Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

Wirausaha, Lokalzone.com - Dengan semakin menggeliatnya enterpreneurship, banyak yang menganggap berbisnis sendiri lebih enak daripada bekerja kantoran.

Mulai dari tidak adanya jam kerja yang mengikat, keuntungan besar, dan menjadi bos untuk orang lain. Namun, kenyataannya, tidak selamanya punya bisnis sendiri lebih enak. Setiap profesi punya keuntungan dan kelebihan sendiri tergantung bagaimana menjalaninya. 

Berikut lima untung rugi bisnis sendiri dan kerja kantoran:

1. Digaji versus menggaji

Orang kantoran tidak perlu pusing-pusing memikirkan pemasukan karena mereka pasti menerima gaji setiap bulan. Berbeda dengan pebisnis yang pemasukannya bisa naik turun setiap bulan, apalagi di bulan-bulan pertama saat keuntungan belum menentu.

Saat keuntungan sedikitpun pebisnis harus merelakan keuntungan pribadi demi menggaji karyawan. Tapi tidak enaknya, orang kantoran yang tidak punya pekerjaan sampingan, tidak punya penghasilan tambahan alias berkutat dengan angka itu-itu saja. Sedangkan pebisnis punya peluang menghasilkan lebih banyak uang jika bisnisnya semakin berkembang.

2 Dipecat atau bangkrut

Perusahaan yang paling besar sekalipun tetap berpeluang mengalami bangkrut. Contohnya Nokia yang sempat berjaya di awal 2000-an, kini menyatakan kalah dalam dunia telepon pintar dan harus merelakan diakuisisi sepenuhnya oleh Microsoft.

Risiko dari bangkrut yang paling menakutkan adalah meninggalkan banyak utang namun harus tetap membayar pesangon karyawan. Bukan berarti posisi aman pekerja kantoran bebas dari risiko.

Selain dipecat karena masalah pribadi, pegawai kantoran juga beresiko terkena gelombang PHK. Setelahnya, harus mencari pekerjaan baru.

3. Jam kantor nine to five atau jam kerja tidak terbatas

Siapa bilang entrepreneur kerjanya hanya bersantai-santai. Jam kerja mereka justru tidak terbatas. Entrepreneur bisa bekerja dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi. Apalagi di masa awal-awal membangun bisnis.

Sebaliknya hidup pekerja kantoran lebih teratur karena punya jam kerja. Kalaupun harus pulang malam karena lembur, perusahaan akan membayar upah lembur.

4. Batas cuti 12 hari atau bisa cuti kapan saja
 
Pekerja kantoran hanya mendapat jatah cuti 12 hari dalam setahun. Itu pun ada perusahaan yang mengatur jika cuti tidak bisa dirapel, tapi diambil per tiga bulan.

Jatah cuti pekerja Indonesia memang terbilang sedikit dibandingkan negara-negara lain. Sebut saja Prancis dan Denmark yang menjadi negara dengan jumlah cuti terbanyak di dunia dengan total 30 hari dalam satu tahun.

Tapi enaknya entrepreneur, mereka bebas mengambil cuti kapan saja dan berapapun lamanya selama bisnis tetap jalan.

5. Jaminan sosial atau tanpa jaminan

 
Bekerja di perusahaan swasta maupun intansi negeri berarti pekerja mendapatkan fasilitas kantor seperti perjalanan dinas, biaya rumah sakit, kendaraan, sampai dana pesangon atau pensiun. Beragam fasilitas tersebut tidak hanya bisa dinikmati oleh diri sendiri, tapi juga oleh keluarga.

Tapi kalau menjadi seorang entrepreneur, mereka justru yang harus menyediakan fasilitas tersebut dan menjamin kesejahteraan karyawan. Jika pergi ke luar kota dalam rangka bisnis, mereka harus menanggung semua biayanya sendiri dari kocek.

Apapun pilihannya, menjadi entrepreneur ataupun pekerja kantoran, sesuaikan dengan minat dan kemampuan. Karena ada orang yang tidak berbakat bisnis tapi lebih cocok menjadi menekuni profesi sebagai peneliti, ada pula yang jago berbisnis sehingga sejak awal berkarier tidak cocok bekerja di perusahaan.
-
Video, Lokalzone.com - Ilmuwan dunia melakukan penelitian mengenai kemungkinan eksploitasi sumber daya antariksa. Selain mengembangkan robot yang nantinya dikirim ke bulan, ternyata disana juga kemungkinan adanya air.

-
Kesehatan, Lokalzone.com - Meski memang kamu tak bisa lepas dari smartphonemu dari pagi hingga sore, tapi jangan sampai kamu tidur juga di samping gadgetmu dengan keadaan menyala. Kamu pasti sudah sering mendengar bahwa tidur dengan gadget tidak baik karena adanya radiasi elektromagnetik dari gadget yang bisa mengganggu kesehatan.

Tapi bukan hanya itu saja yang membahayakan dari tidur bersama gadget. Alasan pertama, gadget bisa menurunkan kualitas tidur. Handphone mengeluarkan semacam sinar biru yang memberi sinyal kepada neuron otak untuk bangun. Sedangkan alam bawah sadarmu memberi sinyal untuk tidur karena malam hari.

