Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

Liburan, Lokal-zone.com - Pernah mendengar ungkapan bukan ke mana tetapi bersama siapa? Yup, pergi kemanapun akan menjadi menyenangkan saat dilakukan bersama teman dekat kamu. Tidak harus ke tempat yang jauh atau melakukan hal yang mewah dan mahal, cukup hal yang sederhana akan membuat akhir pekan kamu menyenangkan.

Ladies, berikut adalah ide sederhana yang dapat kamu lakukan untuk mengisi akhir pekan kamu bersama teman baik kamu. Check this outs, Ladies!

1. Berjalan kaki keliling komplek bersama sahabat akan menjadi aktifitas murah dan menyenangkan.

2. Bermain air akan menjadi acara yang menyenangkan, coba luangkan waktu untuk berenang          
    bersama teman -teman kamu, maka akhir pekan menyenangkan akan menjadi kenyataan

3. Menari dan berjoget bersama teman, putar musik favorite kalian dan segera menari.

4. Berkebun bisa menjadi pilihan aktifitas menyenangkan bersama teman.

5. Coba isi akhir pekan kamu dengan bergabung di sebuah komunitas yang sesuai dengan hobi kamu.

6. Berkunjung ke rumah teman, bermain dan mengobrol di rumahnya.

7. Kata siapa berkunjung di museum itu membosankan. Coba kunjungi museum dan melakukan
    petualangan yang seru dan baru disana bersama sahabat kamu.

8. Buat masakan yang kamu sukai bersama teman misalnya mencoba resep sederhana seperti
    membuat pizza, roti panggang, pop corn dan mie.

9. Tidak perlu jauh-jauh ke bioskop. Nikmati nonton film di dvd, siapkan beberapa camilan favorite.

10. Membuat video tutorial make up. Kamu bisa melakukan keseruan ini bersama dengan teman dan
      sahabat kamu.

11. Bersepeda keliling komplek bersama teman.

12. Piknik di taman dan membuat foto yang menarik bersama teman dekat kamu.

13. Mencoba makanan di kafe yang baru buka, hal ini akan menjadi pengalaman baru yang
      menyenangkan

Ladies demikian ide sederhana yang dapat kamu lakukan bersama teman dan sahabat kamu. Mudah bukan? Selamat mencoba.
-
Lokal-zone.com - Malang nasib Dede Yeti bin Sulaeman Marhali (56), Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kampung Pasir Pulo, RT 01 RW 06, Kelurahan Cijoro, Rangkasbitung, Lebak, Banten ini, niat merubah nasib menjadi TKI di Arab Saudi malah berujung pada penderitaan.

Yeti sampai saat ini mengalami koma (tidak sadarkan diri) karena terjatuh dari lantai dua rumah majikannya di Arab Saudi. Kini Yeti dirawat di rumah sakit setempat sejak 29 April 2014 hingga sekarang, keluarga belum bisa membawa pulang Yeti lantaran tidak ada biaya.

Yeti mulai bekerja di Arab Saudi sejak 22 Januari 2010 melalui PT Bantal Perkasa Sejahtera. Dia rela meninggalkan suami, anak dan cucunya demi mencari kehidupan yang lebih baik . Majikannya, bernama Nuroh Abduloh Nasir Al Jebren, tinggal di wilayah Dammam Al Khobar, Arab Saudi.

Kementerian Luar Negeri pada Juni 2014, memberi kabar bahwa Yeti mengalami kecelakaan kerja di rumah majikannya.

Yeti terjatuh dari tangga dan mengalami pendarahan otak hingga mengalami koma. Ironisnya, Yeti selama dua tahun hingga kini masih bertahan dalam kondisi koma.

Maman Abdurohaman, suami Yeti mengharapkan pemerintah dapat membantu kepulangan istrinya yang kini dirawat di rumah sakit Arab Saudi.

"Kami berharap pemerintah maupun pihak perusahaan yang memberangkatkan dapat memfasilitasi kepulangannya yang kini berada di rumah sakit Arab Saudi," pinta Maman.

Sementara itu, Oni (55), tokoh masyarakat setempat mengatakan sejauh ini warga hanya mendoakan agar Yeti bisa kembali ke Tanah Air dalam kondisi selamat dan sehat. Meskipun, saat ini Dede Yeti dalam kondisi koma tak sadarkan diri.

"Kami berharap kepulangan TKW Lebak berjalan lancar dengan kondisi selamat," ucap Oni.

