Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

Lokalzone - Sebuah gudang gas di Lingkungan tegal sari kelurahan banjar Tegal jumat sore terbakar. Akibatnya, lima karyawan mengalami luka bakar serius.

Gudang penyimpanan gas di Lingkungan tegal sari kelurahan Banjat tegal jumat sore mengaolami kebakaran. Peristiwa itu diketahui warga sekitar pukul 16.10 wita. Saat itu terdengar suara ledakan yang disusul dengan asap mengepul dibarengi dengan kobaran api. Warga yang mengetahui kejadian tersebut segera menghubungi Petugas pemadam kebakaran.

Dalam peristiwa tersebut jugta mengakibatkan lima orang karyawan yang tengah bekerja mengalami luka bakar yang cukup serius, dan dilarikan ke RSU kabupaten Buleleng. Kelima korban tersebut masing masing Gede Budarma, Komang Eliana, Mudi Ariawan, Gede Sumerta, dan Kadek Gunarsa. Bahkan lantaran kondisi luka bakar yang dialami kelima korban sangat parah, korban selanjutnya dirujuk ke RSUP sanglah denpasar.

Kepala UPTD Pemadam kebakaran kabupaten Buleleng Putu Pasek Sujendra yang ditemui di Lokasi kejadian menjelaskan, belum diketahui pasti apa yang mengakibatkan terjadinya kebakaran di Gudang Gas tyersebut. Namun untuk memadamkan kobaran api, pihaknya menerjunkan dua unit mobil pemadam kebakaran.

“ kami belum mengetahui pasti apa penyebab kebakaran ini, namun akan segera dilakukan penyelidikan, untuk untuk memadamkan api, ada dua unit mobil pemadam kebakaran yang kami turunkan”, Jelasnya.

Sementara itu, dalam peristiwa kebakaran yang terjadi di Lingkungan tegal Sari kelurahan banjar tegal itu, selain mengakibatkan lima orang mengalami luka bakar serius, juga mengakibatkan kerugian mencapat ratusan juta rupiah. (bru)
-
Lokalzone - Akibat ditabrak truck dari arah belakang, Ketut Tri Budi (36) yang beralamat di Desa Les, Kecamatan Tejakula meninggal dunia akibat luka serius pada bagian kepala dan patah tulang leher yang dialaminya. 

Kecelakaan tersebut terjadi pada hari Rabu (29/01/2014) pukul 09.00 wita di Jalan Jurusan Singaraja - Amlapura KM 38-39 Dusun Penyumbahan Desa Les, Kecamatan Tejakula. Saat itu Tri Budi yang sedang mengendarai sepeda motor Honda Vario DK 7774 UG dari arah barat hendak didahului oleh kendaraan truck yang tidak diketahui indentitasnya dan menyenggol bagian stang motornya.

Akibatnya Tri Budi langsung terpelanting dan terjatuh ke aspal sedangkan mobil truck tersebut justru tancap gas dan kabur. Usaha pertolongan sudah sempat dilakukan dengan membawa korban ke Rumah Sakit Kertha Usada yang kembali dirujuk ke RSUP Sanglah lantaran luka serius pada bagian kepala dan mengalami patah tulang leher, namun akhirnya meninggal dunia dalam perjalanan.

"Korban meninggal akibat luka serius di bagian leher dan kepala, sedangkan untuk pengendara truck belum teridentifikasi, masih kami kejar", papar Made Mustiada Selaku Kasubbag Humas Polres Buleleng saat dikonfirmasi terkait tabrak lari tersebut.
-
Lokalzone -Daya beli masyarakat Amerika Serikat (AS) yang melemah berimbas buruk terhadap kinerja bisnis Wal Mart Stores Inc. Raksasa ritel AS ini mengawali tahun 2014 dengan memangkas (PHK) 2.300 pegawai.

Ini adalah PHK massal terbesar yang pernah dilakukan Wal Mart. Pegawai yang bakal terkena PHK berasal dari unit bisnis Sam's Club. Ini adalah jaringan unit bisnis yang menjual secara whosale atawa grosir.

Sejatinya, PHK massal ini untuk mengurangi beban gaji para manajer atau top management Sam's Club. "Dalam beberapa tahun terakhir, porsi top management sangat memberatkan pengeluaran. ujar Rosalind Brewer, CEO Sam's Club, seperti dikutip Wall Street Journal.

PHK massal ini juga bertujuan meningkatkan pendapatan Sam's Club. Brewer menargetkan, Sam's Club bisa meraup pendapatan dua kali lipat menjadi US$ 100 miliar. Tahun ini, Sam's Club berencana membuka 20 outlet baru di seluruh AS. (kontan)
Lokalzone - Dalam rangka mengantisipasi Pemilu Legislatif (pileg) 2014 nanti jajaran Polres Buleleng secara rutin melakukan latihan pengendalian masa. Bahkan satuan Dalmas yang merupakan ujung tombak mendapat senjata baru untuk melerai masa yang beringas.

Seperti sebelumnya latihan kali ini kembali dilakukan pada Eks Pelabuhan Buleleng, Selasa (28/01/2014) dengan mengerahkan seluruh personil dalmas dengan dibantu satuan Polsek dengan menggunakan peralatan lengkap.

Kali ini satuan dalmas tidak hanya dilengkapi senjata pelontar gas, unit satwa (pembawa anjing, red), dua buah mobil AWC (Amor Water Canon) saja tetapi juga senjata pengurai masa dengan menggunakan gelombang suara dengan frekuensi tinggi.

Senjata baru ini cukup unik dan efektif pasalnya efek yang diberikan dapat diarahkan kepada kerumunan masa sehingga bagian samping dan belakang tidak terkena dampak secara penuh namun demikian suaranya masih cukup menyakitkan telinga.

Saat dikonfirmasi atas kegiatan tersebut Waka Polres Buleleng Kompol Bima Aria Viyasa mengatakan latihan ini merupakan persiapan pengamanan Pileg 2014. "Kami ingin membuat anggota dalmas kompak, sekaligus kami juga mengecek alut alsus yang ada supaya nantinya siap digunakan", papar Bima.

Kedepannya polres Buleleng akan menerjunkan 220 personil dalmas dengan ditambah BKO dari Polsek sebagai ujung tombak apabila situasi semakin memanas dan melibatkan masyarakat banyak.
Lokalzone - Sony memberikan sinyalemen akan meluncurkan PlayStation ‘Slim’ dalam waktu dekat. Hal ini terungkap melalui sebuah undangan media untuk sebuah acara yang digelar pada 30 Januari.

"You are invited to an exclusive breakfast briefing with PlayStation. Following the biggest launch in PlayStation history, join us for an introduction to the slimmest,” tulis undangan yang disebar Sony.

