Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

LokalZone - Tidak mau mengalah anggota Polisi ini berjibaku di tengah lapangan Mapolres Buleleng hingga terguling-guling di tanah.                                                                                         

Adengan tersebut merupakan latihan beladiri dengan sparring partner guna memperlihatkan kebolehan masing-masing dan dipantau langsung oleh Wakapolres Buleleng Kompol Michael R. Risakotta, Jumat (26/2/2016).

Salah satu point penting dari arahan yang diberikan oleh Wakapolres Michael Risakotta pada kesempatan tersebut adalah adanya titik lemah yang dimiliki oleh setiap orang dan hal tersebut dapat dieksploitasi guna mencapai kemenangan.

Wakapolres Michael Risakotta menunjukkan beberapa titik lemah
"Setiap orang punya titik lemah, dalam posisi terkunci contohnya serang bagian kemaluan atau bisa juga bagian leher, dan lawan yang lebih kuat bisa dengan teknik gulat, banting dan kunci," ujar Michael Risakotta menerangkan kegiatan tersebut.

Menurutnya selain menembak, beladiri juga merupakan kemampuan penting yang harus dimiliki setiap anggota Polri terlebih dalam menghadapi tugas dan tangtangan kedepan. Untuk itu pihaknya telah menjadwalkan latihan menembak dan beladiri secara rutin, bahkan akan melakukan sparing partner dengan menggunakan helm pengaman.

"Nantinya kegiatannya dilakukan secara rutin, bila perlu sparingnya pakai helm pengaman," celoteh Wakapolres Michael Risakotta.
-
LokalZone - Mengantisipasi adanya penyalahgunaan narkoba di Jajarannya, Wakapolres Buleleng Kompol Michael R. Risakotta secara mendadak mengadakan tes urin kepada seluruh personilnya dengan metode random sampling, Kamis (25/2/2016). 

"Kita menindaklanjuti perintah dari Mabes dan Polda untuk melaksanakan Gaktiplin (penegakan disiplin dan ketertiban), pemeriksaan surat-surat kelengkapan, senjata, termasuk penyimpangan anggota terhadap narkoba. Karena kita sering melaksanakan penindakan narkoba di Buleleng, kita juga mengantisipasi adanya anggota kita yang mungkin menggunakan Narkoba" ujar Wakapolres Michael Risakotta.

Sistem random sampling sengaja dipilih lantaran keterbatasan peralatan berupa teskit yang dimiliki Polres Buleleng dan untuk hari ini hanya bisa melakukan tes terhadap 15 orang.

Namun demikian Wakapolres Michael Risakotta mengungkapkan tes urin ini akan dilaksanakan secara rutin dan terdadak sembari datangnya teskit dari Polda Bali. "Sempel 15 orang dan akan dilaksanakan secara rutin, karena teskitnya terbatas kita akan tunggu lagi teskitnya datang," paparnya.

Hasil sementara ini masih nihil namun demikian dari tes sebelumnya pihaknya mengaku telah menjaring sedikitnya 4 orang anggota dan telah melakukan tindak lanjut berupa rehabilitasi. "Yang kemarin saja ada, itu pun dalam rangka penyamaran, sekitar 4 orang dan sudah kita rehabilitasi," ungkap Wakapolres Michael Risakotta.
-
LokalZone - Masih ingat tragedi tewasnya Made Suardana (35) warga Desa Tajen, Kecamatan Penebel, Tabanan, Rabu (10/2/2016) lalu saat menolong keponakannya yang hendak tenggelam lantaran jatuh ke air saat memancing ikan di pantai Celukan Bawang, Rabu (10/2/2016) lalu. 

Mayat Suardana akhirnya ditemukan di dasar laut oleh Tim SAR dan Polair setelah melakukan pencarian selama satu setengah jam lamanya. 

Lidik punya lidik ternyata di lokasi tersebut terdapat palung yang dalam sehingga aparat Kepolisian dari Polsek Celukan Bawang memasang papan larangan untuk berenang bagi masyarakat karena sangat berbahaya.

"Ini merupakan himbauan untuk tidak melakukan kegiatan renang dikawasan pelabuhan celukan bawang terutama sebelah selatan dermaga semen tonasa karena seputaran pantai tersebut ada daerah palung yang sangat dalam dan banyak menelen korban jiwa," ungkap Kapolsek Celukan Bawang AKP Ketut Adnyana TJ, Rabu (24/2/2016).

Dengan pemasangan larangan berenang, Adnyana TJ berharap masyarakat mengerti akan potensi bahaya apabila berenang di tempat tersebut sekaligus menghindari tragedi serupa kembali terjadi.

"Ini untuk mencegah agar tidak terjadi kasus tenggelamnya masyarakat karena tidak tahu hal tersebut, sekaligus mengajak masyarakat agar bisa mengindahkan larangan kami itu supaya kejadian minggu lalu tidak kembali terulang terjadi disana," papar Adnyana TJ.
-
LokalZone - Adengan simulasi yang diadakan di Kantor Camat Singaraja kemarin membuat sejumlah warga heboh, mereka berkerumunan di sepanjang Jalan Kartini untuk melihat adegan baku tembak polisi dengan 4 orang teroris bak film koboy disertai adu ketangkasan bela diri dan suara tembakan menggunakan peluru hampa dan ledakan  3 buah bom ASLI.

Tim jihandak dari Brimob Polda Bali, sengaja diturunkan untuk membuat suasana semirip mungkin dengan keadaan sebenarnya, bahkan bom yang diledakkan, Senin (22/2/2016) memiliki kekuatan lebih besar dengan bom yang digunakan pada saat gladi bersih sebelumnya.

"Ini jenis low eksplosif, hanya gak berisi bubuk hitamnya aja. Dibandingkan yang hari jumat lebih kuat yang ini," ungkap Pak Ali yang bertugas merakit bom saat simulasi.

Jenis bom ini sama dengan yang digunakan oleh para pelaku teror di Sarinah beberapa waktu lalu diamana sama-sama berjenis low eksplosif bedanya hanya pelaku teror mencampurnya dengan bahan-bahan berbahaya seperti pecahan logam atau paku dan dihidupkan dengan sumbu, sedangkan untuk simulasi tidak berisi bahan berbahaya dan diledakkan secara elektrik.

