Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

LokalZone - Berawal dari pengungkapan kasus pencurian sebuah sepeda motor, Satuan Reskrim Polres Buleleng berhasil mengamankan puluhan sepeda motor yang diduga merupakan hasil kriminal pasalnya hingga kini pemilik belum bisa menunjukkan bukti kepemilikan kepada Polisi. 

Berdasarkan hasil release dari Kasat Reskrim Polres Buleleng AKP Ketut Adnyana TJ, Senin (27/4/2015) mengungkapkan kedua pelaku yakni Putu Ari Lauttama alias Laut (20) dan Komang Agus Widiarta alias Mang Agus (19) warga Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt secara bersama-sama melakukan aksi curanmor di Diskotik Vulcano pada tanggal 11 Mei 2014 lalu dengan modus mendorong sepeda motor tersebut.

"Seijin bapak Kapolres, Kami telah mengamankan 2 tersangka curanmor yang terjadi pada tahun 2014 dengan TKP di Vulcano. Dari hasil lidik anggota dilapangan sepeda motor itu digadaikan di Kecamatan Pupuan, Digadaikan oleh Tersangkat Laut dan Agus," ungkap Adnyana TJ.

Untuk menutupi aksinya kedua pelaku sempat menukar nopol sepeda motor hasil curiannya yakni DK 7131 VK dengan yang palsu DK 8115 UV dan digadaikan kepada PT GO yang beralamat di DUsun Sinalut, Desa Kayuputih, Kecamatan Sukasada. Bahka dari tempat yang sama Polisi mengamankan 31 unit sepeda motor lantaran penggadai tidak bisa menunjukkan bukti kepemilikan.

"Hasil interograsi secara pasti baru satu unit di klarifikasi sebagai hasil curanmor sisanya dari penerima gadai belum bisa menunjukkan kepemilikan kendaraan tersebut, kami masih menunggu dari pemilik dan mencocokkan dalam data curanmor kami," kata Adnyana TJ.

Ketika dikonfirmasi Laut dan Agus tidak banyak bicara dan berkilah baru sekali ini melakukan aksi pencurian, didepan puluhan barang bukti sepeda motor yang digelar di lapangan Polres Buleleng. Namun hal itu dibantah oleh Kasat Reskrim Adnyana TJ pasalnya keduannya juga terlibat dalam aksi pencurian bebek yang sebelumnya terjadi di wilayah Seririt.

"Mereka ada kaitannya dengan kasus pencurian bebek yang sebelumnya terjadi di Seririt, tapi ini kasusnya beda karena kami mendapat informasi sepeda motor digadai. Ini berkaitan dengan Operasi Lilin yang memang menyasar salah satunya kasus Curanmor," papar Adnyana TJ.

Akibat perbuatannya tersebut kini Laut dan Agus harus berhadapan dengan aparat hukum dan dijerat dengan pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.
- - -
LokalZone - Bupati Putu Agus Suradnyana, ST siapkan lahan milik pribadinya di Desa Munduk seluas 15 are kepada warga Tamblingan yang Sabtu lalu rumahnya dibongkar. Penegasan tersebut disampaikan Bupati Suradnyana usai Sidang Paripurna di DPRD Buleleng, Senin (27/4/2015). 

Bupati PAS mengatakan, warga yang memiliki lahan akan diberikan bantuan bedah rumah, sementara warga yang tidak memiliki lahan akan diberikan tanah miliknnya dan dibantu bedah rumah. "Kini Dinas Sosial sedang mendata secepatnya kita akan berikan" ucapnya. 

Sementara itu, siangnya, Pemkab Buleleng, melalui Dinas Sosial Kabupaten Buleleng memberikan bantuan 44 paket sembako kepada warga Tamblingan yang kini telah menempati tempat tinggalnya, Senin (27/4/2015). 

