Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

Singaraja, Lokalzone - Bikin ulah dengan melakukan trek-trekan di dekat pemukiman penduduk, Polisi amankan 12 sepeda motor milik para remaja yang berada di TKP.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Polisi mengetahui adanya aksi aksi trek-trekan liar yang terjadi pada hari Minggu (15/5/2016) sekitar pukul 17.30 wita di BTN Griya Permai Pemaron Blok C dimulai dari adanya laporan dari masyarakat setempat lantaran merasa tidak nyaman.

"Bermula dari adanya laporan warga yang merasa tidak nyaman akan adanya trek-trekan liar di dekat pemukiman warga, anggota Shabara mengamankan 12 sepeda motor dan telah diserahkan kepada Sat Lantas," ungkap Kasubbag Humas Polres Buleleng AKP Agus Widarma Putra, Senin (16/5/2016).

Terhadap penindakan akan kenakalan remaja ini Agus Widarma Putra mengungkapkan pihak kepolisian akan melakukan 2 tindakan, baik penindakan hukum maupun pembinaan dengan melibatkan para orang tua karena Polisi tidak bisa berdiri sendiri khsusnya dalam hal pembinaan.

"Saya katakan ini balap liar karena tidak pada tempatnya dan mengganggu masyarakat, akan lebih baik jika bisa disalurkan misalnya dalam road race. Penanganan selain penindakan hukum kita upayakan untuk memanggil para orang tuanya dan menyertakan semacam perjanjian untuk tidak mengulangi lagi," ujarnya.

Lebih lanjut dirinya juga mengungkapkan bahwa penindakan hukum tidak serta merta akan dapat menyelesaikan permasalahan, pasalnya dalam kasus kenakalan remaja tidak menutup kemungkinan akan mengulangi kembali perbuatannya. Sehingga perlu adanya kerjasama semua pihak untuk saling mengingatkan dan memberi pemahaman akan efek negatif balap liar yang tidak hanya merugikan kenyamanan orang lain namun juga sangat berbahaya bagi dirinya sendiri.
-
Singaraja, Lokalzone - Selama 14 hari kedepan jajaran Kepolisian Polres Buleleng menggelar Operasi Patuh Agung 2016, tepatnya hingga tanggal 29 Mei 2016 dengan menyasar pengguna kendaraan bermotor.

Bahkan sebelum melakukan Apel Gelar Pasukan, Senin (16/5/2016) pagi dilakukan pemeriksaan kepada personil Polres Buleleng terlebih dahulu dengan menyasar surat dan administrasi serta kelengkapan kendaraan yang digunakan sebelum melakukan pemeriksaan kepada masyarakat umum.

"Dalam gelar tadi dihadiri juga instansi samping dari Dishub, Pol PP, Jasa Raharja dan PM. Personil yang libatkan di Polres saja ada 106 orang, sasaran ada beberapa sasaran yang sudah ditetapkan dan tadi diawali dengan gaktiplin (penegakan ketertiban dan disiplin) kedalam oleh anggota P3D," papar Kasat Lantas Polres Buleleng AKP Nyoman Sugianyar Ardika.

Sugianyar juga mengingatkan kepada masyarakat untuk lebih mematuhi peraturan lalulintas, pasalnya berbeda dengan Operasi Simpatik yang lebih menekankan tindakan teguran, Operasi kali ini akan bersifat lebih tegas dalam memberikan saksi.

Sedikit bocoran terkait sasaran yang akan ditilang aparat seperti : Kelengkapan Surat-Surat Kendaraan, pengendara melawan arus, plat nomor tidak sesuai spectec/aslinya, pembonceng tidak pakai helm atau dua-duanya , motor harus lajur kiri (apabila ada lajur kanalisasi) dan harus nyala lampu besar di siang hari, melanggar lampu merah,melanggar marka jalan dan garis stop,dan naik motor lebih dari dua orang. Sementara untuk pengendara mobil ada enam sasaran, yakni plat nomor tidak sesuai spectec/aslinya, tempel logo/simbul pada plat nomor, pakai rotator/sirene pada mobil pribadi, tidak pakai sabuk pengaman, melanggar lampu merah, serta melanggar marka jalan dan garis stop.