"Yang ini bomnya, yang ini untuk asap, pemicunya pakai listrik. Berbahaya juga, makaknya kita bungkus dengan tas untuk mengurangi kekuatan ledakannya," jelasnya sambil merakit bom.

Dalam skenario 2 bom diledakan menggunakan pemicu sedangkan 1 bom diledakan secara paksa oleh tim jihandak.
Selain tim buru dan sergap (Buser) dari sat Reskrim dan Jihandak, sejumlah tim lainnya juga turut memberikan andil sesuai tupoksinya masing-masing seperti dari Dokpol sebagai tim medis, Sabhara yang bertugas mengamankan TKP, Binmas menghimbau warga agar tidak mendekat, dan Identifikasi dalam rangka melakukan olah TKP juga tidak kalah greget.

"Simulasi penanganan aksi terorisme, sesuai skenario ada baku tembak, ada bom yang diledakkan plus ada salah satu benda / tas yang dicurigai dan diledakkan oleh tim gegana. Tujuannya, pertama meningkatkan respon anggota pada saat kejadian, kedua kecepatan mendatangi TKP dan ketiga kami menginginkan keterpaduan antar Satfung yang ada dalam menangani situasi yang extraordinary ini. Bagian peran Shabara, tim Tindak, Identifikasi, Gegana sudah tergambar dengan jelas, hasilnya cukup bagus mengingat kita sudah berulang kali melaksanakan kegiatan ini," ujar Kapolres Buleleng AKBP Harry Hariyadi B. usai kegiatan simulasi.
-
LokalZone - Pedangdut Hesty Aryaduta (21) mengaku terguncang setelah terjaring razia dan disangka terlibat dalam prostitusi artis.

Hal itu disampaikan Eddie selaku kuasa hukum Nagaswara di mana Hesty bernaung.

"Tadi saya bertemu Hesty dia sedih. Saya bertemu di Polda Lampung," ungkap Eddie.

Sayangnya, Hesty tak bisa banyak bercerita.

Pasalnya, saat itu pelantun "Klepek Klepek" itu masih harus menjalani sejumlah pemeriksaan.

"Dia tidak bercerita tentang pokok masalah. Tapi dia pasti sedih ya," ujarnya.

"Dia masih harus BAP, polisi kan punya waktu 1x24 jam sebelum diputuskan akan ditahan atau tidak," tambah Eddie.

Hesty diamankan dalam razia yang digelar Polda Lampung. Saat itu, wanita kelahiran Bandung, 18 Mei 1994 ini sedang bersama dengan seorang pria di kamar hotel.

Bersama Hesty turut diamankan sejumlah barang bukti seperti uang tunai dan alat kontrasepsi.

Tak hanya Hesty, polisi juga mendapati lima terduga mucikari, empat diantaranya dari Lampung, satu dari Jakarta.

Kepala Sub Direktorat IV Direktur Kriminal Umum Polda Lampung AKBP Ferdian Indra Fahmi mengatakan, Hesty merupakan korban kasus perdagangan manusia dan prostitusi.

Hesty sempat ditawarkan kepada lelaki hidung belang oleh mucikari berinisial KS sebelum ia ditangkap polisi.
-
LokalZone - Hari raya Kuningan biasanya menjadi moment bagi umat Hindu untuk melakukan persembahyangan yang dilanjutkan dengan rekreasi keluarga maupun spiritual (tirtayatra) pada Manis Kuningan yang jatuh pada hari libur (Minggu, 21/2/2016) tentunya akan membuat peningkatan yang signifikan pada keramaian arus lalu lintas serta jumlah pengunjung tempat-tempat wisata.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihak Kepolisian dari Polres Buleleng mengungkapkan telah memploting personil pengamanan untuk perayaan Kuningan serta mengantisipasi arus lalu lintas di hari Manis Kuningan termasuk pengamanan sejumlah tempat wisata di Buleleng.

"Kuningan sudah dibuatkan Sprin sebanyak 200 orang di ploting untuk pengamanan. Manis kuningan, beda lagi tempatnya, personil di ploting di tempat wisata dan juga daerah tokoan," ungkap Kapolres Buleleng AKBP Hary Hariyadi B. Jumat (19/2/2016).

Dalam kesempatan tersebut Kapolres Hariyadi juga mengucapkan selamat hari raya Kuningan seraya menjamin keamanan bagi warga yang hendak melakukan persembahyangan.

"Saya ucapkan selamat hari raya Kuningan kepada sodara kami yang merayakan, silakan beribadah dengan hikmat dan kami menjamin keselamatan dan pengamanannya," paparnya.
-
LokalZone - Adanya sejumlah penangkapan terhadap terduga pelaku teror oleh Densus 88 di sejumlah tempat ditanggapi serius oleh Kapolres Buleleng AKBP Hary Hariyadi B. dengan peningkatan status pengamanan menjadi siaga satu. 

"Seperti yang sudah kita dengar beritanya, seperti adanya penangkapan di Mataram oleh Densus 88 dan di Gianyar juga ada, walau dibenarkan adanya penangkapan tetapi sudah dikembalikan karena tidak terkait. Dari Polres Buleleng kami meningkatkan kesiagaan, dengan siaga satu, lebih meningkatkan pengawasan di pintu masuk menuju Buleleng seperti Gerokgak, Sukasada dan Tejakula," ungkap Kapolres Hariyadi, Jumat (19/2/2016).

Tidak mau kecolongan, Kapolres Hariyadi mengungkapkan telah memerintahkan anggotanya untuk meningkatkan kegiatan Razia kendaraan sebagai salah satu tindakan pencegahan.

"Penjagaan mako diperketat, razia ditingkatkan sehari dari satu kali sehari sekarang sampai empat kali sehari," ujarnya.

Khusus untuk wilayah laut dan pesisir pantai selain melakukan meningkatan giat patroli oleh Satuan Polisi Perairan (Sat Polair) pihaknya juga telah menggalang para nelayan untuk saling memberikan informasi. "Pengamanan laut sudah berjalan dengan baik, patroli secara rutin dan kami juga telah menjalin hubungan yang baik dengan nelayan, kontak person juga sudah ada, karena yang lebih tau apakah ada orang asing yang masuk mereka sehingga bisa saling komunikasi," ungkap Kapolres Hariyadi.