Informasi yang tertuang pada undangan itu membuat sejumlah spekulasi bahwa Sony akan mengumumkan PlayStation Vita Slim. Dilansir IGN, Senin (27/1/2014), konsol genggam ini akan dilepas di wilayah Eropa dan Amerika Utara.

Adapun, konsol merupakan versi PlayStation Vita PCH-2000 yang dirombak pada sektor desain dengan bentuk yang lebih tipis dan ringan.

Dirilis pada 10 Oktober 2013 di Jepang, PlayStation Vita PCH-2000 hadir dengan sejumlah varian warna, termasuk kuning, merah muda, biru, dan abu-abu.
Lokalzone - Bayi terlantar yang ditemukan oleh pasangan Joko dan Fitri di desa Penyabangan ternyata milik buah kasih pasangan Ida Bagus Putu Surya Arnawa(25th) dan Dayu Putu Wija(49 th) warga dusun Banjar Anyar desa Sambangan kecamatan Sukasada. Terungkapnya orangtua  bayi atas nama Ida Bagus Adnyana Susila Darma alias Budi (3 th) berawal ketika keluarganya mendengar informasi penemuan bayi di desa Penyabangan. Bahkan setelah membaca Koran pihak keluarga semakin yakin bahwa bayi yang ditelantarkan adalah anak dari Ida Bagus Putu Surya Arnawa. 

Ditemui di kantor desa Sambangan Senin (27/1/2014), Dayu Putu Wija menceritakan bahwa dirinya telah bercerai dengan suaminya yang tak lain adalah keponakannya sendiri Ida bagus Putu Surya Arnawa. Perceraian dilaksanakan pada tanggal 15 januari lalu.  Mengingat buah kasihnya adalah laki-laki maka saat bercerai sang suami meminta hak asuh anaknya pada tanggal 20 januari 2014. “Tekane uli Jawa nike tiang ajakine ngalih surat cerai. Taing ten nawang napi kaden alasane tiang ceraiange.Terus ragane ngajak panak tiange,”ungkapnya dengan bahasa bali (Datang dari Jawa suami mengajak saya cerai dan saya mau. Tapi saya nggak pernah tahu apa penyebabnya. Setelah cerai suami saya mau mengasuh  anak tersebut).

Sementara Ida Bagus Putu Kerta, adik dari ibu sang bayi menambahkan bahwa berselang limahari pasca perceraiannya, Ida Bagus Putu Surya Arnawa selaku ayah sang bayi kembali datang ke rumah mantan istrinya mengambil anaknya untuk diasuh. Pihak keluarga pun merelakannya. Namun bepata terkejutnya pihak keluarga saat mengetahui bahwa buah kasihnya itu ditelantarkan di desa Penyabangan kecamatan Gerokgak.“Saya tahu perihal keponakan saya setelah pada tanggal 21 Januari saya membaca koran. Saat itu saya yakin kalau itu adalah keponakan saya,”tuturnya.  Setelah itu Kerta menyampaikan  kepada ibu sang bayi. (Dayu Putu Wija-red) Ditambahkan pasca kejadian itu kakanya sempat memberikan keterangan epada kepolisian. Setelah itu pihak keluarga sempat datang ke DInas Sosial kabupaten Buleleng. Selanjutnya pihak keluarga diminta menyertakan surat pernyataan dari Kepala desa Sambangan, tempat domisili Dayu Putu Wija.

Seperti diberitakan sebelumnya penemuan balita terlantar itu pertama kali diketahui Joko dan Fitri, pasangan suami istri dari Desa Penyabangan Kecamatan Gerokgak, balita yang diperkirakan berumur tiga tahun ditemukan menangis dipinggir jalan, hingga kemudian dilaporkan ke Mapolsek Gerokgak. Berdasarkan sejumlah keterangan menyebutkan, balita yang dititipkan di Panti Asuhan Saiwa Dharma oleh Dinas Sosial Kabupaten Buleleng ditinggalkan oleh dua orang dewasa mengendarai sepeda motor jenis Jupiter. Saat itu yang perempuan, yang diduga ibu korban turun sambil mengendong sang bayi. Namun beberapa saat kemudian keduanya tancap gas meninggalkan korban seorang diri. (bru)
Lokalzone - Seorang mahasiswa kembali menjadi korban lantaran menegak minuman keras jenis arak bali, walau sudah sempat dilarikan dan dirawat di rumah sakit akhirnya korban tetap tidak bisa diselamatkan hingga akhirnya  meninggal dunia.

Berdasarkan informasi yang berhasil di himpun, kejadian tersebut bermula saat I Made Yogi Arta (18) yang beralamat di Dusun Sekar Desa Munduk Bestala, Kecamatan Seririt menggelar minum arak bali bersama 7 orang teman lainnya di rumahnya, Selasa (21/01/2014).

Karena merasa pusing-pusing akhirnya Yogi dilarikan ke Rumah Sakit Kertha Usada Singaraja, namun keadaannya terus memburuk hingga akhirnya meninggal dunia pada hari Minggu (26/01/2014) kemarin. 

Dikonfirmasi terkait kejadian tersebut Kasubbag Humas Polres Buleleng AKP Made Mustiada, Senin (27/01/2014) membenarkan adanya korban meninggal akibat menegak arak namun dirinnya belum berani memastikan apakah arak tersebut merupakan arak oplosan atau bukan.

"Laporannya sudah kami terima, memang benar korban meninggal dunia yang diawali minum arak bersama. Kami masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kematian korban, jadi sementara belum bisa dipastikan apakah karena arak oplosan atau penyebab lain", ungkap Made Mustiada.
Lokalzone - Hamil lagi saat sedang hamil? Kedengarannya aneh, tapi hal ini mungkin terjadi meskipun sangat jarang. Ketika seorang perempuan hamil, serviks seharusnya tertutup lendir. Karena itu, teorinya perempuan hamil akan berhenti berovulasi atau memproduksi sel telur. Namun nyatanya, tidak selalu demikian.

Dengan tidak adanya telur yang terproduksi saat hamil, maka ketika perempuan tersebut berhubungan intim, tidak akan ada proses pembuahan. Namun dalam kasus yang jarang terjadi, ovulasi pada saat hamil bisa terjadi.

Mengapa bisa terjadi demikian? Karena beberapa perempuan ada yang bisa memproduksi dua telur, bukan hanya satu. Dalam kasus yang jarang, mungkin pula terjadi ovulasi sampai beberapa pekan setelah perempuan hamil. Jika lendir penutup serviks tidak terbentuk, maka seorang perempuan bisa hamil dua kali di waktu yang bersamaan. Bisa terjadi pula perempuan yang memiliki dua rahim, sehingga masing-masing rahim bisa menampung bayi yang dikandung secara terpisah.

