Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

LokalZone - Dalam rangka penerimaan calon anggota Polri yang sebentar lagi akan dilaksanakan, Polres Buleleng memberikan pembinaan kemampuan akademik kepada para remaja SMA, SMK dan setingkatnya yang tersebar di Kabupaten Buleleng yang memang berniat untuk melamar sebagai anggota Polri.

"Kegiatan ini kita laksanakan serentak di seluruh jajaran Polda Bali, tujuannya agar para calon pelamar Polri mengetahui tahapan perekrutan secara real sekaligus merupakan bentuk transparasi Polri dalam melakukan perekrutan anggota baru," papar Kabag Sumda Kompol Ketut Sukrada, SH disela-sela kegiatan tersebut, Sabtu (7/3/2015) di Mapolres Buleleng.

Bahkan dari kegiatan yang berlangsung selama dua hari itu, Jumat dan Sabtu (7 & 8 Maret 2015) para peserta yang ikut pembinaan melebihi target pasalnya kegiatan tersebut seharusnya dibatasi hanya bisa diikuti oleh seratus orang peserta.

"Sebelumnya kita sudah sosialisakan di sekolah-sekolah setingkat SMA, seharusnya pesertanya 100 orang tetapi yang datang malah lebih," kata Sukrada.

Sebelum pembinaan Akademik, dari Bagian Sumber Daya Manusia (Bag Sumda) Polres rupanya juga telah memberikan pembinaan berupa tes kesehatan, jasmani dan administrasi kepada para remaja calon pelamar Polri yang tentunya pengalaman ini akan sangat memudahkan dalam melakukan pendaftaran Polri yang akan dibuka beberapa hari lagi.

"Rencananya pendaftaran akan dibuka pertengahan tahun 2015, nantinya pembukaan serentak untuk perekrutan Tamtama, Brigadir dan Akpol. Bagi para remaja yang sudah memenuhi syarat awal bisa mempersiapkan diri sejak dini," kata Kabag Sumda Ketut Sukrada.
-
LokalZone - Peta baru air di atmosfer Mars mengungkap bahwa Planet Merah itu kemungkinan pernah memiliki cukup air untuk menutupi sampai seperlima dari planet itu. Menurut para ilmuwan. Penelitian lebih lanjut untuk memperbaiki peta tersebut dapat membantu memandu upaya untuk mengidentifikasi reservoir bawah tanah di Mars.

Meskipun permukaan Mars saat ini dingin dan kering, ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa sungai, danau, dan laut menutupi Planet Merah itu miliaran tahun yang lalu. Karena ada kehidupan hampir di mana pun ada air cair di Bumi, beberapa peneliti telah menyatakan bahwa kehidupan mungkin telah berevolusi di Mars saat basah, dan kehidupan bisa berada di sana saat ini, yang tersembunyi di akuifer bawah tanah.

Banyak hal masih belum diketahui tentang bagaimana Mars kehilangan air dan berapa banyak air cair mungkin masih berada di reservoir bawah tanah. Salah satu cara untuk memecahkan misteri ini adalah untuk menganalisis jenis molekul air di atmosfer Mars.

Biasanya, molekul air masing-masing terdiri dari dua atom hidrogen dan satu atom oksigen. Namun, salah satu atau kedua atom hidrogen tersebut dapat diganti dengan atom deuterium untuk membuat air deuterated. Deuterium, seperti hidrogen, memiliki satu proton, tetapi juga salah satu neutron.

Air deuterated lebih berat dari air biasa, sehingga berperilaku berbeda. Sebagai contoh, akan lebih mudah untuk air biasa untuk menghilang dari Mars, karena dapat menguap lebih mudah di atmosfer Mars. Radiasi matahari dapat memecah air ini menjadi hidrogen dan oksigen, dan hidrogen kemudian dapat menghilang ke luar angkasa.

Dengan mempelajari rasio deuterium ke hidrogen dalam air Mars, peneliti menyatakan mereka bisa memperkirakan berapa banyak total air Planet Merah itu yang pernah dimiliki. "Kami sekarang bisa mendapatkan perkiraan yang cukup kuat berapa banyak air yang hilang di planet ini," kata penulis utama studi, Geronimo Villanueva, seorang ilmuwan planet di NASA Goddard Space Flight Center di Greenbelt, Maryland, kepada Space.com, sebagaimana dikutip Mashable, Sabtu, 7 Maret 2015.