Namun demikian Kapolres Hariyadi tetap meminta masyarakat untuk tetap tenang dan beraktifitas secara normal serta mempercayakan masalahan keamanan kepada Polisi. "Kami mohon masyarakat jangan khawatir atau waswas kedua kami mohon maaf karena razianya banyak dan mungkin perjalanan jadi sedikit terganggu, tetapi itu semua demi keamanan kita bersama," paparnya.
-
LokalZone - Dua lembar uang palsu diterima oleh seorang ibu yang berjualan di Desa Jineng Dalem Kecamatan Buleleng, seperti biasa, Ibu yang berjualan di warung sederhana itu memberikan kembalian setelah seorang laki-laki yang tidak dikenal membeli sebungkus rokok. Ibu pemilik warung itu tersadar, uang lembaran 100.000 rupiah yang diterima palsu saat berbelanja ke toko, kontan saja membuatnya bingung dan memberitahu keberadaan uang palsu itu kepada aparat desa dan diteruskan ke Polisi. 

Menindaklanjuti temuan tersebut aparat Kepolisian dari Polsek Singaraja kini tengah melakukan penyelidikan terkait dugaan adanya jaringan penyebar uang palsu di Kabupaten Buleleng, termasuk mengumpulkan data dari para pedagang untuk mengidentifikasi ciri-ciri pelaku, sejumlah saksipun telah didengarkan keterangannya.

Selain mengambil tindakan berupa penyelidikan kepolisian, Kapolsek Kota Singaraja, Kompol I Nyoman Suarnata berharap masyarakat tetap waspada akan peredaran uang palsu yang tidak menutup kemungkinan masih beredar di Buleleng. 

“Kami berharap kepada warga, khususnya para pedagang untuk waspada sehingga tidak mengalami kerugian, hati-hati saat menerima uang besar dan harus diteliti apakah asli atau palsu," ujarnya, Senin (15/2/2016).

Lebih lanjut dirinya juga mengungkapkan ada sedikit perbedaan yang dapat digunakan untuk membedakan antara uang asli dan palsu dengan cara sederhana sehingga apabila terdapat dugaan menerima uang palsu bisa dengan cepat melaporkan hal tersebut ke Polisi.

“Kalau bisa agar lebih teliti lagi melihat uang yang diberikan, asli atau palsu dengan melihat, meraba dan menerawang. Kalau dilihat, uang yang asli memiliki warna yang cerah, tidak luntur, warna tidak patah-patah. Sedangkan uang yang palsu berwarna pucat dan seperti luntur. Selain itu uang yang asli mempunyai tanda air yang menggambarkan tokoh-tokoh pahlawan nasional, mempunyai benang tali pengaman yang berada di dalam uang kertas terlihat seperti dianyam, termasuk juga meraba dan bisa membedakan dari segi kertas dan kalau masih ragu, cobalah terawang uang tersebut ke sumber cahaya, lihat pada bagian tanda air dan tali pengaman,” jelas Suarnata.
- -
LokalZone - Sempat dibawa ke RSUD Singaraja seorang balita bernama Kadek Satria Wiguna (2) dari Kelurahan Penarukan akhirnya dinyatakan meninggal dunia dengan sejumlah luka di bagian kepala yang diduga akibat benturan saat terseret air di selokan dekat rumahnya hingga ditemukan di Sungai Penarukan. 

Berdasarkan informasi dari Kapolsek Kota Singaraja, Kompol I Nyoman Suarnata kejadian tersebut Berawal dari laporan hilangnya seorang anak balita di Penarukan, Jumat (13/2/2016) sehingga polisi dan warga kemudian melakukan pencarian. 

“Sekitar jam dua kami menerima laporan ada anak kecil yang lagi hilang, karena kesibukan orang tua lagi berjualan, antara jarak TKP dengan rumah korban jatuh sekitar 50 meter, sehingga dilakukan pencarian menyusuri kali kecil dengan air yang sangat deras, karena musin hujan airnya deras” ungkapnya.

Korban akhirnya ditemukan sudah mengapung tersangkut pada sebatang pohon, “Melakukan pencarian bersama masyarakat ditemukan balita itu mengapung tersangkut pada pohon di utara Jembatan Penarukan, sekitar satu kilometer dari dugaan korban jatuh dan terseret air dan langsung dilakukan evakuasi membawa korban ke rumah sakit,” papar Kapolsek.

Usaha memberikan pertolongan terhadap Kadek Satria dengan membawa ke RSUD Singaraja tidak membuahkan hasil pasalnya korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Dari keterangan awal kedua orang tuanya, korban diketahui sempat bermain seorang diri di dekat saluran air yang berada sekitar 50 meter dari rumahnya, hingga kemudian terpeleset dan terseret oleh derasnya aliran air di kali kecil itu. 
-
LokalZone - Hujan deras yang terjadi kemarin (12/2/2016) sejak pagi hingga malam hari membuat Kawasan Wisata di Desa Pemuteran Kecamatan Gerokgak terendam banjir. Sejumlah masyarakatpun tidak hayal melakukan keluhan kepada pemerintah daerah karena dianggap kurang perhatian dengan berbagai cara, salah satunya dengan membuat kampanye melalui medsos dengan selogan dan meme berbau sarkasme.

Namun tidak hanya itu, salah satu hal yang juga mencolok terlihat di lapangan adalah peran serta aparat Kepolisian dari Polsek Gerokgak dengan dipimpin oleh Kompol I gusti Alit Putra, S.Sos yang langsung turun ke jalan dan membantu mendorong sejumlah sepeda motor dan mobil yang kesulitan lewat diatas genangan air padahal hujan masih turun.

"Hujan dari Pagi sekitar pukul 09.00, sedang air derasnya yang keluar dari pegunungan dari sore, sekitar jam 1. Jam 2 kita sudah pengaturan hingga malam hari," ujar Gusti Alit Putra, Sabtu (13/2/2016) berusaha menjelaskan peristiwa kemarin.

Menurut Alit Putra salah satu penyebab adanya banjir ini adalah kurangnya infrastruktur berupa got serta air kiriman dari daerah pegunungan.