Hal ini bisa membingungkan tubuh, dan kamu akhirnya sulit tidur. Dalam keadaan gelap dan mengantuk pun, kamu masih tak bisa cepat tidur dan membutuhkan waktu untuk bisa terlelap. Untuk menghilangkan efek sinar dari handphone, dianjurkan kamu mematikan gadget 2 jam sebelum tidur.

Meski tak ada bukti ilmiah handphone bisa menyebabkan kanker, tapi barang elektronik ini mengeluarkan radiasi gelombang radio yang tak terlihat namun diklasifikasikan sebagai salah satu pemicu munculnya potensi karsinogenik di tubuh. Hal ini diungkapkan oleh  Agency for Research on Cancer (IARC). Ini juga yang jadi alasan kedua.

Tanpa kamu sadari, frekuensi gelombang radio ini menyebar radikal bebas yang merusak otak. Banyak ahli kesehatan menyarankan untuk menjauhkan gadget atau handphone-mu dari kepala. Cara terbaik adalah tidak tidur dengan handphoe di samping kepalamu serta hindari telepon langsung menempelkan handphone di telinga.

Jika memang kamu butuh memasang alarm dari handphone, taruh handphone di meja yang jauh dari jangkauanmu atau di lantai. Kamu tetap bisa mendengar suara alarm namun mengurangi risiko terpapar sinar biru dan gelombang elektromagnetik yang dikeluarkan handphone.

Dengan cara ini juga kamu bisa mengurangi aktivitas malam hari yang membuatmu terjaga karena sibuk melihat media sosial sekaligus menjaga kesehatan otak dari kerusakan yang bahkan tidak kamu rasakan.
-
Lokalzone.com - Saat memiliki buah hati, sudah menjadi kewajiban setiap orang tua untuk merawat, melindungi dan menjaga buah hatinya tersebut. Tapi sayang, nampaknya saat ini tidak sedikit orang tua yang justru menjadi penjahat dan melukai atau bahkan menjual buah hatinya demi kesenangannya sendiri. Kisah tragis sekaligus miris kali ini datang dari seorang pria yang berasal dari Tiongkok.

Dikutip dari laman shanghaiist.com, pria yang diketahui bernama A Duan ini dikabarkan telah menjual buah hatinya sendiri seharga 23 ribu yuan atau setara dengan 46 juta rupiah. Yang lebih tragis dan miris lagi, pria ini menjual buah hatinya agar uang penjualan tersebut bisa ia gunakan untuk membeli iPhone dan sepeda motor. Menurut laporan yang ada, buah hatinya yang ia jual masih berusia 18 hari dan berjenis kelamin perempuan. Bayi itu dijual melalui situs media sosial QQ.

Pria yang diketahui tinggal di Distrik Tong'an, Fujian, Tiongkok ini memang dikenal sebagai ayah muda yang masih suka berfoya-foya dan menghabiskan uang ibu bayi. Ibu bayi diketahui bernama Xiao Mei. Wanita ini dikabarkan merupakan pekerja paruh waktu di berbagai tempat demi membiayai keluarga. Sayang, uang yang ia dapat dari bekerja kerap dipakai A Duan untuk bersenang-senang sendiri.

Pasangan ini sendiri dikabarkan saling mengenal dan jatuh cinta pada tahun 2013. Xiao Mei kemudian hamil dan melahirkan tepatnya di tanggal 28 Agustus 2014. Karena usia pasangan yang masih sangat muda, mereka dikatakan tidak menikah dan memutuskan untuk menjual bayinya lewat situs media sosial. Namun, apa yang dilakukan pasangan kemudian dilaporkan oleh pembeli bayi. Pembeli bayi melaporkan aksi A Duan yang telah menjual bayinya.

Atas laporan ini, polisi pun selanjutnya menangkap A Duan. Sementara Xiao Mei yang sempat melarikan diri dan meninggalkan A Duan juga berhasil ditangkap di tempat yang berbeda. Kepada polisi Xiao Mei mengatakan, "Saya juga anak adopsi. Banyak orang tua di kampung saya yang juga menjual anak-anak mereka. Saya pikir ini hal yang wajar agar anak-anak itu dibesarkan serta dirawat orang tua lain. Saya benar-benar tidak tahu jika hal ini ilegal."

Xiao Mei yang terbukti menjadi kaki tangan A Duan dijatuhi hukuman penjara selama 2,5 tahun. Sementara A Duan, ia dijatuhi hukuman 3 tahun penjara. Sementara bayi pasangan ini, ia saat ini sedang dirawat oleh kakak pembeli bayi dan telah dianggap sebagai anggota keluarga mereka. Mereka bahkan menolak ketika pihak kepolisian meminta bayi tersebut. Bagi mereka, bayi tersebut telah menjadi bagian dari keluarganya meski ia bukan anak kandung di keluarga tersebut.

Ladies, dengan hukuman yang A Duan dan Xiao Mei terima, semoga pasangan ini bisa menyadari bahwa apa yang telah mereka lakukan salah dan mereka pun bisa menyesali perbuatannya. Untuk si bayi, semoga ia baik-baik saja bersama keluarga barunya. 
-