LokalZone - Sidang Pra Peradilan yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Tunggal, Amin
Imanuel Bureni, Kamis (9/7/2015) siang di Pengadilan Negeri Singaraja
terkait kasus yang melibatkan dua oknum Polisi Kehutanan BKSDA Bali
berlangsung perdana di Ruang sidang Kartika PN Singaraja.
Dalam
sidang pra peradilan itu, pihak pemohon, anggota Polisi Kehutanan
BKSDA Bali, Made Suardana (47) dan I Nyoman Rai Sukarma (50) diwakili
kuasa hukumnya yang dipimpin Wihartono. Sementara Kapolsek Banjar selaku
termohon, diwakili Binkum Polda Bali yang dipimpin Made Parwatha,
demikian juga terlihat Kapolsek Banjar Hendrik Pradinatha mengikuti
sidang dari bangku pengunjung.
Dalam proses persidangan
itu, secara tiba-tiba, Tim Kuasa Hukum Pemohon menyampaikan surat dari
BKSDA Bali yang meminta melakukan Pembatalan Gugatan Pra Peradilan atas
dasar berbagai pertimbangan, dimana pihak BKSDA menilai, bahwa kasus
dugaan Ilegalloging yang dilakukan 2 Oknum Polhut tersebut, hendaknya
diserahkan ke pihak BKSDA. Sebab, didalam surat tersebut, BKSDA menilai,
karena TKP tempat terjadi kejadian tersebut, berada di kawasan Hutan
Konservasi, yang masih dibawah lingkup BKSDA. Sehingga, penanganan
kasusnya harus dilimpahkan ke pihak BKSDA.
"Pertimbangan pertama yakni masukan forum pimpinan daerah pada
tanggal 3 Juli 2015 lalu, kesepakatan lintas penegak hukum di kabupaten
Buleleng untuk menarik berkas perkara ini ke BKSDA dengan alasan TKP nya
berada di wilayah konservasi. Demikian halnya dnegan saksi ahli maupun
laboratorium terkait barang bukti merupakan kewenangan BKSDA
Bali,"paparnya
Pengacara BKSDA Bali Wihartono
menegaskan dengan telah dicabutnya berkas dan adanya kesepakatan lintas
penegak hukum maka semua proses penyidikan akan dilakukan oleh BKSDA
Bali
Kapolres Buleleng via telepon mengaku dapat
menerima pencabutan gugatan. Namun untuk kesepakatan proses penyidikan
di BKSDA Bali masih dalam tahap pertimbangan. Untuk memastikan sikap
Kepolisian, Pihaknya akan melakukan gelar perkara menyusul
dikembalikannya berkas penyidikan oleh kejaksaan negeri singaraja kepada
Polres Buleleng. "yang diminta untuk mencabut Pra peradilan itu kita
terima. Berkasnya kan dikembalikan P19 oleh kejaksaan. Sikap kita akan
kita tentukan setelah gelar perkara,"ungkapnya
Seperti
diberitakan sebelumnya terkait penangkapan dua oknum BKSDA bali di
kawasan Hutan Tamblingan beberapa waktu lalu, BKSDA melayangkan gugatan
pra peradilan. Dua oknum BKSDA bali Made Suardana dan I Nyoman Rai
Sukarma diduga melakukan pencurian kayu hutan sebanyak dua setengah
kubik.
Buleleng - Hukum
LokalZone - Debu Vulkanik Gunung Raung yang berlokasi di Bondowoso, Jawa Timur rupanya juga merambah hingga ke Kota Singaraja, Debu halus berwarna coklak kehitaman tersebut dapat dengan mudah dilihat khususnya pada lantai dan atap rumah.
Melihat adanya potensi gangguan kesehatan yang dapat ditimbulkannya, Kapolres Buleleng AKBP Kurniadi berinisiatif membagikan 1000 masker gratis kepada warga Buleleng yang melintas di Jalan Ngurah Rai, Singaraja, Kamis (9/7/2015) pagi hari.
"Pembagian masker ini, karena kita lihat dan kita rasakan bersama sejak kemarin tebalnya debu yang masuk kewilayah kita. Oleh karena itu dalam kesempatan ini kita lakukan Operasi Ketupat yang bentuknya adalah suatu pelayanan kepada masyarakat kita bagikan masker kepada masyarakat," ujar Kapolres Kurniadi di sela-sela kegiatan.