"Air kiriman dari daerah pegunungan, kemungkinan curah hujan disana lebih deras, tempat penampungan tidak ada sehingga mengalir kejalan, seperti gang ini sehingga keluarnya deras. Kondisi sementara ya begini, saluran air tidak ada jadi air mencari tempat yang lebih rendah," ungkapnya.

Lebih jauh dirinya juga mengungkapkan sudah berkoordinasi dengan instansi terkait dan akan tetap berupaya membantu warga semaksimal mungkin untuk mengurangi genangan air dan juga demi kelancaran lalu lintas.

"Kita sudah hubungi PU dan Muspika, pak Camat, dan dengan cepat alat berat didatangkan sehingga bisa sedikit ditanggulangi dengan mencebol tembok supaya airnya bisa disalurkan ke pantai," papar Alit Putra.
-
LokalZone - Semut sebagai hewan peliharaan bahkan bisa dijadikan bisnis, hmm mungkin ini masih baru bagi kebanyakan orang tapi percaya atau tidak beberapa orang telah berhasil melakukannya bahkan tidak tanggung-tanggung hasilnya bisa untuk komoditi ekspor.

-
LokalZone - Dalam rangka menjaga situasi kamtibmas di Buleleng tetap kondusif jajaran Polres Buleleng mengelar Operasi Kepolisian Mandiri Kewilayahan dengan sandi "Bina Kusuma" dengan sasaran berupa aksi premanisme dan kejahatan jalanan. 

Operasi Bina Kusuma ini sendiri akan di gelar selama 14 hari dengan mengedepankan Personil Polres Buleleng dengan di backup oleh Polsek. "Operasi Bina Kusuma dilaksanakan selama 14 hari mulai tanggal 12 - 25 Pebruari 2016, personil yang dilibatkan sebanyak 43 orang dari Polres dan di Polsek juga akan diadakan operasi imbangan dengan sasaran yang sama," ujar Kabag Ops Kompol Ketut Gelgel saat memimpin Latihan Pra Operasi Bina Kusuma, Kamis (11/2/2016) di Mapolres Buleleng.

Tidak hanya melakukan langkah-langkah penindakan dengan mengedepankan anggota Shabara dan Reskrim, dalam operasi Bina Kusuma ini juga akan mengedepankan tindakan pencegahan dengan memberikan penyuluhan dan pemahaman akan bahaya premanisme kepada masyarakat.

"Dalam Operasi yang dikedepankan Intel dan Sat Binmas, Intel untuk mencari Informasi sedangkan Binmas untuk tindakan pencegahan," ungkap Ketut Gelgel.

Dalam kesempatan tersebut Ketut Gelgel juga mengungkapkan adanya bahaya laten dalam aksi premanisme pasalnya selain kerap menimbulkan aksi kekerasan, para pelaku teror juga diketahui merekrut anggotanya dari para preman yang memang tidak mempunyai pekerjaan. Oleh karena itu pihaknya berharap kerjasama semua pihak untuk memberikan informasi apabila menemukan aksi premanisme kepada Polisi.
-
LokalZone - Satuan Narkoba Polres Buleleng Membekuk 5 orang pengguna Narkoba di 3 lokasi yang berbeda bersama sejumlah alat bukti, bahkan satu diantaranya yang merupakan seorang wanita disinyalir bekerja sebagai kaki tangan pengedar sabu. 

Berdasarkan release dari Kasat Narkoba AKP Agus Dwi Wirawan yang didampingi Kasubbag Humas AKP Agus Widarma Putra, Kamis (11/2/2016) terungkap kelima orang pelaku tersebut adalah Luh Hanny Nove (32) dengan barang bukti berupa 1 paket SS seberat 0,1 gram bruto saat hendak melakukan transaksi di Gerokgak, Gede Sukarela (41) yang bekerja sebagai satpam diamankan di Desa Sumberkima dengan barang bukti berupa 1 paket SS seberat 0,13 gram bruto, sedangkan Komang Suarta alias Komang Nok (46) bersama Putu Dedik Eka Cipta (28) dan Yudin Sasmita alias Yudi (31) diamankan saat sedang pesta narkoba di sebuah rumah Kost di Seririt beserta barang bukti kelengkapan alat hisap sabu dan tabung kaca berisi sisa-sisa SS. 

"Kelima tersangka kita amankan secara terpisah di 3 TKP, yang pertama yang wanita yang ini sudah pernah kita tangkap Luh HN di Depan Kuburan Dusun Goris Desa Gerokgak. Gede S  di Desa Sumberkima dan 3 orang atas nama Komang S alias Komang Nok , Putu DEC  dan YS alias Yudi (31) di Seririt, ini juga dalam rangka Operasi Antik yang sedang kita gelar," ungkap Kasat Narkoba AKP Agus Dwi Wirawan atas seijin Kapolres Haryadi. 

Lebih lanjut Kasat Narkoba Agus Dwi juga mengungkapkan pihaknya sudah berhasil mendapatkan orang yang diduga menyuplai SS kepada Hanny Nove serta Komang Nok CS dan saat ini masih dimintai keterangan oleh Penyidik dari Sat Narkoba Polres Buleleng.

"Luh HN ini yang kemarin kita rehab ada keterkaitan dengan sejumlah jaringan lain, jelas dia sebagai perantara, dan orang yang memberikan narkoba sesuai pengakuannya masih kita mintai keterangan, juga satu orang lainnya yang diduga memberikan narkoba kepada ketiga orang yang diseririt juga masih kita mintai keterangan, namun tolong dipahami dalam kasus narkoba tidak bisa secara serta merta kita tetapkan sebagai tersangka, ada proses. Untuk Gede S sudah kita telusuri hingga ke Gilimanuk namun diketahui oleh mereka," ujarnya. (baca juga : Peredaran Narkoba di Wilayah Ujung Barat Kabupaten Buleleng Mulai Marak)

Ketika ditanyakan kepada Hanny Nove mengaku mengenal narkotika sejak 5 tahun silam dan itupun karena lingkungan pergaulannya sehingga mengenal jaringan narkoba di wilayah Gerokgak salah satunya adalah Sudarmaji alias Paimo dan Nyoman Dame alias Damek cs, yang kini mendekam di Lapas Singaraja. "Mengenal Narkoba sudah 5 tahun, karena lingkungan pak. Sebenarnya ini mau dipakai sendiri tapi keburu ditangkap," katanya.

