LokalZone - Pasca bentrok antar ormas yang menyebabkan empat orang meningggal dunia di Denpasar kemarin, Kapolres Buleleng AKBP Harry Haryadi B. Kumpulkan para ketua ormas se Buleleng di Mapolres Buleleng, Jumat (18/12/2015).
Dalam pertemuan tersebut Kapolres Harry Haryadi meminta kepada semua pihak untuk menahan diri atas kejadian kemarin dan berharap tidak ada bentrok susulan karena peristiwa tersebut tidak hanya menimbulkan korban jiwa tetapi juga hanya memberi rasa takut yang nantinya akan berimbas kepada perekonomian Bali khususnya dari sektor pariwisata.
"Saya berharap sodara-sodara ini yang terdiri dari bebrapa wadah tapi satu orangnya, yang pasti orang Buleleng, penduduk Bali dan bekerja di Bali. Yang sudah terjadi di Denpasar sudah terjadi jangan sampai terjadi di Buleleng, peristiwa seperti ini hanya akan merusak perekonomian kita, Bali, tamu yang mau kesini bisa takut, siapa yang rugi," paparnya.
selain itu pihaknya juga meminta ketegasan sikap tidak hanya kepada dua ormas yang terlibat pertikaian tetapi kepada semua ormas yang ada di Buleleng untuk tidak terpancing dan memancing pertikaian baru.
"Kita semua sepakat ya jangan terpancing peristiwa kemarin, tetapi kalau sampai terjadi di Buleleng saya akan tindak tegas, sepakat," tegas Kapolres Harry Haryadi.
Di temui usai pertemuan tersebut Kapolres Harry Haryadi meminta kepada masyarakat untuk tidak merasa ketakutan dan dirinya menjamin akan keselamatan setiap warga untuk beraktifitas seperti biasa.
"Masyarakat tidak usah ketakutan berlebihan, lakukan aktifitas seperti biasa dan Polri menjamin keselamatan setiap masyarakat," ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut Kapolres Harry Haryadi meminta kepada semua pihak untuk menahan diri atas kejadian kemarin dan berharap tidak ada bentrok susulan karena peristiwa tersebut tidak hanya menimbulkan korban jiwa tetapi juga hanya memberi rasa takut yang nantinya akan berimbas kepada perekonomian Bali khususnya dari sektor pariwisata.
"Saya berharap sodara-sodara ini yang terdiri dari bebrapa wadah tapi satu orangnya, yang pasti orang Buleleng, penduduk Bali dan bekerja di Bali. Yang sudah terjadi di Denpasar sudah terjadi jangan sampai terjadi di Buleleng, peristiwa seperti ini hanya akan merusak perekonomian kita, Bali, tamu yang mau kesini bisa takut, siapa yang rugi," paparnya.
selain itu pihaknya juga meminta ketegasan sikap tidak hanya kepada dua ormas yang terlibat pertikaian tetapi kepada semua ormas yang ada di Buleleng untuk tidak terpancing dan memancing pertikaian baru.
"Kita semua sepakat ya jangan terpancing peristiwa kemarin, tetapi kalau sampai terjadi di Buleleng saya akan tindak tegas, sepakat," tegas Kapolres Harry Haryadi.
Di temui usai pertemuan tersebut Kapolres Harry Haryadi meminta kepada masyarakat untuk tidak merasa ketakutan dan dirinya menjamin akan keselamatan setiap warga untuk beraktifitas seperti biasa.
"Masyarakat tidak usah ketakutan berlebihan, lakukan aktifitas seperti biasa dan Polri menjamin keselamatan setiap masyarakat," ujarnya.
Buleleng - Kamtibmas - Peristiwa
LokalZone - Antisipasi perayaan Natal dan Tahun baru (Nataru) 2015 Jajaran Polres Buleleng sidak pedagang kembang api serta peredaran minuman keras yang kerap menjadi pemicu keributan dan konflik di malam tahun baru.
Kasat Shabara Polres Buleleng AKP Wayan Parta atas seijin Kapolres Harry Haryadi, Jumat (18/12/2015) di Mapolres Buleleng mengungkapkan menekan penjualan miras dan kembang api merupakan salah satu prioritas dalam rangka menjaga situasi kamtibmas Buleleng tetap terjaga.
"Dalam rangka pengamanan Nataru, dimana jajaran Sat Sabhara Polres maupun Polsek dengan gencar-gencarnya melaksanakan Operasi miras sebagai tindakan preemtif atau pencegahan. Sedangkan untuk kembang Api kami lakukan sidak ke pedagang yang berjualan di seputaran Jalan Ponogoro, terkait ijin dan juga spesifikasinya. Yang tidak dibolehkan itu mercon dan kembang api ukuran diatas 2 inc keatas dan hasil pemeriksaan sementara belum kami temukan," ujar Wayan Parta.
Tidak hanya wilayah kota, unit Patroli Shabara Polres Buleleng bekerjasama dengan Polsek Jajaran juga melakukan sejumlah razia di wilayah pelosok dengan hasil 20 liter arak bali disita dari Made Tiarge (60) di Banjar Kanginan, Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, 2 botol aqua besar arak bali dari Ketut Sentana (43) di Dusun Yeh Panas,Desa Patas, Kecamatan Gerokgak, 3 liter arak bali dari Made Sumanasa (38) di Banjar Kubuanyar, Desa Kubutambahan, setengah jirigen arak bali dari Kadek Sudarma (30) di Dusun Mekar Sari, Desa Patas, serta 3 liter arak bali dari Made Sumanasa (38) Banjar Kubuanyar, Desa Kubutambahan.
Lebih lanjut Wayan Parta mengungkapkan langkah ini merupakan langkah awal dari aparat Kepolisian dalam mengantisiasi malam perayaan tahun baru, sedangkan terkait lomloman spritus pihaknya meminta kepada masyarakat untuk tidak membuat atau membunyikannya karena apabila ditemukan akan ditindak tegas.
"Lomloman kalau kami temukan pasti ditindak, barangnya kami sita dan orangnya kami beri pembinaan," ujar Wayan Parta seraya meminta kepada masyarakat untuk melaporkan apabila terdapat warga yang menggunakan lomloman kepada aparat Kepolisian melalui Humas.
Buleleng - Kamtibmas
Langganan:
Postingan (Atom)