Pembagian masker gratis oleh Kapolres Kurniadi beserta unsur Muspida Buleleng yang dilakukan di depan Taman Kota Singaraja ini rencananya akan dilanjutkan pada Pos-Pos Polisi yang dibentuk dalam rangka Operasi Ketupat. "Pembagian masker ini nanti juga akan kita kembangkan pada masing-masing Pos Polisi untuk pengamanan perayaan Galungan dan Idul Fitri," ungkap Kapolres Kurniadi.
Dalam kesempatan tersebut Kapolres Kurniadi juga menghimbau kepada masyarakat Buleleng untuk tetap waspada dan selalu menggunakan masker khususnya saat bepergian dan beraktifitas di luar ruangan karena debu ini berbahaya bagi kesehatan dan dapat menimbulkan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA).
Buleleng - Kamtibmas - Sosial
LokalZone - Dalam rangka persiapan pengamanan Idul Fitri 1436 H Polres Buleleng melaksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat yang digelar dilapangan Taman Kota, Jalan Ngurah Rai, Singaraja, Kamis (9/7/2015). Dalam Gelar yang diikuti oleh personil gabungan Polres Buleleng,
TNI, Pemadam Kebakaran, Dishub, Satpol PP, Orari, Pecalang dan Pramuka tersebut, Kapolres Buleleng AKBP Kurniadi menekankan bahwa Ops Ketupat kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya karena juga bertepatan dengan hari raya Galungan dan Kuningan.
"Operasi kali, ada tantangan pengamanan Galungan, Kuningan Sekaligus Idul Fitri. Kita Buktikan kepada negara dan dunia, karena pariwisata Bali telah mendunia, dengan peralatan, sarana dan prasarana yang seadanya kita harus bisa memberikan rasa aman," papar Kapolres Kurniadi di depan peserta apel.
Ditanya tentang kesiapan pengamanan usai gelar pasukan, pihaknya mengungkapkan akan mengedepankan pos-pos pantau yang dibentuk tersebar di Kabupaten Buleleng untuk mengawasi peningkatan arus lalu lintas baik saat mudik maupun arus balik.
"Di Buleleng kita
membuat 17 pos Polisi berupa pos pengamanan, pos pelayanan dan pos
pantau. Pos pengamanan kita buat di terminal Banyuasri, kemudian pos
pelayanan kita buat di Lovina, sedangkan sisanya 15 pos pantau
diantaranya di Pura Pulaki, Ponjok Batu, dan tempat lainnya," ungkap Kapolres Kurniadi.
Selain melibatkan ratusan personil Polres Buleleng, pihaknya juga mengandeng intansi terkait seperti TNI, Dishub, Pemadam, Pecalang, dan Kesehatan yang nantinya akan stand by di 17 Pos Polisi yang tersebar di Kabupaten Buleleng.
"Di Buleleng kita
membuat 17 Pos Polisi berupa pos pengamanan, pos pelayanan dan pos
pantau. Pos pengamanan kita buat di terminal Banyuasri, kemudian pos
pelayanan kita buat di Lovina, sedangkan sisanya 15 pos pantau
diantaranya di Pura Pulaki, Ponjok Batu, dan tempat lainnya. Personilnya dari Kepolisian dan dari instansi terkait," ujar Kapolres Kurniadi.
Buleleng - Kamtibmas
Bali, 24 Juni 2015 – Mengiringi
sambutan luar biasa dari masyarakat dan kalangan pariwisata terhadap New World
Grand Bali Resort, yang
merupakansalah satu brand internasional New World Hotels & Resorts (Rosewood
Hotel Group), dimana pada hari ini menyelenggarakan acara groundbreaking atau
peletakan batu pertama di lokasi pembangunan resort tersebut, Pecatu Indah
Resort Complex, Uluwatu Raya.
Dalam acara tersebut, para Agen Pemasaran, wakil perusahaan konstruksi
Totalindo, wakil WOW design studio, perwakilan dari Belt Collins International,
serta badan Pemerintah Daerah setempat dan juga Media Massa, menyaksikan Founder dan Presiden Direktur PT Mugie
Bali Indah melakukan peletakan batu pertama menandai dimulainya proyek
tersebut.
“Peletakan batu pertama New World Grand Bali Resort merupakan wujud nyata
komitment PT Mugie Bali Indah untuk menjadi perusahaan investasi dan pengembang
properti yang lebih baik” sambut Djoni Hasjim, Presiden Direktur PT Mugie Bali
Indah. “Komitmen kami untuk selalu memberikan produk yang berkualitas kepada
konsumen juga telah mengarahkan kami untuk menunjuk perusahaan kontraktor yang
cukup ternama beserta arsitek dan konsultan desain taraf internasional, untuk
membangun New World Grand Bali Resort” tambahnya. “Di antara produk ternama
kami seperti Anantara Seminyak Bali Resort & Spa, akan hadir juga produk
Waldorf Astoria Ubud Bali yang dijadwalkan pembukaannya bersamaan di tahun 2017
dengan New World Grand Bali Resort. Kami sangat bangga untuk menggandeng kualitas,
layanan, kenyamanan dan nilai tambah dari brand ini untuk menjadikan New World Grand sebagairesort pilihan di
Bali dengan segala kelengkapan fasilitasnya”.
