Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

LokalZone - Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolres Buleleng AKBP Harry Haryadi B. saat menggelar Release Akhir Tahun 2015, Rabu (30/12/2015) sebagai proyeksi dan pertanggung jawaban kinerja Polres Buleleng kepada masyarakat, sekaligus menggelar berbagai barang bukti seperti 754 liter arak bali, 43 buah lomloman, serta sejumlah sajam sitaan.

"Permasalahan ini sudah sampai taraf yang mengkhawatirkan, kenaikannya hampir 200%, saya harap ini menjadi perhatian kita bersama. Kami dari pihak Kepolisian berpesan bahwa tanggung jawab anak tidak hanya menjadi tanggung jawab Polisi, tetapi juga lingkungan dan orang tua, mari kita bersama-sama menjaga anak-anak kita," ungkap Kapolres Harry Haryadi.

Dalam release tersebut terungkap angka kriminalitas secara umum di tahun 2015 mengalami penurunan sebanyak 48% dibandingkan tahun sebelumnya, dari 133 kasus menjadi 69 kasus. Namun demikian khusus kasus kekerasan dan pencabulan terhadap anak mengalami kenaikan, seperti kekerasan terhadap anak dari 3 kasus menjadi 8 kasus naik menjadi 166%, kekerasan dalam rumah tangga dari 35 menjadi 39 kasus naik sebesar 11%, begitu pula persetubuhan anak dari 6 kasus di tahun lalu menjadi 7 kasus ditahun ini atau naik sebesar 16%.

Namun demikian secara umum angka kriminalitas yang terjadi di Buleleng selama tahun 2015 mengalami penurunan yang signifikan, hal ini dipicu dengan peningkatan patroli jalan kaki yang merupakan program dari Polres Buleleng dan di tahun 2016 nanti  Kapolres Harry Haryadi mengungkapkan akan memfokuskan kepada tindakan pencegahan atau preventif dengan mengedepankan fungsi Bhabinkamtibmas serta Intel sebagai ujung tombak.

Untuk kasus Narkoba mengalami penurunan sebesar 14%, dimana pada tahun lalu 28 kasus dan di tahun ini ada 24 kasus, begitu pula dengan kasus laka lantas juga mengalami penurunan sebesar 39%, dimana tahun lalu 434 kasus dan tahun ini terjadi 266 kecelakaan lalu lintas, namun angka kematian naik sebesar 2%, di tahun 2014 korban meninggal 104 orang dan di tahun ini 106 orang.

Untuk mengantisipasi hal ini, kedepannya pihaknya mengaku akan meningkatkan kehadiran petugas di beberapa titik yang dianggap rawan dan apabila diperlukan mendirikan pos pantau, serta melakukan rekayasa lantas karena beberapa tempat rawan memang karena ada tanjakan atau tikungan tajam, ada pula yang kerena kondisi jalan, termasuk pengajuan pengaspalan.

"Untuk ini ada sedikit kesulitan nih, karena status jalannya ada jalan kabupaten, Propinsi dan Nasional. Kita akan lihat dulu, kalau yang Nasional kami ajukan ke Balai Jalan, Kalau Jalan Propinsi kita ke Propinsi kalau Kabupaten kita akan berkoordinasi dengan kabupaten," ujar Kapolres Harry Haryadi.
-
LokalZone - Polres Buleleng laksanakan Gelar Pasukan dalam rangka Operasi Lilin 2015, Rabu (23/12/2015) di Taman Kota, Jalan Ngurah Rai, Singaraja, 589 personil gabungan dari Polres Buleleng beserta Polsek Jajarannya, TNI, Linmas, Pemadam, Dishub hingga Pecalang siap amankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2015 di Buleleng. 

Sejumlah titik rawan sudah dipetakan aparat Kepolisian dan mulai hari ini kedepannya pengawasan terhadap pintu masuk Buleleng akan ditingkatkan untuk mencegah barang berbahaya masuk ke wilayah Buleleng. "Pengawasan pintu masuk khususnya di wilayah Gerokgak, kita tingkatkan razia dengan sasaran mobil box, jam berikutnya truk, dan berikutnya bisa roda dua. Mengingat Gerokgak juga rawan laka karena jalannya lebar dan sepi," ungkap Kapolres Buleleng AKBP Harry Haryadi B. usai memimpin Apel Gelar Pasukan.

Sedangkan untuk pengamanan 47 Gereja yang tersebar di wilayah Buleleng, pihaknya mengungkapkan sudah melakukan pengamanan sejak beberapa hari sebelumnya, mengikuti jadwal yang telah diberikan dari pihak Gereja dan puncaknya pada tanggal 25 Desember nanti.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya Apel Gelar Pasukan Ops Lilin kali ini juga disertai dengan pemusnahan barang bukti berupa minuman keras dan lomloman yang sebelumnya disita aparat Kepolisian.

"489 liter arak, lomloman 7 buah, anggur 8 buah, ini belum digabung dengan operasi pekat sebelumnya. Sebelumnya kami juga melakukan penyitaan kembang api hampir 1 gudang, dan operasi ini akan terus berlanjut hingga menjelang malam tahun baru apabila ditemukan kami tidak akan segan-segan untuk menyita, lebih baik mencegah dari pada mengobati," papar Kapolres Harry Haryadi.

Untuk diketahui terkait perayaan malam tahun baru 2015 nantinya akan dipusatkan di Eks Pelabuhan Buleleng dan Kapolres Harry Haryadi menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak merayakan malam tahun baru secara berlebihan sekaligus menjaga situasi kamtibmas tetap kondusif.
- -
LokalZone - Pasca kerusuhan di LP Kerobokan, Pagi ini Senin (21/12/2015) Aparat Kepolisian dari Polres Buleleng, Kodim 1609 Buleleng dan Pegawai Lapas secara bersama-sama melakukan sweping di Lapas IIB Singaraja, hasilnya cukup mengecutkan pasalnya sejumlah barang yang ditemukan tergolong berbahaya dan dilarang. 

Dalam sweping yang dilakukan sekitar 2 jam dari pukul 08.30 wita tersebut Polisi berhasil mengamankan sejumlah pisau cuter, ikat pinggang, gunting, potong kuku, penggaris berbahan besi, tongkat kayu yang dibuat menyerupai tombak, sejumlah pipet, kertas timah serta korek gas yang dimodifikasi sehingga aparat Kepolisian memperkirakan bahwa alat tersebut digunakan untuk menghisap narkoba.

"Seperti yang teman-teman saksikan, itu termasuk kategori barang-barang yang dilarang atau membahayakan, termasuk bekas-bekas alat hisap sabu-sabu, ada bekas kertas timah, pipet ada sendok dan juga koreknya. Kami meyakini sebelumnya itu pasti digunakan untuk Narkoba," ungkap Kapolres Buleleng AKBP Harry Haryadi B. didampingi Dandim 1609 Buleleng Letkol inf Budi Prasetyo Dandim 1609/Buleleng.

Kapolres Harry Haryadi juga mengungkapkan rasa kekecewaannya dengan adanya temuan berbagai benda yang dapat digunakan sebagai senjata tajam bahkan diduga kuat di dalam lapas juga tersedia alat komunikasi berupa HP.

"Termasuk senjata tajam, apapun ceritanya sebenarnya itu dilarang dan pak Kalapas sendiri sudah mengakui, ada gunting, ada cuter dan itu bisa digunakan sebagai senjata, seandainya terjadi sesuatu di LP ini tentunya sangat menghawatirkan. Termasuk disini ada charger, ada baterai, ada kartu perdana ini menandakan ada alat komunikasi di dalam kawasan lapas ini," tegasnya.

Selain itu didalam lapas juga ditemukan 4 buah kerajinan tangan berupa senjata laras panjang yang dibuat dari kertas, menurut Kapolres Harry Haryadi walau sepintas terlihat sepele namun hal ini sangat membahayakan. "Ini ada senjata berupa kerajinan tangan, ini bisa juga sangat berbahaya dan rawan karena tidak menutup kemungkinan bisa untuk membiasakan diri atau bisa juga digunakan untuk sarana latihan, " katanya.

Selain itu terungkap pula bahwa Lapas IIB Singaraja sudah over kapasitas dan sangat rawan apabila terjadi sesuatu. "Saat ini ada 129, sedangkan kapasitas hanya 78 orang jadi over kapasitas hingga 65%. Sudah beberapa kali kita sampaikan ke Pemda hal ini untuk di relokasi, kemarin ada satu tempat yang bisa digunakan di Kubutambahan namun terlalu jauh dari pusat kota," ujar Kalapas IIB Singaraja Sutarno, Bc.IP, SH, MH.

Terhadap temuan tersebut pihak Kepolisian langsung melakukan penyitaan, serta akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap para pemiliknya.
- -
LokalZone - Pasca bentrok antar ormas yang menyebabkan empat orang meningggal dunia di Denpasar kemarin, Kapolres Buleleng AKBP Harry Haryadi B. Kumpulkan para ketua ormas se Buleleng di Mapolres Buleleng, Jumat (18/12/2015).

Dalam pertemuan tersebut Kapolres Harry Haryadi meminta kepada semua pihak untuk menahan diri atas kejadian kemarin dan berharap tidak ada bentrok susulan karena peristiwa tersebut tidak hanya menimbulkan korban jiwa tetapi juga hanya memberi rasa takut yang nantinya akan berimbas kepada perekonomian Bali khususnya dari sektor pariwisata.

"Saya berharap sodara-sodara ini yang terdiri dari bebrapa wadah tapi satu orangnya, yang pasti orang Buleleng, penduduk Bali dan bekerja di Bali. Yang sudah terjadi di Denpasar sudah terjadi jangan sampai terjadi di Buleleng, peristiwa seperti ini hanya akan merusak perekonomian kita, Bali, tamu yang mau kesini bisa takut, siapa yang rugi," paparnya.

selain itu pihaknya juga meminta ketegasan sikap tidak hanya kepada dua ormas yang terlibat pertikaian tetapi kepada semua ormas yang ada di Buleleng untuk tidak terpancing dan memancing pertikaian baru.

