Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

LokalZone - Merasa iba dengan salah satu kondisi anggota personilnya yang hingga almarhum tidak juga memiliki tempat berteduh Kapolres Buleleng melakukan terobosan inovatif dengan mengajak anggotanya untuk berpartisipasi dalam membangun rumah kepada keluarga Alm. Ketut Sujana yang ditinggalkan. 

"Sampai akhir hayatnya Alm. I Ketut Sujana tidak memiliki rumah, jadi inisiatif dari seluruh anggota Polres Buleleng untuk menggalang dana secara swadaya untuk melanjutkan keinginan Alm. membangun rumah di atas tanah warisan keluarganya," ungkap Kapolres Buleleng AKBP Kurniadi, Senin (9/2/2015) melalui pesan singkat.

Proses pembangunannya sendiri telah dimulai pada akhir pekan lalu dengan gotong royong para anggota Polres Buleleng dan ditandai peletakan batu pertama oleh Kapolres Buleleng beserta Ketua Bhayangkari Cabang Buleleng.

Tidak tanggung-tanggung dana yang terkumpul dari seluruh anggota mencapai ratusan juta dan dari uang tersebut proses rumah akan dilakukan hingga finising. "Untuk pembangunan ini dana dari sumbangan seluruh anggota jajaran, terutama dari Bapak Kapolres sendiri, total terkumpul sekitar Rp 120 juta. Untuk pengerjaannya dilakukan secara swakelola, rencannya sampai finising," kata Kapolsek Singaraja Kompol I Gusti Agung Purnama Wirahadi, ST.

Untuk diketahui sebelumnya Bripka Ketut Sujana terakhir bertugas di Mapolsek Singaraja sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir lantaran sakit di usiannya yang ke 56 tahun. Walau sudah lama bertugas sebagai anggota Polri hingga kini dirinya masih tinggal dengan menumpang di rumah sodaranya dan hanya memiliki sepetak tanah warisan yang akhirnya baru berhasil dibangun rumah berkat inovasi Kapolres Buleleng AKBP Kurniadi dan Kapolsek Singaraja Kompol I Gusti Agung Purnama Wirahadi, ST dan dukungan dari seluruh anggota Polres Buleleng.
-
LokalZone -  Senin (9/2/2015) warga Dusun Telagi Bantes, Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula dikejutkan dengan penemuan sesosok mayat yang sudah hancur menyerupai tengkorak dengan anggota badan lainnya yang tidak lengkap.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh salah seorang warga sekitar, Ketut Rajin (50) saat hendak mencari belut laut (mang) di pantai pada pukul 06.30 wita, melihat mayat tersebut Rajin lansung memberitahu warga sekitar dan Polsek Tejakula.

Kasubbag Humas Polres Buleleng AKP Agus Widarma Putra ditemui di Mapolres Buleleng membenarkan adanya temuan mayat tersebut dan mengungkapkan karena kondisinya saat ini pihak medis masih belum bisa mengidentifikasi jasat tersebut.

"Memang benar ada penemuan mayat di Desa Bondalem, laporan dari Polsek Tejakula mayat masih di identifikasi dari tim Puskesmas setempat. Sementara identitas masih belum diketahui karena kondisinya," papar Agus Widarma Putra.

Hasil pemeriksaan sementara dari Dr. Ari Wirami yang bertugas di Puskesmas dua Julah hanya struktur kepala yang utuh walau tinggal tengkorak, rongga dada depan hilang, kedua tangan hilang, tanpa kaki kiri, organ dalam hilang, daging pada leher, pantat dan tulang belakang masih melekat. Ukuran dari kepala ke paha 90 cm, kini mayat tersebut sudah dibawa ke RSUD Singaraja untuk melakukan identifikasi forensik lebih jauh.
-
LokalZone - Awal dimulainya Operasi Pekat jajaran Polres Buleleng sudah menampakkan hasil, khususnya oleh Satuan Narkoba dimana seorang pengedar Narkoba yang tergolong masih muda berhasil diamankan dengan belasan paket barang bukti narkoba jenis sabu-sabu yang siap diedarkan.

Berdasarkan keterangan Pers yang disampaikan oleh Kasat Narkoba AKP Agus Dwi Wirawan didampingi Kasubbag Humas AKP Agus Widarma Putra seijin Kapolres Buleleng, Senin (9/2/2015) terungkap tersangka Moc. Irfan Efendisyah Alka (20) yang beralamat di Jalak Putih II No. 19, Kelurahan Banyuasri kedapatan membawa narkoba jenis sabu saat digeledah oleh aparat Kepolisian di sebuah gang di Kelurahan Banyuning pada hari kamis lalu.

