Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

LokalZone - Liburan sekolah telah tiba, ketika seharusnya momen ini digunakan untuk bermain dan tamasya bersama keluarga, beberapa orang anak dari Tianyar, Karangasem justru memanfaatkan momen ini untuk datang ke Buleleng untuk meminta-minta dan menjadi pengemis. 

Hal ini terungkap dari pergelaran Operasi Premanisme yang dilancarkan Jajaran Polres Buleleng, Sabtu (27/6/2015) hingga sore hari. Operasi yang dimulai dengan menciduk empat orang gepeng di depan toko Bunga, Jalan A. Yani Singaraja dilanjutkan ke lantai dua Pasar Anyar yang ternyata tempat tersebut digunakan untuk beristirahat dan tidur di malam hari oleh kelompok gepeng yang berasal dari Tianyar, Karangasem termasuk juga gepeng lainnya yang berkeliaran di wilayah Kota Singaraja dari kelompok yang sama.

"Hari ini kita melaksanakan Operasi Premanisme secara serentak, ini perintah langsung dari Kapolri melalui Polda. Ini serentak untuk Polres dan Polsek jajaran hasilnya kita menemukan 22 gepeng berkeliaran di jalan asal Tianyar, Karangasem dan juga tukang parkir liar karena tidak menggunakan pakaian parkir semestinya kita amankan dulu," ungkap Kabag Ops Ketut Gelgel.

Ironisnya dari 22 gepeng tersebut 6 orang merupakan ibu-ibu sedangkan 16 orang sisanya masih anak-anak, bahkan 4 diantaranya duduk di bangku sekolah dasar dan sengaja datang ke Buleleng untuk mengemis.

"Kelas telu SD, di SD 7 Pemecutan, Denpasar. Liburan sambilang ngalih bekel," ujar Kadek Eran (11) dengan polos yang juga mengaku biasanya tinggal di Denpasar bersama kakaknya yang bekerja di Spa.

Kelompok pengemis tidur di lantai 2 Pasar Anyar
Menindaklanjuti hasil temuan ini pihak Kepolisian langsung menyerahkan 22 orang gepeng dan satu parkir liar ini  kepada instansi terkait untuk ditindaklanjuti. "kita amankan ke dinas terkait termasuk untuk gepeng nanti kita salurkan ke Dinas Sosial untuk ditindaklanjuti," ujar Kabag Ops Ketut Gelgel.

Walau masih belum menemukan adanya aksi premanisme Jajaran Kepolisian nampaknya tidak mau kecolongan dan akan terus menggalakkan operasi yang menyasar premanisme dan gepeng ini di seluruh wilayah Kabupaten Buleleng. "Supaya wilayah Buleleng ini aman dari premanisme, kita menerjunkan pasukan gabungan dari satgas Premanisme berjumlah 50 orang, untuk wilayah Kecamatan di dari Polsek menerjunkan personilnya masing-masing," kata Ketut Gelgel.
- -
LokalZone -  Kapolres Klungkung AKBP FX. Arendra Wahyudi SiK, Waka Polres Kompol. AA. Gede Mudita, bersama-sama dengan pecinta motor tua Kabupaten Klungkung, melakukan anjangsana kepada orang yang tidak mampu dengan menyerahkan bantuan beras, indomie, dan kebutuhan lainnya kepada orang yang tidak mampu secara materiil, dalam rangka menyambut HUT Bhayangkara ke-69, Sabtu, (27/6/2015).
.
Orang yang patut mendapatkan uluran tangan dan yang pertama kali dikunjungi Kapolres dan rombongan adalah Ni Made Raji alias Men Ampel, dan I Ketut Tamben, bertempat di Banjar Babung, Desa Gunaksa, Kecamatan dawan.

Kemudian romboingan melanjutkan perjalanan menuju Banjar Nyamping, Desa Gunaksa, Kecamatan dawan, disini Kapolres dan rombongan menyerahkan bantuan kepada Made Tangeb dan I Ketut Tulus, kedua orang ini bersaudara kandung.

Ke empat orang yang dikunjungi Kapolres Klungkung dan rombongan ini patut diberi bantuan karena semuanya menempati rumah yang tidak layak huni.

Sementara Kapolres Klungkung pada kesempatan tersebut mengatakan, Kami ada sedikit bingkisan yang dapat dimanfaatkan para orang tua yang kurang beruntung ini, berupa beras, indomie dan kebutuhan lainnya, yang mungkin nantinya bisa sedikit membantu.