Hamil lagi saat sedang hamil disebut dengan superfetasi. Dikutip dari princeton.edu, Sabtu (25/1/2014) superfetasi adalah terjadinya lebih dari satu tahap pengembangan embrio pada hewan atau manusia yang sama. Pada mamalia, kondisi itu bermanifestasi sebagai pembentukan janin dari siklus menstruasi yang berbeda saat embrio lain sudah ada dalam rahim. Sedangkan jika terjadi pembuahan dua atau lebih sel telur oleh sperma dalam siklus haid yang sama dari hubungan seks yang berbeda waktu, dikenal sebagai superfekundasi.

Superfetasi memang jarang terjadi pada manusia, namun diklaim biasa terjadi pada beberapa binatang seperti tikus, kuda, domba, kanguru, juga ikan poeciliid. Pada manusia, superfetasi bisa disertai beberapa risiko. Umumnya yang terjadi adalah bayi kedua lahir prematur, di mana hal ini dapat meningkatkan peluang masalah perkembangan paru-paru.

dr Robert Atlas, Ketua Departemen Kebidanan dan Ginekologi di Rumah Sakit Mercy Baltimore, kepada Time menuturkan saat kehamilan normal terjadi perubahan hormonal yang mencegah terjadinya ovulasi di waktu yang sama. Penebalan lapisan rahim yang telah terjadi juga mencegah adanya perlekatan embrio baru. Namun dalam beberapa kasus yang jarang, ovulasi tetap terjadi saat kehamilan berlangsung, dan telur yang sudah dibuahi mampu menanamkan diri pada lapisan rahim. dr Atlas mengaku selama praktik belum pernah menangani kasus kehamilan yang terjadi saat perempuan sedang hamil. (dh)
-
Lokalzone - Bill Gates dan istrinya, Melinda Gates, percaya bahwa negara miskin dapat keluar dari kemiskinan. Ia memprediksi tak akan ada lagi negara miskin di dunia pada tahun 2035.

Dalam surat tahunan Yayasan Bill dan Melinda Gates setebal 25 halaman, ia menepis mitos yang mengatakan bahwa negara miskin akan tetap miskin, dan tidak bisa menjadi kaya.

"Negara-negara miskin tidak ditakdirkan untuk tetap miskin. Beberapa negara yang disebut negara berkembang sudah benar-benar dikembangkan," kata Gates dalam sebuah catatan yang dipublikasi pada Selasa (21/1/2014).

Argumen Gates mengenai negara miskin didasari atas klasifikasi Bank Dunia tentang negara-negara berpenghasilan rendah, disesuaikan dengan inflasi. Bank Dunia menetapkan garis kemiskinan dengan penghasilan sebesar 1,25 dollar AS per kapita per hari.

"Saya cukup optimis tentang ini, dan karena itu saya bersedia membuat prediksi. Pada 2035, hampir tak ada negara-negara miskin yang tersisa di dunia."

Pendiri perusahaan teknologi Microsoft ini berpendapat, sebuah negara akan belajar dari negara tetangganya yang paling produktif tentang manfaat inovasi, seperti vaksin baru, bibit yang baik, dan revolusi digital.

"Dengan ukuran apa pun, dunia akan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Umur seseorang lebih panjang, hidup dengan sehat. Tingkat kemiskinan ekstrem telah dipotong setengahnya dalam 25 tahun terakhir. Kematian anak menurun. Banyak negara penerima bantuan yang sekarang sudah mandiri," lanjutnya.

Pandangan ini akan disampaikan Gates dalam Forum Ekonomi Dunia pada 22 sampai 25 Januari 2014 di Davos, Swiss, yang juga akan dihadiri pemerintah serta pengusaha dari berbagai negara.(cnbc)
-
Lokalzone - Dea Valencia Budiarto, Gadis manis berumur 19 tahun asal Semarang yang baru menyelesaikan studi S1 ini sudah memiliki pendapatan miliaran rupiah per tahun. Semua itu berkat ketekunannya menggeluti bisnis fesyen budaya yang dia beri nama Batik Kultur by Dea Valencia yang dipasarkan menggunakan Facebook dan Instagram.

Sejak usia 16 tahun, Dea sudah menggali kreativitasnya. Ketidaksanggupannya membeli batik yang ia inginkan justru menjadi awal mula kesuksesannya. Dea menggeledah batik-batik lawas, menggunting sesuai pola yang ia suka, dan membordirnya. Ia ciptakan pakaian dengan hiasan batik lawas berbordir tadi.

Dari situ terciptalah kreasi Batik Kultur. Awal produksi, Dea hanya membuat 20 potong pakaian. Kini? Ada 800 potong Batik Kultur yang dipasarkan per bulannya. Dengan harga Rp 250.000 – 1,2 juta, nilainya setara dengan Rp 3,5 M per tahun atau Rp 300 juta per bulan.

“Desainernya saya sendiri padahal nggak bisa gambar. Imajinasi. Saya ada satu orang yang diandalkan, kerja sama dengan saya. Apa yang ada di otak saya transfer ke dia untuk dijadikan gambar,” kata Dea.

Tak cuma batik, Batik Kultur pun merambah ke tenun ikat. Khusus yang satu ini, Dea harus membelinya di Jepara, tepatnya di Desa Troso yang merupakan sentra tenun ikat. Jika dulu hanya membeli beberapa meter kain, kini sekali kulakan Dea membeli tak kurang dari 400 meter tenun ikat.

Melihat segala pencapaian Dea, sulit mempercayai Batik Kultur ada di tangan seorang perempuan muda usia 19 tahun yang sudah memegang gelar sarjana komputer. 

“Saya dulu nggak tahu kenapa sama ibu 22 bulan udah disekolahkan. Umur lima tahun udah masuk SD. SMP dua tahun, SMA dua tahu. Jadi itu 15 tahun masuk kuliah. Tiga setengah tahun kuliah, jadi umur 18 udah lulus,” jelas Dea yang kini telah memiliki 36 pegawai ini.

“Saya juga mempekerjakan karyawan yang misal nggak ada kaki tapi tangannya masih bisa kerja. Penjahitnya ada enam yang tuna rungu dan tuna wicara. Pertimbangannya? Giving back to society (timbal balik kepada masyarakat),” terang Dea.
- - -
Lokalzone - Hujan deras diiringi angin kencang yang terjadi di Buleleng benar-benar berefek masif dan merusak. Dari informasi yang berhasil dikumpulkan hingga, Sabtu (25/01/2014) lima orang meninggal dunia dengan kerugian sedikitnya mencapai Rp 2 Milyar lebih, berikut laporannya.