Selain itu dengan pelibatan Instansi samping, Operasi Patuh ini juga akan melakukan penindakan terhadap  kendaraaan yang memakai atribut TNI oleh Polisi Militer (PM) sedangkan Dishub akan menindak angkutan umum dan angkutan barang melalui sejumlah razia gabungan.

"Setiap kecelakaan selalu diawali dengan pelanggaran, dengan menekan jumlah pelanggaran kita harapkan dapat menurunkan angga kecelakaan dan korban sia-sia di jalan raya. Kalau tidak mau ditilang ikuti aturan, karena nanti kita akan gelar razia secara berkala," ungkap Sugianyar.
-
Sosok, Lokalzone - Setelah menunggu selama 8 tahun, tepatnya di tahun 2010 Made Supala mulai menjual varietas srikaya hasil penyilangannya yang diberinama Surix  dan Nona Sri. Nona Sri sendiri menjadi buah bibir bagi masyarakat untuk pertama kalinya saat di pajang dalam Pameran Pertanian Nasional yang digelar di Kota Denpasar tahun 2011. Sejak saat itu order bibit mulai bermunculan dari Medan, Jakarta, Jawa Timur, hingga ke Sulawesi Selatan. (ket foto : Made Supala & hasil persilanggannya Srikaya Lefyra)

Riky Hadimulya (45) pemilik nursery di Parung, Jawa Barat yang merupakan salah satu konsumennya, melakukan 2 kali order dengan pembelian masing-masing 150 buah bibit Nona Sri sebagai sampel seharga Rp 100.000 per pohon. "Panen yang pertama bagus, tapi pohon dari pesanan yang kedua lebih bagus lagi," ujarnya.

Sedangkan Mujib pemilik nursery di Kudus telah 3 kali melakukan order sebanyak 100 pohon Nona Sri sebagai sampel dan bahkan sudah melakukan perbanyakan akan bibit Nona Sri sendiri. "Sekarang saya sudah perbanyak sendiri," katanya.

Hanya saja ada sebuah kelemahan yang dimiliki varietas jenis ini, tanaman hanya akan memberikan hasil buah yang optimal jika dibantu dengan penyerbukan buatan (campur tangan manusia), jika tidak maka hasil buahnya akan kurus / cacat dan tidak berbuah maksimal. Sebenarnya alat untuk mengambil serbuk sari telah berhasil dibuat untuk membantu penyerbukan buatan hanya saja alatnya harus di impor dari luar negeri.

Kendala ini juga diutarakan oleh Riky, "jika kita harus melakukan peyerbukan buatan, itu akan sangat menguras waktu dan tenaga," katanya.

Selain masalah diatas, pemasaran produk juga menjadi sebuah permasalahan bagi seorang breeder, pasalnya varietas buah yang unggul belum tentu dapat terjual dan diterima di pasar. Pemilik varietas baru juga harus pintar-pintar dalam memasarkannya karena tidak jarang masyarakat masih ragu untuk membeli sebuah produk (varietas) yang belum dikenal.

Menjual kepada nursery juga menjadi sebuah dilema, karena mereka bisa saja melakukan perbanyakan dari bibit yang dibeli dari Supala, "Dan saya tidak akan mendapatkan fee dari perbanyakan itu," ujar Made Supala. Padahal untuk menghasilkan sebuah varietas baru diperlukan investasi waktu dan uang yang tidak sedikit.