"Kita semua sepakat ya jangan terpancing peristiwa kemarin, tetapi kalau sampai terjadi di Buleleng saya akan tindak tegas, sepakat," tegas Kapolres Harry Haryadi.

Di temui usai pertemuan tersebut Kapolres Harry Haryadi meminta kepada masyarakat untuk tidak merasa ketakutan dan dirinya menjamin akan keselamatan setiap warga untuk beraktifitas seperti biasa.

"Masyarakat tidak usah ketakutan berlebihan, lakukan aktifitas seperti biasa dan Polri menjamin keselamatan setiap masyarakat," ujarnya.
- -
LokalZone - Antisipasi perayaan Natal dan Tahun baru (Nataru) 2015 Jajaran Polres Buleleng sidak pedagang kembang api serta peredaran minuman keras yang kerap menjadi pemicu keributan dan konflik di malam tahun baru. 

Kasat Shabara Polres Buleleng AKP Wayan Parta atas seijin Kapolres Harry Haryadi, Jumat (18/12/2015) di Mapolres Buleleng mengungkapkan menekan penjualan miras dan kembang api merupakan salah satu prioritas dalam rangka menjaga situasi kamtibmas Buleleng tetap terjaga.

"Dalam rangka pengamanan Nataru, dimana jajaran Sat Sabhara Polres maupun Polsek dengan gencar-gencarnya  melaksanakan Operasi miras sebagai tindakan preemtif atau pencegahan. Sedangkan untuk kembang Api kami lakukan sidak ke pedagang yang berjualan di seputaran Jalan Ponogoro, terkait ijin dan juga spesifikasinya. Yang tidak dibolehkan itu mercon dan kembang api ukuran diatas 2 inc keatas dan hasil pemeriksaan sementara belum kami temukan," ujar Wayan Parta.

Tidak hanya wilayah kota, unit Patroli Shabara Polres Buleleng bekerjasama dengan Polsek Jajaran juga melakukan sejumlah razia di wilayah pelosok dengan hasil 20 liter arak bali disita dari Made Tiarge (60) di Banjar Kanginan, Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, 2 botol aqua besar arak bali dari Ketut Sentana (43) di Dusun Yeh Panas,Desa Patas, Kecamatan Gerokgak, 3 liter arak bali dari Made Sumanasa (38) di Banjar Kubuanyar, Desa Kubutambahan, setengah jirigen arak bali dari Kadek Sudarma (30) di Dusun Mekar Sari, Desa Patas, serta 3 liter arak bali dari Made Sumanasa (38) Banjar Kubuanyar, Desa Kubutambahan.

Lebih lanjut Wayan Parta mengungkapkan langkah ini merupakan langkah awal dari aparat Kepolisian dalam mengantisiasi malam perayaan tahun baru, sedangkan terkait lomloman spritus pihaknya meminta kepada masyarakat untuk tidak membuat atau membunyikannya karena apabila ditemukan akan ditindak tegas.

"Lomloman kalau kami temukan pasti ditindak, barangnya kami sita dan orangnya kami beri pembinaan," ujar Wayan Parta seraya meminta kepada masyarakat untuk melaporkan apabila terdapat warga yang menggunakan lomloman kepada aparat Kepolisian melalui Humas.
-
LokalZone - Bukti keterbukaan informasi dan jalinan komunikasi yang dilakukan aparat Kepolisian terhadap awak media di Kabupaten Buleleng berbuah manis, hari ini Kamis (17/12/2015) Kapolsek Celukan Bawang AKP Ketut Adnyana TJ menerima penghargaan dari Komunitas Jurnalis Buleleng (KJB) sebagai acara penutup diskusi akhir tahun dengan tema "Memelihara Demokrasi Menghindari Calon Tunggal" yang diadakan di Gedung Imaco Eks Pelabuhan Buleleng. 

Menerima penghargaan yang diserahkan langsung oleh Ketut Wiratmaja selaku Presiden KJB, Adnyana TJ nampak sangat terkejut dan terharu hingga berkaca-kaca pasalnya dirinya tidak pernah menyangka masuk dalam nominasi penerima KJB Award 2015 yang diberikan kepada seseorang yang memang menjalin komunikasi yang baik terhadap awak media serta menjungjung tinggi keterbukaan informasi.

"Saya sangat berterimakasih kepada rekan-rekan media atas penghargaan yang begitu besar ini, dan tentunya kedepannya tetap menjalin komunikasi yang baik karena keterbukaan informasi itu memang sudah semestinya dilakukan," ujar Adnyana TJ.

Adnyana TJ sendiri sebelumnya memang dikenal dekat dengan semua wartawan bahkan sejak dirinya menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Buleleng selama dua setengah tahun lamanya. Hampir semua informasi kasus maupun perkembangannya selalu di buka ke publik berkat kerjasama awak media.

Dirinya mengungkapkan bahwa penghargaan ini akan menjadi motivasi bagi dirinya untuk tetap berkarya dan bekerja dalam membangun Buleleng terlebih dalam hal menjaga situsi kamtibmas tetap aman dan kondusif. 

"Dalam masa dinas saya yang masih 20 tahun lagi, saya yang juga merupakan putra daerah Buleleng akan tetap berkarya dan peduli terhadap daerah kita ini. Dan ayo kita bersama-sama membangun daerah kita yang kita cintai ini, membangun komunikasi sehingga Buleleng tetap kondusif seperti sekarang ini," papar Adnyana TJ seraya mengucapkan terimakasih di hadapan para tamu undangan yang hadir.
-
LokalZone - Walau perayaan malam tahun baru masih dua minggu lagi, aparat Kepolisian sudah mulai melakukan ancang-ancang untuk mengantisipasi kegiatan masyarakat, terlebih anak muda dalam menyambut tahun baru 2016. 

Seperti yang dilakukan oleh Kapolsek Celukan Bawang AKP Ketut Adnyana TJ, dalam rapat koordinasi pengamanan tahun baru 2016 yang diadakan di aula Mapolsek Kawasan Laut Celukan Bawang bersama Instansi terkait, Perbekel, Kelian Desa Pakraman, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Pemuda dan Ormas sepakat untuk menjaga situasi kamtibmas tetap kondusif, salah satunya dengan tidak membuat posko di pinggir jalan.

"Dalam rakor kemarin ada 4 kesepakatan; 1) Bersama-sama menjaga kamtibmas, 2) Menghimbau kepada warga untuk tidak menjual atau mengkonsumsi miras pada saat malam tahun baru, 3) Tidak membuat posko di pinggir jalan, 4) Agar melaporkan kepada pihak berwajib setiap permasalahan sekecil apapun, serta diselesaikan secara musyawarah," ujar Adnyana TJ, Selasa (16/12/2015). 

Dengan adanya kesepekatan tersebut pihaknya berharap dapat mengurangi potensi konflik atau gesekan antar warga yang biasanya kerap terjadi di malam tahun baru lantaran dipicu oleh sekelompok anak muda yang pesta miras di posko hingga meluber ke tengah jalan.
-
LokalZone - Kepolisian Resor Buleleng beri perhatian khusus kepada usaha yang menggelar transaksi hingga larut malam, mulai dari pedagang kaki lima, pasar tradisional hingga swalayan, pasalnya jam-jam tersebut merupakan jam yang rawan akan tindak kriminalitas.

Kasat Shabara Polres Buleleng AKP Wayan Parta atas seijin Kapolres Harry Haryadi, Senin (14/12/2015) mengungkapkan kegiatan perdagangan di malam hari memang secara khusus mendapat perhatian dari aparat Kepolisian dengan meningkatkan kegiatan patroli. 

"Dalam hal ini, kami sambangi toko, pasar dan pedagang kaki lima, khususnya yang berjualan hingga larut malam untuk lebih waspada. Jangan sampai pada saat yang bersangkutan berjualan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan petugas kami juga menitipkan nomor tepon sehingga apabila membutuhkan kediran Polisi bisa dengan cepat menghubungi," ujar Wayan Parta. 

Ibu Suminah (43) yang berjualan buah naga di seputaran Jalan Diponogoro, serta Putu Edi yang merupakan karyawan Toko Alfamart di jalan Ngurah Rai Singaraja mengungkapkan sangat mengapresiasi tindakan dari Aparat Kepolisian. "Dengan kehadiran Polisi kami merasa lebih aman, apalagi kami buka hingga larut malam," katanya.

Lebih lanjut Wayan Parta juga mengungkapkan kegiatan Patroli yang dilakukan Sat Shabara merupakan program dari Polres Buleleng dengan mengedepankan sistem PWT (parking, walk and talk) dimana personilnya tidak hanya sekedar lewat tetapi juga secara langsung berinteraksi dengan masyarakat.

"Kegiatan patroli jalan kaki merupakan program unggulan dari Kapolres Buleleng, dimana intinya petugas diharuskan untuk menghentikan kendaraan yang digunakan (parking), berjalan menyambangi masyarakat (walk), dan berinteraksi atau dialogis (talk) untuk memberikan himbauan kamtibmas sekaligus menerima informasi dari masyarakat," papar Parta.
-
LokalZone - Ratusan senjata milik Jajaran Polres Buleleng, Sabtu (12/12/2015) diupacarai sebagai salah satu ritual Hari Raya Tumpek Landep. Senjata seperti revolver hingga laras panjang diberi sesaji berupa banten dan diupacarai oleh jro mangku Polres Buleleng Ida Bagus Adnyana.

