Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

Kesehatan, Lokalzone - Gangguan kecemasan atau anxiety disorder bisa menyerang siapa saja. Meski begitu, studi menyebut jika Anda wanita dan berusia di bawah 35 tahun, risiko mengidap gangguan kecemasan akan lebih besar.

Peneliti dari University of Cambridge menganalisa 50 penelitian sebelumnya tentang risiko gangguan kecemasan. Pemimpin studi Olivia Remes, PhD, menyebut 4 dari 100 orang mengalami gangguan ini dan sebagian besar berasal dari Amerika Utara dan Eropa.

"Kami tidak tahu mengapa wanita dan orang-orang muda yang paling terpengaruh. Bisa jadi karena wanita lebih peduli dan menghasilkan diagnosis yang lebih banyak. Namun kita juga tak bisa mengesampingkan soal otak dan pengaruh hormon," urai Remes, dikutip dari Medical Daily, Selasa (7/6/2016).
 
Anxiety and Depression Association of America (ADAA) memang menyebut wanita berisiko dua kali lebih besar daripada pria untuk mengidap gangguan kecemasan. Salah satu teori penyebabnya adalah lingkungan sosial yang membentuk wanita untuk lebih menggunakan emosi ketika menghadapi masalah.

Remes mengatakan pria dibesarkan dengan maskulinitas yang membuat mereka 'menelan dan mengatasi masalah' tanpa keluhan. Hal ini membuat masalah lebih cepat selesai dibandingkan dengan wanita.

"Wanita biasanya lebih menggunakan emosi, dan hal ini membuat mereka berpikir tentang hubungan sebab akibat. Makanya mereka lebih rentan mengalami gangguan kecemasan," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, dr Suryo Dharmono SpKJ(K) menuturkan bahwa gangguan kecemasan yang kerap ditemui yakni gangguan panik, fobia sosial, dan gangguan obsesif kompulsif. Ketika mengalami gangguan panik, seseorang akan merasa cemas seperti akan mengalami sesuatu yang fatal.

Sedangkan, pada cemas yang normal, pemicunya diketahui jelas. Misalnya jelang ujian atau menghadap atasan karena ada masalah di kantor seseorang merasa cemas, hal itu wajar. Sehingga, setelah pemicu tersebut tidak ada alias masalah bisa terselesaikan, cemas pun tak dialami lagi.

Pada fobia sosial, seseorang bisa tegang menghadapi situasi sosial yang khusus. Sedangkan pada obsessive compulzive disorder (OCD), seseorang terlalu cemas sehingga ia berulang kali melakukan perbuatan yang sama. Misalnya, terlalu takut kotor maka ia akan mencuci tangannya berulang kali.

"Untuk penanganannya tergantung. Kalau gangguan panik bisa diberi obat, kalau fobia sosial atau OCD bisa dengan terapi psikologi. Tergantung situasinya. Gangguan kecemasan bisa disembuhkan, tapi bisa kambuh karena tiba-tiba ada pemicu. Gangguan kecemasan umumnya menyerang orang dewasa muda usia 18-25 tahun," terang dr Suryo.
-
Lokalzone - Shinta Tanjung digugat cerai suaminya yang tak lain adalah ustad kondang Zacky Mirza. Proses cerai keduanya sudah berjalan di Pengadilan Agama Depok.

Namun Shinta menolak untuk berpisah dari Zacky. Anak-anak menjadi alasan tak mau cerai bagi bintang sinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' yang akrab disapa Thata tersebut.

"Thata jawabnya sedih dan hanya minta doakan yang terbaik untuk dia dan anak-anak. Yang saya lihat sih Thata masih berusaha mempertahankan rumah tangganya demi anak-anak," kata sahabat Shinta, Ina Rachman, Selasa (7/6).
Pendakwah yang biasa disebut "ustad seleb" itu melayangkan gugatan pada Shinta sejak akhir Maret lalu. Sidang untuk perkara tersebut sudah berjalan dua kali di pengadilan.

Shinta dan Zacky menikah pada 8 November 2011 lalu. Keduanya sudah diterpa isu cerai sejak tahun lalu. Saat itu santer Zacky disebut melakukan poligami dengan perempuan lain.
-
Kesehatan, Lokalzone - Tak sedikit remaja wanita yang terobsesi untuk mendapatkan tubuh langsing dan sehat. Segala upaya rela mereka lakukan, mulai dari proses diet ringan hingga ekstrem untuk mencapai tubuh ideal.

Louisa Eagle wanita berusia 22 tahun dari Ealing, London rela mengganti total menu makanannya dengan makanan kemasan khusus bayi. Menurutnya kandungan dalam makanan bayi tersebut sangat sehat karena mengandung sedikit gula dan garam.

Seperti dikutip laman Daily Mail, Eagle selalu mengonsumsi makanan bayi dengan rasa yang berbeda setiap hari dan ia mampu menghabiskan tujuh hingga sepuluh botol makanan bayi setiap hari. Bahkan Eagle merekomendasikan pola dietnya kepada orang-orang bertubuh gemuk.

"Tidak perlu memasak dan makanan ini cukup mudah dibawa-bawa atau pun masuk ke dalam tas," ujarnya.

Eagle mengaku bahwa ia mengonsumsi makanan bayi sekitar setahun yang lalu saat berat badannya mengalami kelebihan sepuluh kilogram.

"Aku sibuk dan tidak memiliki banyak waktu untuk menjalani diet yang ketat menimbang makanan dan memastikan porsi yang benar cukup menyulitkanku. Belum lagi Anda harus memasak makanannya terlebih dahulu," katanya.

Menurutnya makanan bayi yang ia makan cukup untuk memenuhi kebutuhan kalori tubuhnya, yaitu sekitar 20 hingga 100 kalori setiap hari. Walau membatasi makan, Eagle pun tetap mengonsumsi beberapa porsi buah dan sayuran dalam menu hariannya.

Setelah rutin mengonsumsi makanan bayi, Eagle berhasil menurunkan tujuh kilogram berat tubuhnya. Ia pun mengaku merasa lebih sehat dan bugar selama menjalani diet ini. Tertarik dengan diet ini?
-