Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

Lokalzone - Hujan deras diiringi angin kencang yang terjadi di Buleleng benar-benar berefek masif dan merusak. Dari informasi yang berhasil dikumpulkan hingga, Sabtu (25/01/2014) lima orang meninggal dunia dengan kerugian sedikitnya mencapai Rp 2 Milyar lebih, berikut laporannya.

Di Desa Mengening, Kecamatan Kubutambahan Putu Wijaya (45) yang beralamat di Desa Sangket, Kecamatan Sukasada dan Made Sudarsana (49) yang beralamat di Tegalalang, Kabupaten Giayar meninggal dunia ditempat akibat mobil yang digunakannya diterjang longsor sehingga jatuh ke jurang. Sedangkan di Desa Pakisan 4 buah rumah milik Budiartama, Ntoman Budiada, Wayan Suardiasa, Nyoman Widana, bangunan wantilan Desa Pakraman Pakisan, dan bendungan Tegehe Subak Layaan rusak akibat air bah.

Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt sebuah tembok roboh dan menimpa rumah sehingga menyebabkan Ayu Ade (14) meninggal dunia sedangkan 3 lainnya, Putu Kasta Ariawan (45), Komang Warnini (44), dan Luh Arini (16) mengalami patah tulang dan harus dilarikan kerumah sakit terdekat.

Dusun Manuksesa, Desa Bebetin, Kecamatan Sawan terjadi air bah akibat sungai meluap hingga menyebabkan Kadek Ayu Sri Padmini (19) warga Banjar Bingin, Desa Bingin, Desa Galungan Kecamatan Sawan yang sedang melintas dengan sepeda motor terseret arus hingga 500 meter dan meninggal dunia. Sedangkan akibat besarnya air bah yang bembawa sejumlah batu besar menyebabkan akses jalan tertutup, 600 are sawah milik Made Sukarta (80) tertimbun lumpur.

sedang yang lainnya seperti rumah milik Made Sutiara (33), dua buah Kandang sapi milik Ketut Suwija (60) dan Wayan Gara (70), serta dapur milik Ketut Tari (50) hanyud terhempas gelombang air bah.

Di Desa Silangjana, Kecamatan Sukasada sebuah jembatan putus sehingga menyebabkan dua buah sepeda motor milik Komang Carmayasa (40) yang merupakan warga setempat hanyut beserta tembok rumah milik Gede Suartana (40). Sebuah bangunan rumah milik Nyoman Langgeng (65) jebol sehingga sejumlah barangelekronik ikut hanyut namun demikian tidak terdapat korban jiwa dalam kejadian tersebut. Sedang di Desa Ambengan rumah milik Dewa Ketut Nyeneng (73) juga tidak luput dari kerusakan karena cuaca ekstrim.

Kelurahan Kampung, Singaraja atap rumah yang terbuat dari benteng milik Koridha (60) ambruk karena akibat angin kencang, namun tidak ada korban jiwa.

Di Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada terjadi tanah longsor yang menimpa rumah milik Dewa Ketut Nyeneng (73) yang menyebabkan bagian dapur beserta peralatannya tertimbun tanah, namun tidak terdapat korban jiwa.

Pada Desa Sekumpul, Kecamatan Sawan tanah longsor yang terjadi mengakibatkan akses jalan Desa Sekumpul menuju Desa Galungan lumpuh sementara akibat tertimbun tanah sepanjang 200 meter dan listrik padam karena tiang listrik yang tumbang diterjang longsor, namun tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut.

Sedang di Dusun Kaja Kauh, Desa Sudaji, Kecamatan Sawan akibat tanah longsor mengakibatkan harta benda dan hewan piaraan milik warga setempat yakni Made Kerana (56), Nyoman Kaca (60), Ketut Sapta (57), Made Srigati (50), Wayan Kerta (50), Made Warnita (50), Ketut Sugiada (45), Ketut Kertiada (60), Ketut Dika (49), Made Sumada (50), Ketut Minta (50), Ketut Rena (50), Made Artana (60), dan Ketut Artama (45), hanyud terbawa arus namun tidak terdapat korban jiwa.

Di Desa Mayong, Kecamatan Seririt Sungai Saba meluap hingga menyebabkan 2 unit rumah beserta isinya milik Gusti Ayu Puji Asmika (32) hanyut, di Desa Petomon 4 rumah milik Komang Budiasa, Ketut Ratini, Kadek Yuda dan Kadek Wijoyo hanyut. Sedang di Desa Rengdikit akibat sungai yang tergerus air rumah milik Gusti Putu Ngurah Alit juga hanyut terseret air namun tidak ada korban jiwa.

Di Kecamatan Busungbiu hampir di sebagian besar wilayah dilanda bencana akibat hujan deras yakni, Desa Kekeran tanah longsor menutup sebagian badan jalan sehingga jalan macet, longsor juga menimpa bangunan sekepat milik Kadus Kauhan, Kadek Pasek Wijaya dan menimpa dapur Wayan Kawit. di Desa Busungbiu pohon bertumbangan  menutup jalan raya.

Di Desa Pucaksari sebuah jembatan jebol sehingga akses menuju rumah penduduk berjumlah sedikitnya 20 KK terputus. Di Desa Telaga senderan jalan longsor sekitar 15 meter sehingga menyebabkan kamar mandi dan kandang babi milik Wayan Sumariasa tertimbun tanah tidak hanya itu sejumlah pohon tumbang menimpa kabel listrik dan juga mengakibatkan akses jalan menuju Desa Sepang Macet namun tidak terdapat korban jiwa.

Di Desa Pelapuan tembok penyengker merajan jebol sepanjang 10 metermenimpa 6 buah pelinggih milik Dewa Nyoman Bagiana. Di Desa Sepang tanah longsor menerjang halaman TK Widi Dharma, SD N Nomer 1 Sepang ditimpa tembok, serta tembok rumah Gede Arsa juga ikut longsor.

Sedangkan di Desa Subuk, terjadi bencana tanah longsor di 4 titik yang menimpa rumah Ketut Candi Yasa, Gede Pasek, Wayan Ardana, Nyoman Suarsana dan Wayan Serining, namun tidak terdapat korban jiwa.

Di Desa Tirtasari, Kecamatan Banjar senderan dan tembok penyengker Puskesdes sepanjang 12 meter dengan ketinggian 3 meter longsor, namun tidak terdapat korban jiwa. 

Selain itu informasi terbaru di Mapolres Buleleng juga menyebutkan seorang petani bernama Dawilok (57) warga Desa Sumber Kelampok, Kecamatan gerokgak tewas tersambar petir saat memberi makan sapi piaraannya, Jumat (24/01/2014) kemarin hingga jumlah korban meninggal akibat cuaca ekstrim menjadi 5 orang.

Akibat serangkaian bencana tersebut diperkirakan menimbulkan kerugian materi sebesar Rp 2.192.000.000,- dan diperkirakan jumlahnya akan meningkat lagi mengingat masih adanya kerugian yang belum bisa dikonfulir.
-