Selain sembako juga diserahkan pakaian sekolah bagi anak anak. "Ini bentuk tanggunjawab kemanusiaan kami. Pemerintah tidak akan lepas tangan begitu saja dengan masalah yang dialami warga" ucap Kadis Sosial Gede Komang
- -
LokalZone - Pemkab Buleleng melalui kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Buleleng mengukir prestasi dengan memperoleh Penghargaan Perpamsi Award 2015 kategori Kabupaten di Bawah 50.000 pelanggan PDAM wilayah IV Bali, NTB, NTT, Maluku dan Papua. 

Penghargaan diserahkan oleh Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia DR. Ir. Mochamad Basoeki Hadi Moeljono, M.Sc kepada Sekda Buleleng Ir. Dewa Ketut Puspaka,MP mewakili Bupati Buleleng di Hotel Bidakara Jakarta pada acara Indonesia Water and Waste Water Expo & Forum (IWWEF) Selasa (21/4/2015) lalu.

Dalam agenda dua tahunan yang diselenggarakan Persatuan Perusahaan Air Minum Indonesia (PERPAMSI) tersebut, PDAM Buleleng dinilai telah memberikan kinerja pelayanan terbaik air minum dan sanitasi. Data dalam penilaian ini diambil dari penilaian kinerja Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air (BPPSPAM) atas audit regular kinerja yang di laksanakan oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Senin pagi (27/4/2015) Direktur Utama (Dirut) PDAM Buleleng Made Lestariana menyerahkan penghargaan tersebut kepada Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST di Kantor Bupati. Ditemui diruang kerjanya Bupati PAS menyampaikan terimakasih atas kinerja dari PDAM sehingga bisa merih penghargaan tersebut. 

Ia juga mengatakan penghargaan ini merupakan keberhasilan Pemkab Buleleng dalam memberikan pelayanan. “Penghargaan ini bukan penghargaan semu, melainkan ini merupakan kepuasan yang sangat luar biasa karena ini menyangkut pelayanan kepada public” katanya. Agus berharap agar upaya yang dilakukan oleh PDAM terus ditingkatkan.
-
LokalZone - Jembrana memiliki cukup banyak tradisi budaya yang terpendam, jika gambelan dari bilah bambu ada seni Jegog, Bungbung dan Tingklik, maka budaya Makepung yang telah menjadi ikon Bali Barat, Jembrana juga memiliki varian lain yaitu Makepung Lampit. 

Berbeda dengan Makepung yang kita kenal, Makepung Lampit ini dilakukan ditengah petakan sawah yang berlumpur dan berair tanpa cikar seperti Makepung didarat. Hanya menggunakan lampit yang biasa digunakan petani untuk meratakan sawah yang akan ditanami benih padi. 

Makepung Lampit sejatinya telah ada sejak lama, bahkan konon sebelum Makepung di darat. Entah apa penyebabnya Makepung Lampit atau Makepung di Betenan ini tidak berlanjut. Kini Makepung Lampit yang hanya ada di Jembrana ini dibangkitkan kembali, oleh anak-anak muda Jembrana yang tergabung dalam Komunitas Fotografer Jembrana (KFJ). 

Minggu (26/4/2015) kemarin, di hamparan sawah berlumpur di Banjar Peh Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali mereka (KFJ:red) mempertunjukkan keunikan Makepung Lampit kepada ratusan fotografer dari berbagai daerah di nusantara termasuk fotografer asing. 

Para penggiat seni fotografi ini sengaja diundang untuk hunting keunikan Makepung Lampit, selain itu tradisi budaya Makepung Lampit makin dikenal dan juga lebih terkenal di nusantara bahkan dunia melalui mata kamera fotografer. 

Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan yang juga penasehat KFJ menyebutkan, kedepan Makepung Lampit dan Makepung di darat bisa saja dikemas dalam satu paket wisata dan pelaksanaannya maupun tempatnya ditata dengan baik sehingga menampilkan atraksi yang lebih menarik.
-