Akibat ulahnya kini kelima orang tersebut dijerat dengan pasal pasal 112 ayat (1) dan pasal 127 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman minimal 4 tahun maksimal 12 tahun penjara dengan denda maksimal sebesar Rp 8 miliar.

Sedangkan 2 orang yang diduga sebagai suplayer SS saat ini masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Buleleng. “Kami mohon rekan-rekan bersabar. Karena masih pengembangan. Kami masih koordinasi dengan kejaksaan, apakah bisa dijerat dengan barang bukti yang ada,” papar Agus Dwi.
- -
LokalZone - Sempat menghilang di pantai selama satu setengah jam, mayat Made Suardana (35), warga Banjar Dinas Tajen Jroan, Desa Tajen, Kecamatan Penebel, Tabanan akhirnya berhasil diefakuasi oleh tim SAR yang dibantu oleh sejumlah warga setempat. 

Berdasarkan informasi di lapangan diketahui peristiwa tersebut berawal dari Made Suardana bersama ketiga anak kecil yakni, Gede Suadi Pratama (14) dan Gede Minggu Ariasa (14) beralamat di Dusun Gandongan Desa Tukad Sumaga Kecamatan Gerokgak, serta I Putu Gede Sugiata (12) dari Banjar Dinas Tajen Jroan, Desa Tajen, Kecamatan Penebel, Tabanan sedang asik memancing ikan di sebelah selatan dermaga tonasa Desa Celukan Bawang, Gerokgak, Rabu (10/2/2016) dan tiba-tiba Gede Suadi jatuh kepantai.

Melihat hal tersebut Suardana ikut terjun dan berniat menolongnya sedangkan kedua anak lainnya meminta tolong ke Pos Satpam Tonasa untuk meminta pertolongan.

"Korban hendak menolong salah satu anak yang tenggelam, ketika anggota Satpam setempat datang kelokasi hanya melihat anak atas nama Gede Suadi dan langsung ditolong, sedangkan korban tidak ada. Sekitar 1,5 jam upaya pencarian dari tim SAR yang didalamnya ada Polsek Celukan Bawang dan Polisi Perairan berhasil menemukan korban di dasar laut," ungkap Kapolsek Celukan Bawah AKP Ketut Adnyana TJ membenarkan peristiwa tersebut.

Atas kejadian tersebut mayat Suardana langsung dibawa ke Puskesmas Gerokgak untuk dilakukan otopsi dan pihak Kepolisian saat ini sedang berusaha untuk menghubungi keluarga korban untuk memberitahukan peristiwa tersebut kepada sanak keluarganya.
-
LokalZone - Dari serangkaian operasi Kepolisian dengan menyasar tiga lokasi yang kerap menjadi ajang trek-trekan / balap liar di Singaraja, aparat gabungan dari berbagai lintas fungsi di Kepolisian Polres Buleleng amankan 13 sepeda motor.

Operasi yang dipimpin oleh Kabag Ops Kompol Ketut Gelgel pada hari Sabtu (3/2/2016) dimulai dari pukul 20.00 - 03.00 wita dimulai dengan menyasar wilayah di sepuataran Jalan Kartini, WR Supratman Singaraja dan berlanjut ke jalan A.Yani barat depan SKB Desa Pemaron dan Discotik Vulcano dan juga melibatkan sejumlah Hansip dari Desa Anturan. 

"Kami menerjunkan 37 personil dari Sat Sabhara, Lantas, Intel, Provos, Reskrim, Narkoba dan Sarpras. Untuk giat di Pemaron kami juga dibantu oleh Hansip. hasilnya 13 sepeda motor kami sita dan tindak dengan tilang yang disertai pembinaan kepada pengendaranya," ungkap Kabag ops Ketut Gelgel seijin Kapolres Hariyadi Minggu (7/2/2016).

13 Sepeda motor tersebut di sita dari lokasi Penarukan 1 unit, lokasi Jalan Kartini 9 unit, dan lokasi Desa Anturan sebanyak 3 unit. Tidak hanya memberikan pembinaan kepada pengguna sepeda motor Polisi juga berniat untuk memanggil orang tua dari pemuda yang terjaring operasi.

"Nantinya kami akan panggil para orang tuanya, dan kegiatan ini juga akan terus kami gelar untuk mengantisipasi aksi balapan liar yang meresahkan masyarakat demi kenyamanan pengguna jalan lain dan ketenangan masyarakat sekitarnya," ujar Ketut Gelgel.
- -
LokalZone - Ancaman dan gangguan aksi teror tidak saja disikapi Jajaran Polres Buleleng dengan meningkatan patroli lengkap dengan senjata dan rompi anti peluru di wilayah Kabupaten Buleleng, namun juga meningkatkan kemampuan personil secara khusus di bidang menembak melalui latihan menembak reaksi cepat yang dilakukan Jumat (5/2/2016) di Lapangan Tembak Wira Yudha Desa Girimas Kecamatan Sawan.

Kapolres Buleleng, AKBP. Harry Haryadi Badjuri didampingi Kabag Ops Kompol I Ketut Gelgel disela-sela latihan menembak reaksi cepat itu mengatakan, Program rutin yang dilakukan kepolisian tersebut dalam upaya meningkatkan kemampuan personil untuk lebih mengusai senjata api. 

“Terlebih lagi dengan kondisi kesiagaan yang dilakukan dalam menghadapi ancaman terror, sehingga latihan ini akan mampu meningkatkan keahlian anggota untuk menembak,” ungkap Kapolres Haryadi.

Dalam latihan menembak reaksi cepat yang dilakukan dengan mengunakan senjata api laras panjang dan pistol itu, Kapolres Harry Haryadi dan Wakapolres Michael Ravelindo Rissakotta beserta sejumlah Kapolsek juga terlibat secara langsung. 

Para petinggi di Jajaran Polres Buleleng itu terlihat sigap berlari dan kemudian menembak sasarannya dengan tepat tanpa terpengaruh hujan yang menguyur dengan deras.
-
LokalZone - Sadar akan peran penting seorang pemangku, menjelang hari raya Galungan dan Kuningan Polsek Singaraja bekerjasama dengan Hardys dan Auto 2000 memberikan sumbangan berupa busana upacara kepada 20 orang pemangku.