Di Desa Mengening, Kecamatan Kubutambahan Putu Wijaya (45) yang beralamat di Desa Sangket, Kecamatan Sukasada dan Made Sudarsana (49) yang beralamat di Tegalalang, Kabupaten Giayar meninggal dunia ditempat akibat mobil yang digunakannya diterjang longsor sehingga jatuh ke jurang. Sedangkan di Desa Pakisan 4 buah rumah milik Budiartama, Ntoman Budiada, Wayan Suardiasa, Nyoman Widana, bangunan wantilan Desa Pakraman Pakisan, dan bendungan Tegehe Subak Layaan rusak akibat air bah.

Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt sebuah tembok roboh dan menimpa rumah sehingga menyebabkan Ayu Ade (14) meninggal dunia sedangkan 3 lainnya, Putu Kasta Ariawan (45), Komang Warnini (44), dan Luh Arini (16) mengalami patah tulang dan harus dilarikan kerumah sakit terdekat.

Dusun Manuksesa, Desa Bebetin, Kecamatan Sawan terjadi air bah akibat sungai meluap hingga menyebabkan Kadek Ayu Sri Padmini (19) warga Banjar Bingin, Desa Bingin, Desa Galungan Kecamatan Sawan yang sedang melintas dengan sepeda motor terseret arus hingga 500 meter dan meninggal dunia. Sedangkan akibat besarnya air bah yang bembawa sejumlah batu besar menyebabkan akses jalan tertutup, 600 are sawah milik Made Sukarta (80) tertimbun lumpur.

sedang yang lainnya seperti rumah milik Made Sutiara (33), dua buah Kandang sapi milik Ketut Suwija (60) dan Wayan Gara (70), serta dapur milik Ketut Tari (50) hanyud terhempas gelombang air bah.

Di Desa Silangjana, Kecamatan Sukasada sebuah jembatan putus sehingga menyebabkan dua buah sepeda motor milik Komang Carmayasa (40) yang merupakan warga setempat hanyut beserta tembok rumah milik Gede Suartana (40). Sebuah bangunan rumah milik Nyoman Langgeng (65) jebol sehingga sejumlah barangelekronik ikut hanyut namun demikian tidak terdapat korban jiwa dalam kejadian tersebut. Sedang di Desa Ambengan rumah milik Dewa Ketut Nyeneng (73) juga tidak luput dari kerusakan karena cuaca ekstrim.

Kelurahan Kampung, Singaraja atap rumah yang terbuat dari benteng milik Koridha (60) ambruk karena akibat angin kencang, namun tidak ada korban jiwa.

Di Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada terjadi tanah longsor yang menimpa rumah milik Dewa Ketut Nyeneng (73) yang menyebabkan bagian dapur beserta peralatannya tertimbun tanah, namun tidak terdapat korban jiwa.

Pada Desa Sekumpul, Kecamatan Sawan tanah longsor yang terjadi mengakibatkan akses jalan Desa Sekumpul menuju Desa Galungan lumpuh sementara akibat tertimbun tanah sepanjang 200 meter dan listrik padam karena tiang listrik yang tumbang diterjang longsor, namun tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut.

Sedang di Dusun Kaja Kauh, Desa Sudaji, Kecamatan Sawan akibat tanah longsor mengakibatkan harta benda dan hewan piaraan milik warga setempat yakni Made Kerana (56), Nyoman Kaca (60), Ketut Sapta (57), Made Srigati (50), Wayan Kerta (50), Made Warnita (50), Ketut Sugiada (45), Ketut Kertiada (60), Ketut Dika (49), Made Sumada (50), Ketut Minta (50), Ketut Rena (50), Made Artana (60), dan Ketut Artama (45), hanyud terbawa arus namun tidak terdapat korban jiwa.

Di Desa Mayong, Kecamatan Seririt Sungai Saba meluap hingga menyebabkan 2 unit rumah beserta isinya milik Gusti Ayu Puji Asmika (32) hanyut, di Desa Petomon 4 rumah milik Komang Budiasa, Ketut Ratini, Kadek Yuda dan Kadek Wijoyo hanyut. Sedang di Desa Rengdikit akibat sungai yang tergerus air rumah milik Gusti Putu Ngurah Alit juga hanyut terseret air namun tidak ada korban jiwa.

Di Kecamatan Busungbiu hampir di sebagian besar wilayah dilanda bencana akibat hujan deras yakni, Desa Kekeran tanah longsor menutup sebagian badan jalan sehingga jalan macet, longsor juga menimpa bangunan sekepat milik Kadus Kauhan, Kadek Pasek Wijaya dan menimpa dapur Wayan Kawit. di Desa Busungbiu pohon bertumbangan  menutup jalan raya.

Di Desa Pucaksari sebuah jembatan jebol sehingga akses menuju rumah penduduk berjumlah sedikitnya 20 KK terputus. Di Desa Telaga senderan jalan longsor sekitar 15 meter sehingga menyebabkan kamar mandi dan kandang babi milik Wayan Sumariasa tertimbun tanah tidak hanya itu sejumlah pohon tumbang menimpa kabel listrik dan juga mengakibatkan akses jalan menuju Desa Sepang Macet namun tidak terdapat korban jiwa.

Di Desa Pelapuan tembok penyengker merajan jebol sepanjang 10 metermenimpa 6 buah pelinggih milik Dewa Nyoman Bagiana. Di Desa Sepang tanah longsor menerjang halaman TK Widi Dharma, SD N Nomer 1 Sepang ditimpa tembok, serta tembok rumah Gede Arsa juga ikut longsor.

Sedangkan di Desa Subuk, terjadi bencana tanah longsor di 4 titik yang menimpa rumah Ketut Candi Yasa, Gede Pasek, Wayan Ardana, Nyoman Suarsana dan Wayan Serining, namun tidak terdapat korban jiwa.

Di Desa Tirtasari, Kecamatan Banjar senderan dan tembok penyengker Puskesdes sepanjang 12 meter dengan ketinggian 3 meter longsor, namun tidak terdapat korban jiwa. 

Selain itu informasi terbaru di Mapolres Buleleng juga menyebutkan seorang petani bernama Dawilok (57) warga Desa Sumber Kelampok, Kecamatan gerokgak tewas tersambar petir saat memberi makan sapi piaraannya, Jumat (24/01/2014) kemarin hingga jumlah korban meninggal akibat cuaca ekstrim menjadi 5 orang.

Akibat serangkaian bencana tersebut diperkirakan menimbulkan kerugian materi sebesar Rp 2.192.000.000,- dan diperkirakan jumlahnya akan meningkat lagi mengingat masih adanya kerugian yang belum bisa dikonfulir.
-
Lokalzone - Hujan lebat diiringi angin kencang yang melanda hampir merata di Kabupaten Buleleng, Kamis (23/01/2014) kemarin menyisakan sejumlah permasalahan berupa bencana yang terjadi sedikitnya di 24 titik yang tersebar di Kabupaten Buleleng.

