluruh wilayah Indonesia. Dari 60 stan yang disediakan sudah 80 % terisi, peserta dari sabang sampai meraoke, yang paling jauh yang sudah menyatakan untuk hadir dari Aceh, Medan, Papua, dan Sulawesi Utara," ungkap Kapolres Buleleng AKBP Harry Haryadi B. usai memimpin upacara Sertijab, Jumat (13/11/2015) di Mapolres Buleleng.

Lomba batu akik ini tidak hanya diikuti oleh peserta dari berbagai wilayah di Indonesia saja tetapi secara khusus juga akan mendatangkan juri-juri tingkat nasional bahkan setiap batu akik juga akan diberikan sertifikat dan terjamin keasliannya.

"Secara khusus kami datangkan juri-juri tingkat Nasional beserta peralatan canggih untuk mengecek keaslian batu. 24 kategori yang dilombakan dengan hadiah utama berupa piala Kapolda, Piala Bupati Buleleng dan piala dari Kapolres Buleleng. karena acaranya keliling di Polres-Polres yang lain dan final di Polda Bali," ujar Kapolres Harry Haryadi B.

Usut-usut punya ternyata lomba ini diadakan untuk menarik minat masyarakat untuk berkunjung ke kantor Polisi sehingga masyarakat lebih familiar terhadap Polri.

"Harapannya itu tadi, Polres Buleleng menjadi sahabat masyarakat, ini untuk menjadi magnet saja, daya tarik supaya masyarakat untuk datang ke Kantor Polisi atau Polres Buleleng. Selain pameran batu akik ini kami juga akan menyediakan waktu dan tempat untuk lebih mengenal personil Polres Buleleng atau kalau mau kami juga menyediakan mini tour di Polres Buleleng, mungkin mau melihat peralatan dan perlengkapan yang kami miliki atau mau mengecek program-orogram yang telah kami laksanakan," papar Kapolres Harry Haryadi B.

Untuk diketahui 24 kategori batu akik dan batu mulia yang akan dilombakan meliputi : Bacan (crysocolla chalcedony), White and Grey Chalcedony, Orange Chalcedony, Red Chalcedony, Yellow and Brown Chalcedony, Green Chalcedony, Pancawarna, Unik antik dan langka, Abstrak, Junjung Drajat, huruf dan Angka, Pictorial Gemstone Manusia (2D), Pictorial Gemstone Hewan dan tumbuhan (2D), Pictorial Gemstone Pemandangan (2D), Pictorial Gemstone Manusia (3D), Pictorial Gemstone Hewan dan tumbuhan (3D), Pictorial Gemstone Pemandangan (3D), Pictorial Gemstone Benda, Bulu Macan, Rambut Cedana, Black Saphire, Yellow Star Saphire, Merah Star Ruby, Blue Star Saphire, bagi pecinta batu akik maupun batu mulia bisa berkunjung ke Polres Buleleng diwaktu yang telah ditentukan.
-
LokalZone - Rolling jabatan di Jajaran Polres Buleleng kembali digulirkan, kali ini jabatan Kapolsek Kubutambahan dijabat oleh AKP I Komang Sura Maryantika, SH yang mendapat promosi jabatan dari sebelumnya menjabat sebagai Kanit Reskrim Polsek Seririt. 

Dalam Upacara serah terima (Sertijab) yang dilaksanakan, Jumat (13/11/2015) di Mapolres Buleleng. Kapolres Buleleng AKBP Harry Haryadi B. mengucapkan terima kasih kepada pejabat lama AKP Johannes H. Widya Dharma Nainggolan, SIK yang dipromosikan untuk menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Klungkung serta meminta Kapolsek baru untuk segera menyesuaikan diri dengan wilayah dan tugas barunya.

"Saya sudah perintahkan untuk segera menyesuaikan diri dengan kondisi wilayah, segera temui tokoh adat, agama, dan pemuda. Dan juga karena baru selesai Pilkel secara serentak, harus tetap atensi situasi karena tidak menutup kemungkinan akan muncul riak-riak hingga nanti dilaksanakan pelantikan secara bersama di kantor Bupati," ujar Kapolres Harry Haryadi B. usai melaksanakan upacara Sertijab.

Bahkan untuk mengantisipasi tindak pidana pencurian cengkeh yang kerap terjadi di wilayah Kubutambahan, Kapolres Harry Haryadi B. sudah secara langsung memanggil Kapolsek Kubutambahan yang baru untuk segera ditindaklanjuti.