Dalam penyerahan tali kasih tersebut Kapolres Buleleng AKBP Harry Haryadi B. mengungkapkan akan peran penting seorang pemangku dalam pelaksanaan upacara keagamaan  dan berharap jalinan silaturahmi antara Polri dan tokoh agama tetap terjalin dengan baik.

"Kegiatan kali ini, penyerahan tali kasih, busana atau pakaian kepada Pemangku di Wilayah Hukum Polsek Singaraja. Ini merupakan bentuk perhatian dari kami dari Polres dan Polsek kepada para Pemangku, menjelang hari raya Galungan dan Kuningan mengingat peran pemangku sangat penting untuk muput upacara dan lain-lain," Ujar Kapolres Haryadi usai menyerahkan bantuan di Mapolsek Singaraja, Jumat (5/2/2016).

Lebih jauh Kapolres Haryadi mengungkapkan sangat mengapresiasi terobosan kreatif Kapolsek Singaraja Kompol Nyoman Suarnata bersama dua rekan donatur lainnya sehingga kegiatan sosial ini dapat terlaksana dengan baik, seraya berharap dapat dilaksanakan secara terus menerus.

"Ini merupakan awal yang baik, kita awali menjelang hari raya dan kami harap dapat terus berjalan, tentunya kami memerlukan banyak dukungan dari teman-teman / donatur kita. Seperti saat ini ada dari Auto 2000 dan Hardy's, kami ucapkan terimakasih karena bagi saya ini merupakan kegiatan yang sangat mulia,"ucapnya.

Ida Bawati Hermawan Tangkas yang juga hadir dalam kegiatan tersebut mengungkapkan sangat mengapresiasi peran serta dari pihak Kepolisian karena telah turut memperhatikan para pemangku selaku pelayan umat. 

"Kami sangat mengucapkan terimakasih, karena ini merupakan salah satu bentuk perhatian Polri kepada kami para pinandita yang notabeta juga memiliki satu kesamaan tugas dimana Polri bertugas melayani masyarakat dan kami melayani umat dalam hal upacara keagamaan," papar Ida Bawati Hermawan Tangkas seraya berharap sinergitas Polri bersama Tokah Agama tetap terjalin sehingga momen galungan dan kuningan ini menjadi momen kemenangan Darma atas Adarma.
-
LokalZone - Dalam rangka pencegahan tindak kriminal terlebih baru-baru ini terdapat isu teror di wilayah Buleleng, membuat Petugas Keamanan dari pihak Kepolisian Polres Buleleng lebih meningkatkan pengawasan. 

Tidak hanya dengan penyiagakan personil Polisi dengan persenjataan lenkap, namun  antisipasi dari tindakan teror ataupun kriminalitas harus bisa dicegah, melalui pemantauan langsung disetiap titik kerawanan, dengan pemasangan Closed Circuit Television (CCTV). Pasalnya, dengan adanya CCTV disetiap titik kerawanan wilayah ataupun keramaian, tentunya dapat memantau situasi Kamtibmas di wilayah itu. Selain itu, dengan pemasangan CCTV akan mempermudah jangkauan pantauan pergerakan dari adanya tindakan-tindakan yang melanggar aturan. 

Seizin Kapolres Haryadi, Kabag Ops Polres Buleleng Kompol Ketut Gelgel mengatakan, keberadaan CCTV disetiap titik sangatlah perlu dilakukan guna dapat meminamalisir adanya tindakan kriminalitas maupun adanya aksi teror. Sehingga, dirinya kini meminta kerja sama dengan Pemkab Buleleng, untuk memasang Kamera atau CCTV disetiap titik yang dianggap rawan dan pusat keramaian di wilayah Buleleng. 

Menurutnya, dengan pemasangan CCTV itu tentunya akan mendukung pihak Kepolisian untuk menekan ancaman kejahatan dan kriminal di Buleleng. “Kami berharap ada sinergitas antara Aparat Kepolisian dan Pemkab Buleleng, terutama untuk memantau daerah padat dan rawan tindakan kriminalitas,” ujar Kompol Gelgel, Kamis (4/2/2016) di Mapolres Buleleng. 

Gelgel pun memaparkan, ada beberapa titik yang menurutnya dianggap penting, perlunya adanya pemantauan dengan pemasangan CCTV diantaranya, wilayah simpang Jalan Diponegoro, simpang Jalan Dewi Sartika, Perkantoran di pusat Kota Singaraja dan beberapa titik kepadatan arus lalulintas. 

“Terutama Toko, itu rawan akan aksi pencurian. Di titik itu bisa dipasang CCTV dan untuk Toko atau Swalayan kami himbau juga untuk memasang CCTV demi keamanan,” imbaunya. Selain itu ia juga berharap agar dipasang CCTV di beberapa objek-objek wisata vital seperti Lovina, Air Sanih, dan beberapa objek wisata lainnya. 

Sebab saat ini perlu adanya peningkatan pengawasan terkait derasnya isu ancaman terorisme di Pulau Bali. “Kami kira keduanya penting, apalagi saat ini perlu pantauan lebih cermat lokasi lokasi vital di Buleleng dimana personel Polisi saja belum cukup untuk memantau itu,” jelasnya. 

Gelgel juga menambahkan, pihak Kepolisian saat ini sudah memberi contoh dengan memasang beberapa CCTV baik di Polres dan maupun di seluruh Polsek-Polsek yang ada di Buleleng, guna memantau segala hal berkaitan dengan keamanan dan ketertiban. “Bisa di cek semua di beberapa sisi Polres dan Polsek yang ada di Buleleng, sudah dipasang dan diharapkan juga agar Pemkab Buleleng bisa ikut mendukung, dengan memasang CCTV di setiap pusat keramaian. Ini demi keamanan wilayah Buleleng,” tandasnya.
-
LokalZone - Sadar akan pentingnya peran Bhabinkamtibmas sebagai ujung tombak Polri dalam menjaga situasi kamtibmas di masyarakat, Internasional Cooperation Agency (JICA) / Polisi Jepang datang ke Polres Buleleng untuk memberikan Problem solving award kepada dua anggota Bhabinkamtibmas Polres Buleleng. 