Terletak di atas tanah seluas 10,8 hektar, resort mewah berbintang lima ini
akan menjadi bagian dari pembangunan Pecatu Indah Resort premiere yang terletak
di sebelah selatan Bukit Peninsula. Sebagai properti New World Hotels &
Resorts pertama di Indonesia, kolaborasi ini menandai tonggak utama dalam
memperluas keberadaan mereka di seluruh Asia, yang melengkapi properti New
World Hotels & Resorts yang ada di daratan Cina, Hong Kong, Vietnam dan
Filipina.
Acara groundbreaking New World Grand Bali Resort ini dibuka dengan upacara
yang dipimpin oleh Ida Pedande Istri Padma Griya Buruan dan dilanjutkan oleh
pemberkatan serta sambutan dari PT Mugie Bali Indah, diikuti dengan doa untuk
keselamatan jalannya proyek bersama tokoh masyarakat setempat yang kemudian
dilanjutkan dengan prosesi batu pertama oleh Djoni Hasjim.
Bali - bintang 5 - New World Hotels & Resort - pecatu - villa
LokalZone - Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Buleleng. Nyoman Genep didampingi Sekretarisnya Drs. Made Sudiarba, Rabu (8/7/2015) kemarin, mengatakan Pemerintah Daerah tahun ini telah meningkatkan honor bagi petugas kebersihan. Kenaikan itu Rp. 5.000 sehingga kini mereka menerima honor Rp. 30.000 dengan jangka waktu kerja 4 hingga 5 jam setiap hari. Dengan kenaikan honor ini, pihaknya optimis pekerja lebih bersemangat membantu Pemerintah Daerah menjaga kebersihan Buleleng. Apalagi dengan kebijakan Bupati Buleleng yang mencanangkan Buleleng bebas sampah plastik ini akan bisa diwujudkan dengan dukungan para petugas kebersihan.
”Honor sudah kita naikkan dan mudah-mudahan dengan perhatian ini pekerja lebih semangat lagi membantu Pemerintah menjaga kebersihan kota dan target Buleleng bebas sampah plastik bisa di capai , “kata Genep.
Sementara itu, kemarin, 465 pekerja tenaga harian lepas (THL-red) yang sehari-hari membersihkan kawasan Kota Singaraja ramai-ramai datang ke kantor Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Buleleng di Jalan Gajah Mada Singaraja. Pekerja yang bisa disebut “pasukan kuning” ini bukannya melakukian aksi demo, tetapi mereka sengaja dikumpulkan untuk menerima jatah paket sembako. Paket sembako ini diserahkan untuk memenuhi kebutuhan pokok para pekerja kebersihan menjelang hari raya Galungan dan Kuningan 2015 ini. Selain sembako, mereka juga menerima perlengkapan seperti masker, topi, baju kerja, slop tangan, sepatu, serta jas hujan.
Wajah sumringah terlihat dari para petugas kebersihan. Mereka hadir menggunakan seragam kerja training hijau setrip kuning dan menggunakan topi. Pekerja ini seekali nyteletuk dengan mengungkapkan syukur dengan perhatian Pemerintah kepada pasukan penyapu sampah di Buleleng yang sudah sangat baik ini.
Nyoman Genep mengatakan kebijakan memberikan paket sembako menjelang Hari Raya Galunga dan Kuningan merupakan upaya untuk membantu meringankan kondisi ekonomi para pekerja kebersihan. Satu paket sembako terdiri atas 10 kilogram beras, 1 liter minyak goring, dan 2 kilogram gula pasir. Para petugas kebersihan terbagi atas beberapa bidang di antaranya tenaga bidanga angkutan sampah, truk, penyapuan, dan bidang pertamanan.”Perhatian ini sesuai dengan komitmen Bupati dan Wakil Bupati Buleleng untuk membantu tenaga harian lepas. Apalagi rata-rata mereka merupakan tergolong ekonomi lemah, sehingga dengan bantuan ini bisa meringankan beban kebutuhan sehari-hari mereka,”tegasnya.
Buleleng - Seremonial
Langganan:
Postingan (Atom)