Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

LokalZone - Beberapa hari ini warga kota Singaraja diresahkan dengan adanya isu buaya yang lepas di pesisir pantai Buleleng, informasi ini pun menyebar dengan cepat di media sosial dengan beberapa versi. Ada yang mengatakan buaya tersebut lepas dari penangkarannya di Karangasem dan juga ada yang menyebut buaya tersebut jatuh di wilayah Banjar saat dibawa menggunakan kapal laut.

"Informasi ini berawal dari seorang warga yang sedang memancing ikan dan melihat kepala yang diduga Buaya di pesisir pantai Kampung Bugis, dari sini mulai menyebar kepada masyarakat luas," ungkap Kasat Polair Polres Buleleng AKP Putu Ariana dihubungi melalui telpon, Senin (5/1/2015).

Dari pihak kepolisian khususnya Satuan Polisi Perairan (Polair) hingga saat ini masih belum bisa memastikan kebenaran informasi ini namun demikian pihaknya mengaku masih tetap menyelusuri pesisir pantai untuk memastikan adanya hewan carnivora yang sangat membahayakan warga.

"Kami sudah melakukan pemeriksaan dilapangan, di daerah tersebut memang telah ditemukan dan ditangkap seekor ular piton besar dengan panjang sekitar 2,5 meter. Sementara ini masih belum ada bukti yang mengarah kepada adanya buaya tetapi kami masih tetap melakukan penyisiran dan mengumpulkan informasi," papar Putu Ariana seraya menghimbau kepada warga untuk tetap waspada.

Diduga kuat ular piton yang ditangkap warga itu juga merupakan binatang yang dilihat muncul di permukaan air oleh seorang pemancing yang salah mengenali kepala ular sebagai buaya lantaran keadaan gelap dan isu mulai berkembang menjadi adanya buaya yang berkeliaran di pesisir pantai Singaraja dengan berbagai versi.
-
LokalZone - Kini perjalanan dari Denpasar ke Singaraja, khususnya kawasan Lovina, bisa di capai dalam waktu yang lebih singkat. Hal ini mengingat jalur 'short-cut' dari Wanagiri ke arah Lovina melalui Desa Selat sudah di perbaiki. Dalam kondisi lalulintas yang tergolong lancar, jika anda ke Lovina melalui jalur biasa lewat Git Git, dari kawasan puncak, paling tidak anda butuh sekitar 1,5 jam. Lain cerita jika ada bis atau truk besar di depan anda maka perjalanan akan memakan waktu berlipat lipat, baik dari puncak ke arah Lovina maupun sebaliknya.
 
Dengan dibukanya kembali jalur desa Selat anda bisa menghemat waktu di kisaran 40 sampai 60 menit. Bayangkan selisihnya hampir dua kali lipat. Sebagai bonus, anda akan disuguhkan sebuah pemandangan yang eksotis sambil menikmati hangatnya kopi disalah satu warung pinggir jalan.

Dari kawasan puncak dimana terdapat banyak gerai bakso di sebelah kanan jalan (setelah melewati danau Tamblingan) maka ambilah arah ke kiri dimana tikungannya lumayan tajam. Anda akan melewati warung Bukit Hexon kemudian setelah beberapa menit akan melewati warung Nerike. Sekitar lima menit kemudian terdapat pertigaan yang di sebelah kanannya terdapat baliho "Munduk Moding Plantation" - sebuah resort perimum yang memiliki pemandangan eksotis. Dari pertigaan ini anda masih harus berkendara sekitar lima menit lagi maka ambil arah ke kanan di bundaran pertama. Hanya beberapa ratus meter dari sini anda akan melewati resort tadi. Jalan terus hingga menemui satu bundaran lagi dan ambilah arah ke kanan. Di pertigaan selanjutnya ambil arah kiri, kalau lurus anda akan menuju desa Tegallinggah. Dalam kurun waktu kurang lebih tigapuluh menit anda akan tiba di sebuah persimpangan; kalau lurus akan menuju desa Anturan, ambilah arah ke kiri dimana anda akan muncul di daerah Kalibukbuk.

Jalur ini belum banyak di manfaatkan oleh warga Singaraja. Sesekali anda akan bertemu dengan turis luar negeri yang suka berpetualang menggunakan sepeda motor. Salah satu tantangan jalur ini adalah tanjakannya yang lumayan curam dan agak panjang. Saya pernah melaluinya dengan mengendarai Karimun Estilo dengan total lima penumpang, pulang pergi, dan kami tidak mengalami masalah sama sekali. Artinya, mobil bermesin lebih besar mestinya bisa melaluinya dengan lebih sigap.

Tidak di sarankan buat pengendara motor matic jika berboncengan dan masing masing memiliki bobot setara pemain Sumo. Motor matic membutuhkan landasan pacu yang lebih panjang untuk mendaki tanjakan yang curam.

Sebagai tambahan, saat saya melibas jalur ini dari Wanagiri ke arah desa Selat saya hanya butuh 30 menit dan kemudian di tambah 5 menit lagi untuk mencapai Lovina. Kalau anda hendak bepergian ke kawasan Lovina maka jalur ini layak di pertimbangkan. Jangan lupa pakai sabuk pengaman atau helm standar klik buat pengendara sepeda motor.
-
LokalZone - Peristiwa keracunan masal akibat makanan kembali terjadi di Kabupaten Buleleng, kali ini 13 orang warga Desa Tingga-tinga, Kecamatan Gerokgak terpaksa harus dilarikan ke puskesmas terdekat akibat keracunan makanan yang diduga akibat mengkonsumsi ikan yang dibeli di pasar setempat,.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun dari Kepolisian diketahui keracunan tersebut terjadi dalam waktu yang berbeda dimana kejadian pertama dialami oleh Jro Mangku Made Catra (50), Luh Darmi (30), Putu Diah Januari (9), Luh Sukreni (12), Dewa Putu Widiadnyana (33), Jro Kadek Tantri (32), Desak Putu Ariadnyani (8) yang mengalami keracunan pada hari Sabtu (3/1/2015) pukul 18.00 wita dan pada hari minggu (4/1/2015) pukul 11.00 wita disusul oleh Gusti Adi Putrawan (21), Luh Putu Ristiani (20), Gusti Bagus Yoga Juliana (13), Gusti Ayu Krisna Dewi (13), Gusti Ayu Lestia Dewi (2), Gusti Ayu Fitriani (1). Ke 13 orang tersebut diketahui memanggang dan memakan ikan tongkol yang dibeli dari pedagang ikan di Desa Celukan Bawang.

Walau kondisi para korban telah beransur pulih pihak Kepolisian masih melakukan penyelidikan secara insentif untuk mengetahui penyebab keracunan tersebut, bahkan sudah mengumpulkan sampel yang selanjutnya dikirimkan ke unit Labforensik Denpasar.

"Kami masih menunggu hasil labforensik dari sampel muntahan dan sisa ikan untuk mengetahui penyebab keracunan, ini masih proses penyelidikan," papar Kasubbag Humas Polres Buleleng AKP Agus Widarma Putra seijin Kapolres Buleleng, Senin (5/1/2015) di Mapolres Buleleng.

Untuk menghindari kejadian yang sama di masa yang akan datang dirinya juga menghimbau kepada warga khususnya pedagang untuk menjaga kehigenisan makanan yang disajikan. "Wimbauan kami kepada penyaji / pedagang makanan supaya memperhatikan segi kesehatan dan pengolahan yang menyangkut standarisasi menghidangkan makanan siap saji kepada masyarakat agar hal ini tidak terjad berulang-ulang," kata Agus Widarma.
-