Lokalzone - Baterai merupakan komponen utama yang paling mendapat perhatian pada kategori weareable device
(perangkat yang bisa dikenakan di tubuh manusia). Perkembangan
teknologi komponen ini jauh tertinggal dibanding komponen penting lain
seperti prosesor maupun layar.
Apple sebagai salah satu perusahaan elektronik yang dirumorkan akan meluncurkan jam tangan pintar (smartwatch) juga mengalami kendala yang serupa. Tahun lalu Apple dilaporkan mengalami kesulitan kebutuhan daya listrik untuk perangkat weareable tersebut. Namun berdasarkan laporan terbaru yang dilansir New York Times, perusahaan asal Cupertino itu tengah menjajal beberapa teknologi baru untuk memecahkan masalah ini.
Salah satu solusi yang tengah diujicoba adalah dengan menggunakan teknologi solar-charging
(pengisian menggunakan tenaga surya). Disebutkan bahwa Apple sedang
merencanakan untuk memasang teknologi itu pada lapisan layarnya. Dengan
teknologi ini, perangkat smartwatch akan secara otomatis mengisi daya baterai ketika dikenakan di siang hari.
Solusi lain yang juga tengah diujikan adalah penggunaan wireless-charging (pengisian daya secara nirkabel). Menurut laporan tersebut, seorang sumber yang tak disebut namanya menggatakan bahwa smartwatch ini juga sedang diuji menggunakan teknologi pengisian nirkabel. Teknologi wireless-charging
ini sejatinya memang sudah diterapkan pada perangkat smartphone pesaing
Apple, namun belum diterapkan pada ponsel cerdas iPhone.
Pemanfaatan teknologi wireless-charging pada smartwatch Apple
memang sempat diragukan oleh VP Senior Pemasaran Phil Schiller.
Menurutnya, cara ini kurang tepat untuk kebanyakan penggunaan, sebab
tetap membutuhkan perangkat lain (charging-pad) untuk
mengisinya. "Untuk kebanyakan situasi, harus membuat perangkat tambahan
dan penggunaannya harus ditempel ke tempatnya itu lebih rumit," katanya
kepada All Things D saat peluncuran iPhone 5 tahun 2012.
Selain dua rencana diatas, perangkat smartwatch Apple juga dilaporkan
tengah diuji menggunakan baterai fleksibel. Bahkan, untuk mengembangkan
teknologi ini, Apple merekrut insinyur baterai dari Tesla dan Toyota
selama beberapa tahun terakhir. Sejumlah kabar juga menyebut Apple
memiliki paten-paten terkait teknologi baterai fleksibel itu. Salah
satunya adalah adanya komponen kecil yang dapat menghasilkan listrik
ketika ada gerakan dari luar, seperti ditekuk atau digoyangkan.