Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

Jagaraga, Lokalzone - Penyelidikan yang dilakukan anggota Polsek Sawan terkait pembuangan bayi di Desa Jagaraga Kecamatan Sawan, Rabu (8/6/2016) akhirnya membuahkan hasil. Berdasarkan penelusuran kuat dugaan si Ibu berinisial AM (23) yang beralamat di Dusun Dangin Teben, Desa Jagaraga, Kecamatan Sawan, Buleleng. 

Kapolsek Sawan, AKP Made Mustiada mengungkapkan, penyelidikan kasus pembuangan bayi itu secara intensif dilakukan polisi dengan melibatkan elemen masyarakat hingga menemukan seorang ibu muda yang dicurigai telah melahirkan namun si Bayi tidak ada.

“Upaya penyelidikan dengan dibantu masyarakat, sehingga kasus ini terungkap, dimana orang tua bayi ini ditemukan di Dusun Teben Desa Jagaraga. Yang bersangkutan mengakui perbuatannya dan telah kita amankan dan pemeriksaan untuk penyidikan lebih lanjut di Mapolsek Sawan,” ungkap Mustiada.

Saat diperiksa di Mapolsek Sawan, AM mengaku telah membuang anak kandungnya itu yang disebabkan akibat hubungan gelap dengan pamannya sendiri, sehingga merasa malu. 

“Saya bingung dan malu sehingga meninggalkan bayi saya di atas mobil dan saya berharap agar ada yang mengajaknya. Saya hamil setelah berhubungan dengan paman saya, sehingga saya merasa malu,” ujarnya dihadapan Kanit Reskrim Polsek Sawan, Iptu Gde Sumarjaya.

Polisi sendiri masih melakukan pengembangan terhadap kasus pembuangan bayi yang diperkirakan baru dilahirkan berada diatas mobil pick up DK 4971 UX yang parkir di sekitar pasar dan tertutup terpal hijau, bahkan pelaku hingga malam masih menjalani pemeriksaan secara intensif di Mapolsek Sawan, “Kita masih melakukan cross cek atas pengakuan pelaku yang hamil akibat berhubungan dengan pamannya itu,” ujar Mustiada.
- -
Lokalzone - Rumah tangga Ustaz Zacky Mirza dengan Shinta Tanjung tengah di ujung tanduk dan mereka tengah berproses cerai di Pengadilan Agama Depok. Rupanya, Ustaz Zacky dan Shinta Tanjung sudah tak lagi tinggal serumah.

"Iya (pisah rumah). Mungkin coolling down, supaya semua berjalan dengan baik," kata Shinta Tanjung, saat dihubungi via telepon, Rabu (8/6/2016).

Keputusan pisah rumah merupakan ide Ustaz Zacky Mirza. Sebagai istri, Shinta hanya berusaha mengikuti kemauan suami.

"Saya berusaha terus memahami suami, inginnya seperti apa. Mungkin ke depan bisa sama-sama lebih baik setelah ujian kesabaran ini. Sama-sama introspeksi diri," sambung Shinta Tanjung.
Kini, Shinta memilih tinggal di kediaman orangtuanya di kawasan Cianjur, Jawa Barat, bersama anak-anaknya.

"Saya ke Cianjur juga sudah izin sama beliau. Kalau beliau lagi ke rumah nengok anak-anak kami pasti ketemu," kata Shinta Tanjung.
-
Kesehtana, Lokalzone - Semangka adalah buah yang dapat dengan mudah ditemui di Indonesia. Dagingnya yang berwarna merah atau kuning dan kaya akan air menjadi makanan yang menyegarkan di hari yang panas. Makan semangka juga menjadi cara yang sederhana untuk membantu turunkan kolesterol dan tekanan darah.

Dilansir dari dailymail.co.uk, ada satu lagi manfaat makan semangka bagi kamu, khususnya para wanita. Ya, rajin makan semangka ternyata bisa bikin kulitmu jadi cantik lho.

"Makan semangka menjadi cara yang mudah bagi kamu para wanita untuk mendapatkan kulit yang cantik. Sebab selain tinggi kolagen dan beta karoten, semangka juga tinggi vitamin C. Sehingga saat ketiga nutrisi ini masuk ke dalam tubuhmu, maka terjadi pembentukan sel utama kulit yang membuat kulitmu jadi cantik," tulis penelitian ini.

