Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

Lokalzone - Pemilik gudang gas yang diduga "oplosan" mengaku siap membiayai karyawannya yang menjadi korban ledakan di gudang miliknya mulai dari biaya perawatan kesehatan, pemakaman hingga biaya sekolah anak-anak ketiga korban yang meninggal tersebut.

Hal tersebut terungkap saat pihak kepolisian melakukan pres release terkait penangan hukum terkait kasus ledakan gudang yang menyebabkan 3 orang tewas dilalap api, Kamis (06/02/2014) di ruang Humas Polres Buleleng. Pada kesempatan tersebut Kadek Yuliarthana (29) membantah bahwa di gudang tersebut telah dilakukan pengoplosan gas elpiji.

"Saya sudah seminggu di kampung, ada upacara jadi tidak tahu soal itu. saat kejadian juga tidak ada ditempat", ungkap Yuliartha.

Saat ditanyakan mengenai legalitas gudang, temuan beberapa pipa kecil yang diduga digunakan untuk penyuntikan, termasuk mengelas tabung yang bocor yuliartha hanya mengungkapkan hal yang sama.

Mengenai tanggung jawab terhadap korban, Yuliartha mengungkapkan dirinya telah mendatangi keluarga korban dan menyanggupi memberikan santunan baik biaya kesehatan bagi yang masih hidup, biaya pemakaman, bahkan santunan pendidikan untuk anak-anak korban.

Walau mengaku sudah sempat memberikan sejumlah santunan kepada keluarga korban, pihaknya enggan mengungkapkan berapa nilainnya. "Nilai pastinya tidak tahu, kan harus menghitung nota dan sejumlah kwitansi", kata Yuliartha.

Sedangkan dari pihak Kepolisian masih menunggu hasil resmi dari labforensik untuk mengetahui dengan pasti apakah memang telah terjadi pengoplosan apakah tidak di gudang tersebut. 

"Kita masih menunggu hasil labforensik dulu, sementara terhadap pemilik kami sangkakan telah melanggar pasal 118 KUHP dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara dan atau pasal 53 huruf c UU No. 22 tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi dengan ancaman hukuman 3 tahun penjara", papar Kasat Reskrim Ketut Adnyana TJ.

Hingga saat ini dari pihak kepolisian sendiri sudah melakukan penyidikan dengan memeriksa 8 orang saksi terkait ledakan di gudang gas tersebut.

Sebelumnya diketahui ledakan di gudang gas di kelurahan Paket Agung yang terjadi, Jumat (31/01/2014) telah memakan korban jiwa sebanyak 3 orang yakni Gede Sumerta, Kadek Gunarsa, Gede Budarma. Sedangkan dua orang lainnya Komang Eliana (30) dan Mudi Ariawan (30) hingga saat ini masih dirawat secara intensif di  RSUP Sanglah.
Lokalzone - Lantaran anaknya yang tidak kunjung pulang setelah berpamitan untuk sekolah, Gede Sumiada (36) yang beralamat di Desa Banyuning lapor Polisi takut anaknya dibawa kabur orang yang tidak dikenal. 

Berdasarkan laporan Gede Samiada, anaknya benama Luh Srigati (17) yang merupakan seorang pelajar itu terakhir kali berpamitan dengannya untuk pergi kesekolah pada hari Selasa (04/02/2014) pukul 12.00 wita.

Tetapi anaknya tidak kunjung pulang bahkan sampai keesokan harinya, Rabu (05/02/2014). Usaha pencarian pun sudah dilakukan pihak keluarga termasuk menghubungi anaknya melalui HP namun tidak mendapatkan hasil, hingga akhirnya dilaporkan ke kantor polisi. 

Kasubbag Hmas Polres Buleleng Made Mustiada, mengungkapkan pihaknya masih melakukan pengejaran dan sudah mendapatkan informasi mengenai korban yang sempat dibonceng seorang seputaran Desa Kerobokan.

"Terakhir informasinya korban yang pelajar sempat dibonceng seorang laki-laki di daerah Kerobokan tetapi sampai saat ini belum juga pulang, dihubungi lewat HP nya juga tidak dijawab", ungkap Made Mustiada, Kamis (06/02/2014) di Mapolres Buleleng.

