Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

Lokal-zone.com - Terdaftar sebagai pasien BPJS Kesehatan, Marida Siagian (32) tetap tak bisa dioperasi caesar untuk mengeluarkan janinnya yang sudah meninggal di dalam perut.

Dokter Rumah Sakit Vita Insani Pematangsiantar mengatakan, pihaknya mau mengoperasi pasien, tapi harus terdaftar sebagai pasien umum. Sejak masuk rumah sakit Senin (28/3) pukul 23.00 WIB, baru 12,5 jam kemudian Marida dioperasi.

Kepada wartawan, Nasib Mungkur, suami Marida mengatakan, pada Minggu (27/3) pagi sampai siang, istrinya mulai mengalami rasa sakit di perut. Tapi rasa sakit itu, kadang timbul dan hilang.

"Awalnya kami rasa kalau rasa sakit orang mau melahirkan, itu biasa, hilang-hilang timbul," kata Nasib di rumah sakit yang beralamat di Jalan Merdeka Pematangsiantar itu.

Keesok harinya, Senin (28/3) pagi, Nasib membawa istrinya cek ke bidan Boru Silitonga di kampungnya, Kelurahan Pasar Laguboti, Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba Samosir.

Karena tidak mendapat tanda-tanda kelahiran, siang harinya, bidan menyarankan supaya dirujuk ke RS HKBP Balige. Sampai di RS HKBP Balige, Nasib mengaku tidak menemukan dokter.

Kemungkinan karena saat itu masih dalam suasana peringatan hari kebangkitan Yesus Kristus. Di rumah sakit itu, perawat menyarankan agar Nasib membawa istrinya ke dokter kandungan.

Sore hari, Nasib membawa istrinya ke praktik dr Irwan di Balige untuk USG. Hasilnya, detak jantung bayi tidak aktif. Khawatir akan kondisi itu, pada Senin (28/3), mereka ke RS Vita Insani.

Sesampainya di rumah sakit swasta ini, Nasib menyampaikan kondisi istrinya dan bertanya terkait layanan BPJS. Setelah memeroleh keterangan bahwa RS Vita Insani melayani pasien BPJS, Nasib langsung menurunkan istrinya di sana.

Awalnya, pihak rumah sakit langsung memberikan pelayanan berupa pemberian infus. Namun, sampai keesokan harinya, Selasa (29/3) sekira pukul 10.00 WIB, Marida Siagian tak kunjung dioperasi, seperti permintaan Nasib.

"Aku disarankan pergi ke Kantor BPJS untuk konsultasi. Di Kantor BPJS Siantar, aku malah disuruh balik lagi ke rumah sakit untuk tanya dokter," kata Nasib.

Tak ingin terjadi apa-apa terhadap istrinya, saat itu juga, sekira pukul 10.30 WIB, Nasib meminta supaya status istrinya diganti menjadi pasien umum dengan harapan agar istrinya segera dioperasi karena akan berbahaya terhadap nyawa istrinya.

Begitu ganti status, sekira pukul 11.30 WIB, Marida langsung menjalani operasi caesar. "Kartu BPJS kami aktif, tapi tak berlaku. Anakku yang meninggal di dalam rahim istriku dikeluarkan dengan operasi pakai biaya sendiri. Jadi apa gunanya kartu BPJS ini" kata Nasib.

Dia mengatakan bahwa mereka dikenakan biaya sebesar Rp5,8 juta dan baru diberi panjar Rp3 juta. "Padahal sebelum istriku kumasukkan ke Vita Insani, aku lebih dulu menanyakan pelayanan BPJS. Katanya Vita Insani melayani pasien BPJS. Tapi kenyataannya, dipersulit dan aku terpaksa mengalihkan istriku menjadi pasien umum," ujarnya.

Usai operasi, Selasa (29/3) sekitar pukul 15.00 WIB, dr Feeter Ginting Sp OG selaku dokter yang menangani Marida Siagian memberikan keterangan resmi kepada media. Feeter mengatakan, sesuai hasil USG di RS Vita Insani, posisi janin normal, yakni kepala di bawah.

