LokalZone - Sepintar pintarnya tupai melompat suatu hari pasti jatuh juga, pepatah ini sangat cocok diberikan kepada I Nyoman Pita Restianto (25) yang beralamat di Desa Bebetin, Kecamatan Sawan pasalnya lantaran kecurigaan warga aksi curanmornya yang tergolong wow dengan kemampuan teknis di bidang mesin berhasil membobol sepuluh sepeda motor sendirian.
"Berawal di Banjar Tegal kami mendapat informasi terdapat seorang yang mencurigakan dan mengendap-ngendap di kegelapan. Setelah ditangkap dan di cek sepeda motor yang dibawa tidak cocok antara surat dan fisik tidak cocok sehingga dikembangkan kembali hingga akhirnya mengaku mengambil sepeda motor di sembilan TK," ungkap Kapolsek Kota Singaraja Kompol I Gusti Agung Purnama Wirahadi, ST, Senin (26/1/2015).
Dari sembilan TKP Polisi baru bisa mendapatkan tiga barang bukti sepeda motor yakni Honda Vario DK 6746 UX, DK 5120 LP dan DK 5284 ZI sedang untuk Nopol DK 5523 UW, DK 7184 VF, 8771 UW, DK 2692 UY, 8109 VG, 8263 UY masih dalam pengejaran.
Dilihat dari modus yang digunakan oleh pelaku ini tergolong canggih pasalnya pelaku sendiri diketahui bekerja di bengkel. "Modus sepeda motor yang dibawa ditaruh di tempat yang agak jauh lalu
mendekati sepeda motor sasaran, lalu beraksi dengan cara menarik kabel stop kontak dan kabel di potong untuk disatukan kembali selanjutnya dimasukkan kembali ke stop kontak. Setelah itu dibawa ke kosnya di
Penarungan dan pelaku kembali untuk mengambil sepeda motornya dengan jalan kaki," papar Kapolsek Singaraja Kompol I Gusti Agung Purnama Wirahadi.
Namun demikian pengakuan yang sedikit berbeda justru dikemukakan oleh Nyoman Pita yang mengaku sudah membawa kabur setidaknya sepuluh unit sepeda motor. "Saya taruh motornya di kost lalu balik lagi mengambil sepeda motor
sendiri. Saya beroperasi sendirian, pokoknya jumlah motor 10 selama 10
bulanan, semua dijual. Harga jual tergantung kondisi motor yang terakhir
agak rusak jadi saya jual sekitar Rp 1,6 juta kepada teman kayak penadah
gitu," katanya.
Dari kost Nyoman Pita sendiri Polisi telah menyita Spiker aktif, leskuker, dispenser, plat motor kendaraan asli bermacam-macam nomor, empat pasang jas hujan milik korban, spion serta perlengkapan dan peralatan bengkel yang diduga digunakan untuk beraksi.
Ketika ditanyakan alasannya melakukan serangkaian pencurian sepeda motor, pelaku mengaku lantaran dorongan hutang yang berjumlah Rp 7,2 juta.
Apapun alasannya kini Nyoman Pita harus mempertanggung jawabkan perbuatannya itu dan dijerat pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara.
Buleleng - Curanmor - Ungkap Kasus
LokalZone - Setelah melakukan serangkaian latihan diving dengan instruktur Wakapolres Buleleng Kompol Bima Aria Viyasa, Senin (26/1/2015) puluh anggota Raider peserta latihan mendapatkan piagam dengan yang diserahkan secara simbolis oleh Kapolres Buleleng AKBP Kurniadi kepada Komandan Batalyon Infanteri 900 Raider, Mayor Inf. Ardiansyah.
Ketika ditemui usai penyerahan sertifikat Mayor Inf. Ardiansyah mengungkapkan sangat mengapresiasi latihan bersama yang dilakukan TNI dan Polri khususnya untuk meningkatkan sinergitas kedua Istitusi tersebut. "Tujuan latihan ini untuk sinergitas dan meningkatkan kemampuan kami, karena kita tidak memiliki kelengkapan kita bekerjasama dengan sport diving yang ada di Buleleng dengan di sponsori oleh Polres Buleleng," papar Mayor Inf. Ardiansyah.
Lebih lanjut Ardiansyah juga mengungkapkan kedepannya ilmu yang didapatkan anggotanya akan dimanfaatkan untuk kepentingan rescue bersama-sama Polres Buleleng terlibat didalamnya.
Ungkapan yang sama juga diutarakan oleh Wakapolres Buleleng yang sepakat untuk bekerjasama dan memperkuat masing-masing satuan untuk keperluan kemanusian.
"Atas permintaan team Raider dan kebetulan kami punya alatnya jadi kita lakukan latihan gabungan, untuk dukungan sertifikasi dan materi kita lakukan kerjasama dengan SSI (Scuba Squre International). Kedepannya apabila ada kontijensi kita bisa lakukan SAR gabungan dalam kegiatan khusus di air laut dan air tawar," papar Wakapolres Buleleng Bima Aria Viyasa.
