Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

LokalZone - Bambang Mustari Sadino alias Bob Sadino meninggal. Pengusaha nyentrik itu menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin (19/1/2015) sekira pukul 17.30 WIB.

Om Bob, begitu sapaan akrabnya, adalah pengusaha sukses di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat santai dengan mengenakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya sehari-hari.

Perjalan hidup Om Bob sangat menarik dan menginspirasi banyak orang. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Saat berumur 19 tahun, orangtuanya meninggal. Dia pun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan.

Bob sempat menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia dan menetap di Belanda selama kurang lebih sembilan tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di Kota Amsterdam. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.

Pada 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta dua mobil Mercedes keluaran 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan.

Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.

Pekerjaan pertama yang dilakoni Om Bob setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes miliknya. Ia sendiri yang menjadi sopir. Namun sayang, suatu ketika ia kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah.

Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi kuli bangunan dengan upah harian Rp100.

Suatu hari, seorang teman menyarankan Bob memelihara dan berbisnis telur ayam negeri untuk melawan depresi yang dialaminya. Bob tertarik dan mulai mengembangkan usaha peternakan ayam.

Ketika itu, di Indonesia, ayam kampung masih mendominasi pasar. Bob, orang pertama yang memperkenalkan ayam negeri beserta telurnya ke Indonesia. Bob menjual telur-telurnya dari pintu ke pintu.

Ketika itu, telur ayam negeri belum populer di Indonesia sehingga barang dagangannya tersebut hanya dibeli oleh ekspatriat-ekspatriat yang tinggal di daerah Kemang, serta beberapa orang Indonesia yang pernah bekerja di luar negeri.

Dalam beberapa kesempatan, dia mengaku sempat jualan telur ayam di Pasar Mampang, Jakarta Selatan.

Namun seiring berjalannya waktu, telur ayam negeri mulai dikenal sehingga bisnis Bob semakin berkembang. Bob kemudian melanjutkan usahanya dengan berjualan daging ayam.

Selain memperkenalkan telur ayam negeri, ia juga merupakan orang pertama yang menggunakan perladangan sayur sistem hidroponik di Indonesia.

Catatan awal tahun 1985 menyebutkan, rata-rata per bulan perusahaan Bob menjual 40-50 ton daging segar, 60-70 ton daging olahan, dan sayuran segar 100 ton.

Selain sibuk bisnis, dia juga sering diundang menjadi dosen tamu di beberapa perguruan tinggi. Dia mengaku tak ingin mendidik anaknya menjadi manja. Bahkan, dia meminta anaknya berjualan pecel lele agar bisa mandiri dan mengarungi usaha dari nol.
- -
LokalZone - Dana Moneter Internasional alias International Moneraty Fund (IMF) merevisi target pertumbuhan ekonomi global.

Lembaga pimpinan Christine Lagarde tersebut menargetkan pertumbuhan ekonomi dunia hanya 3,5 persen pad tahun 2015. Turun 0,3 persen dibandingkan paparan IMF sebelumnya pada Oktober lalu. Selain itu, proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2016 juga turun menjadi 3,7 persen dari sebelumnya 4 persen.

Dalam laporannya, Selasa (20/1/2015), IMF mengungkapkan jika salah satu faktor pemicu revisi in iadalah anjloknya harga minyak mentah. Selain itu, depresiasi euro dan yen juga menekan ekonomi global. Sentimen negatif juga datang dari berbagai krisis geopolitik.

Economic Counsellor IMF Olivier Blanchard menjelaskan, hal ini menjadi kabar baik untuk importir minyak, tapi kabar buruk untuk ekspor minyak. Juga kabar baik untuk importir komoditas dan kabar buruk untuk eksportir komoditas.

Serta menjadi kabar baik untuk negara yang banyak menggunakan euro dan yen, tapi kabar buruk untuk yang banyak menggunakan dolar.

"Pada level negara, apa yang terjadi menampilkan potret yang rumit," jelas dia. (okezone)
- -
LokalZone - Wanita sarjana ekonomi ini mengambil keputusan besar dalam hidupnya. Setelah dapat pekerjaan bergengsi di perusahaan finansial di Wall Street, ia malah banting setir jadi bintang porno.

