Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

Lokalzone - Hanya karena masalah sepele dua orang remaja di Desa Pedawa saling berjibaku, bahkan lantaran peristiwa tersbut satu orang mengalami luka akibat tusukan dan tebasan pisau dapur. 

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, kejadian tersebut bermula dari ejekan korban, Kadek Arta Dwi putra (18) kepada pelaku, Putu Darma (16) antara saat bermain sepak bola.

Setelah kejadian tersebut Darma pulang kerumah dan mengambil pisau dapur yang hendak digunakannya untuk mencari makanan babi. Siapa sangka dirinya justru bertemu Dwi Putra dalam perjalanan sehinga kalap dan langsung membacok nyasebanyak dua kali dengan pisau yang dibawanya.

Akibat kejadian tersebut Dwi Putra mengalami luka tusuk dan tergores pada bagian punggung. Tidak terima dengan kejadian tersebut dirinya langsung melaporkan kejadian tersebut kepada Polisi.

Kasubbag Humas Polres Buleleng AKP Made Mustriada ditemui saat acara olah raga bersama di Mapolres Buleleng, Jumat (07/03/2014) membenarkan adanya laporan penusukan yang dilakukan oleh remaja di Desa Pedawa tersebut.

"Kejadiannya kemarin (Kamis, 06/03/2014) di Desa Pedawa, kami masih melakukan penyidikan dengan barang bukti berupa pisau dapur kecil yang digunakan untuk menyerang korban," papar Mustiada. (lz1)
-
Lokalzone - Lantaran membawa kabur gadis remaja yang masih dibawah umur untuk dinikahi seorang remaja yang tinggal di Desa Tegallenge, Kecamatan Seririt kini harus berurusan dengan aparat Kepolisian, pasalnya orang tua si wanita yang tidak terima anaknya bibawa lari.

Ketut Sudika (49) pertama kali mengetahui anaknya, Ni Kadek L (17) menghilang dari rumahnya di Desa Tukad Sumaga, Kecamatan gerokgak pada hari Minggu (02/03/2014) sejak pagi hari. 

Setelah menghilang seharian pada malam harinya sekitar pukul 23.00 wita Kepala Dusun Tegallenge mendatanginya sembari memberitahukan prihal perkawinan putrinya dengan I Ketut Suderda. Tidak Terima dengan perkawinan anaknya yang dilakukan secara diam-diam tanpa memohon persetujuannya akhirnya Sudika melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Bueleleng.

Dikonfirmasi terkait adanya laporan tersebut, Kasubbag Humas Polres Buleleng AKP Made Mustiada, Jumat (07/03/2014) mengatakan dipicu lantaran ketersinggungan orang tua terhadap cara pelaku mengawini anaknya. "Ini dipicu karena tidak adanya komunikasi dari pelaku kepada orang tua korban, dan juga umur anaknya yang masih 17 tahun," papar Made Mustiada. (lz1)
-
Lokalzone - Polisi sebagai garda terdepan dalam rangka memberikan rasa aman bagi masyarakat untuk mengikuti Pemilu 2014 yang diawali dengan Pemilihan Legislatif serta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tidak hanya dituntut untuk bisa mengendalikan masa yang anarkis tetapi juga personilnya ketika bergesekan dengan masyarakat.

Nampak dalam Simulasi pengendalian masa yang dilakukan di lapangan Mayor Metra Singaraja, Kamis (05/03/2014) personil Dalmas yang juga di backup anggota Polsek tidak hanya dituntut melakukan pengamanan kantor KPUD, Panwaslu, TPS, Surat Suara, maupun masyarakat yang tidak puas saja. Tetapi pasukan Dalmas yang merupakan ujung tombak dan yang paling sering bergesekan dengan masyarakat diawasi ketat oleh anggota Propam agar tidak terpancing dan emosional dalam bertugas.

"Kita memang dituntut untuk dapat mengendalikan masa sekaligus menjaga anggota kami (Dalmas) untuk tidak terpancing hingga melakukan kekerasan. Karena itu peran serta Propam sebagai pengawas pasukan sangat berperan penting," ungkap Kasubbag Humas Polres Buleleng AKP Made Mustiada di sela-sela acara olah raga bersama di Mapolres Buleleng, Jumat (07/03/2014).

Dengan adanya Propam dalam pasukan Dalmas diharapkan pelanggaran dari anggota Polri dapat ditekan mengingat situasi panas yang sering kali muncul lantaran gesekan dari masyarakat yang tidak puas akan hasil pemilu. (lz1)