"Masalah pencurian cengkeh, Kapolsek yang baru sudah saya panggil secara pribadi dengan beberapa penekanan, pertama tingkatkan patroli, Bhabinkamtibmas harus sering-sering turun kebawah mendatangi petani untuk memberikan pesan kamtibmas menjaga perkebunannya, karena wilayahnya sangat luas sekali bahkan berbatasan dengan Kabupaten lain jadi kita harus melibatkan masyarakat itu sendiri dengan mengaktifkan kembali Poskambling," ujarnya.
-
LokalZone - Tingkatkan sinergitas Polri dan TNI, kedua institusi yang bertugas sebagai pelindung negara tersebut melaksanakan Apel bersama, Jumat (13/11/2015) di lapangan Polres Buleleng guna lebih mengenal personil masing-masing.

Dalam Apel yang dihadiri oleh Dandim Letkol Budi Prasetyo, Pasi Ops Kapten Inf Gusti Made Saputra dan para Danramil se Buleleng tersebut Kapolres Buleleng AKBP Harry Haryadi B. mengungkapkan bahwa kedua Institusi ini sudah bekerjasama sejak memperjuangkan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia sehingga tetap harus dipertahankan keharmonisannya.

"TNI dan Polri atau Polri dan TNI, selalu disebut bersama-sama ini menandakan rasa persatuan dan kebersamaan kita tetap tumbuh. Tugas kedepan adalah mempertahankan situasi Buleleng tetap kondusif seperti saat ini," papar Kapolres Harry Haryadi B.

Selain itu dirinya juga mengungkapkan dalam menjalankan tugas baik Polri dan TNI tidak dapat berpatokan terhadap kinerja terdahulu karena situasi saat ini sudah berbeda. "Kalau dulu masyarakat takut, sekarang beda salah sedikit dari satu orang Kesatuan yang disalahkan," ujar Kapolres Harry Haryadi B. seraya menambahkan adanya fenomena sosial dimana polemik lebih banyak diuplode oleh pengguna neter ketimbang yang lainnya.

Sedangkan dari Dandim Letkol Inf Budi Prasetyo, sangat mengepresiasi kegiatan yang akan dilaksanakan secara rutin dan bergantian di masing-masing Kesatuan untuk lebih meningkatkan rasa persodaraan personil Polri dan TNI.

"Ini salah satu bentuk komunikasi kita, bersama itu selalu lebih bagus, enak dan ringan. Dengan komunikasi gesekan bisa ditekan, karena biasanya gesekan itu dimulai karena tidak saling kenal satu sama lain. Kalau sudah saling kenal pasti akan saling menyapa sehingga kebersamaan dan harmonisasi dapat dipupuk," ujar Letkol Inf Budi Prasetyo.
-
LokalZone - Selain mengedepankan penanganan secara hukum, Polres Buleleng juga mengupayakan tindakan pembinaan terhadap para remaja pelaku balap liar, terlebih dengan adanya sejumlah pelajar di Buleleng yang juga terlibat didalamnya. 

Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolres Buleleng AKBP Harry Haryadi B. Selasa (10/11/2015) siang usai Upacara Peringatan Hari Pahlawan di Lapangan Taman Kota Ngurah Rai Singaraja mengakui telah mengamankan sejumlah pelaku aksi balapan liar yang sebagian besar masih berstatus pelajar. 

"Sejumlah pelaku balapan liar berhasil diamankan, namun demikian anak muda yang terlibat balapan liar itu sebagian besar masih berstatus sebagai pelajar sehingga hanya dilakukan pembinaan, namun demikian tindakan secara hukum tetap akan dilaksanakan secara terpisah dari Sat Lantas," ujar Kapolres Harry Haryadi.

Pihaknya juga mengungkapkan bahwa Jajaran Polres Buleleng telah mengoptimalkan penertiban terhadap aksi balapan liar yang hampir terjadi dibeberapa lokasi di Buleleng khususnya di saat malam minggu.

"Penertiban melalui razia maupun hunting kita lakukan khususnya di malam minggu, hanya saja masih saja ada kucing-kucingan dari mereka. Untuk itu kita mohon kerjasama semua pihak untuk turut membantu dengan memberikan informasi kepada kami," pintanya.
-
LokalZone - Hal tersebut diungkapkan oleh Wakapolres Buleleng Kompol Michael Revelindo Risakotta saat menggelar Apel Peringatan Ke-70 Hari Pahlawan Nasional yang digelar di Lapangan Mapolres Buleleng, Selasa (10/11/2015) didepan peserta apel yang juga diikuti oleh personil Polres Buleleng dan Kapolsek Jajarannya.

