Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

LokalZone - Twin Lake Buyan Tamblingan Festival 2015 dibuka oleh Bupati Buleleng Putu Agus  Suradnyana di Danau Buyan,11 Juni. Festival ini berlangsung di dua danau di Buyan dan Tamblingan selama empat hari dari 11-14 Juni. Festival yang mendapat banyak kunjungan penonton ini merupakan kelanjutan dari  Lake Buyan festival  tahun lalu. 

Bupati mengatakan jika pada tahun lalu festival lebih banyak mengutamakan pertunjukan, kini mengarah pada pendekatan alam , lingkungan, agro dan spiritual karena kegiatan berlangsung di dua danau. Direncanakan tahun depan festival akan mengutamakan sajian produk unggulan dimana para petani diminta berlomba-lomba menyajikan hasil produk unggulannnya. “ Mana sapi paling besar, buah paling besar maka dialah yang menjadi pemenang lomba, “ jelasnya. 

Terkait ini diminta Dinas Pertanian dan Peternakan mensosialisasikan rencana lomba tersebut sehingga para petani sedini mungkin menyiapkan diri serta terus belajar bagaimana meningkatkan kualitas hasil pertaniannya.

Selain itu, Bupati yang sangat memperhatikan kondisi dua danau kebanggaan Buleleng itu berencana ke depannya akan mengevaluasi kepemilikan lahan mana yang privat mana yang milik negara di Danau Buyan sehingga bisa ditata lebih baik lagi. Penataan ini merupakan kelanjutan penataan Danau Tamblingan yang sudah disterilkan dari pemukiman liar.

Sebelum dibuka, kegiatan di danau Buyan diwarnai dengan berbagai lomba, seperti lomba gebogan, lomba merangkai bunga dan membuat jajan kreasi dari bahan non beras. Hasil lomba juara gebogan juara satu Kecamatan Kubutambahan disusul Dinas Kesehatan juara dua dan juara tiga dari Humas dan Protokol. Merangkai bunga juara satu Kantor Camat Buleleng, juara dua Bagian Umum Setda Buleleng, dan juara tiga Dispenda Buleleng. Selanjutnya juara membuat jajan non beras juara satu KWT Sri Rejeki Desa Pancasari Sukasada, juara dua KWT Bina Hayati Celukan Bawang Kecamatan gerokgak dan juara tiga diraih oleh KWT sari Tunjung Mekar Cempaga Kecamatan Banjar.

Memeriahkan kegiatan pembukaan dilakukan makan buah bersama dan memetik buah di tempat. Di areal pameran disajikan aneka produk pertanian, kehutanan, kelautan dan perindustrian dari Buleleng khususnya dari desa-desa penyangga  Danau Buyan dan Tamblingan.
-
LokalZone - Memasuki tahun ajaran baru 2015/2016, Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng, memebrikan peringatan tegas kepada seluruh sekolah yang ada di Buleleng. Khususnya dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Tahun ini Disdik menginkan tidak ada lagi siswa titipan, yang selama ini banyak dilakukan karena faktor kedekatan.

“Untuk penerimaan siswa baru di semua jenjang pendidikan, kami telah himbau kepada seluruh sekolah, agar tidak ada lagi istilah siswa titipan, yang biasanya dilakukan karena faktor kedekatan,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng, Dra Ni Wayan Lugrahini, Kamis (11/6/2015) kemarin.

Hal tersebut menurutnya tidak akan mengefesiensikan minat dan bakat siswa yang bersangkutan. Yang menonjol dalam hal titip menitip siswa, adalah faktor gengsi orang tua yang mendominasi. Lugrahini mengharapkan orang tua sekarang ini, agar dapat mendidik anaknya, dengan memberikan kesempatan kepada anak yang bersangkutan untuk bersekolah disekolah yang diinginkan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

Apalagi saat ini, semua sekolah di Buleleng secara umum telah memenuhi persyaratan sebagai sekolah yang layak dengan kelengkapan fasilitas belajar mengajar, merata antara satu sekolah dengan sekolah lainnya. “Sekarang semua sekolah sudah bagus. Sudah tidka ada lagi sekolah jelek, baik dari sarana prasara, fasilitas berlajar, kompetensi guru dalam mengajar, semuanya sudha memenuhi standar, jadi tidak usah lagi ada kata titip menitip,” imbuh dia.

Selain itu juga tahun ini Disdik membatasi jumlah PPDB di masing-masing sekolah. Setiap sekolah di jenjang pendidikan, hanya wajib menerima maksimal 40 siswa dalam satu kelasnya. Disamping juga ketentuan lain yang sudah diatur dalam PPBD dari pemerintah Pemprov Bali.

Hal tersebut dikatakan, untuk memaksimalkan siswa dalam menerima pelajaran di dalam kelas. Dengan jumlah guru yang mengajar satu kelas, sebelumnya banyak sekolah yang memiliki kelas gemuk, sehingga proses pembelajaran tidak maksimal. Guru yang mengajar keteteran dan para siswa, sulit mengerti materi yang disampaikan oleh guru.

“Semua sesuai aturan PPBD, bagi sekolah yang selama ini kerap menerima siswa dari batas maksimal yang ditentukan, sekarang dilarang. Itu untuk meningkatkan kwalitas pendidikan kita. Kalau ada yang masih mebandel, kami akan atensi khusus,” kata dia.
LokalZone - Musibah kecelakaan lalu lintas di Buleleng kembali menelan korban jiwa yang diduga akibat kelalain pengendara sepeda motor. Seperti halnya dialami seorang kakek, I Dewa Nyoman Adnya (70) warga Kelurahan Penarukan Kecamatan Buleleng yang akhirnya meninggal dunia di RSUD Kabupaten Buleleng setelah menabrak pantat atau bagian belakang truck yang tidak dikenal di Jalan WR Suprtaman Panarukan.

Berdasarkan informasi di Mapolres Buleleng, Kamis (11/6/2015) terungkap, korban yang juga sekaligus sebagai tersangka melaju dengan sepeda motor DK 6079 US beriringan dari arah barat dengan truck yang tidak diketahui identitasnya dan tiba-tiba saja truck berhenti hingga kemudian sepeda motor yang dibawa korban menabrak bagian belakang truck.

Menurut sejumlah saksi mata di lokasi peristiwa, korban langsung terjatuh dan tidak sadarkan diri sehingga dilarikan ke RSUD Kabupaten Buleleng, namun saat dalam penanganan medis I Dewa Nyoman Adnya meninggal dunia, sedangkan pengemudi truck tetap melaju sehingga identitas kendaraan itu tidak diketrahui dan masih dalam pencarian polisi.

Dari kasus Laka Lantas di Jalan WR Supratman Singaraja itu, dari bulan Mei hingga awal Juni ini telah mencatat empat orang meninggal dunia yang seluruhnya merupakan pengendara sepeda motor dan polisi sendiri masih melakukan langkah-langkah untuk menekan terjadinya laka lantas, baik melalui aksi penindakan secara langsung maupun dengan penyuluhan.
-