Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

Lokal-zone.com - Artis cantik Nikita Willy bikin heboh setelah dikabarkan pindah agama dan menikah di Bali. Nikita Willy disebut telah menikah secara diam-diam dengan pacarnya Putu Gede.

Kabar pernikahan Nikita Willy dan Putu Gede setelah Putu mengunggah foto sedang melakukan tradisi Melukat bersama Nikita Willy di Bali. Melukat merupakan sebuah tradisi pembersihan diri dan jiwa yang sering dilakukan penganut agama Hindu di Bali yang telah atau akan menikah.

Nikita Willy dan Putu Gede memang kerap tampil mesra. Nikita Willy sering memamerkan foto mesra dengan pengusaha muda asal Bali tersebut

Meski Nikita Willy terkesan masih malu-malu, tapi tidak demikian dengan Putu Gede. Beberapa foto mereka dipamer di akun Instagram Putu Gede, salah satunya foto sedang melakukan tradisi Melukat di Sebatu, Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali.

Benarkah Nikita Willy pindah agama dan menikah diam-diam dengan Putu Gede di Bali?

Ibunda Nikita Willy, Yora angkat suara mengenai kabar tersebut. Yora membantah Nikita Willy pindah agama dan menikah di Bali.


“Itu dari mana kabarnya? Orang kami baru pulang umroh kok, enggak mungkin (menikah) kali. Kami baru pulang umroh. Itu berita siapa yang bikin, nanti dikira kami lagi yang bikin,” ujar Yora, Senin (11/4/2016).

Yora menambahkan, Nikita Willy dan Putu Gede tak menjalani ritual Melukat. Tradisi itu dilakukan oleh kakak ipar Putu Gede yang menikah. Nikita Willy dan Putu hanya datang menghadiri tradisi tersebut.

“Oh itu (menikah) kakak iparnya Putu Gede. Lagi ada pernikahan. Tante juga semua diundang, cuma kami semua baru pulang umroh. Yang terbang (datang) akhirnya hanya Nikita dengan asisten dan saudara-saudara saya,” tambah Yora.
-
Denpasar, Lokal-zone.com - Kapolda Bali menggelar pertemuan dengan puluhan bendesa adat Bali dan pelaku pariwisata untuk membahas unjuk rasa terkait reklamasi Teluk Benoa, Selasa (12/4/2016).

"Kepentingan saya mengundang sekalian dengan tujuan membicarakan terkait reklamasi. Tapi, topik yang kita ambil bukan reklmasinya. Itu bukan domain saya, tapi di sini kami akan membahas unjuk rasanya," ujar Kapolda Bali Irjen Pol Sugeng Priyanto.

Berdasarkan data yang dimiliki Polda Bali, hampir setiap Sabtu dan Minggu selalu ada masyarakat berunjuk rasa menolak reklamasi. Unjuk rasa di antaranya berupa doa bersama yang mengerahkan massa mencapai puluhan ribu orang.

Sugeng menambahkan, adanya hal tersebut berimplikasi kepada masyarakat. Pengerahan massa yang besar ini mengakibatkan kemacetan lalu lintas.

"Banyak masyarakat yang komplain kenapa unjuk rasanya pada hari libur. Mereka yang sedang piknik merasa terganggu karena lalu lintasnya macet," tuturnya.

Bahkan, ada yang mengirim pesan lewat SMS meminta polisi untuk membubarkan unjuk rasa tersebut. Di hari libur ini, ada dua kepentingan, di sisi lain ada yang menyampaikan aspirasinya menolak reklamasi disisi lain juga ada masyarakat yang ingin menikmati liburan.

"Di sini, Polda Bali tidak ada kepentinganya dengan reklamasi. Silakan mau reklamasi atau enggak. Tidak ada ruginya bagi kami. Tapi di sini terkait pariwisata, banyak warga atau wisatawan yang menyatakan keberatan dengan adanya hal tersebut dilakukan pada Minggu," pungkas Sugeng.
-
Buleleng, Lokal-zone.com - Putu Ariani (26) warga Desa Banjar Darma Semadi, Tukad Mungga, Buleleng dibekuk polisi reserse narkoba Polres Buleleng lantaran membawa narkoba jenis sabu di Jalan Kartika Lovina, Kalibukbuk, Senin (11/04/2016).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Putu Ariani membeli barang haram tersebut melalui kekasihnya yang berinisial Gede S. Setelah melakukan transaksi dengan sang kekasih, Ariani ditangkap petugas di sebuah rumah di Lovina.

"Kekasihnya masih kita buru, kita masih gali lagi keterangan petugas," papar Kasat Narkoba Polres Buleleng AKP Made Agus Dwi Wirawan, Buleleng, Bali Utara.

Agus menambahkan, dalam penangkapan tersebut, Ariani sedang melakukan transaksi narkoba jenis sabu-sabu dengan kekasihnya lantas aksi mereka tercium petugas dan langsung dibekuk Polisi.

"Kami bekerja sama dengan Polsek Sukasada dalam penangkapan ini," tandasnya.

