Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

Lokalzone - Perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1936 yang jatuh pada tanggal 31 Maret 2014 (besok) nampaknya mendapatkan perhatian serius dari pihak Kepolisian. Hal ini nampak dari serangkaian penertiban mulai dari minuman keras, perjudian, meriam bambu, bahkan senjata tajam dan norkoba melalui sejumlah razia jalanan yang dilakukan serentak di pelosok Buleleng sejak awal bulan lalu. 

Adapun personil pengamanan akan dititikberatkan pada saat penggarakan ogoh-ogoh dan malam pengerupukan yang sering kali memicu sedikit gesekan antar warga termasuk bunyi petasan maupun lomloman yang dibunyikan dipinggir jalan.

Sedangkan pada saat perayaan Nyepi besok pengamanannya lebih ditekankan dilakukan oleh pecalang, Polri sebagai penegak Hukum dibebaskan untuk melaksanakan tugasnya keluar mako.

"Polri pada hari H memang berada di dalam mako, tetapi apabila terjadi tindak pidana diluar, kami sudah berkoordinasi dengan tokoh adat dan tokoh agama karena tugas kami diberi keleluasaan untuk bisa menindak lanjuti laporan masyarakat di luar," papar Beny Arjanto selaku Kapolres Buleleng saat bincang-bincang ringan di ruang kerjanya.

Dalam kesempatan tersebut Kapolres Buleleng juga memberikan himbauan khususnya kepada para pemuda yang nantinya akan mengarak ogoh-ogoh supaya tidak mengkonsumsi minuman keras karena bisa memicu kesalahpahaman maupun tindak kekerasan yang nantinya dapat mencederai perayaan suci ini.
Lokalzone - Satuan Narkoba Polres Buleleng kembali mengamankan dua orang yang terlibat dalam penyalahgunaan obat-obatan terlarang yakni Gede Tusan Widnyana alias Tusan (46) dan Gede Arya Mahardika (21) yang kedapatan sedang membawa Narkoba jenis sabu-sabu.

Berdasarkan release dari Kasubbag Humas Polres Buleleng AKP Agus Widarma Putra didampingi Kasat Narkoba AKP Ketut Badra di ruang Humas Polres Buleleng, kamis (27/03/2014) mengungkapkan salah satu pelaku, Tusan sudah cukup lama menjadi target dari pihak Kepolisian.

"Awalnya kami hanya menangkap Tusan yang sudah menjadi TO, setelah dikembangkan kembali melakukan penangkapan terhadap Arya," papar Ketut Badra.

Tusan yang telah dibuntuti oleh unit Buser Narkoba diketahui mengambil narkoba yang ditempel (ditaruh, red) di daerah Lovina, akhirnya ditangkap di trafic light Bakti Seraga dengan barang bukti berupa  1 paket sabu-sabu seberat 0,27 gram, 1 buah pipet kaca, 3 batang pipet plastik, dan 1 buah alat isap yang disimpan dalam tas pinggangnya.

Dalam pengembangannya pihak Kepolisian kembali mengamankan warga Desa Sidatapa yakni Arya Mahardika dengan barang bukti berupa 1 paket sabu-sabu seberat 0,18 gram yang belakangan diketahui bekerja sebagai peluncur yang bertugas pembawa Narkoba dari Kadek S yang saat ini masuk sebagai DPO Polisi. Arya yang mengaku sebagai pengkonsumsi Narkoba juga mengungkapkan melakukan pekerjaan ini dengan imbalan Rp 100 ribu per sekali jalan.

Keduanya kini dijerat dengan pasal 112 ayat (1) atau pasal 127 ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman Hukuman minimal 4 tahun dan maksimal 12 tahun penjara.

Dalam kesempatan tersebut Agus Widarma Putra menekankan kepada semua masyarakat untuk menjauhi Narkoba dan bisa berkooperatif dengan pihak Kepolisian. "Pengungkapan kali ini tidak terlepas atas kerjasama masyarakat, karena itu kedepan saya harap masyarakat tetap bisa memberikan informasi sehingga peredaran Narkoba di Buleleng bisa ditekan minimal menjadi nol," kata Agus Widarma.
- -
Lokalzone - Banyaknya anak sekolahan yang masih dibawah umur untuk memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM) terjaring dalam razia rupanya membuat pihak Kepolisian harus mengubah strategi dalam mencegah semakin bertambahnya korban sia-sia akibat kecelakaan di jalan raya. 

Kamis (27/03/2014) Satuan Lantas Polres Buleleng memanggil para orang tua yang terjaring razia yang kebanyakan tidak dapat menunjukkan SIM lantaran belum cukup umur dan juga anggota Dewan untuk duduk bersama-sama mencari solusi yang terbaik untuk menindak lanjuti permasalahan yang ada.

"Kami prihatin atas temuan ini, karena itu kita undang para orang tua dan juga dari DPR Komisi D Bapak Wayan Sumadra yang membidangi masalah kesehatan dan pendidikan, sehingga kita semua baik dari pihak Legislatif, Eksekutif, dan orang tua bisa bersama-sama bertanggung jawab dalam keamanan anak-anak dalam berkendaraan di jalan umum," papar Nengah Patrem selaku Kasat Lantas Polres Buleleng sembari menunjukkan sejumlah sepeda motor yang diamankan di Mapolres Buleleng.