Melihat efek masif dari bencana tersebut membuat Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana beserta wakil Dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG turun lansung kelapangan untuk meninjau lokasi serta korban akibat bencana tersebut yang membuat 4 orang meninggal dunia yakni Ayu Ade (14), Kadek Ayu Sri Padmini (19), Putu Wijaya (45), dan Made Sudarsana (49).

Sedangkan dari aparat baik Polri dan TNI secara bersama-sama membersihkan tanah yang menutup akses jalan di Desa Sekumpul akibat tanah longsor yang juga mengakibatkan sebuah tiang listrik tumbang. 

Sebelumnya diketahui pada pagi harinya, Jumat (24/01/2014) Polres Buleleng menggelar apel kesiapan bencana yang memang diperuntukkan untuk mengantisipasi adanya bencana di Kabupaten Buleleng. Namun karena adanya sejumlah bencana seluruh personil langsung diberangkatkan dengan menggunakan 5 buah truck menuju lokasi yang di pimpin langsung oleh Kapolres Buleleng AKBP Beny Arjanto SiK dan Dandim 1609 Buleleng Letkol Inf. Nugroho Dwi Hermawan.

"Untuk di daerah sini saja (Sekumpul, red) kita tempatkan 130 anggota sedangkan di daerah Tajun kita tempatkan 30 orang personil tergantung pada situasi dan medan", papar Beny Arjanto di sela-sela kegiatan.

Untuk mengantisipasi adanya bencana yang sama pihak Kepolisian bekerjasama dengan Muspida telah menetapkan posko utama yang berlokasi di Pemda dan sejumlah posko juga akan di bangun di beberapa titik rawan bekerjasama dengan badan nasional penanggulangan bencana.
-
Lokalzone - Suasana berbeda terlihat Kamis (23/1/2014) pagi di Mapolres Buleleng, puluhan anak-anak usia dini terlihat mengenakan pakaian polisi berbaris di halaman Mapolres Buleleng yang nampak didampingi para orang tua-nya termasuk sejumlah anggota polisi. 

Program yang digulirkan Polres Buleleng melalui Program Polisi Sahabat Anak melibatkan Taman Kanak-Kanak Kemala Bhayangkari Singaraja sebagai Polisi Kecil yang disingkat Polcil.

Kepala TK Kemala Bhayangkari Singaraja, Ni Made Puspani mengatakan, kedatangan puluhan anak-anak TK ke Mapolres Buleleng untuk mengenalkan sosok polisi yang bertugas melakukan pengamanan, “Sehingga keberadaan polisi mampu menjadi sahabat bagi anak-anak itu sendiri dan tidak takut dengan polisi,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Kapolres Buleleng, AKBP. Beny Arjanto yang langsung menyambut kehadiran para polisi kecil itu, “Tugas-tugas polisi harus dikenalkan kepada anak-anak sejak usia dini sehingga kesan seram dan takut pada polisi harus mampu dihilangkan, salah satunya dengan kegiatan polisi cilik ini, mereka melakukan interaksi dengan kita,” ungkap Beny.

Dalam kegiatan Polisi Sahabat Anak itu, para polisi kecil berkeliling ke Mapolres Buleleng melihat dari dekat sejumlah kendaraan operasional yang digunakan polisi, demikian juga kehadiran anak-anak terhibur dengan kehadiran si zebra, berupa badut binatang zebra yang mendampingi para polisi kecil, bahkan sejumlah anak-anak juga merasa senang bisa naik langsung ke beberapa kendaraan milik polisi. (bru)
Lokalzone - Ketut Mustawa (55) warga Desa Kalibukbuk yang merupakan seorang residivis penyalah guna narkoba kembali diamankan Satuan Narkoba Polres Buleleng saat membawa paket yang diduga berisi sabu-sabu di jalan raya. 

Dari keterangan yang diberikan Kasubbag Humas Polres Buleleng AKP Made Mustiada yang di dampingi Kasat Narkoba AKP Ketut Badra, Kamis (23/01/2014) di ruang Humas Polres Buleleng terungkap Mustawa ditangkap Buser Narkoba saat keluar dari rumahnya dan menuju kearah barat, tepatnya di Sebelah Barat SPBU Desa Dencarik, Kecamatan Banjar.

"Anggota kami mendapatkan informasi adanya transaksi yang dilakukan oleh pelaku, setelah memantau cukup lama pelaku keluar rumah sehingga kami melakukan pencegatan di jalan raya dan ternyata pelaku memang membawa 4 paket sabu-sabu", ungkap Made Mustiada.

Keempat paket sabu-sabu tersebut disimpan di dalam tas pinggang, satu paket disembunyikan pada bungkus rokok dan tiga lainnya dibungkus dengan kertas warna kuning.

Sedangkan dari hasil pengembangan penggeledahan di rumah Mustawa dengan disaksikan Kelian Dusun Desa Kalibukbuk I Made Yadnya, Polisi kembali menemukan satu paket sabu-sabu beserta alat hisap / bong yang terbuat dari sisa botol larutan.

walau pelaku mengaku hanya sebagai pemakai namun dari banyaknya jumlah barang yang dimiliki pelaku yang mencapai lima paket dengan berat 2,34 gram, Polisi sepertinya ragu jika menetapkannya hanya sebagai pengguna saja. 

"Bapak bekerja sebagai buruh serabutan lalu dapat uang dari mana beli sabu-sabu sebanyak itu, bukan untuk dijual.?" tanya Made Mustiada menyangsikan pengakuan pelaku yang hanya sebagai pengguna.

Kejanggalan juga muncul ketika Mustawa menjelaskan caranya membeli barang dari penyuplainya yang disebut-sebut dari Denpasar dan mengaku mentrasfer uang melalui rekening bank namun ketika ditanyakan melalui rekening siapa dan berapa nomornya, Mustawa sepertinya enggan menjawab dan hanya menjawab sudah menghapus rekeningnya.

Akibat perbuatannya kini Mustawa yang tahun 2010 lalu sudah sempat mendekam di LP akibat Narkoba kini kembali kesandung kasus yang sama dan dijerat Pasal 112 ayat 1 jo 127 UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman paling singkat 4 tahun dan paling lama 12 tahun dengan denda Rp 800 juta dan paling Rp  8 milyar.
- -
Lokalzone - Kondisi cuaca yang mulai tidak bersahabat dengan adanya hujan yang disertai angin kencang disinyalir dapat menimbulkan gangguan terhadap aktifitas kegiatan nelayan di wilayah pesisir pantai Buleleng bahkan tidak menutup kemungkinan dapat menimbulkan bencana di laut.