Usut-diusut dari hasil pengembangan dan penggeledahan di rumah kos pelaku dan temannya berinisial AC yang terletak di Gang Pisang, Jalan Diponogoro, Kelurahan Kampung Bugis didampatkan kembali sejumlah barang bukti hingga totalnya mencapai 16 paket sabu-sabu dengan berat mencapai 4,5 gram.

"BB awal satu paket sebelumnya sempat dibuang tetapi sempat dilihat anggota opsnal, dari sini kita geledah ke rumah kost di Jalak Putih lalu kita kembangkan lagi ke gang pisang di Kampung Bugis. Total barang bukti yang kami amankan seberat 4,5 gram sabu," ungkap Agus Dwi.

Menariknya selain beberapa BB yang mengindikasikan bahwa pelaku memecah narkoba tersebut di kostnya dengan adanya beberapa timbangan eletrik tetapi juga terdapat sebuah buku catatan hasil penjualan barang haram itu kepada sejumlah pelanggannya.

"Harganya bervariasi ada 300, 500 sampai 950 ribu perpaket, omset perhari sekitar Rp 2,5 juta," ungkap Irfan Kepada Polisi.

Selain itu dirinya juga mengaku sudah memiliki beberapa pelanggan tetap dan siap bertransaksi melalui telpon dan sistem tempel. Namun ketika ditanyakan alasannya menjual Narkoba, Irfan pun hanya cengar-cengir.

Terkait keberadaan buku tersebut hingga kini masih didalami oleh pihak Kepolisian dan dengan alasan keamanan tidak dibuka kepada publik. Sedangkan kepada Irfan sendiri Polisi mengenakan pasal berlapis dan temannya AA telah dimasukkan kedalam daftar pencarian orang (DPO).

"Pasal yang dikenakan, 112 ayat (1) dan atau pasal 114 ayat (1) UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman minimal lima tahun dan maksimal dua puluh tahun, seumur hidup," kata Agus Dwi.
- -
LokalZone -  Satu hal yang pasti, setelah buang air besar, perut akan terasa lebih longgar dan nyaman. Perut pun tak lagi buncit. Orang-orang pun beranggapan bahwa buang air besar ini akan membantu menurunkan berat badan. Benarkah?

Dikutip dari laman Womens Health, Mitzi Dulan, penulis buku The Pinterest Diet mengatakan hal ini memang benar terjadi. Namun hanya sedikit.

"Sebenarnya ini cukup sederhana, tergantung pada frekuensi dan jumlahnya. Jadi ketika Anda menimbang badan dan bobot tubuh bertambah sedikit kemudian Anda buang air besar, bobot tubuh tidak akan berkurang terlalu banyak," katanya. "Sama seperti angka timbangan berat badan Anda yang bertambah sedikit ketika tidak buang air besar selama beberapa hari."

Ketika buang air besar setelah beberapa hari sembelit, Anda mungkin merasa kalau sudah membuang sisa pencernaan dalam jumlah besar. Maka seharusnya, bobot tubuh akan berkurang beberapa kilo.

Buang air besar setelah sembelit akan mengurangi kembung dan membantu Anda jadi lebih nyaman sehingga celana Anda akan terasa lebih longgar. "Ini tidak seperti, setelah buang air besar maka Anda bisa langsung mengatakan kalau ini adalah berat badan Anda yang baru," kata Dulan.

Penurunan sedikit berat badan karena buang air besar ini 'hanya berlaku' ketika keinginan buang air besar terjadi secara alami. "Jika Anda tak ingin buang air besar maka jangan duduk di toilet dan memaksa buang air besar agar berat badan bisa turun. Angkanya tidak akan berubah nyata. Tak ada perbedaan substansial."

Meski hubungan antara buang air besar dan penurunan berat badan tidak terlalu signifikan, namun ada caranya agar tubuh jadi lebih sehat, buang air lancar dan menyebabkan berat badan turun teratur.

"Santaplah makanan diet yang kaya dengan serat. Ini akan membantu menghilangkan sembelit dan menurunkan berat badan," kata nutrisionis Brigitte Zeitlin.

Zeitlin merekomendasikan perempuan untuk menyantap setidaknya 25-30 gram serta per hari. Kandungan serat tinggi bisa diperoleh dari buah, sayur, gandum, dan yoghurt.
- -
LokalZone - Pasti anda sering mengalami masalah ini Joo.. Ketika Anda susah membuka baut atau sekrup yang yang sudah Rusak / Dol / Aus, atau kepala baut yang rusak sehingga alat pembuka baut (obeng dll) tidak bisa membuka dengan semestinya.