Dalam sejumlah razia yang dilakukan beberapa hari ini Polisi telah menyita sedikitnya 51 kendaraan bermotor dimana kebanyakan pelanggaran yang dilakukan yakni tidak bisa menunjukkan SIM karena belum cukup umur.

Nyoman Renteg sebagai salah satu orang tua mengungkapkan alasan dirinya membiarkan anaknya membawa sepeda motor walau tidak memiliki SIM lantaran waktunya berbenturan dengan dirinya bekerja. Sedangkan solusi yang didapat dari duduk bersama, sementara anaknya akan menggunakan mobil angkot sampai bisa mencari SIM.

Sedangkan dari pihak Kepolisian juga memberikan kebijaksanaan kepada para orang tua untuk mengambil sepeda motornya dengan dengan jaminan STNK hingga proses persidangan selesai di Pengadilan. 

"Karena sepeda motornya akan digunakan dan menjelang hari raya, kami berikan kebijakan untuk mengambil sepeda motor dengan jaminan STNK sampai proses peradilan," ungkap Patrem.
Lokalzone - Seperti sudah menjadi sebuah trend kasus pelecehan sexual yang melibatkan anak dibawah umur kembali terjadi di Buleleng, kali ini pelaku yang masih duduk di bangku SMA nekad mencabuli anak bau kencur yang berumur 6 tahun lantaran pengaruh film dewasa. 

Pelaku, AS (17) nekat menggagahi bunga yang masih berumur 6 tahun yang kebetulan lewat di depan rumahnya dengan diiming-imingi akan diberikan Binder. Setelah terpancing masuk ke dalam kamar pelaku mulai mencium bunga dengan memaksanya mengeluarkan lidah dan berusaha mengajaknya berhubungan layaknya suami istri, namun lantaran merasa sakit pada bagian kemaluan pelaku memakaikan kembali celana bunga dan mengantarkannya keluar kamar.

Nahas rupanya bunga mengadukan aksi bejat AS kepada orang tuannya, akibatnya orang tua bunga yang tidak terima akan kejadian tersebut melaporkan AS kekantor Polisi.

"Kejadiaannya pada hari Jumat (21/03/2014), dan ketika orang tua korban yang mendengar pengaduan anaknya tersebut melaporkan kejadian itu kepada kami," ungkap Ketut Adnyana TJ selaku Kasat Reskrim Polres Buleleng, Selasa (25/03/2014) di Mapolres Buleleng.

AS sendiri mengaku menyesal telah melakukan perbuatan tidak tercela tersebut lantaran pengaruh film dewasa yang sering ditontonnya, bahkan dari pihak sekolah sudah memberikan sanksi tegas berupa dikeluarkan dari sekolahnya yang bertempat di Kecamatan Gerokgak.

Akibat perbuatannya tersebut AS kini dijerat dengan pasal 82 UU RI No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman minimal 3 tahun dan maksimal 15 tahun penjara. 
-
Lokalzone - Nasib nahas dialami oleh Saiful (20) yang beralamat dari Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, pasalnya kasus pencurian yang dilakukannya lebih dari sebulan yang lalu berhasil diendus polisi lantaran barang yang diambilnya di jual sebagai barang rongsokan.

Menurut informasi yang berhasil dihimpun di Mapolres Buleleng, Minggu (23/03/2014) diketahui pelaku melakukan pencurian mesin penyemprotan anggur merek Honda 3,5 PK di sebuah tegalan anggur di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak milik Nyoman Ranis (43) pada tanggal 1 Pebruari 2014 lalu.

Setelah Unit Reskrim Polsek Gerokgak melakukan penyelidikan diketahui terdapat mesin yang menyerupai barang yang dicuri sedang diperbaiki. Belakangan diketahui mesin tersebut sudah sempat berpindah tangan kepada tiga orang lainnya dan sempat dijual sebagai barang rongsokan.

Akibatnya kini Saiful harus mempertanggung jawabkan perbuatannya dan hingga saat ini masih diperiksa oleh Reskrim Polsek Gerokgak.
- -
Lokalzone - Serangkaian kegiatan kampanye yang di lakukan sejumlah parpol di Kabupaten Buleleng sepertinya mendapatkan perhatian serius dari aparat Kepolisian. Hal ini terlihat dari sistem pengamanan yang menggunakan satu pintu yang dilengkapi dengan metal detektor, pemeriksaan tas para simpatisan sampai BKO Brimob Polda Bali, saat kampanye Partai Nasdem di Lapangan Bhuana Patra, Sabtu (22/03/2014) kemarin. 

Alhasil sejumlah senjata tajam (sajam) dan perkakas lainnya terjaring dalam pemeriksaan diamankan lantaran dapat membahayakan simpatisan lain maupun kendaraan yang dibawanya. 

Dari keterangan Kabag Ops Kompol Riza Faisal didampingi Kasat Reskrim AKP Ketut Adnyana TJ dan Kasubbag Humas Polres Buleleng AKP Agus Widarma Putra, Minggu (23/03/2014) di Mapolres Buleleng mengungkapkan prosedur pengamanan yang dilakukan sedah sesuai dengan protap yang ada.

"Pengamanan kami sesuai dengan protap yang bertujuan menjamin keamanan dan kenyamanan selama kampanye, alhasil sejumlah sajam terpaksa kami amankan" papar Riza Faisal seraya menghimbau kepada para simpatisan untuk kegiatan kampanye beberapa hari kedepan agar tidak membawa alat-alat yang berbahaya.