Melakukan paten untuk setiap varietas baru juga dirasakan kurang bermanfaat, pengurusan administrasinya saja sudah cukup rumit belum lagi pengurusan biaya untuk Hak Paten selama 25 tahun. Jika jumlah tanaman semakin sedikit atau ada varietas baru yang dipatenkan biaya yang akan dikeluarkan akan semakin banyak.

Untuk mensiasati hal itu Supala berupaya untuk memperlihatkan hasil persilangannya kepada pemerintah. "Saya berupaya untuk melakukan kerjasama dan mengenalkannya kepada para petani dan akan membatu pembiayaannya," ujarnya, namun sejauh ini belum ada tanggapan positif.

Tapi tantangan ini tidak membuat Made Supala berhenti menjadi seorang breeder, bahkan jika tidak bisa menjual varietas barunya ke pasar, dia berencana untuk menanamnya sendiri lalu menjuah buahnya. Salah satu varietas baru hasil persilangannya adalah Srikaya Lefyra yang merupakan persilangan dari Srikaya Pineapple dan Mulwo. Jenis Mulwo memiliki batu yang sangat banyak tapi pembuahannya tidak harus dibantu dengan penyerbukan buatan / bantuan manusia. Hasilnya didapat varietas srikaya dengan rasa yang enak dan warna kulit kuning sedangkan produktifitasnya menyerupai jenis Mulwo. "Kemungkinan tahun depan baru bisa dijual," katanya.

Artikel ini merupakan hasil translate Majalah Tempo Versi Inggris tanpa mengurangi makna dan isinya yang ditulis ulang dalam 3 artikel. Baca juga 2 artikel sebelumnya : Berburu Varietas Unggul Baru dan Menjadi Breeder
Sumber : Buahunggul.com
-
Lifestyle, Lokalzone - Panik dan cemas bisa datang kapan saja dan kepada siapa saja. Namun, bukan berarti Anda tidak bisa mengendalikannya.

Ternyata cara mengendalikan panik dan cemas sangat mudah, tetapi belum semua orang mengetahuinya. Cara mudah itu adalah bernapas. Ya, sesederhana bernapas dalam dan pelan, itu bisa membuat Anda rileks.

Namun, seringkali itu tidak cukup. Mengingatkan diri untuk bernapas saja belum cukup untuk mengalihkan pikiran Anda dari serangan panik. Karenanya, dibutuhkan teknik yang benar untuk bernapas yakni dengan membuang napas lebih lama daripada menarik napas.

Dikutip dari laman Metro,  teknik bernapas ini begitu sederhana. Hal yang perlu Anda lakukan yakni mengambil napas dalam-dalam kemudian membuangnya lebih lama daripada waktu Anda mengambilnya.

Bahkan, waktu yang dibutuhkan untuk membuang napas dua kali lebih lama daripada waktu mengambilnya. Jadi ketika mengambil napas dalam hitungan empat, maka Anda membuang napas dalam hitungan delapan.

Teknik ini membantu tubuh berpikir untuk tenang, istirahat, dan berganti dari sistem simpatik menjadi parasimpatik. Bernapas juga bisa membantu tubuh fokus pada sesuatu yang sedang dilakukan, bukan pada penyebab tubuh menjadi panik.
-
Teknologi, Lokalzone - ZTE dikabarkan akan kembali meramaikan pasar lewat produk smartphone terbaru, yakni ZTE Zmax Pro.

Dilansir GSM Arena, Senin (16/5/2016), menurut laporan terbaru, ZTE Zmax Pro akan disokong dengan prosesor Snapdragon 617 dan layar full HD berukuran 6 inci.

Selain itu, ZTE Zmax Pro juga akan dibekali terdapat RAM 2GB, memori internal 32GB, kamera belakang 13MP dan kamera depan 5MP.

Seperti sejumlah perangkat premium yang ada di pasaran, handset tersebut juga akan dilengkapi sebuah sensor sidik jari. Sayangnya belum ada informasi soal harga jualnya.