Sebelumnya secara berkesinambungan mulai dari latihan teori hingga pengenalan baik di kolam renang hingga di laut (Pulau Menjangan) sudah dilakukan dengan sukses, sehingga hari ini sertifikat secara langsung telah diserahterimakan kepada Batalyon Infanteri 900 Raider.
Buleleng - Kamtibmas - Seremonial
LokalZone - Nasib Apes, lantaran terkena razia kendaraan bermotor yang dilakukan oleh Polsek Banjar pelaku curanmor dengan inisial KB yang masih berumur 17 tahun dan berstatus pelajar ini akhirnya diciduk Polisi.
Berdasarkan release dari Kanit Reskrim Polsek Seririt AKP I Komang Sura di Mapolsek Singaraja, Senin (26/1/2015) mengatakan kejadian tersebut terjadi lantaran korban I Nyoman Darmada (36) yang beralamat di Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt yang mendapati sepeda motor Yamaha Vega dengan DK 5205 UU yang biasanya digunakan untuk bekerja sebagai ojek raib, Minggu (25/1/2015) sekitar pukul 03.30 wita.
"Korban memarkir sepeda motor sekitar 300 meter dari rumah karena kondisi lingkungan tidak bisa dibawa sampai rumah. Pada saat digunakan untuk mencari muatan / ngojek sekitar pukul 03.00 wita sepeda motor sudah tidak ada, sehingga berikutnya dilaporkan ke Polsek Seririt," papar Komang Sura.
Lidik punya lidik ternyata sepeda motor yang sama sudah diamankan di Mapolsek Banjar terjaring razia lantaran tidak tidak melengkapi SIM, STNK dan Helm. Dari hasil penyelusuran lebih lanjit ternyata diketahui pelaku adalah KB yang tidak lain adalah adik sepupu korban.
"Dari hasil penyelusuran razia tersebut diketahui ternyata pelaku adalah adik sepupunya sendiri. KB dengan mudah membawa sepeda motor itu karena sudah mengetahui kalau lubang kuncinya doll dan dibawa jalan-jalan hingga kena razia di Banjar, karena ketakutan dia tidak berani mengatakan kepada korban," kata Komang Sura.
Akibat perbuatannya kini korban dijerat dengan pasal 363 ayat 1 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara namun karena pelaku masih dibawah umur dan masih sepupu korban kasus ini dilimpahkan ke PPA untuk upaya diversi atau mediasi secara kekeluargaan.
Buleleng - Curanmor - Ungkap Kasus
LokalZone - Simpang siur wacana rencana short cut jalur Bedugul-Buleleng
membuat Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana tak berdiam diri.
Kesempatan menghadiri pertemuan Bupati se Indonesia di Istana
Kepresidenan Bogor tanggal 23 Januari 2015 lalu, dimanfaatkan maksimal
Bupati Suradnyana untuk menjelaskan program prioritas percepatan
pembangunan infrastruktur di Bali Utara berupa short cut jalur
Bedugu-Buleleng.
Kesempatan bertatap muka dengan Presiden
diperoleh Bupati Agus Suradnyana justru usai pertemuan. Saat itu,
Presiden Joko Widodo memanggil Bupati Agus Suradnyana yang memang
keduanya sudah saling mengenal saat Presiden Jokowi masih menjabat
Walikota Solo dan Agus Suradnyana sebagai anggota DPRD Provinsi Bali.
Didampingi Wapres Jusuf Kalla, Kepala Staff Kepresidenan, Jend.(Purn).
Luhut Panjaitan, Sekretaris Kabinet (Seskab) Andi Wijayanto, Presiden
Joko Widodo merespon positif atas program yang disampaikan Bupati Agus
Suradnyana, yaitu Shortcut Bedugul-Buleleng. Bahkan, Bupati Suradnyana
langsung diperintahkan agar mengajukan proposal oleh Presiden dalam satu
minggu kedepan.
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana ketika
dimintai konfirmasi Minggu (25/1) kemarin membenarkan kalau Presiden
Joko Widodo telah merespon positif terkait rencana short cut jalur
Bedugul-Buleleng tersebut. Lebih jauh, Bupati Suradnyana mengatakan,
pemerintah pusat secara khusus memanggil para Bupati di Indoensia untuk
mempresentasikan program prioritas dalam mempercepat peningkatan
kesejahtraan masyarakat.
Mendapat peluang emas ini Bupati memilih
Short cut. Menurutnya, Shortcut sangat diperlukan untuk mempercepat
akses dari Denpasar ke Buleleng via Bedugul maupun sebaliknya. Bupati
meyakinkan kalau proyek short cut dapat terealisasi, dampak positif
adalah berkembangnya perekonimian terutama dari sektor jasa dan
pariwisata di Buleleng. “short cut ini sangat penting dan saya sudah
sampaikan bahwa dampak positif dari pembangunan infrastruktur adalah
meningkatkan perekonomian dan pendapatan per kapita di daerah kita,”
katanya.