Sedangkan dari unit Reskrim sudah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa warga yang membawa sajam, bahkan melakukan pengeledahan di salah satu warga yang membawa alat peredam senapan angin.

"Keterangan sementara untuk keris, alasan mereka kemarin untuk diupacari karena bertepatan dengan tumpek landep. Untuk pisau lipat sementara digunakan untuk keperluan memancing, sedangkan untuk peredam senjata angin semalam sudah kami melakukan pengeledahan dan memang benar ini untuk senjata angin miliknya," ungkap Adnyana TJ.

Adapun beberapa peralatan yang disita Polisi hingga saat ini berupa : 1 bilah keris, 2 bilah pisau lipat , 2 buah pisau kecil, 2 bilah keris kecil, 1 buah peredam senapan angin, dan sejumlah perkakas seperti obeng, kunci pas dan tang.

Berdasarkan temuan tersebut beberapa warga yang membawa sajam di sangkakan dengan pasal 2 ayat (1) UU Darurat No. 12 tahun 1951 apabila terbukti memenuhi unsur-unsur yang ada mereka dapat mendekam dipenjara selama 10 tahun.
-
Lokalzone -  Seorang pencuri yang membobol sebuah rumah di Desa Panji akhirnya ditangkap Polisi setelah melakukan penelusuran dan pemeriksaan sejumlah saksi-saksi yang akhirnya menjurus kepada pelaku,  Gede Budi Adnyana alias Dudi (34) karena sering nangkring di lokasi sambil menjajakan bata. 

Berdasarkan release dari Kasubbag Humas Polres Buleleng AKP Agus Widarma Putra didampingi Kasat Reskrim AKP Ketut Adnyana TJ, Kamis (20/03/2014). "Pelaku ditangkap berdasarkan keterangan salah satu saksi, hingga akhirnya unit opsnal Reskrim melakukan penahanan disertai barang bukti hasil pencurian tersebut," papar Agus Widarma.

Ketika ditanyakan kepada pelaku alasannya melakukan pencurian tersebut, Dudi mengaku lantaran tertekan dengan pembayaran cicilan hutangnya di bank yang mencapai Rp 30 juta.

Sedangkan berdasarkan keterangan Adnyana TJ diketahui bahwa pelaku sudah memantau rumah korban sebelum beraksi, "Salah satu modus pelaku dengan memantau rumah korban terlebih dulu, setelah kosong baru masuk" ungkapnya.

Dari tangan pelaku polisi menyita sejumlah barang bukti berupa : 2 kalung emas, 1 cincin permata kuning, 1 cincin emas bermata biru bulu safir, 2 cincin emas permata putih, 4 liontin, 1 sumpel berlian, 1 sumpel celuk, 2 set sumpel permata putih, 1 sumpel mutiara, 1 jam tangan, 1 HP merek Blackberry putih, 1 HP merek Smart, 1 Tablet samsung, 1 buah tas kecil, dan uang tunai sebesar Rp 7.500.000,- dengan total kerugian mencapai Rp 30 juta.

Akibat perbuatannya kini Dudi dijerat dengan pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.
- -
Lokalzone - Ada saja ulah penipu untuk membohongi orang supaya diberikan sejumlah uang dengan sukarela. Bahkan mengatasnamakan sumbangan renovasi Pura pun dilakukan mengingat banyak umat yang rela menyumbangankan sejumlah uang tanpa berpikir panjang. 

Aksi penipuan ini tergolong apik dan terencana pasalnya sebelum melakukan aksinya, pelaku lebih dulu menyambangi Sekretariat PHDI Buleleng di Singaraja. Untuk menyakinkan pengurus PHDI Buleleng, kedua pelaku menunjukkan susunan Panitia Pembangunan Pura Ngesti Wungu Lumanajang, Jawa Timur. Mereka juga menunjukkan kartu tanda tugas dari pihak panitia, berisi foto diri mengenakan udeng layaknya orang Hindu.

Dengan membawa surat rekomendasi dari PHDI Buleleng dan kartu tanda tugas, Kedua pelaku baik Slamet Sugiarto (38) yang berasal dari Dusun Karangsari, Desa Kedaleman, Kecamatan Rogojampi, Banyuuwangi, Jawa Timur dan M. Hison (49) dari Dusun Curah Banteng, Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji, Jember, Jawa Timur melanjarkan aksinya dan berhasil mengunpulkan sumbangan sebanyak Rp 11.339.000,- dari perorangan maupun kantor Instansi di Kota Singaraja.

Polisi mulai mencium modus pelaku ketika mendapat informasi dari masyarakat karena terdapat kejanggalan di dalam penyusunan panitian pembangunan Pura Ngesti Wunguyang dibawa keduaanya. Cek dan ricek dari unit Reskrim Polsek Singaraja ke Lumajang ternyata pembangunan yang dimaksud dalam proposal juga tidak ada.

"Saat kami datangi ke Lumajang, ternyata puranya sudah selesai direhab dan tidak ada permintaan sumbangan melalui proposal. ini jelas penipuan,” ungkap Kompol Agung Purnama selaku Kapolsek Singaraja, Senin (17/03/2014).

Alhasil keduannya di tanggap di tempat yang berbeda dan kini diamankan di Mapolsek Singaraja guna pengusutan lebih lanjut. 

