Lokalzone - Rapat pleno dari KPU Buleleng di
Hotel Aneka Lovina Desa Kalibukbuk, Rabu (16/7/2014) mendapat pengamanan
ekatra dari Polres Buleleng yang mengerahkan seluruh Satun Fungsional dan
Polsek serta pengamanan dari Kodim 1609 Buleleng yang menerjunkan
langsung Batalyon Infantri 900 Raider.
Dari pantauan di lapangan nampak pola pengamanan yang dilakukan tetap ketat seperti saat Pleno Pileg beberapa waktu lalu. Suasana di seputaran lokasi rapat bisa dikatakan sangat tenang tanpa adanya pengerahan masa yang keberatan dengan hasil rekap suara seperti saat Pileg.
Namun demikian pihak keamanan Polres Buleleng sepertinya tidak mau mengambil resiko dan tetap menggelar kawat berduri, mobil water canon, pemeriksaan di pintu masuk, sedangkan dari Yonif 900 Raider menyiagakan pasukannya dengan persenjataan laras panjang. “Semua kami amankan, mulai dari jalur
darat sampai jalur laut. Seluruh kekuatan yang kami miliki, kami
kerahkan untuk pengamanan proses rekapitulasi ini,” ungkap Kapolres
Buleleng, AKBP Beny Arjanto.
Hal senada diungkapkan Dandim 1609
Buleleng, Letkol Inf Nugroho Dwi Hermawan, dimana kekuatan TNI dari
berbagai satuan di Buleleng, khususnya Batalyon Infantri 900 Raider
langsung terjun ke lokasi pengamanan dan juga disiagakan di Mako, “Kami
sifatnya hanya on call. Polisi tetap terdepan, kami hanya
membantu jika dibutuhkan dan penempatan kekuatan TNI di lokasi sebagai
upaya pendekatan bila situasi tidak memungkinkan,” ujar Nugroho.
Polisi dan TNI dalam proses pengamanan
saat Rekapitulasi Penetapan Suara pilpres di Buleleng juga melakukan
pengawalan langsung hasil penetapan suara tersebut menuju Sekretariat
KPU Propinsi Bali ke Denpasar yang dilakukan sesuai dengan Protap yang
telah ditentukan.
Buleleng - Politik
Lokalzone - Pengembangan sistim pertanian terpadu (SPT) atau integrated farming,
untuk peningkatan produktivitas lahan pertanian melalui berbagai upaya
pengembangan wilayah, program pertanian, serta pemanfaatan limbah
pertanian dan peternakan secara terpadu dibahas Bupati Buleleng Putu
Agus Suradnyana dalam pertemuan bersama Kepala Dinas Pertanian dan
Peternakan (Kadistanak) Buleleng belum lama ini di aula pertemuan Distanak Buleleng.
Bupati Suradnyana mengatakan, pengembangan pertanian di Buleleng, salah
satu upaya dilakukan dengan menerapkan integrated farming. Melihat
persoalan petani di lapangan, mereka masih terbentur produksi pupuk
organik, yang jika rutin digunakan tentu mampu meningkatkan kesuburan
tanaman. “Petani masih jarang menggunakan pupuk organik. Kami masih
carikan jalan keluar untuk mengembangkan pupuk dari kotoran kelelawar,
sapi, dan tanaman organik lainnya. Melalui integrated farming, sirkulasi
pengembangan agar terintegrasi. Semua sudah ada hitungannya, tahun
depan kami terapkan di satu kecamatan,” ujarnya.
Lebih lanjut ditambahkan, potensi pengembangan pertanian di setiap kecamatan berbeda satu dengan lainnya. Jika integrated farming berhasil diterapkan di suatu wilayah kecamatan, produksi seperti beras, palawija, ternak sapi, dan produksi tanaman pertanian lainnya, dapat saling melengkapi, sehingga produktivitas pertanian dapat ditingkatkan.
Sistim pertanian terpadu, memerlukan dukungan sumberdaya manusia, pengetahuan, teknologi, modal dan pemasaran produk pertanian dihasilkannya. Bupati Suradnyana menerangkan, akan melakukan pendekatan bersama para klian subak di setiap kecamatan, untuk berperan membantu peningkatan kualitas produksi integrated farming. Hanya saja, persoalan lain yang dihadapi adalah kualitas kesuburan tanah yang rendah untuk penerapan sistim pertanian organik. “Kondisi kesuburan tanah di Buleleng untuk pertanian organik sangat rendah, cuman tinggal 2 persen, normalnya sebenarnya 5 persen. Belum lagi, soal alih fungsi lahan. Salah satu upaya ke depan dengan mengadakan pertemuan sosialisasi bersama para kelian subak,” terangnya.
Lebih lanjut ditambahkan, potensi pengembangan pertanian di setiap kecamatan berbeda satu dengan lainnya. Jika integrated farming berhasil diterapkan di suatu wilayah kecamatan, produksi seperti beras, palawija, ternak sapi, dan produksi tanaman pertanian lainnya, dapat saling melengkapi, sehingga produktivitas pertanian dapat ditingkatkan.
Sistim pertanian terpadu, memerlukan dukungan sumberdaya manusia, pengetahuan, teknologi, modal dan pemasaran produk pertanian dihasilkannya. Bupati Suradnyana menerangkan, akan melakukan pendekatan bersama para klian subak di setiap kecamatan, untuk berperan membantu peningkatan kualitas produksi integrated farming. Hanya saja, persoalan lain yang dihadapi adalah kualitas kesuburan tanah yang rendah untuk penerapan sistim pertanian organik. “Kondisi kesuburan tanah di Buleleng untuk pertanian organik sangat rendah, cuman tinggal 2 persen, normalnya sebenarnya 5 persen. Belum lagi, soal alih fungsi lahan. Salah satu upaya ke depan dengan mengadakan pertemuan sosialisasi bersama para kelian subak,” terangnya.
Buleleng - HB
Langganan:
Postingan (Atom)