Dengan demikian, walau sudah dalam kedaaan tidak bernyawa, proses persalinan seharunya dilakukan secara normal, agar dapat diklaim BPJS.

"Dan, kalau mau lahir normal, tidak di Vita Insani tempatnya, melainkan di rumah sakit tipe D. Itu aturan dari BPJS, bukan aturan Vita Insani," kata dr Feeter
- -
Lokal-zone.com - Seorang oknum polisi berpakaian preman berinisial RS, melakukan pemukulan terhadap seorang sopir angkot Sinar Siantar di Jalan Singosari, Simpang PP, Pematang Siantar, Sumatera Utara (Sumut) pada Selasa (29/3) sekira pukul 19.30 WIB.

Diduga aksi pemukulan itu dipicu karena oknum tersebut merasa laju mobilnya terhalangi angkot yang sedang menurunkan penumpangnya. Sehingga oknum yang berpangkat brigadir itu turun dari mobil dan memukuli sopir angkot bernama Adi Shaputra (25) hingga babak belur.

Dari keterangan saksi, Rusmadi Damanik, malam itu Adi sedang menurunkan penumpang di Simpang PP Jalan Singosari.
 Di saat yang sama ada satu unit Toyota Avanza BK 1981 BR berada persis di belakang angkot tersebut.

Mobil itu menyalakan klakson, karena merasa mobilnya terhalangi. Lantas Adi mengatakan sebentar sambil mengembalikan ongkos penumpang.

"Tiba-tiba pengemudi Avanza itu turun dan langsung memukuli sopir angkot," ujar kata Rusmadi dilansir Metro Siantar, Rabu (30/3).

Ketika dipukuli oknum polisi, sang sopir yang merupakan warga Jalan Seram Bawah, Kelurahan Bantan, Siantar Barat berusaha minta ampun.

ayang permintaannya itu tidak diindahkan oknum polisi yang bertugas di Polres Siantar itu. Malah dia ikut mengancam warga lainnya yang ingin melerai. "Kami tidak melawan karena di pinggang pelaku terlihat pistol," kata Rusmadi.

Tak terima dianiaya, korban kemudian menghubungi saudaranya yang merupakan seorang personel TNI, Peltu Hadi Sriwijaya.

Insiden itu langsung dilaporkan ke Polres Pematangsiantar. Peltu Hadi mengatakan bahwa laporan keponakannya itu harus diproses sesuai hukum yang berlaku.

Menurut Peltu Hadi Sriwijaya, perlakuan RS yang belakangan diketahui bertugas di Unit Serse Polres Siantar sudah keterlaluan.

"Sebagai aparat penegak hukum, harusnya melindungi dan mengayomi masyarakat, bukan malah memukuli," tegas Peltu Hadi.

Kini kasus itu sudah ditangani Unit Propam Polres Pematangsiantar. "Kasusnya sudah ditangani Propam dan keponakan saya itu juga lagi diperiksa," kata Peltu Hadi.

Sebagai barang bukti, angkot Sinar Siantar BK 1359 TP nomor pintu 057 itu sudah diamankan di Mapolres Pematangsiantar.
- -
Lokal-zone.com - Terkadang beberapa baju perlu diperlakukan secara khusus agar tidak gampang rusak. Ada baju yang sebaiknya digantung dengan hanger daripada dilipat dan ditumpuk, ada pula yang memang harus dilipat rapi sehingga tidak mudah kusut. Hal-hal seperti inilah yang perlu kamu perhatikan. Dan sekian tips ini bisa membantu membuat bajumu tahan lama.

1. Yang perlu dilipat

    Baju apapun yang mudah melar seperti sweater, kaos spandek dan rajutan, sebaiknya dilipat rapi dan ditumpuk. Menggantung dengan hanger hanya akan merusak material baju. Baju lainnya yang berbahan keras seperti jeans, dan berbagai celana juga sebaiknya dilipat rapi.