Hal ini diungkapkan oleh Kasubbag Humas sekaligus merangkap jabatan sebagai Kasat Pol Air Polres Buleleng AKP Made Mustiada, Rabu (22/01/2014) di Mapolres Buleleng. Untuk mengantisipasi hal tersebut pihaknya telah mensiagakan seluruh personil Polisi Perairan di beberapa titik yang dianggap rawan laka laut.

"34 personil telah kami disiagakan di 5 lokasi tepatnya di Celukterima, Celukan Bawang, Anturan, PPI Sangsit, dan Tejakula untuk mengantisipasi kejadian laka laut dan terdamparnya nelayan di wilayah perairan Buleleng akibat cuaca buruk", ungkap Made Mustiada.

Hal ini dilakukan setelah pihak Kepolisian Perairan melakukan koordinasi terkait perubahan cuaca di Buleleng dengan pihak BMKG Denpasar dimana diperkirakan dari tanggal 20 Januari - 4 Pebruari 2014 ketinggian ombak bisa mencapai 2 sampai 5 meter khusus di perairan Buleleng tepatnya di pantai utara dengan kecepatan angin 75 - 80 km/jam atau 40 not. 

Dengan adanya kondisi cuaca yang serba tidak menentu diharapkan seluruh personil yang disiagakan dapat memberikan pertolongan dengan cepat apabila terdapat laka laut atau adanya kapal nelayan yang terdampar di pesisir pantai Buleleng. 

Selain itu pihaknya juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan jika memang hendak melaut terlebih di malam hari.
-
Lokalzone - Dua orang pelaku pencurian di PLTU Celukan Bawang pada tanggal 31 Desember 2013 lalu berhasil diidentifikasi Polisi dengan mengumpulkan sejumlah informasi dari beberapa saksi, alhasil saat ini dua buruh diamankan di Mapolres Buleleng.

Berdasarkan keterangan pers Kasubbag Humas AKP Made Mustiada yang didampingi Kasat Reskrim Polres Bulleng AKP Ketut Adnyana TJ, Rabu (22/01/2014) di Mapolres Buleleng diketahui modus yang digunakan oleh Didi Hariyadi (24) dan Syahruddin (20) adalah melempar barang curiannya keluar pagar areal PLTU.

Hal ini dengan mudah dilakukan pelaku pasalnya keduannya bekerja sebagai buruh di PLTU, setelah itu batangan besi yang berjumlah 21 buah tersebut dikumpulkan dan disembunyikan di dekat pagar.

Namun nahas aksi pencurian ini mulai diendus pihak security yang melaporkan adanya sejumlah batang besi yang hilang dari areal PLTU. Usut diusut hasil penyelidikan pihak kepolisian mulai mengarah kepada kedua orang pelaku yang akhirnya mengakui perbuatannya saat di introgasi.

"Dari informasi yang kami kumpulkan pelaku mengarah kepada mereka, setelah di introgasi keduannya mengakui dan menunjukkan hasil curiannya itu disembunyikan", ungkap Made Mustiada.

Akibat perbuatannya kedua orang pelaku dijerat dengan pasal 363 ayat 1 ke 3 dan 4 KUHP dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara.
- -
Lokalzone - Setelah menjalani proses penyidikan, di Kejaksaan Negeri Singaraja, Rabu (22/01/2014) berkas bersama tersangka kasus Prona di desa Sumberkima telah dilimpahkan kepada Pengadilan Tipikor Denpasar. Hal itu disampaikan Kasipidsus Kejaksaan Negeri Singaraja Wayan Suardi di ruang kerjanya. Menurutnya penyidikan telah rampung dan telah dituangkan dalam surat dakwaan. Setelah pelimpahan tersangka dan barang bukti maka pihaknya menunggu jadwal sidang di Tipikor Denpasar. 

“Untuk kasus Sumberkima kami sudah menyusun surat dakwaan dan akan kami limpahkan hari ini ke Pengadilan Tipikor di Denpasar,”ungkapnya. Barang bukti berupa kwitansi dan sejumlah surat serta tersangka Putu Wibawa akan dibawa ke Denpasar. Sedangkan penahananya apakah akan dilakukan di Denpasar atau masih di Buleleng  kami masih menunggu dari Pengadilan tipikor Denpasar.

Seperti diberitakan sebelumnya Tersangka Wibawa diduga menerima gratifikasi senilai ratusan juta  rupiah untuk program prona tahun 2008 dan 2012. Warga dipungut biaya mencapai 700 ribu orang per sertifikat.

Sementara dalam kasus korupsi di lingkup dinas Pendidikan dengan tersangka Cening Arca kejaksaan akan kembali melakukan pemeriksaan tahap kedua. Pemeriksaan yang akan dilakukan hari ini akan terfokos pada asset yang dimiliki oleh tersangka. Seperti disampaian Kasipidsus Wayan Suardi. (bru)
-
Lokalzone - Pengungkapan kasus arak oplosan yang diawali oleh Polsek Banjar kemudian dikembangkan Sat Res Narkoba dan Sat Reskrim Polres Buleleng, sejak senin (20/1/2014) pagi sepenuhnya ditangani Sat Reskrim Polres Buleleng, bahkan dari lima tersangka yang telah ditetapkan, Penyidik Sat Reskrim langsung melakukan penahanan terhadap dua tersangka, sedangkan tiga tersangka lainnya hanya melakukan wajib lapor seminggu dua kali ke Mapolres Buleleng. 

Kasubbag Humas Polres Buleleng, AKP. Made Mustiada dikonfirmasi terkait penanganan kasus arak oplosan dengan lima tersangka itu mengungkapkan sepenuhnya dilakukan Sat Reskrim Polres Buleleng.

“Barang bukti seluruhnya diamankan di Mapolres Buleleng, demikian juga setelah menahan dua tersangka, masih melakukan sejumlah pengembangan terkait keterlibatan tiga pelaku yang menjalani wajib lapor,” papar Mustiada.

Dua tersangka yang secara resmi telah ditahan polisi di Mapolres Buleleng diantaranya Komang Duta Artawan alias Komang Datuk, warga Dusun Beji Desa Munduk Kecamatan Banjar dan Komang Sugita, warga Dusun Taman, Desa Munduk Bestala Kecamatan Seririt, sedangkan tiga tersangka lainnya, Ketut Arsa Dana dan Widiada alias Sumi warga Desa Bondalem Kecamatan Tejakula hanya dikenakan saksi wajib lapor, sementara terhadap Gusti Ayu Sri Ekawati, istri Komang Duta Artawan tidak dilakukan penahanan berdasarkan pertimbangan kemanusiaan, lantaran memiliki empat anak kecil yang masih perlu perhatian orang tua.