Menurut Kapolres, kegiatan ini merupakan salah satu wujud kepedulian aparat kepolisian khususnya Polres Klungklung pada masyarakat yang kurang mampu dan lingkungan sekitarnya.
- -
LokalZone - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) A.A.Ngurah Puspayoga, Sabtu (27/6/2015) pagi melakukan kunjungan kerja ke Gumi Makepung Kabupaten Jembrana. Dalam kunjungannya itu Menkop UKM Puspayoga memberikan sejumlah kemudahan dan bantuan kepada kelompok usaha kecil menengah dan mikro di Gedung Kesenian Bung Karno (GKBK) Jembrana.

Kemudahan tersebut diantaranya pemberian kemudahan ijin bagi usaha kecil, pemberian hak cipta dan akte notaris gratis. Selain itu Puspayoga juga memberikan bantuan perbaikan tempat idabah baik Hindu, Islam dan Kristen. Ia mengungkapkan saat dirinya menjabat Walikota Denpasar untuk mengurus Hak Cipta waktu bisa berbulan-bulan dan bayarnya cukup mahal, tapi sekarang hanya bisa diselesaikan satu jam dan gratis.

Meski memberikan kemudahan, Puspayoga juga melakukan tindakan tegas terhadap koperasi-koperasi yang tidak aktif. “ Koperasi yang hanya punya cap dan mengandalkan bantuan pemerintah saya hapus saja, supaya tidak mengganggu koperasi yang lain “ tegas Puspayoga. Menurutnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia dilakukan oleh tiga pilar yaitu BUMN, Swasta dan Koperasi. Hanya saja koperasi selama ini seolah tersisih, untuk itu sebagai Menteri, Puspayoga bertekad mensejajarkan koperai dengan BUMN dan Swasta. “ Saya sangat optimis itu berhasil, sebab setelah saya data semua koperasi ternyata omsetnya ada yang mencapai trilyunan, mengapa yang lain tidak bisa, inilah yang saya ingin capai terhadap koperasi-koperasi yang lain “ kata Puspayoga.

Dari 209 juta koperasi yang terdata di Indonesia, 62 ribu diantaranya tidak aktif dan sudah dibekukan. Bahkan kini sebanyak 147 ribu koperasi mampu aktif dengan online sistem. Selama ini lanjut Puspayoga yang menjadi persoalan usaha kecil dan koperasi adalah permodalan. Banyak usaha kecil yang tidak mampu mengambil modal di Bank karena bunga kreditnya sangat tinggi yaitu mencapai 22%. “ Saya usulkan ke Pak Presiden supaya bunga kredit diturunkan, karena tidak memberikan rasa adil terhadap pengusaha kecil, dan usulan itu sudah disetujui Presiden menjadi 12% “ terang Puspayoga.

Sementara itu Bupati Jembrana I Putu Artha menjelaskan, kemudahan yang telah diberikan Kemenkop kepada pengusaha kecil menengah dan mikro di Jembrana sudah dirasakan manfaatnya mulai dari kemudahan memperoleh perijinan, peningkatkan sumberdaya manusia, kemudahan sarana dan prasarana produksi termasuk fasilitasi akses pemasaran. Di Jembrana sendiri kata Bupati Artha, terdapat 249 koperasi yang telah berbadan hukum dengan jumlah masyarakat yang terlibat didalamnya mencapai 54.995 orang. Sementara itu terdapat 19 koperasi yang sakit kronis dan segera dibekukan. “ Kami sangat berterima kasih kepada Pak Menteri yang telah memberikan perhatian dan bantuan yang luar biasa kepada usaha kecil mikro dan koperasi di Jembrana, saya berharap pengusaha yang diberikan bantuan menggunakan bantuannya dengan baik dan memberikan manfaat kepada masyarakat “ kata Artha.

Dalam kunjungan pertama kalinya sebagai Menteri di Jembrana, Puspayoga mengaku paling senang bila berkunjung ke Jembrana. Pasalnya partisipasi masyarakatnya sangat tinggi, hal itu terbukti dengan hadirnya ribuan masyarakat di GKBK Jembrana. “ Ini menunjukkan bahwa Bupati dan Wakilnya rajin turun ke masyarakat “ terang Puspayoga. Selain dihadiri Bupati dan Wakilnya I Made Kembang Hartawan, Menteri Puspayoga juga mengajak seluruh Deputinya ke Jembrana.
- -