Dalam penyidikan oleh Kepolisian diketahui uang hasil penipuan tersebut sebanyak Rp 8 juta sudah digunakan untuk kebutuhan hidup selama di Bali, bahkan keduanya tetap bersikukuh hanya membantu penggalangan dana punia atas permintaan seseorang yang bernama Suto Suwijo di Lumajang.
- -
Lokalzone - Sejumlah aksi curanmor di Kabupaten Buleleng sepertinya mulai menemui titik terang, pasalnya dari hasil penyelidikan, pihak kepolisian berhasil mengidentifikasi salah satu pelaku yang akhirnya mengantarkan pada penyitaan 11 sepeda motor yang diduga merupakan hasil kejahatan. 

Berdasarkan keterangan Kasat Reskrim Polres Buleleng AKP Ketut Adnyana TJ, Minggu (06/03/2014) di Mapolres Buleleng, pelaku atas nama Kadek Saraswatika alias Bobo (24) berhasil diendus Polisi lantaran menggadaikan dua sepeda motor hasil curiannya kepada Nyoman Damek (43) yang beralamat di Desa Sidatapa.

"Sementara pelaku hanya mengakui dua sepeda motor hasil curiannya, tetapi kami masih melakukan penyelidikan mengingat BB yang kami dapatkan sebanyak 11 unit," papar Adnyana TJ.

Dengan banyaknya barang bukti yang disita, Mapolres Buleleng sudah bersurat kepada Polres lain mengingat tidak menutup kemungkinan sepeda motor tersebut juga merupakan hasil tindak kejahatan di daerah lain.

Bahkan lantaran berusaha kabur ketika dilakukan pengembangan di daerah Banyuning Polisi terpaksa melumpuhkan pelaku dengan timah panas. "Kami terpaksa melakukan penembakan, dan itu sudah sesuai protap dengan memberikan tembakan peringatan terlebih dulu," ungkap Adnyana TJ.

Akibat perbuatannya itu kini Bobo dijerat dengan pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.
- -
Lokalzone - Dua Belas Partai Politik dan Calon DPD menandatangani kesepakatan damai untuk Pemilu 2014 dalam Deklarasi Kampanye Berintegritas “Suara Untuk Indonesia” di Gedung Wanita Laksmi Graha Singaraja untuk Mewujudkan Pemilu yang jujur dan adil demi menjungjung nilai-nilai dekokratisasi Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, serta menciptakan Pemilu yang aman di Buleleng.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Buleleng, Sabtu (15/3/2014) bersama 12 Parpol dan 3 Calon DPD melakukan kesepakatan melalui Deklarasi Kampanye Berintegritas “Suara Untuk Indonesia”. 12 Pimpinan Parpol peserta Pemilu seluruhnya hadir dan melakukan penandatanganan, sedangkan tiga Calon DPD, diantaranya Dewa Putu Budarsa, I Gede Dharma Wijaya dan I Made Sundayana. Deklarasi itu juga disaksikan Jajaran Muspida Kabupaten Buleleng bersama Pimpinan DPRD Buleleng tanpa kehadiran Bupati dan Wakil Bupati Buleleng dan diwakili Asisten II Setda Buleleng, Nyoman Gede Suryawan.

“Kami, partai politk dan calon DPD Peserta Pemilu tahun 2014, dengan semnagat persatuan dan persaudaraan, menyatakan siap menciptakan Pemilu yang aman, tertib, damai, berkualitas dan berintegritas demi terwujudnya kemajuan kesejahteraan bangsa serta terpeliharanya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKR). Kami, partai politk dan calon DPD Peserta Pemilu tahun 2014 menyatakan siap untuk mewujudkan pemilu yang jujur dan adil demi menjungjung nilai-nilai dekokratisasi Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,” demikianlah petikan Deklarasi yang diucapkan Ketua KPU Buleleng dan diikuti para peserta Pemilu.

Dalam penandatanganan kesepakatan itu, Calon DPD I Made Sundayana tidak hadir, sedangkan Calon DPD I Gede Dharma Wijaya diwakili Relawannya, sementara Dewa Putu Budarsa, selain sebagai calon DPD juga menandatangani kesepakatan itu sebagai Ketua Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP) Kabupaten Buleleng.

Kegiatan Deklarasi Kampanye Berintegritas “Suara Untuk Indonesia” diakhiri dengan pelepasam burung merpati dan balon didepan Tugu Singa Ambara Raja hingga kemudian dilanjutkan dengan Karnaval berkeliling Kota Singaraja dengan mengunakan kendaraan bermotor. (bru)
Lokalzone - Pengamanan pemilu 2014 yang diawali dengan Pileg dan Pilres sepertinya mandapat perhatian khusus dari aparat keamanan. Selain sudah memetakan potensi konflik aparat yang akan dilibatkan mencapai 1000 orang lebih.

Hal tersebut diungkapkan Kapolres AKBP Beny Arjanto, seusai Apel Gelar Pasukan di lapangan Ngurah Rai / Taman Kota Singaraja, Jumat (14/03/2014). "Personil yg dilibatkan berjumlah 1000 orang lebih yang yang merupakan gabungan dari Polisi, TNI dan Pam Swakarsa," papar Beny Arjanto.

Dalam melakukan pengamanan nantinya Dalmas, Brimob dan TNI akan standby dan selalu siap membackup apabila eskalasi gangguan keamanan meningkat. Tidak hanya itu satu hari sebelum dan sesudah hari pencoblosan seluruh personil Polres Buleleng disiagakan tanpa kecuali mengingat tingkat kerawanan yang terjadi saat itu.

