Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

LokalZone - Menanggapi berita di beberapa media tentang adanya warga miskin, I Made Buda Astawa, di Br Praja, Peninjauan Bangli, Gubernur Bali, Made Mangku Pastika segera merespon dengan mengutus beberapa staf Biro Humas Setda Provinsi Bali untuk memberikan bantuan berupa beras sebanyak 50 kg dan uang sebesar Rp.500.000, Selasa (21/4/2015). 

Menurut Kabag Pulinfo Humas Setda Prov. Bali, I Ketut Sukra Negara, mewakili Kepala Biro Humas Setda Prov. Bali, bahwa bantuan ini adalah bantuan sementara dari Gubernur Bali kepada warga miskin agar bisa bertahan hidup untuk beberapa minggu ke depan. 

Selanjutnya ia berjanji akan mengkoordinasikan dengan SKPD terkait untuk mendapat bantuan sesuai kondisi yang ada saat ini. Ia juga mengajak masyarakat luas yang memiliki kemampuan lebih untuk mau berpartisipasi ikut membantu warga kurang mampu agar segera bisa keluar dari kemiskinan. 

Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali, Dewa Gede Mahendra Putra, SH, MH secara terpisah juga menyampaikan hal yang sama, bahwa sebelum warga miskin mendapatkan bantuan yang dibutuhkan, maka untuk sememtara mereka akan diberikan bantuan berupa sembako dan sejumlah uang agar bisa mengurangani biaya hidup untuk beberapa minggu ke depan.
-
LokalZone -  Pemkab Buleleng melalui Dinas Pendapatan Kabupaten Buleleng memberikan apresiasi terhadap seluruh wajib pajak di kabupaten buleleng karena telah memberikan upayanya untuk membantu dalam pembangunan di kabupaten buleleng dimana hasil pajak akan digunakan untuk pembangunan insfrastruktur dan fasilitas umum. 

Hal tersebut dikatakan Bupati Buleleng saat Pemberian Penghargaan pemungut, pembayar wajib pajak daerah terbaik tahun 2014 dan wajib pajak yang ditunjuk sebagai percontohan pelaksanaan E-Monitoring Pajak daerah menuju pajak Online kabupaten Buleleng, Selasa (21/4/2015) di Gedung Mr. Ketut Puja.

Lebih jauh Bupati PAS mengharapkan, pemberian penghargaan ini sebagai wujud transparansi pendapatan daerah dalam kegiatan pajak Online di kabupaten Buleleng yang pembayaran pajak menggunakan e-paymen dan e-monitor. “ kami dari tahun 2012 sudah mendiskusikan ini untuk penggunaan pembayaran pajak online untuk mewujudkan transvaransi, dan masyarakatpun bisa akses.” Katanya

Sementara kepala dinas pendapatan Buleleng, IB Puja Erawan, SH mengatakan, dalam upaya mendorong transparansi dan peningkatan pelayanan , Dispenda buleleng telah mengoperasikan pembayaran pajak dengan “On line system” system ini dilakukan pada pembayaran pajak bumi dan bangunan pedesaan perkotaan ( PBBP2) dan pajak hotel dan restaurant (PHR) . dengan meningkatnya pelayanan di bidang perpajakan, akan dapat meningkatkan kesadaran para WP dalam memenuhi kewajibanya agar tepat waktu dan tepat jumlah.

Dalam acara itu, Dispenda buleleng juga memberikan penghargaan kepada wajib pajak dengan predikat terbaik
-
LokalZone -  Tim sembilan Catur Desa Adat Dalem Tamblingan mendatangi Kantor Bupati Buleleng selasa (21/4/2015). Ketua tim sembilan Catur Desa Adat Dalem Tamblingan Jro Putu Ardana bersama rombongan diterima langsung oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST. Kedatangan tersebut bermaksud untuk melaporkan hasil dari program sterilisasi pemukim di kawasan Danau Tamblingan.

