Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

LokalZone - Setelah menuntaskan masalah dualisme Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Majapahit, permasalahan baru kembali mencuat, kali ini, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit yang memiliki kampus di Sukasada itu dilaporkan ke Mapolres Buleleng lantaran diduga menyelenggarakan pendidikan tanpa ijin.

Kepala Bagian Operasional Polres Buleleng, Michael Rissakota, jumat (10/4/2015)  saat ditemui di Mapolres Buleleng membenarkan adanya laporan atas dugaan penyelenggaraan pendidikan perguruan tinggi tanpa ijin pemerintah oleh Stikes Majapahit Singaraja. 

"Berdasarkan laporan, menyelenggarakan pendidikan tanpa ijin pemerintah dan saat ini kasusnya sedang ditangani oleh Unit Reserse Kriminal Polres Buleleng," ungkap Michael Rissakota.

Dalam laporannya ke polisi, korban Haji Nurwijidhi yang beralamat di Kelurahan Tangunan Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto Jawa Timur menyebutkan, Ni Made Trisna Dharmayanti dengan alamat Dusun Jero Agung Desa Sinabun Kecamatan Sawan telah menyelenggarakan satuan pendidikan perguruan tinggi Stikes Majapahit Singaraja di Kelurahan Sukasada sejak tahun 2010 lalu tanpa memiliki ijin sah dari pemerintah.

Selain mendengarkan keterangan korban Haji Nurwijidhi, dalam penanganan kasus ini polisi juga telah memanggil sejumlah saksi-saksi yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan perguruan tinggi tersebut. 
-
LokalZone - Seorang perempuan tanpa identitas dengan kondisi tubuh lemas ditemukan warga di sebuah hutan munduk gede di Desa Silangjana, Kecamatan Sukasada dengan kondisi yang sangat lemah sehingga harus di evakuasi untuk menyelamatkannya ke RSUD Kabupaten Buleleng.

Perempuan tersebut pertama kali ditemukan oleh warga setempat dan bersama Bhabinkamtibmas Desa Silangjana selanjutnya dilarikan ke RSUD Buleleng dan hingga Jumat pagi masih menjalani perawatan secara intensif. 

"Perempuan tersebut mengaku bernama Wayan, dari Jimbaran Badung, setelah ditemukan langsung dievakuasi oleh anggota kami (Bhabinkamtibmas, red) ke RSUD Buleleng karena kondisinya saat ditemukan sangat memperihatinkan dan butuh pertolongan medis," papar Kabag Ops Kompol Michael Rissakot, Jumat (10/4/2015) di Mapolres Buleleng. 

Saat ditemukan kondisi perempuan yang diketahui bernama Wayan itu sangat memperhatinkan dengan tubuh yang sangat kurus terbaring lemas seorang diri di atas jalan setapak di dalam hutan.

Kabag Ops Michael Rissakota mengungkapkan pihaknya masih berupaya untuk melakukan penelusuran terhadap identitas korban dan mengaku belum bisa mendapatkan hasil yang maksimal lantaran kondisi korban yang masih sangat lemah dan membutuhkan perawatan medis secara intensif. Untuk penanganan lebih lanjut pihaknya juga akan segera berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Buleleng.
-
LokalZone - Kondisi Danau Buyan di Desa Pancasari Kecamatan Sukasada sangat memprihatinkan hingga terancam hilang 20 tahun mendatang dan hanya tinggal kenangan saja apabila tidak dilakukan langkah-langkah perlindungan melalui konservasi akibat ancaman pedangkalan.

Hal itu diungkapkan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, Jumat pagi (10/5/2015) dalam Gerakan Danau Bersih di Danau Buyan dalam rangka Hari Air dan Hari hutan Internasional yang jatuh pada tanggal 22 Maret 2015 yang diikuti oleh PNS,TNI, Polri, Pelajar, Pramuka dan Warga setempat.  

"Kondisi Danau Buyan saat ini sudah sangat memprihatinkan, bahkan bila tidak dilakukan langkah-langkah penyelamatan seperti kegiatan Gerakan Danau Bersih Lestari, Danau Buyan akan tinggal nama saja dan Bali tidak lagi memiliki kantong-kantong sumber air untuk kehidupan," papar Gubernur Mangku Pastika.

Gubernur Pastika juga mengatakan untuk menyikapi permasalahan yang dihadapi Danau Buyan harus dilakukan penelitian ahli danau untuk memastikan agar Danau Buyan tetap lestari sembari melakukan aksi konservasi terhadap lingkungan disekitar Danau Buyan. 

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana yang juga turut hadir dalam kegiatan tersebut mengungkapkan bahwa Pemkab Buleleng sudah berupaya untuk melakukan langkah-langkah penyelamatan pelestarian dari Danau Buyan. "Salah satu upaya penyelamatan Pemkab dengan menyelenggaran kegiatan Festival Lake Buyan yang mampu menggugah kesadaran masyarakat terhadap lingkungan dan kebersihan Danau Buyan," kata Bupati yang murah senyum itu.

Untuk diketahui bersama, berdasarkan data dari Badan Lingkungan Hidup Propinsi Bali menyebutkan, Danau Buyan secara visual telah mengalami tekanan yang sangat berat dan mengarah pada degradasi termasuk mengalami pedangkalan, dimana pada tahun 1987 kedalamannya diperkirakan 86,7 meter dengan luas 3,7 Kilometer dan saat ini kedalaman Danau Buyan mencapai 79,7 meter dengan seperempat permukaannya ditutupi gulma atau enceng gondok.
- -
LokalZone - Masih ingat dengan peristiwa kecelakaan yang terjadi di depan Puskesmas Desa Anturan, Jalan Singaraja Seririt beberapa waktu lalu, kasus ini sempat mencuat lantaran korban yang seorang nenek tidak diketahui identitasnya bahkan diduga mengalami gangguan jiwa. (baca : Laka Lantas, Seorang Nenek Terlantar di RSUD Singaraja)

Berkat kesigapan dan jaringan informasi lintas sektoral Dinas Sosial Kabupaten Buleleng akhirnya berakhir bahagia pasalnya korban telah dipertemukan kembali dengan keluarganya yang berada di Kabupaten Karangasem. 

“Anak korban bernama Wayan Nuada, dia mengaku bila Mrs. X bersangkutan memang adalah ibunya. Kami menyerahkan dengan mekanisme berlaku. Diserahkan melalui Dinsos Karangasem, dan didampingi prebekel setempat, lalu diserahkan kepada keluarga bersangkutan,” ujar Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buleleng Drs. Gede Komang, M.Si., Kamis (9/4/2015) kemarin.

Nenek yang awalnya diduga mengalami gangguan jiwa tersebut setelah dilakukan pendekatan akhirnya mengaku bernama Ni Nyoman Dana, beralamat di Desa Alas Ngandang Besakih Karangasem. Mengingat antara Dinsos Buleleng dan Dinsos Karangasem, berada satu atap dengan Kementrian Sosial RI, proses pertemuan nenek bersama keluarganya menjadi lebih mudah dan lancar.

Selain itu pihaknya juga menduga bahwa kedatangan Nenek Dana ke Buleleng untuk bertemu anaknya bernama Luh Wahyuni dan Kadek Bagia yang tinggal di rumah Mangku Warni di Desa Pegadungan Kecamatan Sukasada, Buleleng. Karena tidak ketemu, dalam perjalanannya secara tidak sengaja tertabrak sepeda motor.
-