Sedang di tempat terpisah Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana yang juga sebagai Irup dalam Apel Gelar Pasukan Mantap Brata Agung 2014 itu meminta kepada seluruh masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dan lebih selektif dalam menyaring informasi yang dihembuskan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Masyarakat Buleleng harus sadar, menciptakan suasana aman damai itu mahal sekali nilainya untuk itu perlu pemahaman dan kesadaran bersama,” tegas Bupati Pas.

Dalam Gelar Operasi tersebut juga ditampilkan atraksi show of force dengan melibatkan Polri, TNI, Sat Pol PP sampai dengan Pemadam kebakaran yang berkonvoi mengelilingi jalan seputar kota singaraja. "Ini merupakan kesiapsiagaan Polri, TNI, Pemkab serta peralatan dan kendaraan pendukung dalam mengamankan Pemilu 2014 nanti," papar Beny Arjanto.
Lokalzone - Untuk menjaga solidaritas dan sinergitas Polri,  TNI, Kejaksaan, Pemkab, beserta penyelenggara pemilu 2014 baik KPU dan Panwaslu, Jumat (07/03/2014) di Mapolres Buleleng diselenggarakan olah raga bersama sebagai bentuk kesiapsiagaan dalam memberikan rasa aman selama pesta Demokrasi 2014 yang segera akan berlangsung. 

Kegiatan tersebut dimulai dengan acara jalan santai, disusul senang bersama yang secara spesial dipimpin oleh ketua Panwaslu Ni Ketut Ariyani di lapangan Polres Buleleng, dilanjutkan makan snack ringan bersama yang disertai pengundian ratusan hadiah doorprize dengan hadiah utama satu buah sepeda motor yamaha mio.

"Ini acaranya apel bukan, jalan santai bukan, olah raga juga bukan, campur-campur ini. Acara ini juga menjadi simbul sinergitas kita dan saya sangat berharap kegiatan ini tidak hanya terselenggara sebelum pemilu saja tetapi secara rutin bergantian, setelah ini giliran Pemkab," celoteh Bupati Putu Agus Suradnyana saat memberi sambutan.

Di tempat lain Kapolres Buleleng AKBP Beny Arjanto ketika ditanyakan mengenai kesiapannya dalam mengamankan Kabupaten Buleleng dalam rangka pemilu 2014 mengungkapkan dirinya sudah mulai mempersiapkan pengamanan pada setiap tahapan pemilu nantinya.

"Kita sudah ploting personil yang akan ditempatkan pada setiap tahapan pemilu. Khusus pada tanggal 9 April kita akan di backup satu kompi BKO Brimob Polda Bali," papar Beny Arjanto.
Lokalzone - Hanya karena masalah sepele dua orang remaja di Desa Pedawa saling berjibaku, bahkan lantaran peristiwa tersbut satu orang mengalami luka akibat tusukan dan tebasan pisau dapur. 

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, kejadian tersebut bermula dari ejekan korban, Kadek Arta Dwi putra (18) kepada pelaku, Putu Darma (16) antara saat bermain sepak bola.

Setelah kejadian tersebut Darma pulang kerumah dan mengambil pisau dapur yang hendak digunakannya untuk mencari makanan babi. Siapa sangka dirinya justru bertemu Dwi Putra dalam perjalanan sehinga kalap dan langsung membacok nyasebanyak dua kali dengan pisau yang dibawanya.

Akibat kejadian tersebut Dwi Putra mengalami luka tusuk dan tergores pada bagian punggung. Tidak terima dengan kejadian tersebut dirinya langsung melaporkan kejadian tersebut kepada Polisi.

Kasubbag Humas Polres Buleleng AKP Made Mustriada ditemui saat acara olah raga bersama di Mapolres Buleleng, Jumat (07/03/2014) membenarkan adanya laporan penusukan yang dilakukan oleh remaja di Desa Pedawa tersebut.

"Kejadiannya kemarin (Kamis, 06/03/2014) di Desa Pedawa, kami masih melakukan penyidikan dengan barang bukti berupa pisau dapur kecil yang digunakan untuk menyerang korban," papar Mustiada. (lz1)
-
Lokalzone - Lantaran membawa kabur gadis remaja yang masih dibawah umur untuk dinikahi seorang remaja yang tinggal di Desa Tegallenge, Kecamatan Seririt kini harus berurusan dengan aparat Kepolisian, pasalnya orang tua si wanita yang tidak terima anaknya bibawa lari.

Ketut Sudika (49) pertama kali mengetahui anaknya, Ni Kadek L (17) menghilang dari rumahnya di Desa Tukad Sumaga, Kecamatan gerokgak pada hari Minggu (02/03/2014) sejak pagi hari. 

Setelah menghilang seharian pada malam harinya sekitar pukul 23.00 wita Kepala Dusun Tegallenge mendatanginya sembari memberitahukan prihal perkawinan putrinya dengan I Ketut Suderda. Tidak Terima dengan perkawinan anaknya yang dilakukan secara diam-diam tanpa memohon persetujuannya akhirnya Sudika melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Bueleleng.