Disisi lain, dalam menahan dua tersangka kasus arak oplosan itu, polisi nampaknya tidak menunggu hasil resmi dari Unit Laboratorium Forensik Denpasar, sebab hingga senin, hasil pemeriksaan secara laboratorium belum dikantongi polisi. (bru)
Lokalzone - Salah satu baliho milik caleg partai demokrat I Made Adi Purna Wijaya dirobek oleh oknum tak bertanggungjawab. Baliho yang dipasang pada telajakan milik Pak Sum di desa Poh bergong kecamatan buleleng diketahui robek dan hilang Senin(20/1/2014). Demikian disampaikan Ketut Sandiaka asal desa Alasangker  saat melaporkan kasus itu di Panwascam Buleleng Selasa (21/01/2014). 

Pelapor diterima Ketua Panwas Kecamatan Buleleng Dewa Nyoman Suweker didampingi anggotanya Gede Tantra. Keduanya didampingi divisi hukum dan penindakan pelanggaran Panwas kabupaten Buleleng Putu Sugiardana. Pelapor dan saksi mengaku tidak memiliki alat bukti mengingat baliho caleg terebut sudah tidak ada alias hilang. 

Tim sukses caleg ini menceritakan bahwa pada malam minggu istri Pak Sum selaku pemilik rumah sempat melihat sejumlah orang melakukan perobekan baliho. Namun demikian istri Pak Sum tidak tahu siapa pelakunya. Yang diingatnya hanya sekitar 3 orang pemuda melakukan aksi perobekan bendera. Saat ditegur pemuda bersangkutan lari tungang langgang.

Sementara saksi lainnya Made Sarta dari dsn Poh Bergong mengatakan info yang diterimanya masih simpang siur. Padahal  minggu siang dirinya masih melihat baliho tersebut sedangkan info yang diterimanya kehadian perobekan baliho itu terjadisabtu malam. “Ini masih simpang siur Pak. Yang saya lihat Minggu pagi masi ada. Terus yang melihat perobekan itu melihat malam minggu sekitar jam 22.00 wita,” ungkapnya.

Sementara itu panwas  kecamatan buleleng masih memiliki waktu paling lama limahari untuk merampungkan kasus tersebut. Apakah akan diteruskan ke penyidik kepolisian ataukah dihentikan karena tidak memenuhi unsure tindak pidana pemilu. (bru)
- -
Lokalzone - Perubahan ASKES menjadi BPJS di tahun 2014 ini sepertinya membuat banyak perubahan dalam dunia kesehatan di Indonesia, tidak terkecuali institusi Polri pun kecipratan manfaatnya.

Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap anggota beserta keluarganya, Selasa (21/01/2014) Kapolres Buleleng AKBP Beny Arjanto SiK meresmikan Klinik Pratama Polres Buleleng. Kedepan klinik ini tidak hanya akan melayani polisi dan keluarganya tetapi juga masyarakat umum.

Pasalnya sejak mengantongi ijin operasional klinik dengan No.440/2934/Dinkes/2013 tertanggal 27 Nopember 2013, selain merubah poliklinik menjadi Klinik Pratama Urkes Polres Buleleng sejumlah tenaga medis dan paramedic yang memiliki ijin praktek disertai kerjasama dengan instansi terkait klinik ini siap memberikan pelayanan yang lebih luas, tidak semata kepada anggota Polres Buleleng saja.

"Setelah beroperasinya Klinik Pratama ini saya berharap pelayanan yang diberikan urdokes bisa lebih baik lagi", papar Beny Arjanto saat memberikan beberapa patah kata didepan tamu undangan.
Lokalzone - Penangkapan terduga teroris Isnaini Ramdhoni dan Abdul Majid di Surabaya yang diduga kuat merupakan jaringan kelompok Abu Roban di Ciputat senin kemarin (20/01/2014) secara langsung mendapatkan respon cepat dari Jajaran Polres Buleleng dengan melakukan sejumlah razia di pintu masuk Kota Singaraja.

Sejak pukul 9 malam sejumlah polisi yang dipimpin oleh Kasat Reskrim Polres Buleleng AKP Ketut Adnyana TJ melakukan razia secara estapet di beberapa titik yang biasanya digunakan sebagai akses keluar masuknya terduga teroris yang hendak masuk ke Kota Singaraja.

Tidak hanya barang-barang saja yang diperiksa aparat Kepolisian, data dari laptop yang dibawa pengendara pun tidak luput dari pemeriksaan untuk dipelajari sebagai antisipasi keterkaitan dengan jaringan teroris yang sedang mengancam.

Dikonfirmasi terkait kegiatan tersebut Kasat Reskrim Polres Buleleng AKP Ketut Adnyana TJ mengungkapkan kegiatan tersebut merupakan kegiatan antisipasi setelah penangkapan di Surabaya. "Sesuai dengan perintah atasan, kami melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah kendaraan dengan memeriksa barang bawaannya. Ini dilakukan terkait penangkapan terduga teroris di Surabaya dan tentunya kita tidak mau kecolongan", papar Adnyana TJ.

Kegiatan tersebut selesai hingga pukul 2 dini hari dan dilanjutkan dengan penempatan sejumlah anggota berpakaian preman di seputaran Kota Singaraja hingga pukul 4 pagi. Rencanannya kegiatan ini akan terus dilakukan tidak hanya di Kota Singaraja tetapi di daerah pedesaan dengan dibantu Jajaran Polsek kewilayahan.
-
Lokalzone - Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG kembali mengawasi kinerja anak buahnya dengan menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke kantor Sekretariat Daerah Pemkab Buleleng. Didampingi Asisten III Ir. Gede Darmaja, M.Si, Wabup Sutjidra mengecek absensi PNS dimasing-masing Bagian di lingkup Sekretariat Daerah pukul 07.45 Wita, Selasa (21/1). 

Dimulai dari ruangan Bagian Perlengkapan dan Perawatan, Wabup Sutjidra langsung masuk dan mengecek jumlah pegawai yang hadir. Selain kedisiplinan PNS, Wabup juga mengecek kebersihan ruangan di setiap sudut ruangan Bagian. Usai disana, Wabup Sutjidra menyambangi ruangan Bagian Humas yang terletak di sebelah Bagian Perwat. “Pegawai yang lain dimana, ?” tanyanya kepada Kabag Humas & Protokol, Drs.Gede Sugiartha Widiada, M.Si.

Menjawab pertanyaan dari atasannya, Kabag Humas Sugiartha menjelaskan beberapa pegawainya sedang peliputan di kegiatan penanaman rumput di Lapangan Bhuana Patra. “Kebetulan pagi ini ada dua kegiatan yang harus diatensi oleh staf humas,” jelasnya kepada Wabup Sutjidra.