Padahal, bekerja di Wall Street adalah salah satu impian warga Amerika Serikat (AS), karena di sini lah uang bergerak dengan sangat cepat dan dalam jumlah banyak.

Tapi sayang, gaji besar bukan jadi patokan bagi Paige Jennings. Ia merasa kesulitan menemukan zona nyaman pada profesinya saat ini.

Jennings yang mengubah namanya menjadi Veronica Vain ini bekerja sebagai pemagang di Lazard Asset Management, salah satu perusahaan finansial ternama di Wall Street.

Sebelumnya ia kuliah di Universitas Florida sampai mendapat gelar sarjana ekonomi. Sejak kuliah, Jennings sudah dekat dengan dunia esek-esek. Untuk membiayai kuliahnya, ia bekerja sebagai striptease dancer alias penarik eksotis.

Setelah lulus, wanita berumur 23 tahun ini pun melamar pekerjaan di bidang sesuai dengan ijazahnya, yaitu ekonomi. Wanita penyuka seni ini akhirnya diterima di Lazard Asset Management.

Sayangnya, karir Jennings tak bertahan lama di industri finansial. Ia hanya bekerja dari 2 Juni 2014 sampai 9 Januari 2015 saja di Lazard.

"Saya sudah melepas pekerjaan di Wall Street untuk mengejar karir di industri porno karena saya tidak bisa berhenti masturbasi saat bekerja," kata Jennings dalam akun Twitter-nya seperti dikutip, Senin (19/1/2015).

Setelah mengirimkan surat pengunduran diri, Jennings pun diberi restu untuk berhenti bekerja dalam waktu dekat. Bahkan, kata dia, perusahaan tempat ia bekerja sudah mendukung penuh rencana ganti karirnya.

"Perusahaan meminta saya lanjut bekerja, tapi saya tidak mau. Saya bilang ini bukan industri saya. Akhirnya perusahaan pun mendukung langkah saya ini," ujarnya

Sebelum memutuskan untuk menjadi bintang porno, wanita muda ini sempat berpikir untuk berkarir di industri video game.

"Saya suka bermain video game, makanya saya sempat melihat-lihat peluang di industri ini. Tapi saya belum yakin apakah bisa berkarir di situ," ujarnya ketika diwawancarai New York Post.

Jennings mengaku tidak bisa mendesain video game. Meski menyatakan punya jiwa seni dan menyukai seni, tapi ia tidak punya latar belakang pendidikan seni.

Dari situ lah muncul pertanyaan di benak wanita yang mengubah namanya jadi Veronica Vain ini. Hal apa lagi yang disukai selain video game dan seni?

"Jawabannya adalah seks," kata dia.

Dari situ ia pun memantapkan diri untuk berkarir di industri pornografi Paman Sam. Sekarang ini, industri tersebut sudah bukan yang tabu di AS dan menjadi salah satu industri dengan pergerakan uang cukup besar tiap tahun.

"Pornografi sekarang sudah jadi hal yang lazim. Mereka (produser film) membuat film dengan biaya besar dan ada alur ceritanya. Filmnya juga ditayangkan di internet secara berbayar. Saya tertarik untuk bergelut di dunia itu," ujarnya.

Untuk memuluskan karirnya, sarjana ekonomi ini berencana ikut audisi dalam acara realitas (reality show) tentang pencarian bakat di industri porno bernama "The Sex Factor".

Produser acara tersebut, Buddy Ruben, sudah mengkonfirmasi Jennings diundang ke Las Vegas untuk melakukan audisi dalam acara Adult Video News Awards pekan ini.

"Dia berbicara dengan lugas. Dia itu pintar. Dia cantik dan siap melakukan apa saja," kata Ruben seperti dikutip dari New York Times.

Sebagai ucapan selamat tinggal kepada kantornya, Jennings sudah mem-posting selfie (swafoto) bugil di salah satu toilet bank yang terletak di Wall Street melalui akun Twitter-nya.
- -