Dikonfirmasi terkait adanya laporan tersebut, Kasubbag Humas Polres Buleleng AKP Made Mustiada, Jumat (07/03/2014) mengatakan dipicu lantaran ketersinggungan orang tua terhadap cara pelaku mengawini anaknya. "Ini dipicu karena tidak adanya komunikasi dari pelaku kepada orang tua korban, dan juga umur anaknya yang masih 17 tahun," papar Made Mustiada. (lz1)
-
Lokalzone - Polisi sebagai garda terdepan dalam rangka memberikan rasa aman bagi masyarakat untuk mengikuti Pemilu 2014 yang diawali dengan Pemilihan Legislatif serta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tidak hanya dituntut untuk bisa mengendalikan masa yang anarkis tetapi juga personilnya ketika bergesekan dengan masyarakat.

Nampak dalam Simulasi pengendalian masa yang dilakukan di lapangan Mayor Metra Singaraja, Kamis (05/03/2014) personil Dalmas yang juga di backup anggota Polsek tidak hanya dituntut melakukan pengamanan kantor KPUD, Panwaslu, TPS, Surat Suara, maupun masyarakat yang tidak puas saja. Tetapi pasukan Dalmas yang merupakan ujung tombak dan yang paling sering bergesekan dengan masyarakat diawasi ketat oleh anggota Propam agar tidak terpancing dan emosional dalam bertugas.

"Kita memang dituntut untuk dapat mengendalikan masa sekaligus menjaga anggota kami (Dalmas) untuk tidak terpancing hingga melakukan kekerasan. Karena itu peran serta Propam sebagai pengawas pasukan sangat berperan penting," ungkap Kasubbag Humas Polres Buleleng AKP Made Mustiada di sela-sela acara olah raga bersama di Mapolres Buleleng, Jumat (07/03/2014).

Dengan adanya Propam dalam pasukan Dalmas diharapkan pelanggaran dari anggota Polri dapat ditekan mengingat situasi panas yang sering kali muncul lantaran gesekan dari masyarakat yang tidak puas akan hasil pemilu. (lz1)
Lokalzone - Dari hasil pertemuan yang digagas Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat, Kesbangpollinmas Kabupaten Bueleng, dalam rangka kegiatan Forum Komunikasi dan Konsultasi, Rabu (5/3/2014) di Hotel Banyualit. Berbagai komponen masyarakat di Buleleng yang tergabung dalam berbagai Organisasi Kemasyaratan, Lembaga Swadaya Masyarakat, partai Politik dan sejumlah Tokoh Masyarakat sepakat untuk menjaga kondusifitas Buleleng selama Pemilu 2014.

Bupati Agus Suradnyana selaku pembuka kegiatan tersebut berpesan agar dalam kegiatan kampanye para Caleg harus mampu memberikan pembelajaran politik yang cerdas kepada pemilih sehingga mampu terdidik dan tidak berpikir negatif terhadap kegiatan politi. “Idealnya para caleg harus menujukan kualitasnya pada saat kampanye sehingga darisana pemilih bisa menilai kualitas dari calon, berkualitas atau tidak untuk mewakili suara masyarakat,” papar Bupati.

Sedangkan Kapolres Buleleng AKBP Benny Arjanto yang juga menjadi narasumber kegiatan menyatakan pihaknya saat ini sudah memetakan daerah rawan konflik di Kabupaten Buleleng. Namun dirinya juga ini sangat berharap langkah preventif seperti kegiatan Forkomkon antar Partai Politik mampu menekan potensi konflik.

“Kita sudah polakan sistem pengamanan terpadu untuk menciptakan pesta politik yang sehat, besar harapan kita Partai politik dan Caleg mampu saling menjaga simpatisannya agar tidak memunculkan konfik“ Beny Arjanto seraya menambahkan harus siap menang dan kalah.
-
Lokalzone - Isu yang sempat beredar bahwa Ogoh-ogoh dilarang lantaran perayaannya bertepatan dengan tahapan Kampanye Pileg 2014 dibantah Kapolres Buleleng AKBP Beny Arjanto, Bahkan dirinya mengungkapkan sudah mempersiapkan pengamanan sejak jauh-jauh hari.

Menurut  keterangan Beny Arjanto sesusai membuka kegiatan Latihan Pra Operasi Mantap Brata Agung 2014 dalam rangka mengantisipasi pesta demokrasi di tahun 2014, Selasa (04/03/2014) di Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja mengungkapkan sesuai surat edaran dari Pemkab Buleleng bahwa pelaksanaan rangkaian Nyepi diantarannya ogoh-ogoh bisa dilaksanakan asalkan sesuai dengan aturan yang dibuat oleh MUDP.

Jumlah personil yang akan dilibatkan dalam pengamanan kegiatan tersebut juga akan ditambah mengingat kegiatan tersebut berlangsung bersamaan dengan tahap kampanye sehingga tingkat kerawanannya juga meningkat. 

"Kita sudah memetakan tingkat kerawanan, mempersiapkan pola pengamanan dan personil yang akan dilibatkan dari jauh-jauh hari. Penambahan personil jelas ada, yang melaksanakan pengamanan Pemilu beda dengan pengamanan Nyepi," papar Beny Arjanto seraya menambahkan pihaknya berharap masyarakat juga turut serta mensukseskan kegiatan tersebut.

