Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

LokalZone - Menjelang perayaan Nyepi yang jatuh pada hari Sabtu (21/3/2015) nanti jajaran Polres Buleleng menggelar Operasi Cipta Kondisi (Cipkon) yang salah satunya menyasar peredaran minuman keras yang disinyalir menjadi penyebab kericuhan pada saat malam pengerupukan. 

Tidak hanya menyasar arak bali, pihak Kepolisian juga juga mengamankan berbagai merek minuman keras legal namun dari pihak penjual tidak mengantongi ijin termasuk kelengkapan lain seperti leges di setiap minuman yang dijual. 

Dari hasil sweping yang dilakukan di warung Rahayu di Jalan Dr. Sutomo No. 26 Singaraja tanpa diduga ternyata penjual bernama Komang Hartawan (47) yang beralamat di Desa Penglatan juga menjual minuman keras bermerek seperti red lebel, black label, chivas regal, jose cueruo es pesial yang disembunyikan ke dalam kardus minuman kemasan.

"Ini hasil Operasi Cipkon kemarin di wilayah jalan Sutomo dengan pedagang atas nama Komang H yang menjual miras tanpa memiliki surat ijin usaha minuman beralkohol. Seharusnya mereka memiliki SIUP-MB golongan B & C dan mengacu pada Permendag 6 tahun 2015, pedagang ini juga seharusnya dilengkapi ijin dari Menteri Perdagangan," papar Kasat Narkoba Polres Buleleng AKP Agus Dwi Wirawan, Jumar (13/3/2015),

Dari tangan Hartawan pihak pihak Kepolisian menyita dua puluh enam botol minuman keras ditambah lima puluh lima liter arak bali yang diamankan di wilayah Gerokgak.

Terhadap penjual Agus Dwi mengatakan hanya dikenakan Tipiring dengan dijerat pasal 21 Jo pasal 91 ayat 1 Perda Kabupaten Buleleng tentang retribusi surat ijin usaha perdagangan minuman beralkohol (SIUP-MB). Dan pihaknya juga masih berupaya untuk melakukan pengembangan dan mengejaran terhadap pemasok minuman keras ini yang dikabarkan berasal dari Kota Denpasar.
-
LokalZone - Masih ingat kasus narkoba yang menyasar dua orang ibu rumah tangga asal pada Bulan Oktober tahun 2014 lalu. Kini hal yang sama juga menimpa anak Luh E yang bernama Komang Ardika (31) yang beralamat di Desa Kalibukbuk. 

Berdasarkan informasi yang diperoleh di Ardika diamankan Polisi lantaran membawa narkoba jenis sabu saat digerebek dan digeledah oleh Satuan Narkoba Polres Buleleng di tempat kostnya. Satu paket sabu-sabu yang dibungkus plastik bening dan terplester rapi didapatkan dari kantong celana sebelah kanan hingga Ardika tidak bisa berkilah lagi.

"Penangkapannya seminggu lalu dengan BB satu paket, berat 0,2 gram. Saat ini tersangka sudah kita amankan di LP Singaraja," ungkap Kasat Narkoba AKP Agus Dwi Wirawan membenarkan penangkapan tersebut, Jumat (13/3/2015) di Mapolres Buleleng.

Bahkan disebut-sebut beredar informasi bahwa Ardika yang saat ini telah diamankan di LP Singaraja ini berperan sebagai pengedar di wilayahnya namun hal ini masih dalam tahap penyelidikan oleh pihak Kepolisian

Akibat ulahnya kini Ardika harus berurusan dengan pihak berwajib dan  dijerat pasal pasal 112 ayat 1 Undang-undang RI No. 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman hukuman minimal 4 tahun dan maksimal 12 tahun penjara.
- -
LokalZone - Sebuah pulau baru telah terbentuk di Lautan Pasifik bagian Selatan setelah letusan gunung berapi bawah laut di Tonga. Pulau yang muncul dari permukaan laut itu terletak sekitar 45km dari Ibu kota Tonga, Nuku'alofa.

Terbentuk akibat dari letusan gunung berapi Hunga Tonga pada Desember 2014 lalu, panjang pulau tersebut mencapai 500 meter.

Gunung berapi, yang nama panjangnya Hunga Tonga-Hunga Ha'apai, meletus lima kali pada Desember tahun lalu.

Sebuah gambar video menunjukkan gunung berapi itu masih menyemburkan gumpalan asap dan dari dalam laut. Citra satelit yang diambil beberapa hari setelah letusan menunjukkan adanya formasi batuan yang baru.

Gambar satelit lainnya menunjukkan sebuah pulau terbentuk dengan kehadiran kawah berukuran besar di tengahnya.
 

'Tidak stabil'

Seorang ahli mengatakan, pulau baru itu kemungkinan "sangat tidak stabil" dan berbahaya untuk dikunjungi.

Tetapi seorang warga Tonga melakukan perjalanan ke pulau tersebut dan mengabadikannya.

Gianpiero Orbassano, pemilik sebuah hotel di Tonga, melakukan perjalanan ke pulau tersebut bersama dua temannya dan berencana akan mendatangi lagi pulau tersebut secepatnya.

"Terasa sunyi sekali berada di atas pulau tersebut," katanya.

"Rasanya cukup aman. Hanya satu kesulitannya yaitu saat turun dari perahu dan menjejakkan kaki ke pulau ini, karena terasa panas. Dan bisa menguras keringat saat mendaki ke atas pulau ini di siang bolong," ungkap Orbassano. (bbc)
- -