"Selain baik untuk mendukung kesehatan kulit, makan sekitar 100 gram semangka mampu memenuhi kebutuhan vitamin C harian dalam tubuhmu sebanyak 20%. Oleh karena itu makan semangka juga baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuhmu."

Itulah kehebatan segarnya semangka untuk kesehatan tubuh dan kulitmu. Jadi, sudahkah kamu makan semangka hari ini?
-
Bali, Lokalzone - Gelombang pasang yang terjadi di perairan Bali dalam sebulan terakhir ini mempengaruhi industri pariwisata khususnya aktivitas water sport di Lembongan, Bali.

Hal ini diakui Director of Sales & Marketing Bali Marine Walk-Lembongan Island Adventure, Agung Eka.

Ia mengatakan, sejak tingginya gelombang di beberapa kawasan laut Bali, turut mempengaruhi beberapa aktivitas water sport.

"Kondisi pasang air laut ini berpengaruh pada spot aktivitas. Jadi tempat water sport-nya di pindah ke area yang aman dan masih bagus untuk tamu," katanya, Selasa (7/6/2016).

Agung Eka mengatakan, pindahnya lokasi water sport ini hanya untuk sementara hingga kondisi air laut di Lembongan benar-benar normal.

Ia mengatakan, sebelum aktivitas water sport dimulai, kru Bali Marine Walk akan memantau gelombang air laut.

"Jika gelombang laut terpantau pasang maka kami preparation di lapangan dan siap-siap dipindah saat itu saja. Pindahnya dari area kami di Jungut Batu ke area Klaktak sekitar 2 sampai 3 kilometer. Setelah normal, sore balik lagi ke spot awal. Ini untuk menjaga keamanan dan kenyamanan tamu," imbuhnya.

Ia mengimbau, agar pemandu menjelaskan kondisi ini kepada wisatawan sebelum memulai aktivitas water sport. Sehingga wisatawan bisa berhati-hati dan tetap mengikuti instruksi dari pemandu.

Ketua Gabungan Usaha Wisata Bahari (Gahawisri), Ida Bagus Agung Partha Adnyana mengatakan, tingginya gelombang laut di Bali memberikan beberapa pengaruh.

Pertama, kata dia, adalah jarak pandang di bawah laut (visibility) khususnya yang melakukan aktivitas di pesisir akan terganggu.

"Ini juga membahayakan wisatawan saat naik ke boat penyeberangan, karena rata-rata penyeberangan tidak mempunyai jembatan (jetty)," jelasnya.

Kemudian arus yang kencang, membuat usaha diving lebih waspada dan menghindari lokasi-lokasi berbahaya seperti kawasan laut Nusa Penida.

"Nah untuk kegiatan water sport seperti jet sky saya sarankan lebih baik ada jockey-nya, karena gelombang pasang sangat tinggi," ujarnya.

Ia mengatakan belum ada data pasti mengenai penurunan usaha water sport atau kerugian akibat gelombang tinggi ini.

Ketua Nelayan Mina Sari Asih, Ketut Sukarja mengatakan, beberapa nelayan tetap memaksakan melaut meski gelombang masih tinggi.

"Gelombang pasang ini memang cukup tinggi di pinggir, tetapi di dalam laut tidak terlalu besar. Kejadiannya sudah terjadi sejak 1 hingga 2 minggu lalu, puncaknya pas Tilem kemarin," katanya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, I Wayan Suardana mengimbau agar masyarakat berhati-hati saat beraktivtas di setiap pantai selatan Bali.

Khususnya dari pukul 06.00 Wita hingga 13.00 Wita. Sebab ketinggian ombak mencapai 3,5 meter hingga 4 meter.

"Ini bersifat periodik, terjadinya hanya pagi dan siang. Sementara sore hingga malam, ketinggian ombak mulai normal kembali. Karena itu, saya imbau masyarakat untuk berhati-hati saat melakukan aktivitas di laut selatan Bali," tegasnya.

Suardana mengatakan gelombang tinggi baru akan menurun pada 10 Juni 2016.
-