Kapolres Buleleng juga menyatakan sudah melakukan berkoordinasi dengan tokoh agama, tokoh adat, TNI, dan Pemerintah Daerah agar kedua kegiatan tersebut berjalan dengan lancar dan aman.
-
Lokalzone - Sebagai duta Kecamatan Seririt dalam kegiatan Lomba Desa Terpadu Tingkat Kabupaten Buleleng tahun 2014, Desa Unggahan dinilai tim penilai yang dilaksanakan di Wantilan Desa Unggahan, Selasa (04/03/2014). Kegiatan ini pun dihadiri langsung Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana yang datang bersama rombongan pejabat SKPD lingkup Pemkab Buleleng guna melihat lebih dekat potensi yang dimiliki Desa Unggahan. 

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menyatakan sejauh ini potensi Desa Unggahan sudah cukup baik dikelola oleh masyarakat, untuk itu kedepannya orang nomer satu di buleleng ini berharap dalam kegiatan lomba desa ada penilaian khusus tentang kebudayaan dan kebersihan di masing-masing desa, “Nanti dalam setiap lomba desa harus ditambah indkator penilaiannya terkait pelestarian budaya dan kebersihan, harapannya dari lomba ini budaya lokal bali dapat terus dilestarikan oleh generasi muda,“ pesan Bupati Pas.

Disisi lain Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pembangunan Desa (BPMPD) Gede Sandhiyasa menyatakan kegiatan lomba desa diniali sangat positif khsusunya dalam mengukur kinerja pemerintahan desa, tidak hanya itu melalui lomba desa ini lah segala bentuk potensi dan kreativitas masyarakat dapat ditampilkan, “masih banyak potensi yang dimiliki oleh desa, melalui lomba inilah kita harapkan potensi itu bisa dipromosikan,” tegasnya.

Dalam lomba Desa terpadu Tingkat Kabupaten Buleleng ini yang menjadi indikator penialain antara lain bidang kesehatan, pendidikan, infrastruktur, kelautan, pertanaian, peternakan dan program pemberdayaan perempuan. (hb)
-
Lokalzone - Jelang perhelatan pemilihan umum legeslatif (Pileg) tahun 2014, tiga Perwira di Jajaran Polres Buleleng kena mutasi. Dua orang diantaranya merupakan jabatan Kapolsek yakni Kapolsek Banjar AKP Made Sanjaya dan Kapolsek Busungbiu AKP Hendrik Pradinatha. Selain Kapolsek, pada mutasi kali ini, Kasat Intelkam Polres Buleleng Kompol Sudiro juga terkena mutasi.

”Mutasi di lingkungan Polri, merupakan hal biasa. Selain promosi jabatan, juga untuk kepentingan operasi pengamanan jelang pemilu tahun 2014,” tandas Kapolres AKBP Beny Arjanto SiK saat memimpin serah terima di Mapolres Buleleng, Selasa (04/03/2014).

Sesuai dengan Skep Kapolda Bali, Kapolsek Banjar AKP Made Sanjaya mendapat tugas baru di Ditsabhara Polda Bali, dan posisinya digantikan oleh AKP Hendrik Pradinatha yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolsek Busungbiu. Jabatan Kapolsek Busungbiu, selanjutnya diisi oleh AKP Made Sudirga yang sebelumnya bertugas sebagai Kanit Sabhara Polsek Seririt. Jabatan Kasat Intel yang ditinggal AKP Sudiro, diisi AKP I Ketut Darmita yang sebelumnya menjabat Panit I Subdit III Ditintelkam Polda Bali.

Sedangkan posisi Kasubbag Humas Polres Buleleng yang semula dijabat Kasatpol Air Polres Buleleng, AKP Made Mustiada selaku pelaksana tugas (Plt), kini dijabat oleh AKP Agus Widarma Putra yang sebelumnya bertugas di Mapolda Bali.

"Kepada pejabat baru saya harap sudah siap dengan tugas yang dibebankan, Pemilu sudah didepan mata tidak ada waktu untuk belajar, semua harus bisa beradaptasi dengan cepat," Kata Kapolres Buleleng kepada para pejabat baru.
Lokalzone - Dalam melakukan pengamanan terkait Pemilu 2014 yang dimulai dengan Pemilihan Legislatif serta diikuti Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden nantinya Kapolres Buleleng AKBP Beny Arjanto, SiK meminta seluruh personil untuk bertindak sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan (Jaklak) dan Petunjuk Teknis (Juknis) Polri.

Hal tersebut diungkapkannya saat membuka pelaksanaan Latihan Pra Operasi Mantap Brata Agung 2014, Selasa (04/03/2014) di Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja. Polisi sebagai garda terdepan dalam memberikan rasa aman selama pemilu nanti diharapkan tidak main-main dalam memberikan pengamanan mengingat Buleleng marupakan barometer keamanan di Bali.

Keberhasilan dalam melaksanaan pilkada dan pilgub lalu dengan aman tidak menjadi tolak ukur bahwa Pemilu 2014 ini akan berjalan aman dan landai. "Tidak ada anggota Polisi yang boleh underestimate kegiatan ini, jika dulu Pilgub kita hanya mengamankan 2 tim sukses calon sekarang ada banyak caleg dan tim sukses," papar Beny.

Kapolres Buleleng juga mewanti-wanti kepada anggotanya agar berani bertindak tegas apabila ada yang ingin mengacau Buleleng saat pemilu nanti.

"Buleleng masuk dalam zone merah, tapi Buleleng harus tetap aman apabila ada yang berani macam-macam di Buleleng kita sapu, kita harus tegas, harus berani, tidak ada Polisi bencong di Polres Buleleng," Teriak Beny Arjanto menyemangati personilnya.