"Tidak hanya senjata saja tetapi juga kendaraan dinas, termasuk yang digudang. Hal ini merupakan kearifan lokal, serta diharapkan menjadi pengaruh yang baik bagi pengguna senjata itu nantinya dalam melaksanakan tugas," ujar Kabag Ops Polres Buleleng Kompol Ketut Gelgel.

Tidak hanya di lingkungan Polres, kegiatan yang sama juga dilakukan di seluruh Polsek Jajaran Polres Buleleng dengan di pimpin oleh Kapolsek masing-masing, dimana hampir seluruh barang yang terbuat dari bahan besi dan logam diberikan persembahan suci.
 
Untuk diketahui, sejatinya Tumpek Landep merupakan sebuah wujud puji syukur orang Bali / Hindu ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan pengetahuan dan kemampuan merancang teknologi, hingga tercipta benda-benda hasil olahan logam yang dapat mempermudah manusia dalam kehidupan sehari-hari.
-
LokalZone - Polsek Celukan Bawang galakkan Operasi Duktang, sejumlah rumah kost dan warung pojok menjadi sasaran razia untuk mengantisipasi praktek prostitusi terselubung maupun masuknya penduduk pendatang tanpa dilengkapi identitas diri.

Operasi yang berlangsung, Jumat (11/12/2015) dari pukul 08.30 wita tersebut dipimpin langsung oleh Kapolsek Kawasan Laut Celukan Bawang AKP Ketut Adnyana TJ beserta 10 orang anggotanya, sedikitnya telah memeriksa 3 rumah kost dan sebuah warung pojok di wilayah Gerokgak.

"Di kost milik Siti Jamilah, 6 orang semua lengkap dengan identitas diri, berikutnya milik Mek Kompyang, Banjar Dinas Bubunan, Desa Tinga-tinga, memeriksa pendatang sebanyak 9 orang dan ditemukan satu orang tanpa identitas atas nama Kadek Sudiani yang diketahui lahir di Banjar Dinas Pejeng, Desa Besakih, Kabupaten Karangasem. lalu di rumah kost Bu Dayu, Jalan Malvinas, Banjar Dinas Tegallantang, Desa Pengulon tidak ditemukan penduduk pendatang dan berikutnya di warung pojok kami temukan 1 orang tidak dilengkapi identitas diri atas nama Siti Fatimah yang beralamat di Dusun Pesisir Barat, Desa Klatakan, Kec.Kendit Kab.Situbondo, Jawa Timur," ujar Adnyana TJ melalui pesan singkat.

Terhadap temuan tersebut pihaknya memberikan teguran simpatik terhadap Kadek Sudiani dan memintanya untuk segera mengurus surat-surat sedangkan Siti Fatimah yang terjaring di warung pojok dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di Mapolsek Celukan Bawang.
-
LokalZone - Serangkaian kegiatan sosial dilakukan oleh Sat Binmas Polres Buleleng bersama sejumlah Satpam yang bertugas di Kabupaten Buleleng dalam rangka memperingati Hut Satpam yang ke 35 yang jatuh pada tanggal 30 Desember 2015 nantinya.

"Kagiatan hari ini merupakan serangkaian acara dalam rangka menyambut HUT Satpam ke-35, tadi kita melaksanakan kerja bakti di Pura Jagatnatha dan juga di Gereja GPIB, Jalan Ngurah Rai singaraja, mengingat sebentar lagi sodara kita dari umat Kristini akan merayakan Natal," ujar Kasat Binmas AKP Wayan Sartika, SH, Jumat (11/12/2015) di sela-sela kegiatan tersebut.

Selain kerja bakti di kedua tempat ibadah tersebut rombongan juga melakukan anjang sana ke Panti Asuhan "Dana Punia" yang terletak di Kelurahan Banyuning untuk memberikan sumbangan berupa sembako serta memotivasi anak-anak panti dalan menjalani hidup dengan cara berinteraksi dan bernyanyi bersama-sama.

"Kegiatan kedua kita ke panti asuhan, dalam kaitannya untuk menumbuhkan rasa kepedulian dan sedikit sumbangan kepada anak-anak yatim piatu. Kita motivasi, kita gugah supaya tidak melakukan hal-hal yang tidak semestinya serta belajar untuk meraih prestasi, bahkan beberapa dari mereka sudah berprestasi malah," papar Sartika.

Gede Arbadana selaku Ketua Yayasan Dana Punia mengungkapkan sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Polri dan Satpam tersebut, dan mengungkapkan sejumlah prestasi telah berhasil diraih oleh beberapa anak asuhannya meski dalam kondisi yang serba terbatas. 

"Dua orang mendapat juara umum di sekolahnya, dan di Bulan September kemarin 25 diundang ke Jepang namun karena kendala administrasi akhirnya yang berangkat hanya 10 orang, dengan alat-alat yang sangat minim, penari dua orang serta penabuhnya. Kebanyakan anak SMP yang berangkat, kami disana selama 10 hari dan di undang oleh Wali Kota Takasago," ujar Arbadana.
-
LokalZone - Untuk mengantisipasi perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2015, Polres Buleleng dengan mengedepankan Polsek Jajarannya sebagai ujung tombak melakukan antisipasi dini dengan meningkatkan pengawasan jalur tikus serta kegiatan yang akan diselenggarakan warga dalam rangka perayaan Nataru.

Hal tersebut diungkapkan Kapolsek Sawan AKP Made Mustiada atas seijin Kapolres Harry Haryadi, Kamis (10/12/2015) saat ditemui di Mapolsek Sawan. "Kita lakukan langkah-langkah antisipasi, karena Polsek merupakan ujung tombak, khususnya yang wilayah yang memiliki pelabuhan rakyat. 25 Personil kita terjunkan untuk pengawasan jalur tikus untuk mencegah masuknya bahan peledak (handak) serta barang-barang berbahaya lainnya masuk ke wilayah Buleleng," ujar Made Mustiada.

Tidak hanya itu, untuk mengantisipasi kegiatan para jamaah pada perayaan Natal dan aksi minum-minuman keras para remaja di pinggir jalan pihaknya mengungkapkan sudah melakukan maping tingkat kerawanan serta berkomunikasi dengan Instansi terkait.

"Untuk perayaan natal kita sudah ploting personil sedangkan untuk pesta miras, aksi tutup setegah jalan, bersama Kepala Desa dan unsur Tripika kita sepakat untuk sama-sama menjaga keamanan serta memberikan himbauan. Sedangkan untuk antisipasi perkelahian atau konflik antar pemuda atau Desa kita siapkan Pos Sekat di beberapa titik yang perlu mendapat perhatian khusus," ungkap Made Mustiada.

Hal senada juga diutarakan oleh Kapolsek Kawasan Laut Celukan Bawan AKP Ketut Adnyana TJ saat dihubungi melalui telpon. "Kita baru saja melaksanakan operasi di pelabuhan rakyat Celukan Bawang dengan melakukan pemeriksaan kepada ABK kapal yang menyandar, serta melakukan pemeriksaan identitas dan barang bawaannya. Hal ini untuk mengantisipasi masuknya orang tanpa identitas terlebih pelaku teror masuk ke wilayah Celukan Bawang," papar Adnyana TJ.

Selain itu pihaknya juga mengungkapkan telah berkoordinasi dengan tim Kesatuan Penjaga Laut & Pantai (KPLP), Kantor Syahbandar & Otoritas Pelabuhan (KSOP), Pelindo angkatan laut, serta Polisi Perairan (Satpolair) untuk melakukan operasi gabungan dalam rangka menjagaan wilayah Celukan Bawang tetap aman dari masuknya orang maupun barang-barang berbahaya.
-
LokalZone - Sesosok mayat berjenis kelamin perempuan, ditemukan disebuah bedeng warung kecil berukuran 4 X 4 Meter, yang berada di Gang Gagak, Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Kampung Anyar, Singaraja, pada Rabu (9/12/2015) sekitar pukul 12.00 wita. Diketahui mayat tersebut bernama Nitiye (72) seorang Gepeng atau pengemis dari Desa Mimbaan, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. 

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, mayat Nitiye pertama kali ditemukan oleh warga setempat bernama Supatiah (67). Supatiah sendiri adalah nenek pemelik bedeng yang mengajak Nitiye tinggal karena memang tinggal sendiri dan kasihan dengan kondisi Nitiye, dan korban ditemukan meninggal saat saksi hendak membangunkannya namun tidak merespon sehingga meminta bantuan kepada temannya Anggela Merti (50) untuk mengecek keadaan korban.

“Saya temukan sudah dalam kondisi meninggal. Sebelumnya, saya memang sempat dikasik tahu Supatiah untuk ngecek kondisi buk Nitiye, setelah saya lihat ternyata sudah meninggal, ada sekitar jam 12 siang itu saya tahu sudah meninggal,” ujar Anggel dilokasi kejadian.

Atas penemuan mayat ini, warga melaporkan kejadian ini kepada pihak Kepolisian Polsek Kota Singaraja melalui telepon seluler sehingga langsung mengirimkan sejumlah personil dilokasi kejadian dan langsung melakukan olah TKP serta memintai keterangan sejumlah saksi-saksi dilokasi kejadian sekaligus mengevakuasi mayat ke RSUD Buleleng.

“Kami awalnya terima laporan melalui telepon dari warga, yang kemudian kami tindaklanjuti dan benar memang ada penemuan mayat dilokasi dan diketahui identitas mayat itu seorang Gepeng. Upaya-upaya penanganan sudah kami lakukan, termasuk menghubungi pihak keluarga korban, untuk segera mengambil jenazahnya di RSUD Buleleng,” ujar Kaposlek Kota Singaraja AKP Nyoman Suarnata, di Mapolsek Kota Singaraja.