2. Yang perlu digantung

    Baju-baju semacam dress, jas, blazer, blus dan baju dengan bahan mudah kusut sebaiknya digantung setelah diseterika.

3. Yang perlu disimpan di laci

    Pakaian yang perlu disimpan di laci adalah benda-benda yang tak sama besar dengan yang lainnya, seperti misalnya kaos kaki, stoking, sarung tangan, topi dan bahan lainnya yang kira-kira tidak bisa disatukan dengan baju harian.

4. Yang perlu disimpan di tempat tersendiri

    Pakaian dalam perlu disimpan di lain tempat agar lebih mudah ditata dan disimpan. Terkadang bra dengan spon juga perlu dipisahkan agar tidak merusak bentuknya. Selalu tempatkan lemari tersendiri untuk pakaian dalam.

Jika diperlukan, kamu bisa menyimpan baju-baju yang jarang dipakai dengan plastik baju. Dengan begini, baju tak akan mudah berubah warna, berbau dan terkena debu atau kotoran meski disimpan lama, sehingga bisa langsung dipakai kapan pun kau membutuhkan. Jadi, itu dia tips simpel menyimpan baju yang bisa kamu lakukan sendiri di rumah.
- -
Lokal-zone.com - Organisasi Angkatan Darat (Organda) DKI Jakarta masih melakukan pembahasan terkait penurunan tarif angkutan umum menyusul rencana penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan solar pada 1 April 2016 mendatang.

Ketua Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan mengatakan, ‎pihaknya belum memastikan kemungkinan ada tidaknya penurunan tarif angkutan umum.

"Siang ini, Kita mau rapat evaluasi untuk membahas rencana penurunan BBM. Rapat bersama Dishub DKI dan Dirjen Hubdat Kemenhub," ujar Shafruhan Sinungan saat ditemui di Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (29/3).

‎Menurut Pengusaha asal Lampung ini, pihaknya akan mengkaji ulang dan menyesuaikan besaran tarif Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP) baik taksi, bus besar dan bus kecil tergantung penurunan harga BBM.‎‎

"Harga BBM ini turun sangat kecil (dibandingkan sebelum-sebelumnya, red). Makanya kita hitung berapa besar untuk menyesuaikan tarif," tegasnya.

Kendati telah memiliki rumus penentuan tarif, Shafruhan belum dapat menjelaskan lebih jauh karena masih menunggu keterangan resmi penurunan harga BBM dari pemerintah.

"Kita tunggu pengumuman penurunan harga BBM dulu ya," tandasnya.
-
Lokal-zone.com - Penghuni serta pengelola sebuah apartemen di Distrik Haidian, Ibu Kota Beijing, China, terkejut setelah beberapa pekan ini pasangan lanjut usia tidur di salah satu lorong lantai dua membawa banyak karung dan bawaan. Selidik punya selidik, mereka diminta oleh sang anak untuk tidur di lantai itu karena tak ada cukup ruang di apartemen.

Sang ibu renta itu bernama Zhu Sulan. Shanghaiist melaporkan, Rabu (30/3), dia mengaku tidak keberatan dengan permintaan putra ketiganya itu. Sulan dan suaminya mengaku enggan merepotkan anaknya dengan ikut tidur di apartemen. Pasangan suami-istri sama-sama berusia 71 tahun ini terpaksa menumpang ke lorong apartemen itu karena rumah mereka di kampung terkena penggusuran.

Dulunya, nenek Sulan dan sang suami ikut tinggal bersama anak pertama mereka. Tapi sang anak sulung juga kena penggusuran, lantas melimpahkan tanggung jawab merawat orang tua pada adik ketiganya.