Kegiatan ini rencanaya akan dilaksanakan selama empat hari dan sebagai penutup jajaran Polres Buleleng akan mengadakan simulasi terkait pengamanan masa dilapangan.
Lokalzone - Kasus persetubuhan anak kembali terjadi di Buleleng, Kali ini korbannya yang bahkan masih duduk di bangku kelas VI SD pada salah satu sekolah di Kecamatan Banjar diketahui pertama kali dirayu dan disetubuhi oleh pelaku yang sudah berumur 21 tahun pada saat Valentine, 14 Pebruari 2014 lalu.

Berdasarkan release dari Kasubbag Humas Polres Buleleng AKP Made Mustiada didampingi Kasat Reskrim AKP Ketut Adnyana TJ, Senin (03/03/2014) di Mapolres Buleleng, diketahui kejadian tersebut mencuat lantaran dilaporkan oleh orang tua korban, Komang MR (13) yang tidak terima lantaran anaknya yang masih SD disetubuhi oleh pelaku.

Pelaku yang belakangan diketahui bernama Komang Suartika alias Mang Tul (21) mengaku berkenalan dengan Komang MR melalui HP dan mulai pacaran sejak 21 hari yang lalu. Dia pertama kali mengajak Komang MR pulang kerumahnya serta melakukan hubungan layaknya suami istri pada tanggal 14 Pebruari 2014.

"Yang pertama mengajak korban kerumah saya pak setelah itu  korban datang sendiri, tidak ada paksaan," kata Mang Tul seraya mengungkapkan sudah melakukan hubungan badan sebanyak 3 kali selama pacaran.

Sedangkan dari pihak Kepolisian mengungkapkan sampai saat ini memang belum menemukan indikasi pemaksaan. "Dari hasil pemeriksaan korban dan pelaku belum ada indikasi pemaksaan, hubungan dilakukan atas dasar suka sama suka. Tetapi karena ini menyangkut perlindungan anak dibawah umur sesuai undang-undang kami tetap proses," papar Ketut Adnyana TJ.

Akibat perbuatannya nge "jost" anak SD sebanyak 3 kali Mang Tul kini dijerat dengan pasal 81 ayat (2) UU No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman penjara maksimal 15 tahun dan minimal 3 tahun dengan denda maksimal Rp 300 juta dan minimal Rp 60 juta.
- - -
Lokalzone - Lantaran out of control sebuah kendaraan truck Mitsubhisi 190 PS DK 9533 AI terjungkal di km 22 Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Sabtu (01/02/2014) pukul 07.45 wita yang menyebabkan kemacetan selama setengah hari.

Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut namun karena mobil truck yang jatuh melintang di tengah jalan terlebih dengan kondisi jalan yang menanjak sehingga menyebabkan kemacetan hampir sepanjang 1 kilo meter.

Pihak kepolisian dari Polsek Sukasada dibantu unit Lantas Polres Buleleng langsung turun kelapangan untuk mengurangi kemacetan dengan mengambil langkah sistem buka tutup. Bahkan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana yang melakukan kunjungan kerja di daerah tersebut turut serta turun kejalan membatu melakukan pengaturan lalu lintas.

Arus lalu lintas baru kembali lancar ketika bangkai kendaraan truck tersebut dapat dipindahkan dengan menggunakan alat berat pada pukul 14.45 wita.
-
Lokalzone - Ada yang unik di gedung serba guna Desa Gitgit, Kecamatan Buleleng Sabtu (1/3/2014). Ratusan anak SD 1 dan SD 2 di Desa Gitgit dengan seksama mendengarkan dan menjawab pertanyaan yang diberikan Bupati Putu Agus Suradnyana. Suasana akeakraban pun terlihat jelas di Desa berhawa sejuk tersebut. 

Pagi itu merupakan agenda pemaparan bahaya sampah plastik oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana. Dihadapan anak-anak, guru dan masyarakat setempat, Bupati Suradnyana mengkampanyekan budaya mencintai lingkungan, terutama pemahaman tentang sampah plastik, yang dikenal sulit untuk diuraikan itu. Menurutnya, hampir setiap hari, dirinya selalu mengingatkan para staf dan masyarakat untuk lebih sadar lingkungan, terutama perihal bagaimana menghadapi banyaknya sampah plastik, yang tersebar di mana-mana. 

Dilibatkannya anak-anak menurutnya akan semakin efektif dan efisien. Karena secara langsung setelah diberikan pemahaman akan bahaya sampah plastic, anak-anak ketika sampai dirumahnya dia akan memberitahu orangtuanya,. “Setelah anak-anak paham mulai dari lingkungan keluarga mereka akan saling mengingatkan. Bahkan bisa saja mengkoreksi kakeknya jika cucunya melihat banyak sampah plastic dirumahnya” katanya. 

Sampah plastik di mata Bupati Suradnyana adalah benda yang sangat sulit untuk diurai, di mana untuk satu plastik, baru dapat diuraikan dalam kurun waktu antara 7-9 tahun lebih. Bahkan usai Pemilihan Legislatif, Bupati Suradanyana berinisiatif mengajak anggota dewan mengeluarkan kebijakan desa mana yang tidak mendukung bebas sampah plastic tidak akan diberikan dana hibah atau bansos. Dijelaskan, untuk mewujudkan Buleleng bebas sampah plastic selain dituntut kesadaran masyarakat juga harus diikuti dengan regulasi. (hb)
-