Sterilisasi tersebut dilakukan lantaran, Pemkab Buleleng berencana akan mengembalikan fungsi awal dari Danau Tamblingan. Danau Tamblingan merupakan daerah konservasi hutan dan air yang ada di danau tersebut. Bukan hanya itu, Danau Tamblingan juga merupakan daerah Spiritual yang sangat tinggi dan perlu dijaga dengan baik, bahkan danau Tamblingan merupakan salah satu Warisan Budaya Dunia (WBD) atau World Heritage yang diakui oleh UNESCO.

Putu Ardana melaporkan bahwa masih ada 17 pemukim di kawasan danau tersebut yang belum mau membongkar bangunannya. Padahal beberapa nelayan dari catur desa tersebut sudah mau membongkar bangunanya. Padahal Putu Ardana bersama timnya sudah melakukan proses sosialisasi sudah cukup lama. Selain itu ia mengatakan bahwa sudah membuat kesepakatan antar pihak Catur Desa dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang disaksikan juga oleh Pemkab Buleleng.

Ia mengatakan sudah memberikan deadline hingga 10 april kemarin, namun 17 pemukim tersebut belum juga mau membongkar bangunannya. “kami sudah memberikan deadline sampai 10 april kemarin, tapi mereka tidak juga membongkar bangunannya,” katanya. Ia mengatakan sudah melakukan pertemuan lagi untuk membahas masalah ini. “Kami sudah lakukan pertamuan lagi untuk membahas masalah ini dan kami sudah menetapkan tanggal 25 april akan melakukan pembongkaran paksa jika mereka belum juga mau membongkarnya sendiri,” tegasnya.

Menanggapi masalah tersebut, Agus Suradnyana mengatakan akan melakukan mediasi terhadap 17 warga tersebut. “saya akan mediasi pihak – pihak terkait tanggal 24 april ini di rumah saya agar bisa menemukan solusinya” ujarnya. Namun Agus menegaskan mediasi tersebut tidak mempengaruhi keputusan yang sudah ditetapkan. Ia juga mengatakan siap untuk memberikan bantuan bedah rumah kepada 17 warga tersebut yang tidak mempuyai rumah. “saya siap akan meberikan bantuan bedah rumah jika mereka memang tidak memiliki rumah namun hanya memiliki tanah saja” pungkas Bupati murah senyum ini.
-
LokalZone - Salah satu pelaku pencurian burung yang ditembak Polisi akhirnya diserahterimakan kepada pihak keluarga yang juga membenarkan bahwa identitas pelaku bernama Kodriyadi warga Banjar Kubu Desa Pegayaman Kecamatan Sukasada Buleleng.

Selain menyerahkan jenasah kepada perwakilan keluarga yang dilakukan langsung oleh Kapolres Kurniadi pihaknya juga mengucapkan bela sungkawa atas kejadian tersebut serta memberikan santunan guna penguburan jenasah.

Jenasah Kodriyadi dengan cepat dikembalikan lantaran pihak keluarga yang diwakilkan oleh pamannya, Mohyidin yang didanpingi oleh Sekdes Desa Pegayaman, Panji Islam menolak adanya otopsi dan ingin menguburkannya sesuai agama yang dianutnya. "Asli, kita mengakui ini memang warga kami. Permintaan dari keluarga jangan diotopsi dan kami akan melakukan penguburan segera sesuai agama yang dianut," kata Panji Islam di ruang jenasah RSUD Singaraja, Selasa (21/4/2015).

Menurut keterangan Sekdes Desa Pegayaman, Kodriyadi saat ini baru mempunyai seorang istri dan anak yang masih berumur 6 bulan kesehariannya bekerja sebagai petani dan biasanya karena saat ini belum musim, sering kedenpasar mencari pekerjaan tambahan. Dirinya juga mengaku tidak terlalu mengetahui kegiatan lain yang dilakukan oleh Kodriyadi karena lokasi rumahnya yang berjauhan.