Menurut Bupati, perkembangan lalulintas kendaraan
melalui jalur Denpasar-Buleleng belakangan ini semakin ramai. Hanya
saja, menyusul perkembangan lalulintas yang begitu pesat itu waktu
tempuh yang diperlukan dari selatan ke utara kini sampai 3,5 jam.
Situasi ini jika dibiarkan, tidak menutup kemungkinan waktu tempuh dari
selatan ke utara Bali ini akan semakin bertambah parah. Untuk itu,
langkah satu-satunya solusi mengatasi persoalan ini dan mempercepat
perkembangan perekonomian di Buleleng adalah mewujudkan short cut.
Dengan upaya ini waktu tempuh menjadi diperpendek.
Diperkirakan
perjalanan dari Denpasar ke Buleleng atau sebaliknya bisa ditempuh dalam
waktu tidak lebih dari 70 menit. “Kita tidak usah neko-neko yang jelas
kita ingin waktu tempuhnya bisa lebih pendek. Upaya ini saya lakukan
secara terstruktur, sistimmatis dan terencana bisa kita laksanakan
proyek ini,” tegasnya.
Sementara itu, Kasubag Pemberitaan
Humas Pemkab Buleleng, Cok Adithya yang ikut mendampingi Bupati
Suradnyana selama lawatannya di Bogor membenarkan jika Presiden Jokowi
berikan lampu hijau proyek shortcut Bedugul-Buleleng. " Ya, ini saya
sudah mencatat nomor handphone Seskab Bapak Andi Wijayanto. Bapak
Presiden, menugaskan Bapak Bupati untuk kordinasi lebih lanjut dengan
Seskab" ucapnya.
Buleleng - Seremonial
LokalZone - Perseteruan yang sedang terjadi antara dua institusi penegak hukum, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri terus memanas. Belum adanya penyelesain konflik dari keduanya, membuat TNI menyiagakan ratusan personilnya di Gedung KPK.
Menanggapi adanya pengamanan dari pihak TNI tersebut, Pengamat militer dan intelijen, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati menyayangkan adanya penyiagaan pasukan yang dilakukan aparat TNI di sekitar Gedung KPK tersebut.
"Seyogyanya TNI tidak perlu terlibat dalam hal ini, kan konflik yang ada tidak termasuk wilayah combatan atau sedang berperang," jelas perempuan yang akrab disapa Nuning, dikutip dari Okezone Senin (26/1/2015).
Nuning menyarankan pihak TNI untuk tidak terlibat dalam pengamanan tersebut. Hal ini penting dilakukan agar TNI tidak memperkeruh permasalahan yang sedang terjadi dan terkesan ingin menaikkan pamornya memanfaatkan kisruh antara KPK dan Polri. "Saran saya TNI tidak perlu terlibat dalam mengamankan Gedung KPK," pungkasnya.
Sebelumnya ratusan personel TNI disiagakan di sekitar Gedung KPK menyusul adanya kisruh KPK dan Polri. Menurut Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI M Fuad Basya, personil tersebut diturunkan atas inisiatif Panglima TNI Jenderal Moeldoko dengan arahan Presiden Jokowi untuk mencegah terjadinya gesekan antara kedua institusi tersebut.
“Kami bukan mengamankan gedung KPK, kami bersiaga di sekitar KPK. Jadi bukan untuk melindungi KPK, bukan juga untuk Polri. Ratusan ada dari intel juga,” ujar Fuad Basya saat, Sabtu 24 Januari 2015.
Menanggapi adanya pengamanan dari pihak TNI tersebut, Pengamat militer dan intelijen, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati menyayangkan adanya penyiagaan pasukan yang dilakukan aparat TNI di sekitar Gedung KPK tersebut.
"Seyogyanya TNI tidak perlu terlibat dalam hal ini, kan konflik yang ada tidak termasuk wilayah combatan atau sedang berperang," jelas perempuan yang akrab disapa Nuning, dikutip dari Okezone Senin (26/1/2015).
Nuning menyarankan pihak TNI untuk tidak terlibat dalam pengamanan tersebut. Hal ini penting dilakukan agar TNI tidak memperkeruh permasalahan yang sedang terjadi dan terkesan ingin menaikkan pamornya memanfaatkan kisruh antara KPK dan Polri. "Saran saya TNI tidak perlu terlibat dalam mengamankan Gedung KPK," pungkasnya.
Sebelumnya ratusan personel TNI disiagakan di sekitar Gedung KPK menyusul adanya kisruh KPK dan Polri. Menurut Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI M Fuad Basya, personil tersebut diturunkan atas inisiatif Panglima TNI Jenderal Moeldoko dengan arahan Presiden Jokowi untuk mencegah terjadinya gesekan antara kedua institusi tersebut.
“Kami bukan mengamankan gedung KPK, kami bersiaga di sekitar KPK. Jadi bukan untuk melindungi KPK, bukan juga untuk Polri. Ratusan ada dari intel juga,” ujar Fuad Basya saat, Sabtu 24 Januari 2015.
Nasional - Politik
Langganan:
Postingan (Atom)