Menanggapi hal itu, Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten berjanji siap memfasilitasi kepulangan Yeti.

"Kami siap memfasilitasi untuk pengurusannya ke Kementerian Luar Negeri (Kemenlu)," kata Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) Kabupaten Lebak, Agus Mulyanto seperti dikutip Antara.

"Kami minta keluarga Yeti kembali lagi mendatangi Kemenlu di Jakarta jika orang tuanya ingin pulang ke Indonesia," sambung Agus.

Pemerintah daerah sebelumnya sudah menawarkan kepada keluarga Yeti. Namun, anggota keluarganya minta kepulangannya setelah sembuh dari perawatan di Rumah Sakit Abdul Azis, Arab Saudi.

Pemerintah daerah juga akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memulangkan Yeti ke Indonesia.

Pemerintah Daerah akan menghadap Direktorat perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

"Kami berharap kemenlu bisa memulangkan TKW asal Kabupaten Lebak itu," ujar Agus.
-
Lokal-zone.com - Kemarin malam, Rabu (23/3) Rojak ayah Ayu Ting Ting hadir di acara ulang tahun ANTV yang ke-23 di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta Utara. Di tempat yang sama juga ada Shaheer Sheikh, mantan pacar Ayu Ting Ting.

Meski demikian, Rojak mengaku dirinya tak sempat bertemu dengan Shaheer sama sekali. Sengaja tak mau menemui atau memang tidak bisa bertemu?

"Nggak ketemu. Dia di sebelah sini kan? Beda, ayah di sebelah sana," ujarnya sambil menunjuk lokasi bangku penonton yang berbeda.

Kepada awak media, Rojak menegaskan bahwa beda tempat duduk lah yang membuatnya tak berjumpa dengan Shaheer. Ia sama sekali tak berniat untuk menghindari mantan pacar anaknya itu.


Bahkan Rojak pun tak keberatan jika suatu hari Ayu balikan dengan Shaheer. Baginya, selama Ayu bahagia maka ia akan menyerahkan segala keputusan kepadanya.

"Ayah sih gimana Ayunya aja. Serahin sama Ayu," urainya.

Rojak menegaskan bahwa ia tidak akan menjodohkan Ayu dengan siapapun. Baginya, sekarang sudah bukan lagi zaman Siti Nurbaya, jadi ia tak akan menjodohkan Ayu dengan siapa-siapa.

"Nanti dateng sendiri (jodohnya). Yang penting baik ke Ayu. Gitu aja," pungkasnya.
-
Lokal-zone.com - Melangsungkan pernikahan biasanya di rumah atau sebuah gedung, tapi kali ini suasana berbeda para sijoli ini menikah di Kantor Polisi hanya dengan disaksikan Polisi dan keluarga kedua mempelai saja. Berikut ini adalah para sijoli yang menikah di kantor polisi.

1. Menikah di kantor polisi, maling HP berharap langgeng
Ada suasana berbeda di lantai dua Polsek Limo Depok, Rabu (6/1). Polsek yang biasanya disibukkan dengan kegiatan pelayanan masyarakat, siang tadi dipenuhi keluarga Fiki Prandika (23) yang melangsungkan ijab kabul dalam polsek.

Dengan lantang Fiki yang merupakan salah satu tahanan mengucapkan janji sehidup semati dengan pasangannya.

Pernikahan yang berlangsung sangat sederhana itu terlihat sangat haru. Mansur, selaku penghulu membimbing Fiki mengucapkan dua kalimat syahadat dan ijab kabul. Orangtua Fiki ikut menyaksikan pernikahan itu bahkan Kapolsek Limo Kompol Hendrick Situmorang pun terlihat haru menyaksikannya.

Tak lama selesai proses ijab kabul, Fiki kembali ke ruang tahanan. Dia merupakan tersangka kasus perampasan telepon genggam beberapa waktu lalu di Grogol, Depok. Dia ditahan sejak November 2015. Fiki berharap pernikahan yang dijalaninya bisa langgeng.

"Sebenarnya rencana nikah sudah lama, namun karena saya terlibat kasus perampasan maka ya nikah di sini. Setelah nikah saya harus menunggu sampai masa tahanan saya selesai. Yang penting kami berdua sudah menikah," kata Fiki, Rabu (6/1).

Kapolsek Limo Kompol Hendrik Situmorang mengatakan pihaknya memfasilitasi niat tahanan yang ingin menikah. Dikatakan, pihaknya sangat mengedepankan sisi humanis dalam pernikahan ini.

