LokalZone - Wanita sarjana ekonomi ini mengambil keputusan besar dalam hidupnya. Setelah dapat pekerjaan bergengsi di perusahaan finansial di Wall Street, ia malah banting setir jadi bintang porno.
Padahal, bekerja di Wall Street adalah salah satu impian warga Amerika Serikat (AS), karena di sini lah uang bergerak dengan sangat cepat dan dalam jumlah banyak.
Tapi sayang, gaji besar bukan jadi patokan bagi Paige Jennings. Ia merasa kesulitan menemukan zona nyaman pada profesinya saat ini.
Jennings yang mengubah namanya menjadi Veronica Vain ini bekerja sebagai pemagang di Lazard Asset Management, salah satu perusahaan finansial ternama di Wall Street.
Sebelumnya ia kuliah di Universitas Florida sampai mendapat gelar sarjana ekonomi. Sejak kuliah, Jennings sudah dekat dengan dunia esek-esek. Untuk membiayai kuliahnya, ia bekerja sebagai striptease dancer alias penarik eksotis.
Setelah lulus, wanita berumur 23 tahun ini pun melamar pekerjaan di bidang sesuai dengan ijazahnya, yaitu ekonomi. Wanita penyuka seni ini akhirnya diterima di Lazard Asset Management.
Sayangnya, karir Jennings tak bertahan lama di industri finansial. Ia hanya bekerja dari 2 Juni 2014 sampai 9 Januari 2015 saja di Lazard.
"Saya sudah melepas pekerjaan di Wall Street untuk mengejar karir di industri porno karena saya tidak bisa berhenti masturbasi saat bekerja," kata Jennings dalam akun Twitter-nya seperti dikutip, Senin (19/1/2015).
Setelah mengirimkan surat pengunduran diri, Jennings pun diberi restu untuk berhenti bekerja dalam waktu dekat. Bahkan, kata dia, perusahaan tempat ia bekerja sudah mendukung penuh rencana ganti karirnya.
"Perusahaan meminta saya lanjut bekerja, tapi saya tidak mau. Saya bilang ini bukan industri saya. Akhirnya perusahaan pun mendukung langkah saya ini," ujarnya
Sebelum memutuskan untuk menjadi bintang porno, wanita muda ini sempat berpikir untuk berkarir di industri video game.
"Saya suka bermain video game, makanya saya sempat melihat-lihat peluang di industri ini. Tapi saya belum yakin apakah bisa berkarir di situ," ujarnya ketika diwawancarai New York Post.
Jennings mengaku tidak bisa mendesain video game. Meski menyatakan punya jiwa seni dan menyukai seni, tapi ia tidak punya latar belakang pendidikan seni.
Dari situ lah muncul pertanyaan di benak wanita yang mengubah namanya jadi Veronica Vain ini. Hal apa lagi yang disukai selain video game dan seni?
"Jawabannya adalah seks," kata dia.
Dari situ ia pun memantapkan diri untuk berkarir di industri pornografi Paman Sam. Sekarang ini, industri tersebut sudah bukan yang tabu di AS dan menjadi salah satu industri dengan pergerakan uang cukup besar tiap tahun.
"Pornografi sekarang sudah jadi hal yang lazim. Mereka (produser film) membuat film dengan biaya besar dan ada alur ceritanya. Filmnya juga ditayangkan di internet secara berbayar. Saya tertarik untuk bergelut di dunia itu," ujarnya.
Untuk memuluskan karirnya, sarjana ekonomi ini berencana ikut audisi dalam acara realitas (reality show) tentang pencarian bakat di industri porno bernama "The Sex Factor".
Produser acara tersebut, Buddy Ruben, sudah mengkonfirmasi Jennings diundang ke Las Vegas untuk melakukan audisi dalam acara Adult Video News Awards pekan ini.
"Dia berbicara dengan lugas. Dia itu pintar. Dia cantik dan siap melakukan apa saja," kata Ruben seperti dikutip dari New York Times.