Dari tangan pelaku, pihak kepolisian menyita barang bukti berupa satu paket sabu-sabu seberat 0,09 gram, dua buah gunting, dua buah korek api gas, telefon genggam merek Nokia berwarna hitam, kemudian tisu dan satu bungkus pipet plastik warna putih.

Atas perbuatannya, Ariani dijerat pasal berlapis tentang penyalahgunaan narkoba Pasal 112 Ayat (1) atau Pasal 127 Ayat (1) Undang Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika.
-
Kesehatan, Lokal-zone.com - Siapa yang menyangka jika ternyata menjaga kesehatan bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan? Salah satunya mendengarkan musik. Dengan menyetel musik saban harinya, kamu terbebas dari 5 masalah kesehatan ini, lho. Hoya, masalah kesehatan apa saja? Dilansir dari magwuzz.com, berikut uraiannya buat kamu.

1. Musik bisa meredakan nyeri. 

Ternyata musik memiliki sifat mengatur rasa nyeri. Alunannya bekerja dalam sistem saraf yang secara otomatis meringankan rasa sakit kronis atau saat habis operasi. Banyak rumah sakit kini sudah menggunakan terapi musik sebagai ganti obat penghilang rasa nyeri. Bahkan melalui beberapa penelitian, musik bisa lebih ampuh dari anestesi. Wow, kece! Penjelasan sederhana, ternyata musik bisa membantu kamu melepas hormon endorfin yang berguna menetralkan rasa sakit. Oh, begitu ya.

2. Mengobati darah tinggi atau darah rendah. 

Ternyata musik pelan namun teratur bisa membantu mengontrol tekanan darah. Kamu yang darah tinggi bisa memilih musik klasik untuk didengarkan secara rutin. Jika darah rendah bisa menyetel musik rock.

3. Mengobati insomnia. 

Pada dasarnya kamu gak bisa tidur sebab banyak pikiran atau cemas. Nah, dengan menyetel musik, rasa cemas dan pikiran negatif perlahan sirna. Tapi jangan nyetel musik yang syairnya pembunuhan, ya. Bisa makin stres, malah kamu gak bisa tidur.

4. Mengatasi obesitas. 

Asli keren, nih! Mendengarkan musik sambil makan ternyata bisa memperlambat gerakan makan sehingga rasa kenyang lebih tahan lama. Coba makan sambil mendengarkan musik secara rutin. Kamu bisa merasakan berat badanmu turun dengan signifikan.

5. Mengatasi penyakit Alzheimer. 

Penyakit ini ditandai dengan melemahnya daya ingat yang akhirnya bisa menjalar dan menganggu kerja otak. Penderitanya bisa kehilangan memori dalam sistem pemikiran bahkan tidak tahu lagi caranya berbahasa. Agar tak terjadi, rajin-rajinlah memutar musik, terutama yang ada kenangannya sehingga memori masa lalu bisa dibangkitkan kembali. Penderita Alzheimer lama-lama bisa sehat seperti sedia kala.
-
Buleleng, Lokal-zone.com - Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat menyelenggarakan lomba "bondres" atau sendratari khas Bali sebagai wujud pelestarian budaya Pulau Dewata.

"Lomba 'bondres' antar kecamatan juga dirangkaikan dengan Pekan Apresiasi Seni (PAS) dan hiburan rakyat yang digelar di GOR Bhuana Patra," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Buleleng, I Nyoman Sutrisna di Singaraja, Selasa (12/04/2016).

Dia mengemukakan, sedikitnya sembilan peserta lomba 'bondres' dari sembilan kecamatan mengikuti lomba tersebut dimana dari sembilan peserta ini akan dicari tiga terbaik.

"Masing-masing peserta akan diberi waktu selama 35 menit untuk menampilkan kemampuan mereka dalam bondres. Kriteria yang dinilai antara lain kepadatan isi, dramatisasi, dan kelucuan.

Dikatakan pula, dewan juri yang menilai berjumlah tiga orang yang sudah berkompeten di bidang drama dan juga bondres. Juara pertama dari lomba bondres ini akan mendapat uang pembinaan sebesar Rp5 juta, juara kedua Rp3 juta dan juara ketiga Rp2 juta. "Selain uang pembinaan, para juara juga mendapatkan trofi dan piagam penghargaan," imbuhnya.

Sutrisna lebih lanjut memaparkan, Pemkab mencoba mengkaji dan menginvetarisasi sekaa-sekaa bondres yang ada di kecamatan. Melalui lomba tersebut pula sebagai upaya menggali potensi bondres yang ada di setiap kecamatan. "Selain invetarisasi, lomba ini juga bertujuan mencari potensi-potensi bondres yang ada di setiap kecamatan," ungkap Sutrisna.

Selain itu, Sutrisna berharap kedepan generasi muda lebih serius untuk menggeluti bondres ini. Selain itu juga, semakin banyak untuk mengikuti lomba ini di tahun-tahun yang akan datang.

"Kami berharap kedepannya peserta lebih banyak lagi dari generasi muda Buleleng," tandasnya.
-