Sementara Supatiah mengaku sebelum korban ditemukan tewas, korban memang sebelumnya sempat mengeluh sakit sejak 5 hari belakangan ini. Hal tersebut terbukti dengan ditemukannya banyak obat di meja tempat korban tidur. “Memang dia sudah sakit sejak 5 hari lalu, sakitnya memang keras dibokongnya ada luka parah sampai berlubang itu kalau tidak salah saya sempat lihat,” kata Supatiah.
-
LokalZone - Walau pintar berkelit dalam menyembunyikan aksi kejahatannya namun akhirnya pihak Kepolisian dari Mapolsek Singaraja berhasil membongkar ulah Eka Fatarini (18) yang beralamat di Banjar Bingin Banjah, Desa Temukus, Kecamatan Banjar yang mencuri sejumlah perhiasan konsumen ditempat kerjanya sendiri. 

Berdasarkan keterangan dari Kapolsek Singaraja AKP I Nyoman Suarnata, Rabu (9/12/2015) di ruang kerjanya diketahui pelaku dengan mudah mengambil sejumlah perhiasan milik korban atas nama Ni Nengah Sariasih (20) lantaran bekerja di TKP, Salon Ayla Jalan Pahlawan, Kelurahan Banjar Tegal, Singaraja. 

"Kronologinya tanggal 7 sekitar jam 18.00 melalui laporan per telpon kita tanggapi dan terjun ke TKP, dimana salah seorang pelanggan Salon Ayla, Banjar Tegal. Pada saat kejadian, korban sedang melakukan Spa, barang-barang perhiasan seperti anting kan dilepas tetapi setelah selesai melakukan Spa dan mau diambil barang-barangnya ternyata tidak ada, sehingga panik," papar Nyoman Suarnata.

Eka sendiri sepertinya sangat licin dalam menjawab beberapa pertanyan dari penyidik sehingga sempat dilepaskan, namun berdasarkan penyelidikan lebih dalam akhirnya mengkerucut dan berhasil membongkar ulah pelaku saat Polwan Bripda Putu Sita Nusanti melakukan pengeledahan dan menemukan sejumlah BB berupa, 1 buah kalung emas berisi mainan lambing jantung dan 1 pasang anting-anting emas dengan permata warna hijau disembunyikan di balik BH yang dikenakannya.

"Hambatan karena tidak ada pengakuan oleh pelaku dengan inisial E sehingga sempat dikembalikan ke tempat kerjanya. Namun atas dasar penyelidikan kepolisian, maaf tidak bisa saya sebut trik kepolisiannya, sehingga kita menjurus ke pacarnya, kita lakukan penggeledahan namun akhirnya BB ditemukan di dalam BH," ungkap Nyoman Suarnata.

Akibat perbuatannya kini Eka dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman hukuman 3 sampai 6 tahun penjara.
- -
LokalZone - Aksi pelecehan wanita yang terindikasi juga berniat melakukan aksi penjambretan di wilayah Desa Jagaraga, Kecamatan Sawan, tepatnya di depan Kuburan Cina mendapat perhatian serius dari aparat Kepolisian Mapolsek Sawan. Dibawah pimpinan Kapolsek Sawan AKP Made Mustiada, sejumlah personil diterjunkan untuk mengejar pelaku.

"Kronologi kejadiaan pada saat itu, seorang wanita dengan mengendarai sepeda motor pulang kerumah dari kerja. Tepat di depan Kuburan Cina tiba-tiba seorang laki-laki dengan ciri-ciri kurus, hitam dengan menggunakan sepeda motor langsung mendekati dan maaf mengambil bagian depan atau dada," ungkap Made Mustiada, Rabu (9/12/2015) di Mapolsek Sawan.

Walau kejadian ini belum dilaporkan secara resmi, pihaknya mengatakan sudah mengambil langkah-langkah antisipasi salah satunya dengan melakukan penyanggongan di beberapa tempat yang dianggap rawan dan sepi serta melakukan pengejaran kepada pelaku atas informasi yang berhasil dikumpulkan.

"Ini pelecehan tapi juga mengarah penjambretan, informasi kejadian sudah 2 kali, kemarin kita sanggong 12 malam ternyata kejadiannya lebih awal lagi. Waktunya masih tentatif, ini perlu penanganan khusus untuk penyelidikan lebih lanjut," papar Made Mustiada.

Dalam kesempatan tersebut pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat khususnya para karyawati yang pulang larut malam untuk tetap waspada dan berhati-hati saat mengendarai sepeda motor salah satunya dengan menyimpan barang-barang berharga di dalam sadel sehingga tidak memudahkan bagi pelaku kriminalitas melakukan aksinya.
- -
LokalZone - Walau dalam masa-masa siaga satu dalam mengantisipasi Pilkada serentak di Bali, Polres Buleleng mengadakan pelatihan Revolusi Mental kepada personilnya dalam rangka merubah mindset sehingga berimbas perbaikan kinerja dan pelayan prima Kepolisian.

"Kegiatan ini untuk merefresh seluruh personil Polres Buleleng terutama yang berkaitan dengan masalah culture set atau perubahan budaya atau pola pikir menuju Polisi sipil yang profesional dan modern," ujar Kapolres Buleleng AKBP Harry Haryadi B. Senin (7/12/2015) di Mapolres Buleleng usai membuka pelatihan tersebut.

Lebih lanjut Kapolres Harry Haryadi juga mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan sama yang dilakukan di SPN Singaraja dengan Istruktur dari Mabes Polri, dimana para personil yang dilatih saat itu menjadi trainer kepada 450 personil lainnya dalam pelatihan yang dilaksanakan selama tiga hari dengan harapan dapat meningkatkan kepedulian anggota Polri atas permasalahan yang dihadapi di masyarakat.

"Perubahan Budaya kalau dari saya lihat selama 3 bulan ini anggota lebih memahami tugas tapi yang lebih penting adalah lebih ramah dan peduli kepada masyarakat. Kalau anggota peduli tentunya dia tidak segan-segan untuk turun tangan, mana yang harus ditolong, mana yang harus dibantu, mana yang harus ditegakkan hukumnya, kan tidak segalanya harus penegakan hukum tapi kalau bisa perlindungan pengayoman itu yang kita upayakan," papar Kapolres Harry Haryadi.
-
LokalZone - Ribuan warga Buleleng dari berbagai unsur dan komunitas diantaranya Pemkab Buleleng, Polri, TNI, Pramuka, Organisasi Pemuda, Pelajar hingga sejumlah anak-anak SD dan sejumlah warga secara spontanitas membersihkan sampah di Kawasan Eks Pelabuhan Buleleng, Minggu (6/12/2015).

Aksi yang digagas oleh sejumlah masyarakat penggemar Iwan Fals yang tergabung dalam wadah OI Buleleng ini dibuka langsung oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dan sangat mengapresiasi adanya langkah nyata dari masyarakat dalam membersihkan Buleleng. Bahkan dirinya mengaku kegiatan dengan tema "Bersih-Bersihlah Bulelengku" ini sejalan dengan program Pemerintah Daerah yang bahkan akan menerapkan Perda Sampah pada tahun 2016 nanti.

"Bulan Januari tahun depan kita akan mulai terapkan perda Nomor 1 tahun 2013 tentang sampah, berikut instrument penegakannya dari Satpol PP sudah disiapkan. Nantinya kita juga pasang CCTV untuk memantau tapi yang terpenting kesadaran masyarakatnya," ujar Bupati PAS.

Dalam kegiatan bersih-bersih yang menyasar wilayah pantai serta sungai Tukad Buleleng itu mampu mengumpulkan tiga truck sampah yang telah disiapkan dari Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kabupaten Buleleng. 

Ketua BPK OI Buleleng Komang Andi Wirawan yang juga anggota Kepolisian dari Polres Buleleng dan lebih akrab disapa Andik menegaskan bahwa kegiatan ini akan dilakukan secara kontinu setiap tahun untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan.

"Harapan kita untuk menggugah masyarakat kembali untuk cinta lingkungan, sayang akan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan. Intinya tidak nyampah," ujar Andik.
-
LokalZone - Setelah keluar dari penjara tahun 2013 lalu lantaran kasus Narkoba di wilayah Denpasar, Ketut Angga Yudiastiadi (31) yang beralamat di Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan bukannya sadar akan perbuatannya kini malah kembali harus berurusan dengan Aparat Hukum karena mencuri sepeda motor.

Ulah Yudi terendus, ketika korban atas nama Kadek Jopi (25) warga Banjar Dinas Punduh, Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng, melaporkan sepeda motor metic miliknya hilang ke Mapolsek Sawan pada Kamis (3/12/2015) sekitar pukul 03.00 wita dini hari. Dan berdasarkan hasil penyelidikan pihak Kepolisian berhasil mengidentifikasi pelaku yang juga masih satu kampung dengan korban.

Berdasarkan press release yang dilakukan oleh Kapolsek Sawan AKP Made Mustiada, atas seijin Kapolres Haryadi, Minggu (6/12/2015) mengungkapkan pelaku sempat berusaha merusak kunci kontak motor itu, agar motor itu bisa menyala. Namun sayang, usaha pelaku itu tak berjalan mulus, karena motor itu tidak menyala. Hingga akhirnya, pelaku menyembunyikan motor itu didepan rumah warga yang sepi agar tidak diketahui orang lain.

"Motornya itu sempat ditinggalkan didepan rumah warga, rencana motor itu akan kembali diambil pelaku besok paginya, dan mau digadaikan. Tapi beruntung, kami bisa lebih dulu mengamankan pelaku di rumahnya, dan pelaku juga mengakui perbuatannya itu, dan kami langsung amankan sepeda motor itu sebelum berhasil digadaikan pelaku kepada orang lain. Barang bukti lainnya kami amankan, 1 buah batu kecil dan 2 buah besi," papar Made Mustiada.

