Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

Lokalzone - Kita mungkin sudah sering mendengar tindak kejahatan yang menyasar para nasabah bank seperti dengan modus ban kempes atau keprok kaca. Kali ini di Buleleng juga terjadi kasus serupa hanya saja di sini korban kehilangan uangnya saat disimpan di jok sepeda motor. 

Kejadian tersebut bermula dari korban I Gusti Bagus Ngurah Welawa (58)seorang pensiunan PNS yang beralamat di Jalan Laksamana, Desa Baktiseraga mengambil uang sebanyak Rp 46 juta di Bank BPD Cabang Singaraja pada hari Rabu (17/9/2014) dan Rp 45 juta disimpan di jok sepeda motornya.

Dari Bank korban sempat menyelesaikan urusan ke kantor notaris bahkan kembali lagi ke Bank BPD Cabang Singaraja untuk menyerahkan kwitansi lalu pulang kerumahnya. Namun saat membuka jok sepeda motornya uang yang semula disimpan disana telah lenyap dan langsung melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Buleleng dihari itu juga.

"Berdasarkan laporan korban, sepeda motor sempat diparkir di dua lokasi yakni Bank dan kantor notaris sebelum diketahui hilang. kami masih melakukan penyelidikan, apakah hilang diparkiran bank atau di tempat lain termasuk apakah sebelumnya dibuntuti oleh pelaku seperti modus tindak kejahatan nasabah bank yang sering terjadi," papar Kasubbag Humas Polres Buleleng AKP Agus Widarma Putra membenarkan kejadian tersebut, Kamis (18/9/2014) di Mapolres Buleleng.
-
Lokalzone - Mengantisipasi timbulnya bencana alam di Bali dan Kabupaten Buleleng khususnya, Gubernur Bali Made Mangku Pastika pimpin apel siaga bencana di Lapangan Umum Seririt, Kamis (18/9/2014). Hadir dalam apel tersebut, Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG, Ketua Sementara DPRD Buleleng Gede Supriatna, Kepala BMKG Wilayah III, Kepala Basarnas Se- Bali , Kepala BPBD se-Bali, dan relawan. Apel gelar siaga bencana juga dirangkaikan dengan gladi penanggulangan bencana. 

“Sebagai salah satu kesiapan kita dalam melaksanakan misi kemanusian, saya mengapresiasi kepada seluruh pihak atas pengabdian dalam upaya penanggulangan bencana” ucap Gubernur Pastika dalam sambutanya. 

Menurut Pastika, Bali memiliki potensi ancaman bencana alam. Terlebih daerah Kabupaten Buleleng memiliki ancaman bencana yang komplek berupa tanah longsor, angin puting beliung, gelombang pasang, kekeringan dan kebakaran hutan yang sering terjadi setiap tahun dengan menelan korban jiwa dan harta benda. Namun, Gubernur Pastika mengapresiasi kesigapan jajaran Pemkab Buleleng dalam penanggulangan bencana di utara pulau bali. “Korban dan kerugian yang ditimbulkan cukup besar. Kesiap-siagaan ketersediaan personil, dukungan logistik dan lainnya yang memadai. Maka Apel ini merupakan langkah untuk merespon bencana dengan tepat dan cepat,” harapnya.

Sementara itu, Pemkab Buleleng melalui BPBD Buleleng telah memetakan daerah yang rawan berpotensi bencana alam di 9 Kecamatan. Kemudian di detailkan ke setiap Desa di Kecamatan tersebut. Peta rawan bencana baru diserahkan ke Kecamatan Sawan, yang lain menyusul jadwal penyerahan oleh BPBD Buleleng. “Kami telah memetakan resiko bencana dan peringatan dini di daerah rawan bencana” ucap Kepala BPBD Buleleng I Ketut Yasa, ST.
- -
Lokalzone - Pasca mengalami kebakaran di Pasar Seririt awal Bulan Juli lalu, para pedagang kini telah menempati pasar sementara di bekas senggol di sepanjang jalan Udayana dan Jalan Ngurah Rai Seririt. Los sebanyak 520 tersebut terbuat dari tiang besi dengan atap dari aluminium berukuran 3x2,5 meter. Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG didampingi Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna usai mengikuti Apel Siaga Bencana di Lapangan Umum Seririt, Kamis (18/9/2014) langsung menuju pasar sementara guna menemui para pedagang yang telah mulai berjualan. 

Turun dari mobil dinasnya, Wabup Sutjidra pertama kali menemui para pedagang musiman yang berjejer disepanjang jalan Ngurah Rai. Disitu, Wabup Sutjdira menyapa satu persatu para pedagang yang didominasi dagangan hasil laut. Kepada pedagang, Wabup minta agar bersabar berjualan di lokasi sementara. Pemkab juga telah memberikan bantuan sembako ke pedagang mengalami kerugian pasca kebakaran.“Melalui BPBD telah di distribusikan paket sembako berupa beras 10 kg, minyak goreng, kecap,dan mie instan” katanya dihadapan pedagang. 