"Kami melihat sisi kemanusiaannya, mengingat binaan Polsek Limo sudah jauh-jauh hari mempersiapkan diri untuk menikah. Untuk itu kami wujudkan keinginan warga kami. Kami akan selalu mengedepankan sisi kemanusiaan meski dia sedang terlibat dalam kasus," katanya.

2. Suasana haru pernikahan tersangka curanmor di kantor polisi

Entah perasaan apa yang dirasakan Muh Andriansyah, warga Dusun Banaran RT 02 RW VI, Desa Tempurejo, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Pria berusia 22 tahun itu melangsungkan ijab kabul pernikahan di Masjid Al-Muutaqin, Polres Magelang, Jawa Tengah dengan statusnya sebagai tersangka.

Kebahagiaan dengan kesedihan bercampur karena Andriyansah menikah dan mengucap ijab kabul dengan statusnya sebagai tersangka kasus curanmor yang masih dalam proses penyidikan Polres Magelang, Jawa Tengah.

Perasaan serupa juga mungkin hampir dirasakan istrinya Chintia Dhine Damayanti. Perempuan 18 tahun ini tengah mengandung bayi selama 5 bulan hasil hubungan percintaan keduanya.

Saat tersangka dipandu mengucapkan akad nikah oleh penghulu, mempelai pria sempat salah ucap. Namun, setelah diulang, akhirnya penghulu dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kota Magelang itu mengangguk tanda selesainya prosesi pernikahan yang sakral dengan status Andriyansah sebagai tersangka.

"Senang, akhirnya bisa menikah juga," ucap pendek Ardiyansah di penghujung acara ijab kabulnya itu, Jumat (4/10).

Menurutnya, acara akad nikah itu memang sudah direncanakan beberapa waktu lalu. Tapi sejak dia ditahan 4 September lalu, semuanya harus berubah dan mengalami kekacauan. Namun karena demi anak tak berdosa yang dikandung istrinya, mau tidak mau acara ijab kabul sederhana itu harus berlangsung.

"Saya hanya bisa berharap selepas bebas nanti bisa membina keluarga yang baik dan meninggalkan masa lalu," ujarnya.

Meski demikian, dia merasa sedih karena saat istrinya melahirkan nanti bisa dipastikan dia tidak bisa menungguinya. Pasalnya, sekitar 4 bulan ke depan, dipastikan dirinya masih berada di tahanan untuk menjalani hukuman. Mengingat ancaman hukuman yang diterapkan kasus pencurian itu sekitar 7 tahun lamanya.

"Ardiyansah merupakan satu dari tujuh kawanan pencuri sepeda motor lintas provinsi. Kawanan ini sudah beraksi di 44 tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Magelang dan Yogyakarta," tambahnya.

3. Pencuri sepeda motor nikah disaksikan polisi
Baru 15 hari ditangkap karena mencuri sepeda motor, Ilham Kurniawan terpaksa menikahi gadis pujaannya, Diah Puspita, di aula Mapolsek Ilir Timur I Palembang, Rabu (24/3). Usai menikah, Ilham kembali mendekam ke tahanan, sementara istrinya pulang ke rumah.

Pernikahan sederhana itu membikin haru para keluarga dan anggota kepolisian yang menyaksikan. Apalagi, saat Ilham melakukan ijab kabul yang dipimpin penghulu dari Kementerian Agama (Kemenag) Palembang. Ilham menyerahkan mas kawin berupa uang Rp 50 ribu kepada istrinya.

Kapolsek Ilir Timur I Palembang, Kompol Zulkarnain mengatakan, Ilham ditangkap atas kasus curanmor di Jalan Kaca Piring, Kelurahan Demang Lebar Barat I, Palembang, dua pekan lalu. Kemudian, tersangka mengajukan permohonan untuk melangsungkan pernikahan karena sudah lama direncanakan.

"Kami menyiapkan aula mapolsek sebagai tempat ijab kabul. Kami juga fasilitasi kebutuhan-kebutuhan lain yang dibutuhkan keluarga mempelai," kata Zulkarnain.

Meski turut terharu dengan momen itu, Zulkarnain menyatakan tetap memproses kasus Ilham, dan menyerahkan berkasnya ke kejaksaan secepatnya.

"Tetap kita proses, tersangka tetap kita tahan dengan Pasal 363 KUHP," tutup Zulkarnain.
- -