Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

Lokalzone - Untuk kesekian kalinya Polres Buleleng melakukan pendekatan kepada warga Desa Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak terkait konflik atas permohonan tanah negara yang sudah berlarut-larut, pagi tadi (20/11/2014) Kapolres Kurniadi sendiri langsung turun tangan untuk melaksanakan tatap muka / simekrama terhadap tokoh masyarakat, tokoh adat, dan sejumlah  masyarakat Sumberkelampok. 

Dalam pertemuan yang dihadiri oleh sedikitnya 40 orang warga Sumberkelapok itu nampak hadir Anggota DPRD Buleleng H Mulyana Putra, LSM Indrawati dan para Muspika, warga Sumberkelampok mengutarakan permintaan maaf nya atas kejadian penutupan jalan yang terjadi beberapa waktu lalu dan memohon Kapolres Buleleng turut serta mencarikan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapinya.

Mendapat permohonan tersebut Kapolres Kurniadi berjanji akan menjadi penengah dalam kasus tersebut. "Saya akan menyampaikan kepada instansi terkait tentang permohonan warga namun demikian saya minta dalam melakukan perjuangan mencapai sesuatu hendaknya dilakukan dengan cara yang baik," papar Kapolres Kurniadi seraya meminta warga turut berperan serta dalam menjaga situasi kamtibmas Sumberklampok yang saat ini sudah sangat kondusif.

Selain itu Kapolres Buleleng juga meminta kepada warga agar jangan sunkan atau risih atas kedatangan dan perhatian anggotanya yang cukup sering datang ke Sumberklampok. "Mengenai tugas kami, mohon jangan apriori atau merasa diawasi karena itu merupakan bagian dari tugas dan tanggung jawab sebagai pengemban tugas pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. Biasa saja kondisi Sumberklampok sudah sangat kondusif," ujar Kurniadi.
-
Lokalzone - Setelah sopir angkot, kini sekelompok pemuda yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Indonesia (API), Kamis (20/11/2014) pukul 10.30 wita melakukan Demontrasi di depan rumah rakyat Buleleng karena menilai kebijakan menurunkan subsidi atau menaikan harga BBM tidaklah tepat dan hanya membuat sengsara rakyat.

Sekitar 13 orang anggota "API" yang terdiri dari beberapa mahasiswa dan non mahasiswa dengan dikomandoi oleh Indra Wijaya diterima oleh Wakil Ketua DPRD Buleleng Ketut Susila Umbara, menyatakan sikap menolak kebijakan kenaikan BBM dan beranggapan bahwa kebijakan pemerintah tidak tepat lantaran saat ini harga minyak dunia justru sedang turun dan  mereka juga beranggapan bahwa kebijakan ini hanya akan menguntungkan para kapitalis asing pasalnya sebagian besar perusahaan minyak baik dari hulu ke hilir lebih didominasi pemain asing.

"Kebijakan menaikan BBM ini jelas hanya menyusahkan masyarakat, harga-harga kebutuhan pokok pasti naik dan tidak menutup kemungkinan pelaku UKM bisa gulung tikar. Rakyat hampir dipastikan akan semakin susah dan melarat, sedangkan pihak yang diuntungkan adalah SPBU perusahaan asing, kebijakan ini jelas pro kapitalis," teriak API.

Lebih lanjut mereka berpendapat untuk mengurangi devisit dan hutang negara seharusnya pemerintah bisa mengambil langkah berbeda seperti menaikkan pajak perusahaan khusus asing dan melakukan nasionalisasi perusahaan asing yang ada di Indonesia.

Mendengar permintaan tersebut, Wakil Ketua DPRD Buleleng Ketut Susila Umbara mengatakan sangat mengapresiasi dan menerima penyampaian aspirasi di rumah rakyat dan berjanji akan menampung serta menyampaikan kepada pihak-pihak yang berwenenanang. "Di Buleleng mungkin adik-adik ini yang pertama menyampaikan aspirasi ini, apalagi di beberapa daerah lain juga sudah bermunculan pernyataan sikap menolak kebijakan kenaikan BBM, terimakasih kami akan tampung," papar Susila Umbara.
-