Lokalzone - Pasca mengalami kebakaran di Pasar Seririt
awal Bulan Juli lalu, para pedagang kini telah menempati pasar sementara
di bekas senggol di sepanjang jalan Udayana
dan Jalan Ngurah Rai Seririt. Los sebanyak 520 tersebut terbuat dari
tiang besi dengan atap dari aluminium berukuran 3x2,5 meter. Wakil
Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG didampingi Ketua DPRD
Buleleng Gede Supriatna usai mengikuti Apel Siaga Bencana di Lapangan
Umum Seririt, Kamis (18/9/2014) langsung menuju pasar sementara guna menemui
para pedagang yang telah mulai berjualan.
Turun dari mobil dinasnya,
Wabup Sutjidra pertama kali menemui para pedagang musiman yang berjejer
disepanjang jalan Ngurah Rai. Disitu, Wabup Sutjdira menyapa satu
persatu para pedagang yang didominasi dagangan hasil laut. Kepada
pedagang, Wabup minta agar bersabar berjualan di lokasi sementara.
Pemkab juga telah memberikan bantuan sembako ke pedagang mengalami
kerugian pasca kebakaran.“Melalui BPBD telah di distribusikan paket
sembako berupa beras 10 kg, minyak goreng, kecap,dan mie instan” katanya
dihadapan pedagang.
Wabup Sutjidra juga mengingatkan kepada para
pedagang agar berani menolak jika ada yang melakukan pungli harian.
“Sudah ditetapkan perhari pedagang dikenakan retribusi Rp.1.500 per los.
Bila ada yang minta lebih dari itu tidak usah dibayar. Segera laporkan
ke pihak terkait” ajaknya
.
Usai menemui pedagang musiman, Wabup Sutjidra melanjutkan menemui pedagang di los sementara yang memanfaatkan areal Pasar senggol Seririt. Disana Wabup melihat toilet umum yang telah disediakan untuk menunjang sarana dan prasarana penunjang pasar. Terkait, adanya beberapa penolakan pedagang untuk menempati los yang telah disediakan, Wabup Sutjidra memaklumi jika para pedagang pasti takut sepi pengunjung. Namun dirinya yakin karena yang namanya pasar dan menjual kebutuhan dasar masyarakat dimanapun akan dicari. “Bila ada yang berjualan diluar area yangf ditentukan kami pasti tertibkan “harapnya.
.
Usai menemui pedagang musiman, Wabup Sutjidra melanjutkan menemui pedagang di los sementara yang memanfaatkan areal Pasar senggol Seririt. Disana Wabup melihat toilet umum yang telah disediakan untuk menunjang sarana dan prasarana penunjang pasar. Terkait, adanya beberapa penolakan pedagang untuk menempati los yang telah disediakan, Wabup Sutjidra memaklumi jika para pedagang pasti takut sepi pengunjung. Namun dirinya yakin karena yang namanya pasar dan menjual kebutuhan dasar masyarakat dimanapun akan dicari. “Bila ada yang berjualan diluar area yangf ditentukan kami pasti tertibkan “harapnya.
Sementara itu, terkait dengan rencana pembangunan Paar Seririt yang baru, Wabup Sutjidra minta kepada para pedagang dan masyarakat menunggu hasil cek dari Universitas Udayana. Dikatakan, bila kondisi pasar hasil cek kelayakan masih layak digunakan, maka pasar tersebut akan di rekontruksi. Bila tidak tentunya Pemerintah akan membangun Pasar baru yang diakuinya akan menelan anggaran sangat besar. “ Ada aspirasi masyarakat dan pedagang ke kami tidak mau dipindah. Hanya ingin direhab. Tapi kita harus tunggu hasil pengecekan dari Unud” tambahnya.