Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

Lokalzone - Pelanggaran di setiap iven pemilu sepertinya masih sulit dihilangkan, hal ini muncul dari pengakuan Ketua Panitian Pengawas Pemilu (Panwaslu) Buleleng Ni Ketut Ariyani. Dari hasil pantauannya selama masa kampanye di Buleleng pelanggaran terjadi merata di seluruh kecamatan.

Walau tidak semarak seperti saat pemilu legislatif, pelanggaran pemilu tetap ada di setiap wilayah. "Bentuk pelanggaran saat ini masih berupa pemasangan alat peraga kampanye, pemasangan yang tidak sesuai zona dan kapasitas alat peraga yang melebihi kapasitas yang terjadi merata di setiap Kecamatan," ungkap Ketut Ariyani di Mapolres Buleleng, Jumat (20/6/2014).

Hingga saat ini Panwaslu mencatat sekitar 40-50 pelanggaran alat peraga yang terjadi di Kabupaten Buleleng yang seharusnya ditempatkan sesuai dengan zona yang telah ditetapkan dengan jumlah sesuai aturan, "Di Desa baliho seharusnya dipasang maksimal 3 buah, dan spanduk di setiap Dusun masksimal 5 buah" papar Ariyani.

Walau demikian hingga saat ini panwaslu mengaku belum menemukan ataupun menerima adanya laporan adanya pelanggaran blackcampaign di Kabupaten Buleleng yang disinyalir marak terjadi di luar Bali.

Menindak lanjuti temuan tersebut, pihaknya sudah merekomendasikan temuan tersebut ke PPK dan juga ke PPS untuk diteruskan kepada Tim Kampanye masing-masing pasangan Capres-Cawapres di Kabupaten Buleleng sesuai dengan aturan yang ada.
-
Lokalzone - Pilpres 2014 sudah didepan mata Polri, TNI, dan Pemkab Buleleng mulai merapatkan barisan dalam rangka menjaga situasi kamtibmas di Buleleng agar tetap kondusif. Hal ini terlihat dalam kegiatan simakrame yang dilaksanakan di Mapolres Buleleng dengan mengundang Muspida, para tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat dengan tema Kesiapsiagaan Pelaksanaan Pilres 2014. 

Sejumlah anggota bahkan sudah di ploting untuk melakukan pengamanan di lapangan sejak awal bulan Juni lalu mengingat tahapan kampanye pilres sudah dimulai. Termasuk memetakan wilayah-wilayah yang diangggap rawan konflik politik, namun demikian sepertinya Wakapolda Bali Brigjen Pol Drs I Gusti Ngurah Raharja Subyaktha sedikit menutupi daerah mana saja yang diaggap rawan di Kabupaten Buleleng.

"Daerah rawan di buleleng tidak ada, seluruhnya daerah hijau. Pola pengamanan disesuaikan wilayah, tidak perlu overestimate tetapi juga tidak boleh underestimate," ungkap Brigjen Pol Drs I Gusti Ngurah Raharja Subyaktha didampingi Kapolres Buleleng AKBP Beny Arjanto SiK dan Dandim 1609 Buleleng, Letkol (Inf) Nugroho Dwi Hermawan, Jumat (20/6/2014).

Walau demikian pihaknya mengaku memberi pengamanan ekstra di pesisir pantai khususnya pelabuhan rakyat yang membentang dari timur hingga wilayah paling barat Kabupaten Buleleng. "Pelabuhan menjadi fokus kami, saya sudah sampaikan kepada seluruh anggota terutama Bhabin agar peka, peduli dan waspada tidak menutup kemungkinan situasi kedepan bisa dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab," kata Gusti Ngurah Raharja.

Dilain pihak Kepala Kesbangpol Linmas Buleleng Made Arya Sukerta,SH.MH mengungkapkan kesiapan Linmas dalam mengamankan perhelatan pemilu dan sudah menyiapkan anggotanya yang nantinya akan dilibatkan dalam pengamanan TPS. "Jika dihitung jumlah TPS harusnya anggota kami yang dilibatkan sebanyak 1.942 orang, tetapi kami siagakan penuh sebanyak 4.838 orang," papar Arya Sukerta di sela-sela acara Simakrame Polres Buleleng.
Lokalzone - Kepercayaan sepertinya sudah menjadi barang langka saat ini, lantaran terlalu percaya terhadap penjual rumah kayu / joglo antik dengan membayar lunas sebelum barang diserahkan ratusan juta rupiah lenyap begitu juga dengan mimpinya memiliki rumah joglo. 