Kebanyakan masalah itu terjadi karena beberapa hal.. mungkin baut atau sekrup nya sudah rapuh karena termakan usia. Tapi hari ini Jooliti ingin sharing bagimana caranya membuka Baut atau Sekrup yang sudah Rusak / Dol / Aus dengan menggunakan Karet.. yes.. betul.. anda membaca dengan benar.. menggunakan Karet..

Mari kita lihat dan perhatikan dengan seksama.

-
LokalZone - Perbuatan seorang pemuda 19 tahun asal kota Nantong, Tiongkok ini benar-benar membuat geleng kepala. Dia memotong hingga putus tangan kirinya sendiri sebatas pergelangan dengan memakai sebuah pisau dapur.

Si pemuda yang namanya tak disebutkan itu, menurut laporan The Telegraph, Minggu (8/2/2015), rupanya berpikiran ingin menyembuhkan diri sendiri dari “penyakit” kecanduan internet. Sayang, cara yang ditempuhnya terbilang ekstrim dan membuat miris.

“Kami tak bisa menerima apa yang telah terjadi. Ini benar-benar tak disangka. Dia seorang anak yang pintar,” ujar ibu sang pemuda kepada wartawan.

Si ibu mengatakan bahwa pada Rabu (4/2/2015) lalu anaknya itu menghilang dari kamar rumah sekitar pukul 11 malam. Di tempat tidurnya hanya terdapat lembaran kertas berisi tulisan pemberitahuan.

“Ibu, saya pergi ke rumah sakit sebentar,” bunyi tulisan tersebut. “Jangan khawatir karena saya akan pulang ke rumah malam ini.”

Rupanya sang pemuda yang hanya diidentifikasi dengan nama “Little Wang” itu diam-diam ke luar rumah dan memotong tangannya di sebuah kursi taman. Dia kemudian memanggil taksi untuk pergi ke rumah sakit, sementara potongan tangannya ditinggalkan tergeletak begitu saja di tanah.

Tim dokter di sebuah rumah sakit universitas setempat berhasil menyambungkan potongan tangan sang pemuda setelah ditemukan dan dibawa oleh polisi, tetapi belum diketahui apakah si pemuda nekat bakal kembali bisa menggunakan tangannya seperti dulu atau tidak.

Pecandu internet

“Little Wang” adalah satu dari sekitar 24 juta “web junkie” atau pecandu internet yang diperkirakan berada di Tiongkok, negeri dengan jumlah populasi online sebesar 649 juta.

Pecandu internet adalah mereka yang demikian sering menghabiskan waktu di dunia maya sehingga seringkali melewatkan sekolah, atau bahkan jarang meninggalkan kamar tidur karena sibuk beraktivitas di ranah internet.

Di Tiongkok pun belakangan banyak bermunculan klinik dan pusat pelatihan ala militer untuk mengakomodir para pecandu internet yang ingin rehabilitasi.

Psikolog Tao Ran yang mengelola salah satu pusat rehabilitasi web junkie di Beijing mengatakan bahwa sekitar 14 persen pemuda di Tiongkok kini diperkirakan mengalami kecanduan internet.

“Mereka (pecandu internet) hanya melakukan dua hal, yakni tidur dan bermain (online),” kata Tao.

Fenomena ini pun telah menarik perhatian kaum politisi di  Tiongkok dan wilayah Asia Timur. Bulan lalu, misalnya, pemerintah Taiwan mengesahkan peraturan di mana orang tua bisa didenda jika membiarkan anaknya menggunakan “perangkat elektronik” dalam waktu lama.

Di Jepang, pusat-pusat “puasa internet” didirikan menyusul laporan yang menyebutkan bahwa ratusan ribu remaja di negeri sakura telah “menelantarkan” dunia nyata dan lebih giat berinternet.

Di Tiongkok sendiri, di kota Shanghai, para orang tua diharuskan mencegah anaknya “merokok, minum alkohol, berkeliaran di jalan, serta terlalu asyik dengan mainan online dan online”.

Tao mengatakan bahwa langkah-langkah yang lebih tegas perlu dilakukan dalam menyikapi para pecandu internet. Anak-anak di bawah 7 tahun, menurut dia, harus dijauhkan dari internet dan game online. Remaja di bawah 18 tahun pun disebutnya perlu dilarang masuk ke kafe internet.
-