"Kita kedatangan Kepolisian dari JICA untuk memonitor kegiatan Bhabinkamtibmas terutama Bhabin yang sudah melaksanakan kegiatan tugas kunjungan kepada warga, istilahnya door to door sistem dan Problem solving / pemecahan masalahan," ungkap Kasat Binmas AKP Wayan Sartika, SH seijin Kapolres Harry Haryadi, Rabu (3/2/2016) di mapolres Buleleng.

Adapun dua anggota Babhinkamtibmas yang mendapat penghargaan adalah Brigadir Gede Srestedarma, SH Babhin Desa Kekeran, dan Aiptu Supardi Babhin Desa Pegayaman atas keberhasilannya dalam pelaksanaan tugas di wilayahnya masing-masing.

" Bhabin Pegayaman dapat memberikan pembinaan sehingga tercipta situasi kamtibmas yang aman dan dapat meredam permasalah yang ada disana sehingga kehadirannya sangat dirasakan warga setempat dan yang Kekeran, sempat ada orang gila yang membakar rumah warga nah saat itu Bhabinlah yang berperan sehingga permasalahan itu bisa diatasi," ungkap Wayan Sartika.

Selain memberikan penghargaan Police Senior Inspector / AKBP Jepang Mr. Murata Takanori dari Kepolisian Metropolitan Tokyo selaku tenaga ahli jangka pendek JICA yang diterima langsung oleh Kapolres Buleleng AKBP Harry Haryadi B. di ruang kerjanya, juga melakukan wawancara khusus kepada 2 orang Bhabinkamtibmas lainnya sembari melakukan penelitian akan keberhasilan tugas yang telah dilaksanakannya.
- -
LokalZone - Lantaran gerak-gerik yang mencurigakan di tengah malam seorang diri membawa tas rangsel mondar-mandir di seputaran Jalan Ngurah Rai, Singaraja tepatnya di depan alfamart, Polisi periksa identitas sekaligus barang bawaanya.

Kasat Sabhara Polres Buleleng AKP I Wayan Parta atas seijin Kapolres Harry Haryadi, Rabu (3/2/2016) mengungkapkan tindakan tersebut dilakukan untuk menindak lanjuti adanya laporan dari warga sekaligus mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Pada saat anggota sedang patroli diberhentikan oleh warga dan melaoprkan adanya warga yang mencurigakan. Setelah di cek benar ada, kami melakukan pemeriksaan, sesuai KTP namanya Junaidi dengan alamat di Lumajang, Jawa Timur, dan di dalam tas tidak ditemukan barang berbahaya hanya ada buku, pulpen dan senter," ungkap Wayan Parta.

Bahkan untuk mengecek kebenaran pengakuan Junaidi, aparat kepolisian mengantar yang bersangkutan menuju tempat yang hendak dituju. 

"Dia ingin pergi ke Desa Wanagiri dan anggota kami antarkan, disana diterima oleh Pak Kadek Moyo beserta keluarganya dan juga membenarkan bahwa yang bersangkutan bekerja sebagai tukang ukur kayu senggon," kata Wayan Parta.

Lebih lanjut Wayan Parta mengucapkan terimakasih kepada masyarakat yang telah melapor dan berharap masyarakat lain juga turut ambil andil dalam menjaga situasi kamtibmas di Buleleng dengan melaporkan hal-hal yang kiranya mencurigakan dan janggal disekitarnya sehingga Polisi bisa dengan cepat bergerak.
- -
LokalZone - Proses perekrutan guru kontrak melalui Dinas Pendidikan di Kabupaten Buleleng Tahun 2016 sebagai salah satu upaya mengatasi kekurangan guru, dimulai hari ini, Senin (1/2/2016). 

Antusias masyarakat mengajukan lamaran di hari pertama cukup signifikan. Tercatat, hingga pukul 5 sore, sebanyak 92 pelamar sudah membawa berkas lamaran di Dinas Pendidikan, dengan rincian dari Kecamatan Buleleng sebanyak tiga orang, Kecamatan Tejakula tujuh orang, Kecamatan Kubutambahan satu orang, Kecamatan Sawan sembilan orang, Kecamatan Sukasada 18 orang, Kecamatan Banjar 28 orang, Kecamatan Seririt sembilan orang, Kecamatan Busungbiu delapan orang, dan Kecamatan Gerokgak sembilan orang. 

Plh. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng, I Made Ngadeg, S.Pd.,M.Pd mengatakan pendaftaran rekrutmen guru kontrak dibuka dari tanggal 1 hingga 29 Februari 2016, mulai dari Pukul 13.00 sampai Pukul 17.00 di Dinas Pendidikan, Jalan Pahlawan No 1 Singaraja.

Menurutnya, pendaftaran dibuka dari pukul 13.00 karena mempertimbangkan para Guru Tidak Tetap (GTT) agar tidak mengganggu jam mengajar di sekolahnya “Kami sudah sediakan sembilan loket per kecamatan. Nanti kita cek kelengkapan berkas para pelamar sesuai dengan yang sudah ada di pengumuman sebelumnya,” ungkap Ngadeg.
LokalZone - Aksi nekat sekaligus konyol oleh sejumlah pemuda yang melakukan aksi trek-trekan dan melempar mobil patroli Polisi pada hari Minggu (31/1/2016) sekitar pukul 01.00 wita dini hari di Jalan Sam Ratulangi, Kelurahan Penarukan, Singaraja sepertinya mendapat perhatian serius dari aparat Kepolisian. 

Saat ini pihak Kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait pelemparan tersebut dan dalam operasi selanjutnya jumlah personil yang akan dilibatkan akan ditambah untuk mencegah hal serupa kembali terjadi.

"Balap Liar sempat merusak mobil patroli Polisi, kita akan melakukan penyelidikan, apa motivasi dari pada anak-anak itu dan siapa-siapa yang terlibat didalamnya. Untuk kekuatan dari Polres akan  memberikan penebalan baik zone tengah, barat, maupun timur dengan Dalmas secara rutin sehingga Polsek tidak bekerja sendiri," ungkap Kepala Bagian Perencanaan (Kabag Ren) Polres Buleleng Kompol Wayan Kartika atas seijin Kapolres Harry Haryadi, Senin (1/2/2016) usai upacara pemberian reward di Polsek Singaraja.