Seperti yang diberitakan sebelumnya Kodriyadi dan salah seorang temannya sempat melakukan aksi pencurian burung di wilayah Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada sebelum akhirnya dicegat oleh Polisi. Kodriyadi sempat melawan dan melukai salah seorang petugas dengan senjata tajam berupa golok sebelum akhirnya ditembak di bagian perut samping kiri saat berupaya kabur ke arah timur, sedangkan satu orang temannya belum diketahui keberadaannya lantaran nekat kabur dengan meloncat dari jembatan Sangket. (baca juga : Mencuri Burung, 1 Tewas di Dor Polisi & 1 Orang Kabur Dengan Meloncat Dari Jembatan Sangket)
-
LokalZone - Pelaku pencurian ini benar-benar nahas, lantaran adanya pengawasan (kring serse) yang tersebar di pelosok daerah aksi pencurian yang dilaporkan oleh masyarakat dapat dengan segera terkejar. Bahkan lantaran melawan petugas saat berusaha ditangkap dengan senjata tajam salah seorang pelaku terpaksa ditembak Polisi sedangkan yang satunya lagi berhasil kabur dengan meloncat dari jembatan Sangket.

Berdasarkan keterangan pers dari pihak Kepolisian menyebutkan aksi pencurian tersebut terjadi pada Selasa (21/4/2015) sekitar pukul 01.00 Wita dini hari. Dimana kedua pelaku tersebut, melakukan aksi pencurian di rumah milik Made Supartha warga Desa Sambangan Kecamatan Sukasada Buleleng, dengan mencuri 2 burung jalak, 1 burung condet, dan 2 burung perkutut. Karena terdengar suara rishi dari suara burung milik korban, korban pun terbangun dan mendapati burungnya dibawa kabur kedua pelaku. 

Korban langsung menghubungi Pihak Kepolisian melalui via telepon dan Tim Reskrim Polsek Sukasada bersama Reskrim Polres Buleleng langsung memburu pelaku. Kedua pelaku dengan ciri-ciri yang sama akhirnya ditemukan saat mengendarai sepeda motor lengkap membawa burung hasil curian beserta sangkarnya di pertigaan Desa Sambangan depan Kantor Kepala Desa. Seketika itu Anggota Kepolisian langsung melakukan pengejaran dan menyetop pelaku di jembatan sangket, namun sayang kedua pelaku tersebut melawan petugas dengan menggunakan golok. 

Kapolres Buleleng AKBP Kurniadi dalam keterangan persnya mengatakan, saat upaya penangkapan pelaku berlangsung kedua pelaku melakukan permelawanan dan berupaya untuk lari kearah timur menuju ke Desa Sangket. "Saat pengejaran salah seorang pelaku sempat melawan petugas menggunakan sebilah golok hingga menyebabkan anggota luka gores dan jaketnya robek. Bripka PM juga sudah melakukan tembakan peringatan sebanyak 2 kali tapi tidak dihiraukan pelaku," paparnya saat memberi keterangan pers di Mapolsek Sukasada, Selasa (21/4/2015). 

Diduga karena kondisi gelap gulita tanpa ada lampu penerangan, anggota yang berinisial BRIPKA PM kembali melakukan tembakan peringatan, dengan maksud dan tujuan sasarannya mengarah ke kaki pelaku tetapi justru mengenai bagian perut pelaku yang bernama Kodriyadi yang langsung tersungkur akibat tembakan. “Saat pelaku itu terkena tembakan, beberapa anggota membawa pelaku ke RSUD Buleleng supaya mendapat pertolongan secara medis. Sedangkan anggota lainnya mengejar satu pelaku lainnya yang terjun ke bawah Jembatan Sangket yang dalam itu, kami sudah berusaha menyisir daerah itu namun pelaku belum ditemukan,” ungkap Kurniadi. 

Lantaran ada korban jiwa dalam upaya anggotanya saat bertugas Kapolres Kurniadi pun sempat meminta maaf kepada semua pihak hususnya keluarga Kodriyadi dan tetap akan melakukan penyidikan atas peristiwa tersebut termasuk apakah ada pelanggaran prosedural yang dilakukan oleh anggotanya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. “Terhadap Anggota yang melakukan penembakan, tetap akan kami proses disidang Disiplin Polri, nanti disana kita akan lihat apakah anggota itu salah atau tidak,” tegas Kapolres.
-