Sedangkan Yudi sendiri membantah apabila aksi curanmor yang dilakukannya itu berkaitan dengan keperluan Narkoba namun murni karena kebutuhan akan uang. "“Gak, saya sudah gak pakai Narkoba. Saya ingin gadaikan itu, karena banyak hutang sudah ditagih-tagih terpaksa saya mau gadaikan motor ini, hutangnya Rp 2 juta an,” katanya.

Atas ulahnya, pelaku yang sempat 2 tahun Chek Out dari Hotel Prodeo, kini kembali menikmati tidur di Hotel Prodeo yang kedua kalinya, dan dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian yang diancam hukuman 7 Tahun penjara.
-
LokalZone - Sat Narkoba Polres Buleleng lagi-lagi melakukan penangkapan terhadap sejumlah orang yang melakukan penyalahgunaan narkotika. Kali ini empat orang berhasil diamankan saat pesta narkoba di sebuah kos-kosan di lingkungan Jalak Putih, Kelurahan Banyuasri, Buleleng. 

Kasat Narkoba AKP Agus Dwi Wirawan didampingi Kasubbag Humas AKP Agus Widarma Putra atas seijin Kapolres Buleleng AKBP Harry Haryadi B. kamis (3/12/2015) mengungkapkan, penangkapan terhadap Nyoman Sukranata (39), Abdurohim alias Aim (47), Putu Arjana (40), dan Putu Sastrawan (40) dilakukan pada hari senin (2/12/2015) dini hari.

"Penangkapan pada hari Senin lalu, di sebuah kos-kosan di wilayah Jalak Putih. Saat digerebek tersangka Nyoman S, Aim, Putu A, dan Putu S sedang mengkonsumsi narkoba secara bersama-sama. Dengan barang bukti 12 paket narkoba jenis sabu-sabu seberat 2,79 gram, korek, serta 2 bong yang satu masih ada residu narkoba sisa digunakan," ungkap Agus Dwi.

Selain itu dalam penggrebekan tersebut pihaknya juga menemukan sebuah buku yang berisi catatan penjualan namun masih perlu ditelusuri untuk menentukan secara lebih jauh apakah Sukranata merupakan seorang pengedar atau tidak pasalnya ke 12 paket sabu-sabu yang ditemukan tersebut merupakan barang miliknya.

"Terhadap tersangka No. 1, Nyoman S kita langsung pasangkan dengan pasal 112 berdasarkan keterangannya dan ketiga temannya bahwa barang itu miliknya. Sedang untuk temuan buku kami masih dalami, hari ini kita akan periksa tersangka kembali," ujar Agus Dwi.

Namun ketika dikonfirmasi kepada Sukranata dirinya mengaku tidak menjual narkoba dan hanya menggunakannya untuk konsumsi sendiri selain itu dirinya juga mengaku tidak mengenal orang yang menjual Narkoba kepadanya. "Memakai sejak tahun 2000, karena pergaulan setelah nyaman memakai jadi keterusan. Ini untuk konsumsi sendiri, transaksi di denpasar, kemarin saya beli 3 juta, datangnya sudah berbentuk bungkusan seperti itu. Gak tau orangnya dan sistemnya tempel," katanya.

Akibat perbuatannya kini Sukranata dijerat dengan pasal 112 ayat (1) atau pasal 127 ayat (1) UU RI No. 35 tahun 2009 dengan ancaman hukuman minimal 4 tahun dan maksimal 12 tahun penjara. Sedangkan ketiga tersangka lain berkas esesmentnya sedang dikirim ke Badan Narkotika provinsi untuk mengetahui apakah mereka masuk dalam jaringan Sukranata atau hanya korban penyalahgunaan narkotika.
- -
LokalZone - Dalam rangka pengamanan Pemilukada serentak di Bali, Polres Buleleng bersiap mengirimkan ratusan orang personilnya untuk di BKO ke Polres Tabanan sebagai pasukan tambahan yang siap ditempatkan baik di Mako Polres Tabanan maupun diterjunkan langsung ke TPS di lapangaan. 

Hal tersebut diungkapkan kapolres Buleleng AKBP Harry Haryadi B. kepada media setelah memimpin Apel kesiapan pergeseran pasukan dalam rangka BKO ke Polres Tabanan, di lapangan Mapolres Buleleng, Kamis (3/12/2015) pasalnya Buleleng untuk saat ini tidak masuk dalam rangkaian kegiatan Pilkada yang rencananya akan dilaksanakan serentak pada tanggal 9 Desember 2015.

"Jumlah ada 330 anggota Polres Buleleng yang akan di BKO (Bawah Kendali Operasi) Polres Tabanan dalam rangka Pilkada Serentak. H-2 berangkat untuk menerima arahan di Polres Tabanan, apakah akan di tempatkan dimana, TPS mana dan siapa yang bertanggung jawab," ungkap Kapolres Harry Haryadi.

330 personil yang di BKO merupakan permintaan dari Polres Tabanan dan melalui Polda Bali, Polres Buleleng yang merupakan Polres terdekat diperintahkan untuk memberikan pasukan cadangan atau backup.

Tidak hanya itu Kapolres Harry Haryadi juga mengungkapkan, pihaknya telah mempersiapkan Dalmas beserta Polsek Jajarannya untuk siaga 1 di hari H untuk mengantisipasi proses Pemilukada yang di adakan di Kabupaten tetangga.

"Masing-masing Polres sudah menyiapkan pengamanan dan kami dalam hal ini hanya membackup. Namun karena kita juga mengetahui tetangga kita Karangasem, Bangli dan Negara juga melaksanakan Pilkada kami juga menyiapkan langkah-langkah tertentu, Polsek perbatasan Tejakula, Kubutambahan dan Gerokgak pada hari H, kami akan melaksanakan siaga 1 dan dari Polres juga akan menyiapkan Dalmas plus kendaraannya sehingga apabila dibutuhkan bisa bergerak dengan cepat," paparnya.
-
LokalZone - Berawal dari informasi yang diberikan secara online oleh masyarakat, Sat Narkoba Polres Buleleng berhasil mengamankan dua orang penyalahguna Narkoba di wilayah Timur Kabupaten Buleleng. 

Berdasarkan release dari Kasat Narkoba AKP Agus Dwi Wirawan didampingi oleh Kasubbag Humas Polres Buleleng AKP Agus Widarma Putra, Senin (30/11/2015) di Mapolres Buleleng mengungkapkan penangkapan ini cukup mengejutkan pasalnya baru pertama kali bisa menyentuh wilayah perbatasan timur.

"Jaringan baru, cukup mengejutkan ini untuk pertama kalinya kita bisa sentuh wilayah timur berkat informasi masyarakat secara online. Setelah kami geledah di rumah Cen alias J di wilayah Desa Bondalem kami dapati 17 paket sabu, uang Rp 700 ribu hasil penjualan sabu, beserta perlengkapan alat hisap. Dan disana juga ada sodara Jantuk," ungkap Agus Dwi.

Berdasarkan hasil pemeriksaan kepolisian dijetahui, Nyoman Juarsana alias Cen (60) yang beralamat di Desa Bondalem memang beroperasi sebagai pengedar dengan wilayah Tejakula dan mendapatkan barang dari seseorang berinisial C yang saat ini masuk daftar pencarian orang (DPO) Kepolisian.

"Saat ditangkap sedang memisahkan atau sais dan rencananya akan dijual seharga Rp 300 Ribu per paket. Cen beroperasi di wilayah Tejakula, berdasarkan keterangan saksi Jantuk bahwa dia sudah menjual barang tersebut. Barangnya dari C yang sudah resmi kita jadikan DPO berdasarkan keterangan 2 tersangka dan 1 saksi atas nama Rendi transaksinya dengan tempel di jembatan Bondalem," ungkap Agus Dwi.

Akibat perbuatannya, kini  Nyoman Juarsana alias Cen dijerat dengan pasal berlapis yakni pasal 112 ayat (1) jo pasal 114 ayat (1) UU RI No. 35 tahun 2009 dengan ancaman hukuman minimal 4 tahun dan maksimal 20 tahun penjara. Sedangkan terhadap Putu Selamat Riyadi alias Jantuk yang berada di TKP saat pengerebekan dijerat dengan pasal 127 ayat (1) dan atau pasal 131 ayat (1) UU RI no. 35 tahun 2009 dengan ancaman hukuman 1 tahun lantaran mengetahui namun tidak melaporkan adanya penyalahgunaan narkotika.

Dengan adanya pengungkapan tersebut Kasat Narkoba AKP Agus Dwi mengungkapkan rasa terimakasih kepada masyarakat atas kerjasama dalam hal pemberian informasi. "Kepada setiap masyarakat yang memberikan informasi mohon dimaklumi karena setiap informasi yang masuk harus kami uji, cocokkan dengan alat bukti sehingga menjadi fakta hukum sesuai dengan UU yang kita gunakan. Kami sangat bersyukur serta berterimakasih kepada masyarakat atas peran serta dan kerjasamanya," katanya.
- -
LokalZone - Sejumlah kasus pelecehan seksual yang melibatkan para remaja, bahkan anak-anak dibawah umur yang terjadi selama dua bulan terakhir di Kabupaten Buleleng diduga kuat hanyalah penomena puncak gunung es yang hanya terlihat di permukaan saja, pasalnya tidak menutup kemungkinan masih banyak kasus serupa yang terjadi namun tidak dilaporkan kepada pihak berwajib.

"Saya sudah 2 bulan disini, yang menonjol itu ada 3, anak dan bapak, pelajar, ada anak 3 tahun ditambah yang terakhir ini, yang baru terjadi umur 14 tahun. Ini sangat memprihatinkan, karena dalam tempo 2 bulan sudah 4 kasus, itu yang ketahun. Saya yakin yang tidak ketahuan masih banyak lagi," ungkap Kapolres Buleleng AKBP Harry Haryadi B. Kamis (26/11/2015).