Wabup Sutjidra juga mengingatkan kepada para pedagang agar berani menolak jika ada yang melakukan pungli harian. “Sudah ditetapkan perhari pedagang dikenakan retribusi Rp.1.500 per los. Bila ada yang minta lebih dari itu tidak usah dibayar. Segera laporkan ke pihak terkait” ajaknya
.
Usai menemui pedagang musiman, Wabup Sutjidra melanjutkan menemui pedagang di los sementara yang memanfaatkan areal Pasar senggol Seririt. Disana Wabup melihat toilet umum yang telah disediakan untuk menunjang sarana dan prasarana penunjang pasar. Terkait, adanya beberapa penolakan pedagang untuk menempati los yang telah disediakan, Wabup Sutjidra memaklumi jika para pedagang pasti takut sepi pengunjung. Namun dirinya yakin karena yang namanya pasar dan menjual kebutuhan dasar masyarakat dimanapun akan dicari. “Bila ada yang berjualan diluar area yangf ditentukan kami pasti tertibkan “harapnya.

Sementara itu, terkait dengan rencana pembangunan Paar Seririt yang baru, Wabup Sutjidra minta kepada para pedagang dan masyarakat menunggu hasil cek dari Universitas Udayana. Dikatakan, bila kondisi pasar hasil cek kelayakan masih layak digunakan, maka pasar tersebut akan di rekontruksi. Bila tidak tentunya Pemerintah akan membangun Pasar baru yang diakuinya akan menelan anggaran sangat besar. “ Ada aspirasi masyarakat dan pedagang ke kami tidak mau dipindah. Hanya ingin direhab. Tapi kita harus tunggu hasil pengecekan dari Unud” tambahnya.
-
Lokalzone - Dalam waktu kurang dari sepekan ini lima orang menjadi korban sia-sia dan meninggal dunia lantaran kecelakaan di jalan raya sedangkan delapan orang lainnya mengalami luka-luka.  Berdasarkan catatan di Mapolres Buleleng hinga Kamis (18/9/2014) kecelakaan berdarah tersebut terjadi hampir setiap hari di Kabupaten Buleleng.

Kecelakaan pertama terjadi di Kecamatan Kubutambahan dengan korban meninggal dunia atas nama Jero Pasek Made Selamat (60) alamat Dusun Sanih, Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan. Kedua I Putu Putra Pratama Pardiana (21) seorang mahasiswa yang beralamat di Jalan Abimanyu, Singaraja menjadi korban tabrak lari (Tabri) sebuah truck yang tidak dikenal saat berpapasan mengambil haluan terlalu ke kanan di Jalan Singaraja-Lovina KM 7-8 Desa Anturan.

Kecalakaan maut berikutnya terjadi di Desa Ringdikit, Kecamatan Seririt, lantaran adu jangkrik Kadek Linda Fransiska Dewa (23) yang beralamat di Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt dan Putu Budiasa (40) yang beralamat di Desa Busungbiu meninggal dunia ditempat sedangkan dua orang yang sama-sama dalam keadaan dibonceng mengalami luka parah hingga dilarikan ke rumah sakit. 

Sedangkan kemari, Rabu (17/9/2014) pukul 12.00 wita sebuah kecelakaan maut justru dipicu oleh tiga kendaraan yang berjejer melacu dijalan raya Desa Dencarik. Made Juliawan (14) yang membonceng Komang Darma Suparta (14) dimana keduannya beralamat di Desa Sidatapa, dengan menggunakan sepeda motor DK 5541 FD saat hendak menyalip ketiga kendaraan yang sedang berjejer justru mengalami adu jangkrik lantaran sepeda motor dengan DK 8588 UD yang dikendarai oleh Muhamad Hamdani (23) muncul dari arah berlawanan.

Akibat kejadian tersebut Made Juliawan meninggal dunia akibat luka-luka yang dialaminya sedangkan Darma dan Hamdani terpaksa dirawat di rumah sakit. 

"Kejadiannya dipicu 3 pengendara yang melaju dengan cara berjejer, 2 orang pelajar yang berboncengan hendak menyalip sedangkan dari arah berlawanan juga muncul sebuah sepeda motor sehingga terjadi adu jangkrik. satu meninggal dunia, Made Juliawan," papar Kasubbag Humas Polres Buleleng AKP Agus Widarma Putra, Kamis (18/9/2014) seraya menghimbau supaya masyarakat menghindari menggunakan jalan dengan beriringan karena dapat memicu kecelakaan.
-
Lokalzone - Kasat Lantas Polres Klungkung AKP Wayan Subrata yang didampingi KBO lantas, Kaur Reg Iden, Kasi Dikmas Sat Lantas Polres Klungkung menerima Imam Sujoko selaku Duta Pelopor Keselamatan berlalulintas, bertempat di Sat Lantas Polres Klungkung, Rabu (17/9/2014) kemarin.