Berdasarkan temuan mereka, para ilmuwan memperkirakan bahwa Mars mungkin memiliki air yang cukup untuk menutupi 20 persen dari planet itu sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu. Mereka menyatakan Planet Merah itu masih bisa memiliki reservoir air bawah tanah yang besar.

Para ilmuwan merinci temuan mereka secara online pada 5 Maret di jurnal Science.
-
lokalZone - Rapat mediasi yang dilakukan Kementerian Dalam Negeri antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan DPRD berakhir ricuh. Ahok mengungkapkan, kemarahan yang terjadi di dalam rapat mediasi sengaja dilakukannya. Ini bermula ketika dirinya menunjuk Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi untuk menjelaskan soal pengadaan Uninterruptable power supply (UPS).

Ahok menuturkan sebelum rapat antara dirinya dengan DPRD DKI yang dipimpin Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri Yuswandi A Tumenggung, ditutup, Yuswandi meminta Basuki dan Ketua DRPD DKI Prasetio Edi Marsudi untuk menyampaikan kesimpulan terakhir. Namun belum selesai mantan Bupati Belitung Timur ini melanjutkan, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana mengatakan, Ahok melakukan diskriminasi.

Kericuhan rapat mediasi yang berlangsung tertutup tersebut terekam dalam video berjudul '05 Mar 2015 Rapat Fasilitasi mediasi evaluasi RAPERDA TA 2015 CAM2/2'. Rekaman tersebut diunggah oleh channel Pemrov DKI pada 5 Maret 2015.

Saat kericuhan terjadi, beberapa anggota DPRD meneriaki Ahok sebagai preman. Tidak cuma menyebut mantan Bupati Belitung Timur ini sebagai preman. Anggota DPRD bahkan meneriaki Ahok anjing. Teriakan tersebut terjadi setelah rapat mediasi selesai yang terekam pada menit kelima.

"Gubernur memalukan. Gubernur anjing. Gubernur bangsat," teriak salah satu anggota DPRD.

Berikut video lengkap satu jam anggota DPRD teriaki Ahok dengan kata 'preman' dan 'anjing'.
-
LokalZone - Anggota Komisi Pendidikan DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKS Tubagus Arif membantah telah memaki Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dengan kata kasar saat pertemuan mediasi di Kementerian Dalam Negeri. Namun Arif mengaku memang sempat berteriak sambil merekam kejadian itu dengan handphonenya.

"Saya bilang kepada teman-teman SKPD, Ahok enggak pantes jadi gubernur," ujar Arif ketika ditemui wartawan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jl Kebon Sirih, Jakarta, Jumat (6/3).

Berikut penjelasan Tubagus Arif perihal perkataan kasar yang muncul saat mediasi:

Bagaimana bisa muncul perkataan kasar itu?

Ya memang itu respons dari para peserta ketika menyikapi apa yang disampaikan Ahok. Jadi kan setelah pembahasan itu dilakukan, dimediasi kemendagri cukup baik. Ada pertanyaan (kepada Ahok) jadi sebenarnya, siapa yang sesuai dengan prosedur UU, siapa yang tidak sesuai kewenangan, misalkan salah satunya (penyerahan APBD) dari Sekda terhadap Sekjen (kemendagri). Bukannya dewan yang melanggar UU.

Dua, bagaimana ketika Ahok pengadaan truk sampah 2014 (disebut) anggota dewan mencoret, ternyata tidak.

Dan dijawab, ketika selesai sekjen ini menyerahkan kepada dua belah pihak, dan berikan Ahok bicara.

Kemudian, ditanya Lulung bahwa SKPD sudah dikondisikan, (lurah, camat, dan wali kota) tanda tangan segala macam. Akhirnya Ahok marah-marah ungkit APBD 2014 dan 2015.

Ketika dia (Ahok) marah pada wali kota Jakbar langsung instruksi yang lain (untuk menjawab pertanyaan) itu langsung kita bilang lagi dibahas, jangan begitu (marah-marah). Kebetulan saya ngerekam.

Dan saya merekam langsung, waktu Ahok selesai bicara langsung instruksi semua. Ketika saya nyorotin, langsung diambil alih oleh sekjen. Ini sangat memalukan sekali.

Saya bilang kepada teman-teman SKPD, Ahok enggak pantes jadi gubernur! (merdeka)
-