Menurutnya dalam hal memberikan keamanan khususnya terkait kekerasan dan seksual kepada anak-anak peran orang tua sangatlah penting karena waktu yang dihabiskan di rumah jauh lebih banyak, sedangkan dari sekolah sendiri anak-anak harusnya mendapat pendidikan budi pekerti, sehingga keduanya dapat menjadi pertahanan awal dalam berinteraksi di masyarakat. 

Pelajaran seksual awal juga semestinya diberikan oleh para orang tua kepada anak-anaknya, "Kalau dulu kita bicara masalah itu masih tabu, tapi sekarang tidak lagi. Sederhananya ajari dia bagian tubuh mana yang tidak boleh dipegang oleh siapa saja itu tidak perlu guru untuk memberitahu," ujarnya.

Namun demikian pihaknya juga meminta semua pihak untuk turut dalam menjaga anak-anak dari para predator seksual, terlebih peran serta pemerintah daerah. "Anak masa puber orang tua harus lebih berhati-hati, dan tentunya peran pemerintah tidak kalah pentingnya. Misalnya taman kota jangan dibiarkan gelap, itu kan memberikan peluang," ujar Kapolres Harry Haryadi B.

Dalam penanganan 4 kasus, termasuk yang terjadi kemarin dimana seorang pelajar SMP yang masih berumur 14 tahun diperkosa oleh seorang pemuda SMA berumur 17 tahun, dua berkas kasus sudah diserahkan ke Kekejaksaan sedangkan dua masih dalam proses penyidikan Polisi.
-
LokalZone -Dalam rangka mengantisipasi situasi kamtibmas Kabupaten Buleleng bebas dari teror menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2015 mendatang, Jajaran Polres Buleleng menggelar Operasi Terpadu bersama Kodim 1609 Buleleng dan Sub Detasemen Polisi Militer Singaraja dengan menyasar penduduk pendatang, razia kendaraan bermotor, miras, prostitusi, hinga patroli gabungan dilakukan anggota TNI dan Polri.

Kebag Ops Polres Buleleng Kompol I Ketut Gelgel, Senin (23/11/2015) usai memberikan pengarahan kepada personil yang akan melaksanakan operasi terpadu di Mapolres Buleleng mengatakan kegiatan ini dilakukan pada siang dan malam hari sebagai bagian dari tindakan cegah tanggal berbagai ancaman kamtibmas di Buleleng.

“Ada sejumlah sasaran yang kita lakukan secara bersama melalui patroli gabungan yang melibatkan Polisi, Kodim dan POM, ini sebagai pola cegah tangkal dan kita juga mengharapkan peran masyarakat untuk bersama-sama melakukan deteksi secara dini di masing-masing wilayahnya,” ungkap Ketut Gelgel. 

Sedangkan dari Komandan Sub Detasemen Polisi Militer Singaraja Kapten CPM Guntur Wiyono mengatakan bahwa Operasi Terpadu yang dilaksanakan secara bersama-sama ini akan lebih efektif dan juga tegas apabila menemukan adanya pelanggaran yang dilakukan oleh kedua Institusi ini.

“Termasuk pelanggaran yang dilakukan anggota TNI dan Polri kita juga tindak nantinya bila menemukan,” tegasnya.

Selain untuk menjaga situasi Kamtibmas Buleleng, Operasi Terpadu ini juga diharapkan dapat meningkatkan soliditas antara Polri dan TNI di Buleleng serta menertibkan anggotanya masing-masing apabila ditemukan melakukan pelanggaran.
-
LokalZone - Maraknya kasus penyebaran kebencian melalui Media Sosial atau Hate Speech menjadi perhatian khusus semua pihak. Pasalnya dalam penyebaran media sosial tersebut banyak kata-kata negatif yang terlontar sehingga dapat merugikan banyak pihak dan dapat menimbulkan perpecahan hingga konflik sosial.

Untuk lebih memberikan pemahaman terkait kondisi ini kepada Anggota Kepolisian di Jajaran Polres Buleleng. Kasubdit Suluh Hukum Polda Bali, AKBP. Agustina Tareck didampingi, Kasubag Hukum Polres Buleleng AKP Wayan Sartika, menggelar sosialisasi penanganan permasalahan penyebaran kebencian melalui media sosial kepada seluruh Jajaran Kepolisian Polres Buleleng yang nantinya akan disebarkan kembali ke masyarakat.

“Di Bali, itu pasti saja ada terjadi penyebaran kebencian maupun fitnah lainnya, dan kami tidak memungkiri ini, baik itu dari Medsos ataupun media lainnya. Disini yang saya tekankan, agar Polisi ini mampu dalam menangani kasus itu, caranya yang paling efektif adalah melalui pendekatan-pendekatan langsung kepada masyarakat, sehingga masyarakat tidak merasa terganggu,” ujar Tareck, Senin (23/11/2015) usai kegiatan sosialisasi di Mapolres Buleleng.

Sementara itu dari Kasat Bimas Polres Buleleng AKP Wayan Sartika menambahkan kebencian yang dimaksud dalam hal ini yakni terkait kata-kata yang tidak semestinya dilontarkan dan dapat menyinggung perasaan orang secara umum. Kendati begitu pihak Kepolisian akan tetap berupaya melakukan penanganan terhadap penyebar kebencian baik melalui Medsos yang menggunakan akun palsu ataupun secara terang-terangan.

“Kami penanganannya itu berdasarkan laporan yang masuk, atas orang yang keberatan dan itu harus ada pembuktian. Kalau masalah menggunakan akun palsu itu, itu memang yang terjadi selama ini, maka dari itu kami akan melakukan pelacakan melalui Cybercrime di Polda Bali, untuk melacak keberadaannya itu,” pungkas Sartika.

Dengan dilakukannya sosialisasi ditingkat Anggota Kepolisian Polres Buleleng ini, nantinya sangat diharapkan, agar mampu disosialisasikan kembali oleh Anggota Kepolisian, khususnya Babinkamtibmas di setiap Desa-Desa di seluruh wilayah Buleleng, kepada masyarakat secara langsung.
-
LokalZone - Bali Road Show Gemstone 2015 Kapolres Buleleng Cup & Launcing logo "Polres Buleleng Sahabat Semua" yang dilaksanakan dengan meriah selama 5 hari dari tanggal 18 - 22 Nopember 2015 dinyatakan usai dengan ditutup dengan penyerahan hadiah utama sebuah sepeda motor kepada kelompok Bali 9 sebagai juara umum lomba batu akik dan batu mulia oleh Kapolres Buleleng AKBP Harry Haryadi B. Minggu (22/11/2015) malam di lapangan Mapolres Buleleng. 

Tim panitia yang dikomando oleh Kasat Narkoba AKP Agus Dwi Wirawan mengaku sempat ragu dengan pameran ini namun hal tersebut ditepis dengan tingginya minat dari masyarakat yang hadir berkunjung. "Ada 60 stan, belakangan 16 orang terpaksa ditolak. Awalnya kita kurang PD tetapi melihat antusias masyarakat yang tinggi akhirnya kita PD juga," ujar Agus Dwi.

Dalam pameran tersebut masyarakat tidak hanya dapat melihat atau membeli batu dari puluhan stan penjual batu tetapi juga dapat memeriksakan batunya di lab khusus untuk mendapatkan sertifikat keaslian batu yang tentunya secara otomatis dapat meningkatkan daya jual batu tersebut disertai hiburan yang setiap malam disuguhkan secara bergantian. Seperti saat malam penutupan masyarakat dihibur dengan aksi kocak Bondres Susi.

Pameran batu akik yang dikemas sebagai magnet dan hiburan masyarakat ini sukses menjalankan perannya untuk mendekatkan masyarakat dan Polri sehingga tidak canggung atau enggan untuk datang ke kantor Polisi. "Ini adalah rumah kita bersama, jangan kecanggungan, enggan atau yang lain silakan berkomunikasi dan berkolaborasi dengan Polisi," ujar Agus Dwi.

Namun demikian pihaknya mengaku masih akan terus berbenah lantaran baru pertama kali mengadakan iven seperti ini, dan kedepannya akan kembali menggelar iven yang sama namun dengan tema yang berbeda.

"Masih ada beberapa yang akan kami perbaiki, seperti parkir dan pelayanan kami masih pelajari dan akan perbaiki terus. Kedepan kita lihat monumentalnya, saat ini mungkin batu akik mungkin kedepan bisa gebyar komputer atau apa yang saja, kita akan siapkan sihingga masyarakat merasa terlindungi dan terfasilitasi. Tentunya sifatnya menghibur dan positif," ujar Agus Dwi.
-
LokalZone - Setelah sebelumnya melakukan tatap muka dengan para Tokoh dan Ormas di Kabupaten Buleleng, hari ini Jumat (20/11/2015) Kapolres Buleleng AKBP Harry Haryadi B. beserta sejumlah pejabat di Polres Buleleng serta para Kapolsek Jajarannya kembali melakukan tatap muka terhadap para pengusaha tempat hiburan, Hotel dan Restoran serta security di Kabupaten Buleleng dalam rangka mengantisipasi aksi terorisme menjelang perayaan tahun baru.

Dalam pertemuan tersebut Kapolres Harry Haryadi B. kembali mengingatkan bahwa Bali masih menjadi incaran oleh para teroris bahkan tidak menutup kemungkinan mereka sudah memetakan tempat . "Kalau di Bali efeknya sudah pasti dirasakan secara Internasional, Bali sudah di gambar, beberapa titik yang cocok untuk kegiatan mereka. Jadi tolong waspada, teror bisa dalam berbagai bentuk, penyanderaan, penyerangan kelompok bersenjata, Bom ataukah ancaman," ujarnya saat melakukan tatap muka dengan 32 perusahaan yang ada di Buleleng.

