Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

Kesehatan, Lokalzone - Apel, buah berkulit merah ini memiliki setumpuk manfaat sehat jika dikonsumsi secara rutin. Bukan hanya menyehatkan kulit, tapi juga dapat berikan manfaat untuk jantung.

Studi mengungkap sepuluh keuntungan dari konsumsi apel secara rutin, seperti dilansir laman Authority Nutrition, berikut ulasannya:

1. Kaya nutrisi
Dua cangkir apel mengandung 2.000 kalori dan apel mengandung nutrisi beragam berikut:
- 95 kalori
- 25 gram karbohidrat
- 4 gram serat
- 14 persen vitamin C
- 6 persen potasium
- 5 persen vitamin K
- 4 persen mineral, vitamin A, vitamin E, vitamin B1, vitamin B2, dan B6.

2. Bantu turunkan berat badan
Apel dikenal kaya akan mineral dan serat. Studi mengungkap, individu yang mengonsumsi beberapa potong apel merasa lebih kenyang dibandingkan meminum jus apel atau produk makanan dengan varian apel.

Studi lain menemukan, wanita yang menambahkan apel dalam diet hariannya selama 10 minggu, berhasil memangkas satu kilogram bobot tubuhnya. Hal ini menunjukkan bahwa apel adalah cara terbaik untuk membantu luruhkan lemak tubuh.

3. Baik untuk kesehatan jantung
Apel ternyata dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Salah satu alasannya, karena apel memiliki serat tinggi yang membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah.

Terlebih, apel mengandung polifenol yang memberikan efek antioksidan pada tubuh. Analisis sebuah studi menunjukkan, apel memiliki senyawa flavonoid yang mempengaruhi 20 persen penurunan risiko stroke.

4. Turunkan risiko diabetes
Studi mengungkap, mengonsumsi apel mampu menurunkan risiko diabetes tipe 2. Menurut studi individu yang mengonsumsi satu buah apel setiap hari memiliki kemungkinan penurunan diabetes sebesar 28 persen.

5. Mencegah kanker
Penelitian menunjukkan hubungan baik antara apel dan kanker. Senyawa dalam apel diyakini dapat mencegah pertumbuhan sel kanker. Efek antioksidan dan anti-inflamasi pada apel mampu melawan kanker dan kematian akibat kanker.

6. Melawan asma
Sifat antioksidan pada apel efektif dalam melindungi paru-paru dari kerusakan oksidatif. Sebuah studi besar yang melibatkan 68 ribu wanita yang rutin mengonsumsi apel terbukti memilki risiko rendah akan asma sebesar 10 persen.

Hal ini terjadi akibat efek flavonoid pada kulit apel yang disebut quercetin, yang membantu mengatur sistem kekebalan tubuh dan mengurangi peradangan yang mempengaruhi asma dan reaksi alergi.
-
Teknologi, Lokalzone - Penantian lama trainer Pokemon di Indonesia akhirnya terbayar. Pokemon Go saat ini sudah bisa diunduh di Play Store dan AppStore secara resmi oleh pengguna Indonesia per hari ini (6/8/2016).

Mengutip informasi akun Twitter resmi Pokemon Go, selain Indonesia masih ada 14 negara di Asia dan Oseania yang sudah dapat mengunduh gim buatan Niantic Labs ini secara resmi.

Sekadar informasi, Pokemon Go pertama kali dirilis untuk Selandia Baru dan Australia pada 6 Juli 2016. Peluncuran gim berbasis augmented reality (AR) tersebut meluas ke wilayah Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa.

Wilayah Asia sendiri baru bisa menikmati Pokemon Go secara resmi pada tanggal 22 Juli 2016, tepatnya di Jepang. Tiga hari berikutnya giliran pemain Pokemon Go di Hong Kong.

Seperti disebutkan di atas, 14 negara lain yang juga kini resmi dapat memainkan Pokemon Go adalah Brunei, Kamboja, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, Taiwan, Papua Nugini, Fiji, Kepulauan Solomon, Negara Federasi Mikronesia, dan Palau.

Sejak diluncurkan pertama kali pada awal bulan Juli, popularitas Pokemon Go bagaikan "pedang bermata dua". Kendala server yang sering bermasalah, hingga beberapa fitur yang terpaksa dihapus, sempat membuat banyak pemain kesal dan mulai meninggalkan Pokemon Go.
-
Lifestyle, Lokalzone - Jujur saja, Anda pasti sering menghabiskan waktu 30 menit, bahkan lebih untuk berkelana di Instagram, Facebook, atau Snapchat. Sekarang bagaimana jika Anda menggunakan waktu ini untuk berjalan-jalan di sekitar lingkungan rumah Anda?

Dilansir dari purewow.com, berjalan kaki minimal 30 menit dalam sehari dapat menimbulkan beberapa hal yang menakjubkan, seperti apa? Simak di sini.

1. Membakar 150 kalori
Ini tergantung pada berat badan dan kecepatan Anda saat berjalan, namun sebagian besar orang yang menghabiskan waktu selama 30 menit untuk berjalan-jalan akan membakar 150 kalori dalam tubuh mereka. Sehingga, mulai sekarang Anda tidak lagi perlu khawatir untuk makan berbagai makanan manis pada saat makan siang.

2. Merasa lebih tenang

Berjalan-jalan dapat membuat Anda santai, walaupun kegiatan ini dilakukan di jalanan kota yang sibuk, dan bukan di padang rumput yang tenang.

3. Kaki akan menjadi lebih kencang
Hanya dengan berjalan-jalan selama 30 menit dalam sehari dapat memperkuat otot-otot di paha dan betis Anda. Jika Anda mau, tambahkan latihan kekuatan, seperti lunges dan squats untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

4. Mengurangi kemungkinan varises
Berjalan secara teratur dapat membantu Anda mengurangi rasa sakit dan penampilan buruk akibat varises.