Kejadian tersebut berawal ketika Everardus Rudollphus Johannes Halbesma (63) turis yang menetap di Desa Temukus, Kecamatan Banjar membeli rumah joglo pada tanggal 1 Nopember 2013 lalu kepada Kadek Widiarsana alias Klempong (42) yang beralamat di Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada dengan kesepakatan harga Rp 200 juta.

Walau sudah meminta seluruh pembayaran harga yang disepakati hingga saat ini Klempong tidak juga menyelesaikan pembuatan rumah joglo tersebut, yang seharusnya sudah diselesaikan pada tanggal 1 April lalu. 

Kasubbag Humas Polres Buleleng Agus Widarma Putra ketika dikonfirmasi, Jumat (20/6/2014) di Mapolres Buleleng Membenarkan adanya laporan penipuan yang melibatkan orang asing tersebut. "Sesuai dengan laporan korban, pelaku seharusnya sudah menyelesaikan pembuatan rumah joglo itu pada bulan 1 April lalu. Kerugian mencapai Rp 200 juta, pemeriksaan lebih lanjut masih kami lakukan dengan memanggil kedua belah pihak," papar Agus Widarma.
-
Lokalzone - Kunjungan kerja Wakapolda Bali Brigjen Pol Drs I Gusti Ngurah Raharja Subyaktha ke Mapolres Buleleng, Jumat (20/6/2014) ingatkan anggotanya untuk tetap netral dalam perhelatan politik selama pemilu capres-cawapres 2014.

Hal tersebut diungkapkannya kepada seluruh anggota Bhabin Kamtibmas sejajaran Polres Buleleng ketika memimpin upacara apel kesiapsiagaan Polri dalam rangka pengamanan Pemilu presiden dan wakil presiden yang saat ini sudah memasuki tahap kampanye.

"Kepentingan Polri dalam politik ini hanya satu yaitu mengajak kepada masyarakat untuk menjaga pemilu damai, menjauhi kekerasan, tindakan-tindakan yang mencederai prinsip demokrasi dan melanggar hukum," kata Gusti Ngurah Raharja Subyaktha.

Bhabin Kamtibmas yang merupakan ujung tombak dan secara langsung berada di tengah-tengah masyarakat harus bisa menghimpun informasi sekecil apapun terhadap dinamika sosial yang terus berkembang untuk disajikan dan diolah untuk kepentingan menjaga situasi agar tetap kondusif.

Dengan informasi yang dihimpun diharapkan dapat digunakan untuk mencegah kejadian-kejadian yang tidak diharapkan, termasuk dengan cara-cara meningkatkan kegiatan Polmas seperti mengadakan konsultasi, penyuluhan, simakrama, koordinasi, dan melaksanakan pembinaan pam swakarsa kepada masyarakat.

Bagi anggotanya yang terbukti tidak netral Wakapolda Bali yang berasal dari Petomon itu mengungkapkan tidak akan melakukan pembelaan dan pasti ditindak tegas. "Apabila ada yang melanggar pasti kita tindak tegas, tidak ada ampun. Itu artinya sudah melanggar perintah pimpinan, kita sudah komit harus netral, pasti ditindak," tegas Gusti Ngurah Raharja Subyaktha.
Lokalzone - Hanya karena hal sepele, seorang pelajar SD di Desa Gesing Kecamatan Banjar, nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. 

Korban, Gede Puspa Antara (14) pertama kali diketahui bunuh diri oleh ibunya, Luh Artoni (34) saat hendak memasak didapur dan mengambil kayu bakar dari gudang penyimpanan yang terletak di sebelah dapur. Namun yang dilihatnya justru anaknya telah meninggal dalam keadaan tergantung dengan menggunakan selendang pada tangga (gerejag).

Kasubbag Humas Polres Buleleng AKP Agus Widarma Putra, ketika dikonfirmasi Jumat (20/6/2014) membenarkan adanya aksi bunuh diri yang dilakukan oleh pelajar SD tersebut. "Kejadiannya Kamis (kemarin), di gudang kayu bakar dengan motif sementara karena permasalahan uang Rp 5.000," papar Agus Widarma.

Dari hasil pemeriksaan medis juga tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada bagian tubuh sehingga diduga kuat korban bunuh diri lantaran uangnya sebanyak Rp 5.000 sempat ditanya oleh orang tuanya.
-