Terkait sarana dan prasarana dalam menunjang tugas di malam hari Kartika mengungkapkan saat ini sudah memadai dan tinggal digunakan di lapangan. "Sarana pendukung sudah dilengkapi alat transportasi, penerangan, komunikasi, persenjataan semua sudah dilengkapi, tinggal pelaksanaan tugas dilapangan," ujarnya.

Sebelumnya dalam pembubaran aksi balap liar itu, sejumlah pemuda melakukan perlawan dengan melempari polisi yang sedang berusaha membubarkan aksi kenakalan remaja tersebut. Akibat lemparan tersebut mobil Polisi mengalami retak halus di bagian depan kiri.

Dalam aksi balap liar itu, polisi juga mengamankan dua unit sepeda motor yang ditinggal kabur pemiliknya. Masing-masing sepeda motor dengan nomor polisi DK 5792 FB dan sepeda motor DK 7388 VD. “Belum tahu siapa pemiliknya ini. Tapi kami amankan di lokasi balapan, kalau memang ini yang punya wajah lama yang sering kami tangkap, bisa kami kenakan pidana. Bukan hanya pembinaan saja. Dan lewat ini akan kami korek keterangan siapa pelempar batu ke mobil kami,” tegas Kapolsek Singaraja Kompol Nyoman Suarnata. 
- -
LokalZone - Komisioner Kompolnas Edy Hasibuan mengaku jika sudah melihat CCTV yang berisikan adegan bagaimana  Jessica Wongso dinilai dengan sangat terencana membunuh Mirna Salihin (27).

Saat melihat rekaman CCTV yang ditunjukan, Edy menggambarkan bagaimana Jessica sebelumnya selama 20 menit berkeliling di Cafe Olivier sebelum duduk di kursi meja makan. Menurut Edi, Jessica sempat berputar-putar di ruangan cafe untuk melihat kondisi dan letak CCTV yang ada di dalam kafe.

“Ia lantas duduk di atas meja yang terletak di pojok cafe. Diduga di sana dia menghindari pandangan CCTV ” ujar Edy ketika keluar dari gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, Sabtu (30/1/2016).

Edy melanjutkan, ketika gelas berisi kopi sudah ditaruh, Jessica langsung mengeluarkan sebuah benda dari dalam tas nya. Benda itu diduga berisi sianida.

“Ia langsung menaruh nya di dalam kopi yang akan diminum Mirna. Wajahnya selalu memandang kesana kemari ketika menaburkan benda itu keatas kedalam kopi yang ditutupi paper back,” ungkap Edy.

Setelah Mirna dan Hani datang mereka langsung duduk. Dua menit setelah Mirna meminum kopi yang baru saja ditaburi sesuatu oleh Jessica, ia langsung kolaps dan kaki nya kaku.

“Saat orang lain sibuk mengevakuasi Mirna yang sudah kolaps, Jessica malah menyelamatkan tas nya dan tak menunjukan itikad untuk menolong temannya itu,” ujar Edy.

Menurut Edy, dengan adanya bukti CCTV itu polisi sudah tepat dan yakin dalam menetapkan Jessica sebagai tersangka. (rp)
- -
LokalZone - Ada saja modus baru para kriminal untuk menjerat calon korbannya, seperti yang dilakukan oleh Wayan Sudiasa alias Sudi (44) yang beralamat di Jalan P. Buton No. 17 Lingkungan Banyuning, dengan berpura-pura sok kenal sok dekat (SKSD) dengan korban dirinya masuk kedalam rumah dan mengambil sebuah HP dan juga sebuah sepeda motor Honda dengan DK 8258 VW. 

"Berdasarkan laporan Polisi pada tanggal 17 Januari, sesuai TKP di Pulau Hoby, kita amankan tersangka WS. Modus yang digunakan ini tergolong baru dengan berpura-pura mengenal seisi rumah dan meminta kunci langsung kepada Ibu / orang tua korban," ungkap Kapolsek Singaraja Kompol Nyoman Suarnata atas seijin Kapolres Harry Haryadi, Senin (1/2/2016) di Mapolsek Singaraja.

Berdasarkan hasil pengembangan penyelidikan dari pihak Kepolisian, terungkap pelaku telah mengadaikan sepeda motor itu seharga Rp 3 juta dan HP samsung hasil curiannya juga dijual seharga Rp 1,8 juta. Bahkan Polisi juga berhasil mengamankan 2 sepeda motor lainnya yang juga merupakan hasil curian pelaku yakni sebuah sepeda motor Yamaha Fi DK 3062 VH dan motor Honda DK 5552 LR.

Dengan sejumlah Barang bukti yang digelar didepan media, Sudi yang mengaku sebagai seorang penusaha ini tetap bersikukuh tidak berniat mencuri sepeda motor tersebut. "Digadiakan yang dua ini Rp 3 juta, yang lain 1,2 juta.  Saya pengusaha batako, tidak ada niat mencuri, tetapi karena kebelet perlu uang. Untuk motor yang itu sudah lama, sudah 2 bulanan," kata Sudi.

Akibat ulahnya kini Sudi harus berurusan dengan aparat penegak hukum dan dijerat dengan pasal 362 KUHP dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.

Sedangkan atas keberhasilan dalam mengungkap aksi pencurian tersebut enam anggota Reskrim Polsek Singaraja yakni Aiptu Ketut Mestrawan, Bripka Kadek Mas Indra, Bripka Heri Purnomo, Bripka i Ketut Gina Mulyawan, Bripka Ketut Pastika Yasa, Bripka Putu Adi Adnyana, dan Brigadir Komang Kuiawan diberikan reward oleh Kapolres Buleleng yang diwakilkan oleh Kepala Bagian Perencanaan (Kabag Ren) Polres Buleleng Kompol Wayan Kartika. 

"Mereka sampai larut malam meninggalkan keluarga, sampai jam 5 subuh pun  masih di lapangan. Dengan motivasi itu kami memberikan reward atas seijin Kapolres. Mereka bagian sidik dan lidik, dan reward berupa uang saku hanya alakadarnya," papar Nyoman Suarnata.
- -