Kedatangan Imam Sujoko Ke sat Lantas Polres Klungkung banyak mengundang pandangan kearahnya, pasalnya saat memasuki Kantor Sat Lantas Polres Klungkung kondisi Imam sangat memprihatinkan, dia kehilangan kaki kirinya dan hanya dibantu tongkat penyangga untuk melakukan aktivitasnya sebagau Duta Pelopor keselamatan berlalulintas.
 
Kekurangan fisik tidak membuat dirinya patah semangat untuk mencapai keinginan, hanya dengan satu kaki Imam memulai perjalanannya keliling Nusantara, meski hanya mempunyai satu kaki, semangatnya itulah yang mengantarkan dirinya menjadi Duta pelopor keselmatan berlalu lintas.

Imam Sujoko nama lengkapnya, dilahirkan di Jember pada tanggal 3 Maret 1968 ini, didaulat menjadi Duta pelopor keselamatan berlalulintas, gelar yang disandangnya itu membuat banyak kalangan semakin mengenalnya, terutama para Kasat Lantas dan Direktur Lalu Lintas yang pernah disinggahinya.

Seusai diterima Kasat Lantas Polres Klugkung selanjutnya Imam Sujoko Duta pelopor keselamatan berlalulintas diajak ke simpang empat catur muka untuk membagikan brosur keselamatan berlalu lintas, bagi pengemudi kendaraan roda dua maupun roda empat. Sebagai Duta pelopor keselamatan berlalu lintas, Imam menyampaikan pesannya kepada masyarakat pengguna jalan raya, tata cara berkendara yang benar. Rencananya Imam Sujokjo akan melanjutkan perjalanannya ke Polres Bangli.

Sementara itu Kasat Lantas Polres Klungkung mengatakan, keberadaan Imam dengan kondisinya ini dapat dijadikan contoh sekaligus panutan dalam berkendara dengan menggunakan standar keselamatan berlalulintas.
- - -
Lokalzone - Bali Selain menjadi pulau tujuan wisata rupanya juga menjadi salah satu tempat tujuan peredaran uang palsu (Upal). Pengungkapan tersebut berawal dari penangkapan seorang perempuan bernama Diana Wahyuni (40) dari Cibubur, Jakarta Timur, pada Senin (1/9/2014) di salah satu tempat pengiriman barang di Jalan Kapten Regug, Denpasar. 

 "Pengungkapan produsen uang palsu berawal dari tertangkapnya pengedar DW (40) di Denpasar," kata Kepala Polresta Denpasar Komisaris Besar Polisi Djoko Hariutomo, Rabu (17/9/2014) kemarin. 

Diana kedapatan sedang  mengambil kiriman paket dari Agustinus Handoyo, asal Semarang, Jawa Tengah. Setelah paket tersebut dibuka di hadapan saksi karyawan jasa pengiriman tersebut, ternyata paket berisi uang kertas pecahan Rp100 ribu sebanyak 210 lembar, yang diduga palsu.

Selain itu, Diana juga mengirimkan uang  kepada Bambang asal Surabaya. Pengiriman paket tersebut melalui jasa pengiriman. Selain itu, upal diberikan kepada Misdi, asal Denpasar, sebanyak dua kali. Mereka melakukan pertemuan di Pasar Kumbasari.

Tak sampai di situ, Sat Reskrim Polresta Denpasar melakukan pengembangan ke Semarang, Jawa Tengah. Pada hari Minggu tanggal 7 September 2014 sekitar pukul 19.00 WIB.

Saat itu, polisi berhasil menangkap bernama 
Agustinus Handoyo di Bandara Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah. Selanjutnya, dilakukan penggeledahan di rumahnya di JaIan Damar Raya 30 A Banyumanik, Semarang, ditemukan barang bukti berupa alat pencetak uang palsu beserta uang palsu. 

Dari situ, polisi juga menangkap
Agustinus Handoyo alias Heri, asal Purwodadi, Jawa Tengah, pada Selasa, 9 September 2014, kemudian dilakukan penggeledahan di dalam mobil Xenia. Di situ ditemukan upal Rp10 juta. "Saat ini ada tiga pelaku yang kami tangkap, sedangkan pelaku lainnya ada Pasuruan dan Surabaya," pungkasnya. 
- -