Para penghuni apartemen itu lantas iuran membelikan makanan. Polisi dipanggil untuk mencarikan mereka tempat tinggal sementara. Namun pasangan lansia ini menolak pindah. Mereka mengaku sudah gembira diizinkan tidur di lorong. Selain itu, Nenek Sulan dan suaminya memilih menunggu si anak ketiga yang jarang pulang.

Dari penyelidikan pengelola apartemen, apartemen itu ternyata dulunya didaftarkan atas nama mereka berdua. Namun si anak ketiga dan anak perempuan nomor dua dari keluarga Nenek Sulan saling berebut hak waris atas apartemen tersebut. Ada tiga apartemen yang kini jadi tidak bisa ditempati oleh pasangan manula itu karena masih dalam sengketa anak-anak mereka.

Netizen China marah-marah mendengar kabar perlakuan sang anak kepada orang tuanya di apartemen Beijing itu. "Aku memberikan kunci rumah kepada orang tua, agar mereka sewaktu-waktu bisa berkunjung. Ada gunanya juga pemerintah dulu mengatur kita punya satu anak, supaya tidak banyak yang durhaka seperti ini," tulis salah satu pengguna jejaring sosial Sina Weibo.
-
Lokal-zone.com - Setiap ayah pasti punya mimpi untuk menemani putrinya berada di pelaminan. Melepas anak kesayangannya untuk membina hidup rumah tangga yang baru bersama pria yang dikasihinya. Begitu jugalah impian sederhana dari seorang pria asal Inggris bernama Andy Barnard. Namun mimpinya itu kandas seketika saat penyakit ganas merenggut kebahagiaan putrinya.

Namanya Poppy-Mai, bayi malang ini baru berusia 16 bulan namun sudah didiagnosa mengidap penyakit kanker otak. Sang ibu, Sammi tak menyangka penyakit ini akan menimpa anaknya. Pasalnya, sebelumnya Poppy tak pernah menunjukkan gejala sakit apapun. Baru pada bulan Februari kemarin Poppy mengeluh sakit pada perutnya. Ibunya mengira Poppy hanya kena diare biasa saja.

Namun lambat laun, Poppy kemudian tak mau makan lagi dan tak bisa berjalan. Merasa khawatir, Sammi dan Andy kemudian membawa bayinya ke dokter. Bak disambar petir, sang dokter mengatakan bahwa Poppy terdiagnosa kena kanker. Yang lebih menyakitkan, dokter mengatakan umur Poppy tak akan bertahan lama lagi.

Sementara itu Andy sebagai sang ayah tentu hancur hatinya menerima kenyataan itu. Padahal dulu dia berjanji apapun yang terjadi dia akan selalu mendampingi putrinya hingga Poppy tumbuh besar dan menikah. Makanya untuk memenuhi janjinya itu dia berencana untuk membuat acara pernikahan untuk putri tercintanya dengan dirinya berlaku menjadi calon mempelai pria.

"Aku tak pernah menyangka akan seperti ini. Hatiku hancur, tapi aku ingin tetap memenuhi janjiku pada putriku. Ini bukan yang aku bayangkan tapi akhirnya dia bisa merasakan pesta pernikahan," ujar Andy seperti dikutip dari dailymail, Jum'at (23/3).

Pesta pernikahan mereka dirayakan secara sederhana di rumah mereka pada tanggal 18 Maret 2016 dan hanya mengundang keluarga dan teman terdekat. Saat itu Poppy memakai gaun putih-pink dan tampak cantik dalam gendongan ayahnya. 


"Aku tak dapat berhenti menangis, dia putriku satu-satunya. Kita sering mengobrol suatu hari aku akan menyaksikan putriku menikah, dia tampak cantik tapi tak ada satupun yang sanggup mengucap sumpah yang sudah dituliskan karena semua orang sibuk menangis," ujar sang ibu. 

Kini keluarga Poppy hanya bisa pasrah saja. Yang terpenting sekarang mereka akan menikmati waktu yang tersiksa detik demi detik bersama Poppy dengan penuh kebahagiaan. 
-