LokalZone - Kondisi Danau Buyan di Desa Pancasari Kecamatan Sukasada sangat
memprihatinkan hingga terancam hilang 20
tahun mendatang dan hanya tinggal kenangan saja apabila tidak dilakukan langkah-langkah perlindungan
melalui konservasi akibat ancaman pedangkalan.
Hal
itu diungkapkan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, Jumat pagi (10/5/2015) dalam
Gerakan Danau Bersih di Danau Buyan dalam rangka Hari Air dan Hari hutan
Internasional yang jatuh pada tanggal 22 Maret 2015 yang diikuti oleh
PNS,TNI, Polri, Pelajar, Pramuka dan Warga setempat.
"Kondisi Danau
Buyan saat ini sudah sangat memprihatinkan, bahkan bila tidak dilakukan langkah-langkah
penyelamatan seperti kegiatan Gerakan Danau Bersih Lestari, Danau Buyan
akan tinggal nama saja dan Bali tidak lagi memiliki kantong-kantong
sumber air untuk kehidupan," papar Gubernur Mangku Pastika.
Gubernur Pastika juga mengatakan untuk menyikapi permasalahan yang dihadapi Danau
Buyan harus dilakukan penelitian ahli danau untuk memastikan agar Danau
Buyan tetap lestari sembari melakukan aksi konservasi terhadap
lingkungan disekitar Danau Buyan.
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana yang juga turut hadir dalam kegiatan tersebut mengungkapkan bahwa Pemkab Buleleng sudah berupaya untuk melakukan langkah-langkah
penyelamatan pelestarian dari Danau Buyan. "Salah satu upaya penyelamatan Pemkab dengan menyelenggaran kegiatan
Festival Lake Buyan yang mampu menggugah kesadaran masyarakat terhadap
lingkungan dan kebersihan Danau Buyan," kata Bupati yang murah senyum itu.
Untuk diketahui bersama, berdasarkan data dari Badan Lingkungan Hidup Propinsi Bali menyebutkan,
Danau Buyan secara visual telah mengalami tekanan yang sangat berat dan
mengarah pada degradasi termasuk mengalami pedangkalan, dimana pada
tahun 1987 kedalamannya diperkirakan 86,7 meter dengan luas 3,7
Kilometer dan saat ini kedalaman Danau Buyan mencapai 79,7 meter dengan
seperempat permukaannya ditutupi gulma atau enceng gondok.