Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

Kesehatan, Lokalzone - Ada banyak bagian tubuh yang seringkali dikeluhkan, tapi sepertinya tiga bagian ini adalah yang paling banyak dipermasalahkan oleh setiap wanita, yaitu paha, pantat dan pinggul. Meski sebenarnya ini adalah aset yang membuat tubuh wanita menarik, namun terkadang pada bagian ini, lemak bertumpuk kebanyakan.

Tapi sebenarnya ada cara agar kamu bisa mengurangi lemak berlebih di tiga bagian ini, dan kamu bisa melakukannya di rumah secara rutin.
1. Squat
Berdiri dengan dua kaki selebar bahu. Pegang dumbell setengah kilogram di setiap tangan. tahan otot perut dan punggung tegak. Lakukan squat sebanyak 20 kali. Tahan berat badan saat menekuk kedua lutut, titik beratkan pada jari kaki dan kencangkan otot paha.

2. Angkat kaki
Dengan posisi menahan tubuh dengan kedua lutut dan tangan, pegang satu dumbell di tangan. Perlahan tarik satu kaki ke belakang, kaki lainnya menahan berat tubuh dan tangan yang memegang dumbel direntangkan ke samping. Lakukan 20 kali pengulangan dan ganti sisi lainnya. Kamu akan lebih merasa otot perut ditarik.
3. Lunges
Olahraga menekuk lutut ini diawali berdiri dengan kedua kaki terpisah di depan dan di belakang. Angkat dumbell ke atas dengan kedua tangan saat menekuk lutut ke bawah hingga sudut 90 derajat. Ulangi dengan kaki satunya hingga 20 kali pengulangan. Tahan otot perut dan paha.
4. Pose seimbangan
Berdiri dengan kedua kaki sejajar, dumbell di kedua tangan. Kemudian tarik kaki ke belakang hingga tubuh ke depan dan tubuh lurus. Rentangkan kedua tangan ke samping, tahan selama 5 detik. Ulangi hingga 6 kali dan berganti sisi lainnya. Tak masalah jika kamu tak bisa menahan atau goyang-goyang, berarti kamu sedang melatih ototmu.

Lakukan setiap hari latihan ini, hanya butuh 30 menit untuk rutin melakukannya setiap hari. Dan lihat otot di bagian paha, perut dan bokong pasti lebih kencang. 
-
Bali, Lokalzone - Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Nyoman Dhamantra mengapresiasi aksi yang dilakukan oleh Pasubayan Desa Adat/Pakraman Bali pada hari ini, Minggu (25/9/2016). Aksi tersebut digelar memperingati hari Maritim Dunia dan peringatan Puputan Badung ke 110 yang dimulai dari lapangan Puputan Badung menuju Serangan yang di ikuti dengan Penolakan Reklamasi Teluk Benoa.

"Semangat Puputan Badung ini diharapkan mampu mewarisi nilai jiwa merah putih dan sekaligus nilai juang untuk mengisi kemerdekaan dengan pembangunan yang memiliki keberpihakan kepada rakyat dan sekaligus melindungi hak tradisional," kata Nyoman dalam keterangan tertulis, Minggu (25/9/2016).

Nyoman mengungkapkan diantara pengirab bendera terdapat beberapa warga yang dikriminalisasi diantaranya: I Gusti Putu Dharma Wijaya alias Gung Omleth , Putu Agus Wirasmana alias Jimi dan Putu Gent.

"Keikutsertaan 3 warga ini sebagai pemegang bendera kirab dengan jarak tempuh 11 km adalah sebagai jawaban atas tudingan dan fitnah kepada mereka dan menunjukan bahwa mereka sangat cinta NKRI dengan cara berjuang menyelamatkan Teluk Benoa" tegasnya.

Menariknya, kata Nyoman, pelepasan Kirab diawali dengan Tarian dan Puisi dari Cok Sawitri yang mengisahkan Perang Puputan Badung. Lalu dilanjutkan dengan menyanyikna Lagu Indonesia. Pada puncak acara pelepasan, peserta Kirab dilepas oleh tiga orang sesepuh Veteran pejuang kemerdekaan, diwakili oleh Bapak Rugeg (99) yang berasal dari desa Kerambitan Tabanan Bali.

" Sebelum menyerahkan bendera kepada pimpinan barisan kirab, Bapak Rugeg menyampaikan agar warga terus berjuang menyelamatkan Teluk Benoa dari Reklamasi," imbuh Anggota Komisi VI DPR itu.

Sementara itu Kordinator Gerakan ForBali, Gendo Suardana menilai kegiatan itu sebagai penghormatan Masyarakat Bali pada sejarah kebesaran Perang Puputan Badung dalam melawan penjajahan kolonialisme Belanda. Saat ini hal tersebut dimaknai sebagai tekad berjuang habis-habisan untuk menyelamatkan Teluk Benoa sebagai bagian dari NKRI.

" Semangat Puputan Badung Kami maknai sebagai wujud perjuangan sampai titik darah penghabisan demi menyelamatkan Teluk Benoa dari eksploitasi berupa reklamasi. Ini adalah wujud jiwa nasionalisme Kami yang setia kepada NKRI dengan cara menjaga Teluk Benoa sebagai bagian dari pesisir negara ini," kata Gendo.

"Kegiatan ini sekaligus jawaban bagi fitnah-fitnah keji yang menuding gerakan rakyat Bali tolak reklamasi sebagai gerakan anti NKRI, separatis, menghina bendera negara dan berbagai tudingan lain yang tidak sesuai dengan fakta yang ada," tambahnya.
-