Zmax Pro bukan satu-satunya smartphone baru dari ZTE. Smartphone lain bernama Axon 7 diprediksi akan meluncur pada 26 Mei 2016.

ZTE Axon 7 dilaporkan memiliki chipset Snapdragon 820, panel OLED 5,5 inci, RAM 4GB, memori internal 64GB, kamera belakang 20MP dan kamera depan 8MP. Harga jualnya diprediksi berkisar US$ 599.
-
Kesehatan, Lokalzone - Segera buang kebiasaan buruk begitu dokter kandungan menyatakan Anda positif hamil. Hentikan merokok, tidak lagi minum minuman beralkohol, mulai jalani diet sehat dan seimbang, dan jangan lupa olahraga teratur. Semua hal tersebut penting dilakukan agar anak lahir dalam keadaan sehat.

Fase 1.000 hari pertama kehidupan penting diperhatikan guna tumbuh kembang anak, dimulai sejak berada di kandungan

"Di kandungan saja sudah sekitar 280 hari. Sisanya, sampai dia berusia dua tahun, kebutuhan gizi harus diperhatikan betul," kata Pakar Bayi dan Anak, dr Attila Dewanti SpA(K).

Masa 1.000 hari pertama kehidupan, jelas Attila, merupakan pondasi penting agar kemampuan dan kapabilitas seorang anak berkembang baik. Begitu janin berusia dua bulan di kandungan, pertumbuhan fisik dan otak mulai terbentuk.

"Apa pun yang ibu makan akan masuk ke tubuh si janin. Ibu hamil jangan pilih-pilih makan sesuka hati, tapi perhatikan juga kandungan gizinya," kata Attila mengingatkan.
-
Lokalzone - Digangana Suryavanshi, pemeran Veera, memperpanjang kunjungannya di Indonesia.

Seharusnya, Digangana Suryavanshi dan Shivin Narang pulang pada Jumat (13/5). Namun keduanya menambah hari tinggal, dan memanfaatkannya untuk berlibur di pulau Bali.

Digangana Suryavanshi tampak sangat menikmati Bali. Tak kurang 20 foto saat berada di Bali diunggah Digangana Suryavanshi ke akun Instagram miliknya.

Selain menikmati pemandangan indah Bali, Digangana Suryavanshi mengikuti banyak aktivitas, salah satunya paralayang. Saking senangnya, Digangana Suryavanshi dua kali naik paralayang.
"This was crazyy fun! Did this twice Heheheheh I'm so happy to be here!," tulis Digangana Suryavanshi sebagaimana ditulis di caption salah satu postingannya.

Digangana Suryavanshi juga mencoba menyelam. Saat menyelam, dia merasa seperti karakter putri duyung.
"Scuba divinggggggggg!!!!! Goosebumps! Hehehehe Was of "Nixie The Mermaid and The Power of Love" all the time hehehehe! Such a feeling!," tulis Digangana Suryavanshi.

Pada Senin (16/5), Digangana Suryavanshi mengunggah foto yang menunjukkan dirinya telah kembali berada di Jakarta.
-
Bali, Lokalzone - Bali bakal diserbu 6.000 wisatawan mancanegara, 19-22 Mei mendatang. Daerah yang biasa dijuluki Pulau Dewata itu akan kedatangan tamu istimewa dari 75 negara. Misi tamu-tamu istimewa tadi sama. Semua akan tampil di ajang olah raga lintas alam internasional, Interhash 2016.

Ya, Indonesia kembali dipercaya menggelar ajang akbar internasional Interhash. Setelah Jakarta (1982), Bali (1988), Magelang (2012); akhirnya Bali terpilih kembali menjadi tuan rumah kegiatan olah raga lintas alam yang menggabungkan lari, berjalan menyusuri sungai dan naik gunung itu. Nantinya, Bali Interhash 2016 akan menerabas beragam rute berpanorama eksotis di Tabanan, Badung, Gianyar, Bangli dan Denpasar.