Dalam memperingati Hari Pahlawan tahun 2015 ini dengan tema "Semangat Kepahlawanan Adalah Jiwa Ragaku" Wakapolres Buleleng Kompol Michael R. Risakotta mengatakan bahwa nilai kepahlawanan tidak akan pernah usang dimakan jaman dan dapat diimplementasikan dan direvitalisasi dari generasi ke generasi sepanjang masa sesuai perkembangan jaman.

"Keadaan saat ini masih jauh dari yang dicita-citakan dan diperjuangkan oleh para pendiri bangsa yang telah mewariskan Negara Kesatuan Republik Indonesia kepada kita," papar Kompol Michael R. Risakotta.

Oleh karena itu dirinya mengajak semua orang untuk meneladani sifat-sifat kepahlawanan yaitu rela berkorban, tanpa pambrih, bekerja keras, jujur, berani demi kebenaran serta patriotik. Khususnya ketika saat ini Bangsa Indonesia menghadapi tantangan persatuan, keutuhan dan produktifitas bangsa. Mulai terjadi konfik intoleransi antar umat beragama, perkembangan pafah radikalisme, tawuran pelajar atau kampung, narkoba serta kekerasan terhadap anak dan perempuan.

"Untuk itu mari kita gunakan momentum ini kita jadikan satu langkah baru untuk membangun keyakinan dan optimisme kita sebagai warga negara untuk menjadi landasan Revolusi Karakter bagi Bangsa Indonesia menjadi Negara Maju dan Bermartabat," ujarnya.

Selain Upacara Peringatan Ke-70 Hari Pahlawan Nasional di Lapangan Mapolres Buleleng, Polres Buleleng juga melaksanakan peringatan Hari Pahlawan di beberapa tempat seperti Upacara Peringatan di Taman Kota Singaraja serta tabur bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Surastana Singaraja.
-
LokalZone - Pemilihan Kepala Desa / Perbekel (Pilkel) yang secara serentak dilakukan pada hari Rabu (4/11/2015) mendapat perhatian khusus dari aparat Kepolisian Polres Buleleng, untuk mengantisipasi adanya gesekan politik hingga konflik sosial Kapolres Buleleng AKBP Harry Haryadi B. menyatakan status siaga satu bagi seluruh personilnya. 

"Lebih baik tidak tidur satu hari dari pada nanti jadi satu bulan karena lengah, jangan underestimate walau proses pemilihan sudah sering kita lalui, lebih baik mencegah. Polres Buleleng siaga satu,, lakukan deteksi dini dan laporkan secara berjenjang," ujar Kapolres Harry Haryadi saat mengambil apel gelar pasukan dalam rangka persiapan Pilkel Serentak di Kabupaten Buleleng.

Berdasarkan data yang ada terdapat 44 Desa yang rencananya akan melakukan Pilkel namun terdapat perubahan dimana 3 diantaranya Pemilihan Penganti Antar Waktu (PAW) dan 2 ditunda lantaran hanya ada satu calon, sehingga jumlah total yang melaksanakan Pilkel di Kabupaten Buleleng nantinya menjadi 39 Desa.

Dalam pengamanan proses Pilkel Serentak ini pihak Kepolisian memberi perhatian lebih pada dua Kecamatan karena banyaknya jumlah Desa yang melakukan pemilihan. "Dua Kecamatan perlu mendapat perhatian, Banjar ada 12 Desa dan Seririt 11 Desa melaksanakan Pilkel. Saat ini masih masa tenang masa kritis biasanya pada tahap pencoblosan dan penghitungan," ungkap Kapolres  Harry Haryadi. 

Lebih jauh Kapolres Harry Haryadi mengingatkan peran Bhabinkamtibmas dan Intel sebagai garda terdepan dalam menghimpun informasi sehingga dapat mencegah timbulnya permasalahan sebelum muncul kepermukaan serta memerintahkan setiap personilnya untuk bersikap profesional dan netral dalam ajang demokrasi ini apalagi terlibat politik praktis. 

Sebagai penutup selain melakukan pemeriksaan kesiapsiagaan pasukan baik yang akan di BKO maupun siaga di Mapolres Buleleng, Kapolres Harry Haryadi juga memeriksa sarana dan prasarana pendukung seperti kendaraan bermotor yang diharapkan dapat berfungsi dengan baik disetiap saat akan dilakukan perpindahan pasukan.
-