Untuk menghindari hal tersebut pihaknya sudah menyiapkan pengamanan ekstra namun demikian juga meminta pihak hotel dan security khususnya untuk meningkatkan kewaspadaan dan tidak lengah terlebih berdasarkan informasi para tamu sudah sejak 6 bulan yang lalu melakukan booking di hotel-hotel yang tersebar di Buleleng.

"Ini juga sudah menjelang tahun baru puncak turis mancanegara maupun domistik datang, tadi dikatakan malah 6 bulan yg lalu malah sudah boking. Antisipasi dari kami pertama Patroli door to door ke Hotel atau Restoran, serta memintau kepada pihak hotel untuk lebih teliti tetap sopan namun tetap siaga khususnya di gerbang dan di front office dan CCTV harus diaktifkan dan metal detektor digunakan," ujarnya saat ditemui usai melaksanakan tatap muka.

Selain itu pihaknya juga meminta kepada setiap orang untuk melaporkan informasi apabila merasa ada gerak-gerik yang janggal dari turis yang datang agar dapat segera diambil tindakan antisipasi.

"Moto kami 3C cepat tau, cepat lapor, dan cepat tindak, selain dari anggota dilapangan kami harapkan untuk setiap orang mau melaporkan apabila mendapat tamu hotel yang kiranya mencurigakan," pinta Kapolres Harry Haryadi B.
-
LokalZone - Lancarkan Operasi Pekat dan Zebra Agung 2015, berbagai tindak pelanggaran hukum mulai dari minuman keras, perjudian, prostitusi, premanisme hingga balap liar berhasil ditindak Polisi dari jajaran Polres Buleleng.

Kapolres Buleleng, AKBP. Harry Haryadi Badjuri, didampingi Kabag Ops Kompol I Ketut Gelgel dan Para Kasat Fungsional serta Kapolsek Se-Jajaran Polres Buleleng, Rabu (18/11/2015) siang saat mengelar Press Release menyebutkan, sebanyak 36 tersangka terjaring dalam Operasi Pekat yang dilakukan sejak hari sabtu lalu termasuk mengamankan sejumlah barang bukti dari kasus Miras, Premanisme, Perjudian dan Prostitusi.

“Operasi pekat yang kita lancarkan berhasil mengamankan 90 liter arak bali dengan 10 orang tersangka, kemudian empat pelaku kasus perjudian, 17 orang untuk sementara kita amankan terkait prostitusi dan 5 aksi premanisme,” papar Harry Haryadi.

Sementara dalam penertiban balap liar 80 orang yang kebanyakan anak-anak pelajar berhasil dijaring Polisi. "Balapan liar ini kita lakukan penanganan secara dengan mengajak orang tua dan kepala sekolah untuk bersama-sama melakukan pembinaan," papar Kapolres.

Sedangkan penanganan secara hukum tetap dilaksanakan dari Sat Lantas Polres Buleleng berupa penahanan terhadap sepeda motor yang digunakan untuk balapan liar itu, bahkan beberapa sepeda motor telah diambil setelah melalui persidangan di Pegadilan Negeri Singaraja termasuk saat mengambil sepeda motor harus didampingi orang tua dan memasang peralatan standar di sepeda motor.
-
LokalZone - Berawal dari laporan penggelapan oleh seorang warga atas nama Gede Widana (55) warga Dusun Taman Desa Gerokgak, ke Mapolsek Gerokgak lantaran mobil jenis Avansa bernomor polisi DK 706 KJ warna Silver Metalik miliknya yang disewakan dibawa kabur oleh pelaku, Polisi Berhasil mengamankan 8 unit kendaraan bermotor terdiri dari 6 mobil dan 3 sepeda motor. 

“Polisi untuk sementara telah mengamankan enam mobil, sedangkan tiga mobil telah teridentifikasi keberadaannya termasuk juga tiga sepeda motor, dimana pelaku melakukan sewa mobil hingga kemudian digadaikan oleh pelaku,” papar Kapolres Buleleng, AKBP Harry Haryadi B. Rabu (18/11/2015).

Selain mengamankan pelaku utama atas nama Gede Agus Sukiarta alias Doglas (25), warga Dusun Pengumbahan Desa Pemuteran Kecamatan Gerokgak, Polisi juga mengamankan seorang penadah kendaraan berinisial NA, sebab diduga NA memiliki peranan khusus tidak hanya sebagai penadah mobil dari tangan pelaku Doglas.

“Ternyata mobil itu digadaikan ke sejumlah tempat, sekitar Rp 20 juta per unit. Lokasi gadainya berpindah-pindah, dan kami duga ada penadahnya khusus dan barang bukti yang empat lagi sudah kami temukan posisinya dimana dan siapa yang membawa. Tapi belum bisa kami bawa, karena kami belum ketemu dengan orang yang menguasai sementara waktu,” ungkap Harry Haryadi.
 
Berdasarkan informasi yang berhasil dikumpulkan terdapat 10 unit kendaraan bermotor yang digelapkan oleh pelaku yakni, mobil Daihatsu Xenia DK 1256 UJ, mobil Toyota Avanza DK 1163 UK, mobil Suzuki APV DK 1586 YU, mobil Suzuki X-Over DK 741 DP, mobil Suzuki APV DK 925 JW, mobil Toyota Innova DK 1233 EJ, mobil Toyota Avanza D 1355 LG, sepeda motor Honda Scoopy P 6681 YK, serta sebuah sepeda motor Honda Scoopy dan Yamaha Jupiter MX yang belum diketahui nomor polisinya.

Namun ada dua unit mobil yang masih belum ditemukan dan masih dalam pengejaran Polisi, yakni Toyota Innova DK 1233 EJ, Toyota Avanza D 1355 LG, serta Honda Scoopy dan Yamaha Jupiter MX.
-
LokalZone - Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolres Buleleng AKBP Harry Haryadi B. saat melaksanakan tatap muka terhadap perwakilan Tokoh Masyarakat dan Ormas se Buleleng, Selasa (17/11/215) di Mapolres Buleleng.

Menurutnya hampir setiap tindakan tegas dari Kepolisian sejatinya memang melanggar Hak Asazi Manusia (HAM). "Polri mendapat wewenang yang cukup besar oleh negara, bahkan melanggar HAM. Contohnya melakukan penangkapan, menahan, menggeledeh, serta melakukan penyitaan, itu melanggar HAM tapi dibenarkan oleh undang-undang dan kami juga bergerak atas dasar laporan," ujarnya.

Lantaran tugasnya ini, dirinya mengungkapkan bahwa setiap personil Polri harus siap dibenci oleh masyarakat. "1 kasus satu musuh, yang dilaporkan atau ditahan pasti benci Polisi, belum sanak keluarganya, terlebih jika orang yang ditahan adalah tokoh masyarakat," ungkap Kapolres Harry Haryadi B.

Hal ini lah yang menyebabkan jika Polri juga menjadi incaran pendukung gerakan ekstrimis atau teroris yang belum lama ini terjadi di Indonesia, pasalnya dalam upaya paksa penangkapan selalu ada baku tembak yang bisa menyebabkan korban jiwa baik di Polri atau pelaku teror.

"Ini adalah fakta dan harus diterima, Polri bekerja berdasarkan Undang-undang sebesar apapun tekanan masyarakat kami harus tetap melakukan pemeriksaan, pengumpulan barang bukti, pencocokan alat bukti dan sebagainya," ungkap Kapolres Harry Haryadi B.

Namun demikian pihaknya mengungkapkan Polri dalah hal ini jajaran Polres Buleleng tetap akan mengedepankan sikap humanis untuk memberikan pelayanan Prima Kepolisian.
-
LokalZone - Menghidari teror yang terjadi di Kota Paris, Prancis, terlebih Bali sudah dua kali mengalami teror serupa sebelumnya, Kapolres Buleleng AKBP Harry Haryadi B. merangkul sejumlah ormas untuk turut membantu dalam menjaga keamanan dan kamtibmas Buleleng.

"Saat ini dunia sedang terancam teror, Paris yang terkenal dengan kemajuan teknologinya, juga Prancis merupakan negara ke-5 terbesar didunia. Militer, Polisi yang canggih, intelligent yang kuat mengingat Paris merupakan kantor pusat Interpol. Juga kebebolan dengan adanya 7 teror yang terjadi di dtempat yang berbeda dalam sehari," ungkap Kapolres Harry Haryadi B. didepan para tokoh ormas yang sengaja diundang ke Mapolres Buleleng, Selasa (17/11/2015).

Tidak hanya itu Harry Haryadi, juga mengungkapkan bahwa Bali hingga saat ini masih menjadi sasaran teroris atau yang saat ini lebih dikenal dengan ISIS.

"Bali merupakan tempat tujuan turis mencanegara maupun lokal, kenaikan kunjungan jumlah turis mencapai 2-3 % per tahun, iven-iven Internasional sering dilaksanakan di Bali, oleh karena itu Bali masih menjadi target utama," ujarnya.

Terlebih wilayah Buleleng yang ternyata luasnya mencapai 1/3 dari pulau Bali, sedangkan jumlah personil Polres Buleleng dan 10 Polsek Jajarannya hanya berkisar 1.400 orang. Peran dan dukungan dari masyarakat terlebih Ormas yang memiliki anggota tersebar di wilayah Buleleng untuk turut membantu menjaga kemanan dan ketentraman akan sangat membantu dalam mejalankan tugas-tugas Kepolisian.