Mengenai dugaan penculikan pihaknya menjawab belum berani memastikan karena dari pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. "Ini kita masih dalam lidik, apa motifnya penculikan apa suka sama suka mengingat umur korban yang sudah berumur 17 tahun", papar Made Mustiada.
-
Lokalzone - Nasip apes sepertinya sedang menghampiri Putu Enik Esmayanti (18) seorang pelajar yang beralamat di Desa Kalianget, Kecamatan Seririt, Pasalnya sepeda motor baru miliknya raib saat berbelanja di pasar Seririt.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, Enik Esmayanti sedang memarkir sepeda motor Vario warna hitam DK 7895 VN yang baru dibelinya tahun 2014 di Jalan Gajah Seririt dan ditinggal berbelanja, Rabu (05/02/2014) jam 4 sore.

Namun ketika hendak kembali untuk mengambil dompet yang ditaruh di bawah jok, ternyata sepeda motornya yang diparkir dalam keadaan dikunci stang sudah tidak ada di tempat semula.

Kasubbag Humas Polres Buleleng Made Mustiada ketika dikonfirmasi membenarkan adanya aksi curanmor yang terjadi di siang bolong tersebut dan pihaknya masih melakukan penyelidikan secara intensif. 

"Kami masih melakukan penyelidikan, apakah pelaku sudah mengintai sepeda motor korban atau menggunakan kunci T, ini masih diselidiki", ungkap Made Mustiada, Kamis (06/02/2014) di Mapolres Buleleng.
-
Lokalzone - Baterai merupakan komponen utama yang paling mendapat perhatian pada kategori weareable device (perangkat yang bisa dikenakan di tubuh manusia). Perkembangan teknologi komponen ini jauh tertinggal dibanding komponen penting lain seperti prosesor maupun layar.

 Apple sebagai salah satu perusahaan elektronik yang dirumorkan akan meluncurkan jam tangan pintar (smartwatch) juga mengalami kendala yang serupa. Tahun lalu Apple dilaporkan mengalami kesulitan kebutuhan daya listrik untuk perangkat weareable tersebut. Namun berdasarkan laporan terbaru yang dilansir New York Times, perusahaan asal Cupertino itu tengah menjajal beberapa teknologi baru untuk memecahkan masalah ini.

Salah satu solusi yang tengah diujicoba adalah dengan menggunakan teknologi solar-charging (pengisian menggunakan tenaga surya). Disebutkan bahwa Apple sedang merencanakan untuk memasang teknologi itu pada lapisan layarnya. Dengan teknologi ini, perangkat smartwatch akan secara otomatis mengisi daya baterai ketika dikenakan di siang hari.

Solusi lain yang juga tengah diujikan adalah penggunaan wireless-charging (pengisian daya secara nirkabel). Menurut laporan tersebut, seorang sumber yang tak disebut namanya menggatakan bahwa smartwatch ini juga sedang diuji menggunakan teknologi pengisian nirkabel. Teknologi wireless-charging ini sejatinya memang sudah diterapkan pada perangkat smartphone pesaing Apple, namun belum diterapkan pada ponsel cerdas iPhone.

Pemanfaatan teknologi wireless-charging pada smartwatch Apple memang sempat diragukan oleh VP Senior Pemasaran Phil Schiller. Menurutnya, cara ini kurang tepat untuk kebanyakan penggunaan, sebab tetap membutuhkan perangkat lain (charging-pad) untuk mengisinya. "Untuk kebanyakan situasi, harus membuat perangkat tambahan dan penggunaannya harus ditempel ke tempatnya itu lebih rumit," katanya kepada All Things D saat peluncuran iPhone 5 tahun 2012.

Selain dua rencana diatas, perangkat smartwatch Apple juga dilaporkan tengah diuji menggunakan baterai fleksibel. Bahkan, untuk mengembangkan teknologi ini, Apple merekrut insinyur baterai dari Tesla dan Toyota selama beberapa tahun terakhir. Sejumlah kabar juga menyebut Apple memiliki paten-paten terkait teknologi baterai fleksibel itu. Salah satunya adalah adanya komponen kecil yang dapat menghasilkan listrik ketika ada gerakan dari luar, seperti ditekuk atau digoyangkan.