Singaraja - Pemikiran inovatif terhadap penanggulangan sektor kesehatan dicetuskan Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG. Ketika ditemui di ruang kerjanya, Selasa 10/9, Wabup yang gencar roadshow kesehatan ini menyatakan Pemkab Buleleng akan segera me - launching call center untuk mendukung program kesehatan Buleleng Emergency Service (BES).
Nantinya call center ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat mencari informasi sehingga bisa meminimalisir keterlambatan pelayanan, “ Rencana awal Januari 2014 kita launching, tujuannya masyarakat bisa mendapatkan informasi kesehatan dengan cepat ” ujarnya.
Wabup lulusan Kedokteran Udayana ini menambahkan melihat karakteristik luas wilayah Buleleng serta keterbatasan fasilitas kesehatan yang dimiliki oleh Puskemas di masing-masing Kecamatan mewajibkan beberapa pasien untuk dirujuk ke rumah sakit yang lebih representatif, “ Nantinya informasi ketersediaan kamar, ambulance dan dokter bisa diketahui via telepon“imbuhnya.
Wabup lulusan Kedokteran Udayana ini menambahkan melihat karakteristik luas wilayah Buleleng serta keterbatasan fasilitas kesehatan yang dimiliki oleh Puskemas di masing-masing Kecamatan mewajibkan beberapa pasien untuk dirujuk ke rumah sakit yang lebih representatif, “ Nantinya informasi ketersediaan kamar, ambulance dan dokter bisa diketahui via telepon“imbuhnya.
Salah satu keunggulan yang dipromosikan adalah pelayanan on-line 24 jam sehingga setiap saat masyarakat yang membutuhkan bisa difasilitasi, “ Tidak hanya RS Negeri, RS Swasta dan Puskesmas pun database-nya akan kita update setiap saat” ujar Sutjidra.
Untuk pasien dadurat, Wabup menambahkan Pemkab Buleleng telah menyiapkan ambulance menjemput pasien dalam keadaan darurat nantinya akan diperuntukan untuk memberikan pelayanan secepatnya kepada pasien kritis, “ semacam quick respon dimana pasien akan diobati langsung di mobil ambulance sebelum dirujuk ke RS ”paparnya.
Untuk pasien dadurat, Wabup menambahkan Pemkab Buleleng telah menyiapkan ambulance menjemput pasien dalam keadaan darurat nantinya akan diperuntukan untuk memberikan pelayanan secepatnya kepada pasien kritis, “ semacam quick respon dimana pasien akan diobati langsung di mobil ambulance sebelum dirujuk ke RS ”paparnya.
Dengan keunggulan BES yang mampu mobile hingga kepelosok daerah diharapkan dapat menjadi salah satu langkah preventif mencegah angka kematian. (hb)