"Permohonan kami sederhana, tolong dijaga situasi Kambtibmas Buleleng serta bantu kami apabila mendapatkan informasi sekecil apapun. Mengingat wilayah Buleleng yang sangat luas, dan teror bisa datang dan masuk dari manapun," pinta Kapolres Harry Haryadi B. di depan para tokoh dari Ormas Satria Muda Majapahit, Forum KomunikasiKesatuan Bangsa Kab. Buleleng, Banyuning Bersatu (Batu), Banjar Jawa Bersatu, Suku 4, Buldog serta perwakilan dari Kesbang Polinmas.
-
LokalZone - Dalam mengantisipasi situasi dan hal-hal yang tidak diinginkan lantaran suhu politik yang semakin panas menjelang Pilkada Serentak nantinya, Polres Buleleng mengujicoba kesiapsiagaan personilnya dengan membunyikan alarm steling atau panggilan luar biasa (PLB).

Alarm Stealing atau PLB yang sejatinya digunakan untuk menghimpun seluruh personil untuk mempertahankan Mako dengan masing-masing personil menduduki tempat yang telah ditentukan dalam waktu secepat mungkin, kali ini justru digunakan untuk mengetahu kecepatan personil dapat berkumpul dan bergerak sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.

"Tujuannya untuk melihat kesiapsiagaan personil Polres Buleleng baik dari anggota Polri maupun PNS Polres, ini untuk mengantisipasi pertama bencana alam, karena ini menjelang musim hujan, dua walaupun disini tidak ada Pilkada kita bisa segera membantu Polres-Polres lain apabila kita didadak diminta pasukan untuk bergerak membantu Polres-Polres perbatasan," ujar Kabag Ops Kompol Ketut Gelgel, Jumat (13/11/2015) usai melaksanakan kegiatan.

Dari hasil evaluasi kegiatan yang dipimpin oleh Waka Polres Buleleng Kompol Michael R. Risakotta tersebut cukup memuaskan dengan catatan waktu kurang dari 10 menit. "Efaluasi cukup bagus, tadi 7 menit masih kurang dari 10 menit ini sudah cukup memuaskan meski tahun lalu bisa 5 menit, itu tergantun situasi dan kondisi," kata Kabag Ops Ketut Gelgel.

Sedangkan dalam mempersiapkan BKO ke Polres-Polres perbatasan apabila diperlukan dari jajaran Polres Buleleng telah menyiapkan pasukan khusus berupa 2 Pleton Dalmas dan 3 Pleton Kerangka yang siap diberangkatkan apabila dibutuhkan.
-
LokalZone - Untuk menghindari konflik PLTU Celukan Bawang dengan Masyarakat setempat, Kapolres Buleleng AKBP Harry Haryadi B. memediasi kedua belah pihak, baik dari PT. GEB selaku pengelola PLTU Celukan Bawang dengan Tokoh-Tokoh Masyarakat Desa Celukan Bawang di Mapolsek Kawasan Laut Celukan Bawang, Kamis (12/11/2015). 

Mediasi tersebut dipimpin langsung oleh Kapolres Buleleng AKBP Harry Haryadi B. Dalam pertemuan itu juga dihadiri, Dandim 1609 Buleleng Letkol Inf. Budi Prasetyo, Kabag. Ops. Polres Buleleng, Kompol Ketut Gelgel, Kasat Reskrim Polres Buleleng, AKP Ricki Fadliansyah, Kapolsek Kawasan Laut Celukan Bawang, AKP Ketut Adnyana TJ, Kepala Desa Celukan Bawang, Muhammad Ashari, Ketua LPM Desa Celukan Bawang, M. Sadeli.

Menurut Kapolres Harry Haryadi B. permasalahan yang terjadi selama ini, antara warga Desa Celukan Bawang dengan pihak PLTU Celukan Bawang, khususnya PT. GEB, adalah kurangnya komunikasi yang terjalin. Untuk itu dirinya meminta, agar komunikasi ini dapat terjalin setiap 3 bulan sekali, agar mendapat kejelasan pasti. 

“Pelaksanaan kegiatan kemarin, kami hanya ingin mencari jalan keluar dari permasalahan yang ada ini, bersama masyarakat Celukan Bawan. Dan saya minta, PLTU dalam hal ini PT. GEB dengan warga agar melakukan pertemuan setiap 3 bulan sekali,” ujar Kapolres Haryadi, Jumat (13/11/2015) di Mapolres Buleleng.

Ia pun menghimbau, agar semua stekholder yang ada di wilayah Buleleng, agar mampu menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif, demi kemajuan wilayah Buleleng. “Kami juga menghimbau, agar stekholder yang ada di Buleleng sesuai bidangnya masing-masing,  agar sama-sama menjaga Kamtibmas yang kondusif,” ujarnya.

Ucapan yang sama juga diutarakan oleh Kapolsek Kawasan Laut Celukan Bawang, AKP Ketut Adnyana TJ, pihaknya sangat berharap agar polemik ini cepat diselesaikan. Sebab, jika polemik ini malah sengaja didiamkan atau diabaikan, oleh salah satu yang memiliki kepentingan, maka dikhawatirkan polemik ini akan malah menimbulkan keresahan dan keributan di masyarakat. 

“Kami dari Kepolisian hanya bisa melakukan, untuk meredam situasi, akibat terputusnya komunikasi keluhan warga dengan PT. GEB. Kami harapkan, nantinya mampu memberikan jalan keluar atau solusi kepada masyarakat dan perusahaan terkait, agar permasalahan ini selesai,” tandasnya.  

Untuk diketahui dalam pertemuan tersebut beberapa warga mengangkat permasalahan mulai dari sertifikat milik warga, sertifikat lembaga pendidikan, dan sertifikat fasilitas umum, serta PT. GEB juga diminta menjelaskan janji yang tertuang dalam Amdal 2013 diantaranya, menanam pohon untuk penghijauan diutara Jalan raya sampai ke Jalan Karangtina. 

Bertanggung jawab bila terjadi gangguan kesehatan warga masyarakat, bertanggung jawab bila terjadi krisis Air sumur/perubahan zat, warna, dan rasa. Lokasi limbah batubara 300 meter dari rumah warga masyarakat. Janji untuk memperkerjakan warga masyarakat disesuaikan kompetensi dengan komposis 60 : 40 dan Pencemaran air laut yang menghitam karena jatuhnya batubara, serta puluhan aitem janji lainnya termasuk CSR.
- -
LokalZone - Booming batu akik atau Gemstone di Indonesia rupanya juga dimanfaatkan oleh Polri untuk lebih mendekatkan diri dengan masyarakat, dan mulai tanggal 18 - 22 Nopember ini Polres Buleleng menjadi tuan rumah dalam Pameran Batu Akik dan Batu Mulia tingkat Nasional dengan memperebutkan Piala Kapolda, Piala Bupati Buleleng, serta Piala Kapolres Buleleng. 

"Pada tanggal 18-22 ini kami akan launching Logo Polres Buleleng dengan moto sahabat semua, bersamaan dengan pameran batu akik dan batu mulia tingkat Nasional dengan peserta dari seluruh wilayah Indonesia. Dari 60 stan yang disediakan sudah 80 % terisi, peserta dari sabang sampai meraoke, yang paling jauh yang sudah menyatakan untuk hadir dari Aceh, Medan, Papua, dan Sulawesi Utara," ungkap Kapolres Buleleng AKBP Harry Haryadi B. usai memimpin upacara Sertijab, Jumat (13/11/2015) di Mapolres Buleleng.

Lomba batu akik ini tidak hanya diikuti oleh peserta dari berbagai wilayah di Indonesia saja tetapi secara khusus juga akan mendatangkan juri-juri tingkat nasional bahkan setiap batu akik juga akan diberikan sertifikat dan terjamin keasliannya.

"Secara khusus kami datangkan juri-juri tingkat Nasional beserta peralatan canggih untuk mengecek keaslian batu. 24 kategori yang dilombakan dengan hadiah utama berupa piala Kapolda, Piala Bupati Buleleng dan piala dari Kapolres Buleleng. karena acaranya keliling di Polres-Polres yang lain dan final di Polda Bali," ujar Kapolres Harry Haryadi B.

Usut-usut punya ternyata lomba ini diadakan untuk menarik minat masyarakat untuk berkunjung ke kantor Polisi sehingga masyarakat lebih familiar terhadap Polri.

"Harapannya itu tadi, Polres Buleleng menjadi sahabat masyarakat, ini untuk menjadi magnet saja, daya tarik supaya masyarakat untuk datang ke Kantor Polisi atau Polres Buleleng. Selain pameran batu akik ini kami juga akan menyediakan waktu dan tempat untuk lebih mengenal personil Polres Buleleng atau kalau mau kami juga menyediakan mini tour di Polres Buleleng, mungkin mau melihat peralatan dan perlengkapan yang kami miliki atau mau mengecek program-orogram yang telah kami laksanakan," papar Kapolres Harry Haryadi B.

Untuk diketahui 24 kategori batu akik dan batu mulia yang akan dilombakan meliputi : Bacan (crysocolla chalcedony), White and Grey Chalcedony, Orange Chalcedony, Red Chalcedony, Yellow and Brown Chalcedony, Green Chalcedony, Pancawarna, Unik antik dan langka, Abstrak, Junjung Drajat, huruf dan Angka, Pictorial Gemstone Manusia (2D), Pictorial Gemstone Hewan dan tumbuhan (2D), Pictorial Gemstone Pemandangan (2D), Pictorial Gemstone Manusia (3D), Pictorial Gemstone Hewan dan tumbuhan (3D), Pictorial Gemstone Pemandangan (3D), Pictorial Gemstone Benda, Bulu Macan, Rambut Cedana, Black Saphire, Yellow Star Saphire, Merah Star Ruby, Blue Star Saphire, bagi pecinta batu akik maupun batu mulia bisa berkunjung ke Polres Buleleng diwaktu yang telah ditentukan.
-