5. Meningkatkan kemampuan pencernaan
Setelah makan makanan berat, Anda hanya perlu berjalan-jalan selama 30 menit untuk mendapatkan makanan tersebut bergerak sempurna di pencernaan. Selain itu, cara ini dapat menjaga kadar gula darah tetap stabil.

6. Lebih kreatif
Pergilah berjalan kaki, sebelum membuka laptop dan mulai bekerja. Anda akan terkejut mendapati betapa mudahnya berbagai ide kreatif bermunculan di kepala Anda.

7. Terinspirasi untuk melakukan bentuk latihan yang lain
Setelah terbiasa melakukan jalan kaki selama beberapa hari, Anda mungkin akan terinspirasi melakukan latihan yang lebih berat lagi, seperti naik sepeda atau berlari selama 30 menit dalam sehari.
-
Lokalzone - Pemain film, Dea Annisa atau yang lebih dikenal dengan nama Dea Imut, tengah berduka. Hal itu dikarenakan sang ayah, Indra Kusuma meninggal dunia. Kebenaran kabar tersebut dibenarkan oleh manajer Dea, Kristian.

"Iya meninggal Sabtu dini hari pukul 00.15," kata Kristian saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (6/8/2016).

Indra meninggal karena sakit. Namun sayang, Kristian mengatakan dirinya tidak tahu penyakit apa yang menyebabkan meninggalnya ayah Dea itu.

"Dea pernah cerita kalau papanya sudah sempat pulang dari rumah sakit. Tapi saya nggak sempat nanya ke Dea sakit apa, yang saya tahu ayahnya Dea sakit. Kayaknya meninggal di rumah sakit," lanjut Kristian.
Dea sendiri dikatakan Kristian sangat sedih saat mengetahui sang ayah telah tiada. Sebab, Dea terbilang sangat dekat dengan sang ayah.

"Dea kan tinggal hanya berdua sama kakaknya, dia di masa terakhir nggak sama papanya dan itu dia sedih banget," ungkap Dea lagi.
-
Kesehatan, Lokalzone - Di era teknologi ini, kepopuleran buku atau segala bentuk sajian informasi hasil mesin percetakan kian menurun. Salah satu hasil dari kemajuan teknologi, yaitu internet, telah dijadikan instrumen untuk mempermudah semua orang mengakses informasi dari berbagai sumber sekaligus tanpa harus bergerak.

Meski terkesan tidak ada yang bisa menandingi manfaat positif internet, ada satu fakta menarik soal membaca buku yang akan membuat aktivitas tersebut beberapa langkah lebih unggul dari kecanggihan teknologi apa pun.

Seperti diberitakan New York Times, fakta tersebut merupakan kesimpulan akhir sebuah penelitian yang mana berupaya mengungkap adanya keterkaitan aktivitas membaca buku dengan jangka waktu hidup manusia.

Seperti yang telah disimpulkan dalam jurnal Social Science & Medicine, seseorang yang gemar membaca buku berpeluang untuk menikmati hidup lebih lama.

Sebanyak 3.635 data orang dijadikan bahan dasar penelitian tersebut. Satu kelompok berisikan 50 orang terlibat dalam studi kesehatan terpisah di mana setiap individu diminta menjawab pertanyaan khusus soal membaca saja.

Para ilmuwan membagi sampel menjadi tiga kelompok: mereka yang tidak membaca buku, mereka yang menghabiskan waktu hingga tiga setengah jam setiap minggunya untuk membaca buku, dan mereka yang menghabiskan waktu lebih dari tiga setengah jam setiap minggunya untuk membaca buku.

Setelah diteliti, para ilmuwan mengatakan, kebanyakan dari mereka yang gemar membaca buku adalah wanita dengan pendidikan sekaligus pendapatan tinggi. Jenis kelamin, pendapatan, pendidikan merupakan tiga faktor utama yang perannya sangat penting dalam penelitian tersebut.

Adapula faktor lainnya seperti usia, ras, kesehatan, depresi, pekerjaan dan status perkawinan yang tidak kalah penting guna membantu para ilmuwan menemukan hasil paling akurat.

Dibandingkan dengan mereka yang tidak gemar membaca buku, mereka yang suka membaca buku dengan durasi tercatat kurang lebih tiga setengah jam setiap minggunya memiliki 17 persen kemungkinan untuk hidup lebih panjang dan risiko kematian minim.

Mereka yang menghabiskan waktu lebih dari tiga setengah jam setiap minggunya untuk membaca buku memiliki 23 persen kemungkinan untuk hidup lebih panjang dan risiko kematian jauh lebih minim dibandingkan kelompok lainnya.

Secara garis besar, orang yang suka membaca buku hidup rata-rata hampir dua tahun lebih lama daripada mereka yang tidak membaca sama sekali.

“Mereka yang menyisihkan waktu setidaknya setengah jam saja untuk membaca buku memiliki peluang untuk hidup lama dibandingkan mereka yang tidak punya waktu dan kemauan untuk membaca buku,” kata salah seorang ilmuwan sekaligus profesor epidemiologi di Yale University, Becca R. Levy.

“Namun, kemungkinan bertahan hidup juga tetap bergantung pada faktor pendukung lainnya seperti, kekayaan, pendidikan, kapasitas atau tolak ukur kemampuan kognitif dan variabel lainnya,” tutupnya.

Jadi, Anda pilih yang mana: raup informasi cepat lewat internet namun hanya memiliki waktu singkat untuk melakukannya? Atau raup informasi secara perlahan-lahan lewat buku dan dianugerahi waktu yang lebih panjang untuk melakukannya?
-