"Awalnya target kami hanya 5.000 wisatawan. Saat update terakhir 3 Mei 2016, yang sudah mendaftar sampai 6.000. Kami akan sambut mereka dengan sebaik-baiknya," ujar Deputi Pengembangan Pemasaran Nusantara Esthy Reko Astuty.

Sebagai tamu istimewa, 6.000 wisatawan yang akan tampil di Interhash 2016 akan disambut bak raja. Semua dilayani dengan pelayanan kualitas bintang lima. Bahkan sebelum acara berlangsung, 200 peserta Interhash sudah diajak berkeliling ke Bandung, Surabaya, Banyuwangi, dan Malang.

Agenda petualangan itu digelar mulai 10-17 Mei 2016. Semua diajak berpetualang menikmati kegiatan bertema The Great Java Train Rumble, sebuah perjalanan wisata dengan kereta di Pulau Jawa. “Kami berikan layanan yang terbaik. Para wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia itu merupakan manusia strata atas. Punya finansial yang sangat kuat. Kebetulan, semuanya sangat hobi wisata alam yang digabungkan dengan olahraga," katanya.

Di mata Esthy, Interhash adalah salah satu even internasional yang sangat berpotensi mendatangkan wisatawan. Itu bisa diukur dari komunitas pencinta alam (hasher) yang sudah menyebar di 100 negara. Apalagi, even ini sudah rutin digelar sejak 1978.

"Even ini rutin digelar setiap dua tahun sekali. Skalanya internasional. Lokasinya selalu berpindah-pindah dari satu negara ke negara lain. Tuan rumahnya ditentukan lewat bidding tahun lalu di Tiongkok. Dan Bali memenangkan bidding tersebut," paparnya.

Action cepat pun dilakukan. Dari penuturan Dadang, Kemenpar saat ini sedang intens melakukan koordinasi di empat kabupaten dan satu kotamadya di Bali. Dari mulai rute, mobilisasi pelari, tenaga medis, marshal, instrumen perlombaan hingga akomodasi, semua sudah disiapkan.

Menpar Arief Yahya menilai interhash ini merupakan gabungan olahraga dan rekreasi, bukan sport tourism yang melombakan peserta untuk mencari jawara atau prestasi tercepat. Lebih ke arah fun, hiburan, sambil berolah raga, menjelajahi alam. "Bali paling cocok untuk kegiatan seperti ini, karena 3A nya paling lengkap dibandingkan dengan daerah lain, karena pesertanya ribuan," jelas Arief Yahya.

Pertama, Bali aksesnya bisa ditempuh dari mana-mana dari seluruh benua, flight yang connect ke Ngurah Rai Airport sudah kuat. Baik dari Eropa-Amerika, Asia Pacific, Australia, sampai dari Afrika pun ada hub di Dubai, Doha dan Abu Dhabi yang selanjutnya direct ke Bali. "Hanya Bali dan Jakarta yang tidak ada problem dengan akses, karena ini menentukan," jelas Menpar Arief Yahya.
Kedua, Bali juga sudah lengkap dengan semua amenitasnya. Hotel, cafe, resto, convention, transport lokal, penukaran uang, dan sebagainya. Ketiga, dari sisi atraksi? Bali juga gudangnya tempat yang alami, entah bernuansa gunung, pantai, sawah, ladang, hutan konservasi, danau dan lainnya. "Masyarakat Bali juga welcome dengan kegiatan yang mirip lintas alam itu," kata Arief Yahya.

Banyak tempat di Indonesia yang menantang untuk cross country semacam ini. Tetapi tidak banyak yang lengkap 3A itu, sehingga bisa merepotkan peserta. "Jika sudah terkesan dengan aktivitas pertama ke Bali, tersentuh dengan budayanya, mereka berpotensi untuk datang kembali berwisata ke Indonesia," katanya.
-