Sebagai ucapan selamat tinggal kepada kantornya, Jennings sudah mem-posting selfie (swafoto) bugil di salah satu toilet bank yang terletak di Wall Street melalui akun Twitter-nya.
Padahal, bekerja di Wall Street adalah salah satu impian warga Amerika Serikat (AS), karena di sini lah uang bergerak dengan sangat cepat dan dalam jumlah banyak.
Tapi sayang, gaji besar bukan jadi patokan bagi Paige Jennings. Ia merasa kesulitan menemukan zona nyaman pada profesinya saat ini.
Jennings yang mengubah namanya menjadi Veronica Vain ini bekerja sebagai pemagang di Lazard Asset Management, salah satu perusahaan finansial ternama di Wall Street.
Sebelumnya ia kuliah di Universitas Florida sampai mendapat gelar sarjana ekonomi. Sejak kuliah, Jennings sudah dekat dengan dunia esek-esek. Untuk membiayai kuliahnya, ia bekerja sebagai striptease dancer alias penarik eksotis.
Setelah lulus, wanita berumur 23 tahun ini pun melamar pekerjaan di bidang sesuai dengan ijazahnya, yaitu ekonomi. Wanita penyuka seni ini akhirnya diterima di Lazard Asset Management.
Sayangnya, karir Jennings tak bertahan lama di industri finansial. Ia hanya bekerja dari 2 Juni 2014 sampai 9 Januari 2015 saja di Lazard.
"Saya sudah melepas pekerjaan di Wall Street untuk mengejar karir di industri porno karena saya tidak bisa berhenti masturbasi saat bekerja," kata Jennings dalam akun Twitter-nya seperti dikutip, Senin (19/1/2015).
Setelah mengirimkan surat pengunduran diri, Jennings pun diberi restu untuk berhenti bekerja dalam waktu dekat. Bahkan, kata dia, perusahaan tempat ia bekerja sudah mendukung penuh rencana ganti karirnya.
"Perusahaan meminta saya lanjut bekerja, tapi saya tidak mau. Saya bilang ini bukan industri saya. Akhirnya perusahaan pun mendukung langkah saya ini," ujarnya
Sebelum memutuskan untuk menjadi bintang porno, wanita muda ini sempat berpikir untuk berkarir di industri video game.
"Saya suka bermain video game, makanya saya sempat melihat-lihat peluang di industri ini. Tapi saya belum yakin apakah bisa berkarir di situ," ujarnya ketika diwawancarai New York Post.
Jennings mengaku tidak bisa mendesain video game. Meski menyatakan punya jiwa seni dan menyukai seni, tapi ia tidak punya latar belakang pendidikan seni.
Dari situ lah muncul pertanyaan di benak wanita yang mengubah namanya jadi Veronica Vain ini. Hal apa lagi yang disukai selain video game dan seni?
"Jawabannya adalah seks," kata dia.
Dari situ ia pun memantapkan diri untuk berkarir di industri pornografi Paman Sam. Sekarang ini, industri tersebut sudah bukan yang tabu di AS dan menjadi salah satu industri dengan pergerakan uang cukup besar tiap tahun.
"Pornografi sekarang sudah jadi hal yang lazim. Mereka (produser film) membuat film dengan biaya besar dan ada alur ceritanya. Filmnya juga ditayangkan di internet secara berbayar. Saya tertarik untuk bergelut di dunia itu," ujarnya.
Untuk memuluskan karirnya, sarjana ekonomi ini berencana ikut audisi dalam acara realitas (reality show) tentang pencarian bakat di industri porno bernama "The Sex Factor".
Produser acara tersebut, Buddy Ruben, sudah mengkonfirmasi Jennings diundang ke Las Vegas untuk melakukan audisi dalam acara Adult Video News Awards pekan ini.
"Dia berbicara dengan lugas. Dia itu pintar. Dia cantik dan siap melakukan apa saja," kata Ruben seperti dikutip dari New York Times.
Sebagai ucapan selamat tinggal kepada kantornya, Jennings sudah mem-posting selfie (swafoto) bugil di salah satu toilet bank yang terletak di Wall Street melalui akun Twitter-nya.