Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

LokalZone - Kapolsek Klungkung Komisaris Polisi I Ketut Sutaman,SH beserta seluruh Babinkamtibmas dan Dan Ramil Klungkung Kapten TNI Infantri I Nyoman Tunggu beserta seluruh Babinsanya secara bersama-sama melakukan penanaman padi ditengah sawah milik I Gusti Mustika dan sawah milik Made Nanang yang keduanya beralamat Br/Dsn. Celepik Desa Tojan Kec/Kab-Klungkung.

"Ini merupakan perwujudan rasa kebersamaan antara Polri, TNI di tengah masyarakat selain melakukan tugas pokoknya setiap hari," ungkap Kapolsek Klungkung Kompol. I Ketut Sutaman SH dikutip dari Humas Klungkung, Senin (19/1/2015).

Penanaman padi yang dilakukan oleh anggota Polsek Klungkung dan Anggota Koramil Klungkung bersama sama dengan pemiliknya sebanyak dua petak Sawah dengan luas tanah diperkirakan sepuluh Are, Mulai dari mencabut binih pohon padi hingga melakukan penanaman pohon padi.

Terhadap kegiatan tersebut masyarakat sekitar sangat mengapresiasi dan menyambutnya dengan sangat antuasias bahkan meminta kegiatan ini semakin ditingkatkan untuk memupuk rasa kebersamaan dan kedekatan antara Polri, TNI dan masyarakat.

Rencananya kegiatan seperti ini akan rutin dilakukan pada tempat atau Desa secara bergiliran sambil melakukan pembinaan langsung dilapangan tentang kamtibmas khususnya ancaman faktual yang terjadi di sawah-sawah seperti mencegah terjadinya pencurian alat-alat pertanian traktor maupun sejenisnya akibat dari pada faktor korelatif kriminogin tentang Polise Hazas yang perlu diantisipasi mengenai kamtibmas.
- -
LokalZone - Nengah Ginawan (54) merasa geram ketika mendapat kabar anaknya, Ketut Pujayasa (29) divonis 30 tahun penjara oleh pengadilan federal Amerika Serikat di kota Miami, Jumat (9/1). Ketut Pujayasa adalah kru kapal pesiar milik Holland American Line yang disangka melakukan upaya pemerkosaan dan percobaan pembunuhan terhadap seorang penumpang kapal pada Februari 2014.

Ditemui di rumahnya Desa Suwug, Kecamatan Sawan, Buleleng, Ginawan merasa hukuman itu terlalu berat. "Ini sangat tidak adil, terlalu berat hukuman yang dijatuhkan kepada anak saya," keluh Ginawan seperti dikutip dari merdeka, Minggu (18/1).

Ginawan mengaku, setelah mendapat kabar vonis itu, dirinya langsung berkirim surat permohonan bantuan hukum kepada Presiden Republik Indonesia. Surat itu tertanggal 12 Januari 2015 dan ditembuskan kepada Ketua DPRD Buleleng, Bupati Buleleng, Ketua DPRD Bali, Gubernur Bali, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Hukum dan HAM. Namun sampai saat ini belum ada pihak yang menanggapinya. Surat itu juga melampirkan proses sidang dan kronologi kejadian kasus yang dialami anaknya.

Ginawan menambahkan, pihak keluarga melalui pengacara Pujayasa akan mengajukan banding. Menurutnya, hukuman itu tidak sesuai dengan perbuatan yang dilakukan anaknya.

"Vonisnya terlalu berat. Kami menginginkan supaya ada tukar tahanan sehingga Pujayasa bisa menjalani hukuman di sini atau diringankan. Kami akan banding. Banyak WNA di sini yang perbuatannya lebih berat tapi hanya dihukum ringan," ungkapnya.

Selama menjalani proses persidangan, ibu Pujayasa, Ni Ketut Kadri dan istri Pujayasa, Putu Sri Susanti turut mendampingi. Mereka berangkat dari Bali dan didampingi perwakilan dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Keduanya berada di Amerika selama satu pekan terhitung mulai Rabu (7/1) sampai Rabu (14/1).

Namun, selama di sana keduanya hanya dapat bertemu Pujayasa selama dua kali. Setiap bertemu mereka diberi kesempatan dua jam. Bahkan, sidang vonis pun berjalan tertutup, sehingga keduanya tidak dapat menyaksikan.

Ketut Pujayasa (29), menjadi tersangka atas perbuatan penganiayaan terhadap wanita berkebangsaan Amerika di sebuah kapal pesiar. Dalam persidangan, Ketut Pujayasa mengakui perbuatannya menyerang seorang penumpang wanita, saat bekerja di sebuah kapal pesiar di Amerika Serikat.

Saat menyampaikan pembelaan di pengadilan, Ketut menjelaskan dia menyerang korban yang merupakan salah satu penumpang di kapal, karena telah menghina dirinya dan ibunya di Bali. Kejadian itu terjadi saat kapal berlayar dari Port Lauderdale ke Karibia dengan kapal MS Nieuw Amsterdam.
- -
LokalZone - Entrepreneurship merupakan dunia yang sarat ambisi. Dunia ini erat dengan perspektif kerja keras, tidak mudah menyerah dan berani mengambil kesempatan dan menghadapi tantangan.

Ada baiknya kita juga menggunakan pendekatan ini ketika sudah lulus kuliah. Bukan berarti kita harus membangun bisnis sendiri, tetapi menggunakan berbagai filosofi para entrepreneur seperti berani mengambil kesempatan dan berpikir di luar kotak ketika mencari pekerjaan.

Para pebisnis sukses terkenal dengan keberanian mengambil risiko, menghadapi kesulitan dan mendulang sukses ketika nampaknya mustahil. Mereka menunjukkan kemampuan untuk beradaptasi dan berubah serta memiliki kekuatan untuk mengatasi berbagai tantangan dan mengubahnya menjadi kesuksesan.

Pada upacara wisuda Stanford University 2005 lalu, Steve Jobs mengatakan bahwa kunci sukses pada karier adalah dengan menemukan passion kita. "Anda harus menemukan apa yang Anda cintai," kata Steve seperti dikutit dari Daily Mail.

Tetapi hal tersebut tidaklah cukup. Menurut pendiri situs networking LinkedIn, Reid Hoffman, kita perlu menyesuaikan passion dengan kenyataan pasar. Kita pun perlu melakukan pendekatan terhadap karier seperti seorang entrepreneur. Artinya, berinvestasi pada diri sendiri, bangun kemampuan diri serta selalu belajar dan berevolusi.

"Guna menaklukkan pasar tenaga kerja, Anda perlu mengantisipasi perubahan dunia dan perubahan pada diri sendiri," tutur Reid.

Hal ini, kata Reid, bermakna, kita perlu beradaptasi dan menyiapkan diri menghadapi masa depan melalui berbagai pengembangan kompetensi, belajar secara kontinyu dan menambahkan aset lain yang membuat kita berbeda dari orang lain.

Reid menyarankan, kita harus mampu berevolusi dan fleksibel dengan rencana karier. Pasalnya, dunia kerja selalu berubah, begitu juga diri kita yang senantiasa berubah sesuai pengalaman hidup.

"Anda bukan produk akhir. Jika Anda tidak tetap berevolusi, maka Anda akan sekarat," imbuhnya.
- -