Usai melakukan sidak Sutjidra mengaku sidak yang dilakukanya adalah hal yang biasa dirinya lakukan untuk mengukur progress dari sidak-sidak sebelumnya. Menurutnya, untuk kedisiplinan dan budaya kebersihan di Sekretariat Daerah sudah berjalan dengan baik.”Kedepan agar terus dipertahankan bahkan ditingkatkan agar mampu memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat” pungkasnya. (hb)
-
Lokalzone - Penetapan lima tersangka dalam kasus dugaan arak oplosan yang menyebabkan tiga warga di Desa Munduk meninggal dunia termasuk puluhan warga lainnya harus menjalani perawatan dan observasi di sejumlah rumah sakit hingga minggu (19/1/2014) siang akhirnya menahan dua tersangka, diantaranya Komang Duta Artawan alias Komang Datuk, warga Dusun Beji Desa Munduk Kecamatan Banjar dan Komang Sugita, warga Dusun Taman, Desa Munduk Bestala Kecamatan Seririt, sedangkan tiga tersangka lainnya, Gusti Ayu Sri Ekawati, istri Komang Duta Artawan bersama Ketut Arsa Dana dan Widiada alias Sumi warga Desa Bondalem Kecamatan Tejakula hanya dikenakan saksi wajib lapor. 

“Penahanan kedua tersangka telah dikuatkan dengan barang bukti dan alat bukti terkait penjualan minuman keras jenis arak hingga mengakibatkan orang meninggal dunia termasuk puluhan warga lainnya menjadi korban akibat reaksi yang ditimbulkan arak tersebut,” ungkap Kapolres Buleleng, AKBP. Beny Arjanto.

Dalam menahan dua tersangka kasus arak oplosan itu, polisi nampaknya tidak menunggu hasil resmi dari Unit Laboratorium Forensik Denpasar, sebab hingga minggu sore, hasil pemeriksaan secara laboratorium belum dikantongi polisi, namun demikian dengan keterangan sejumlah saksi termasuk barang bukti yang dtemukan dan telah diamankan, kedua tersangka langsung dilakukan penahanan.

Disisi lain, penahanan terhadap Duta Artawan dan Sugita juga diketahui, arak yang dibeli dari Desa Bondalem oleh Sugita melalui Ketut Arsa Dana dan Widiada alias Sumi diolah kembali di rumahnya di Desa Munduk Bestala, selanjutnya hasil campuran arak itu didistribusikan kepada Komang Duta Artawan dan selanjutnya dijual di warung miliknya. (bru)
Lokalzone - Satuan Karya Pramuka, disingkat Saka Bhayangkara sebagai binaan Kepolisian bakal diterjunkan dan dilibatkan dalam pengamanan pelaksanaan rangkaian Pemilihan Umum, Pemilu 2014. Hal itu terungkap dalam Pembukaan Kegiatan Perekrutan Anggota Saka Bhayangkara Polres Buleleng yang digelar dalam bentuk Perkemahan Sabtu Minggu di Mapolres Buleleng. 

Kasat Binmas Polres Buleleng, AKP. Wayan Sartika yang juga Pimpinan Saka Bhayangkara Kwarcab Buleleng didampingi Andalan Cabang Kwarcab Buleleng, Made Suartha, minggu (19/1/2014) mengatakan, semua komponen masyarakat wajib menyukseskan pelaksanaan Pemilu 2014 termasuk anggota pramuka, “Sehingga dalam rangkaian pengamanan pemilu nantinya, anggota pramuka yang tergabung dalam Saka Bhayangkara akan dilibatkan sesuai dengan intsruksi Kapolda Bali, namun keterlibatan pramuka nantinya akan melakukan tugas-tugas pengamanan tertentu,” ujar Sartika.

Keterlibatan pengamanan dalam Pemilu 2014 yang akan dilakukan Pramuka Saka Bhayangkara secara bertahap akan diawali dengan sejumlah pembekalan, baik secara teori maupun praktek, sehingga hasil yang dipatakan mampu diimplementasikan dalam mendukung tugas-tugas pengamanan yang dilakukan polisi.

Sementara, dalam kegiatan Perekrutan Anggota Saka Bhayangkara yang berpangkalan di Mapolres Buleleng diikuti ratusan peserta yang berasal dari Gugus Depan Pramuka Penegak di Buleleng dan merupakan utusan dari masing-masing Saka Bhayangkara yang berpangkalan di Polsek-Polsek. Pembukaan kegiatan ditandai dengan penancapan kapak yang membuka selubung kegiatan oleh Kasat Binmas Wayan Sartika selaku Pimpinan Saka Bhayangkara Buleleng dan dilanjutkan dengan pelepasan tiga burung merpati oleh Pimpinan dan Pamong Saka Bhayangkara bersama Andalan Cabang, Kwarcab Buleleng. (bru)
Lokalzone - Akhirnya polisi merelease secara resmi perkembangan kasus arak oplosan yang menewaskan 3 orang warga Desa Munduk, Kecamatan Banjar dan membuat 48 orang lainnya terpaksa dilarikan ke RSUD Buleleng, Kamis (16/01/2014). Alhasil empat orang ditetapkan sebagai tersangka.

Dalam press release yang diambil langsung oleh Kapolres Buleleng AKBP Beny Arjanto, SiK diketahui 4 orang yang ditetapkan sebagai tersangka tersebut adalah Komang Duta (38) berta istrinya Gusti Ayu Sri Ekawati (33) selaku pedagang, Komang Sugita (41) selaku pemasok dan Ketut Arsana Dana (50) yang beralamat di Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula.

"Berdasarkan dua alat bukti berupa keterangan para saksi dan laporan polisi, saat ini ditetapkan empat tersangka dulu", papar Beny Arjanto.

Namun demikian pihaknya menyatakan belum mengetahui hasil dari uji labforensik terkait arak oplosan tersebut. "Kami sudah mengirim contoh arak, urine dan darah korban kepada labforensik, hasilnya nanti sore mungkin sudah kita terima", katanya.

Sedangkan dari para korbannya yang berjumlah masif tersebut tidak semuannya meminum di tempat yang sama dan dalam waktu yang bersamaan namun demikian dari pemeriksaan kepolisian diketahui sumber pembeliannya sama yakni warung Komang Duta Artawan.

Keempat tersangka kini dijerat pasal berlapis yakni primer pasal 204 KUHP, subsider pasal 205 KUHP, lebih subsider lagi pasal 359 KUHP, yonto pasal 55, pasal 56 KUHP dan atau pasal 62 ayat (1) UU No. 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen.

Dengan ancaman hukuman masing-masing : pasal 204 KUHP 15 tahun penjara, pasal 205 KUHP 9 bulan atau kurungan selama-lamanya 6 bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp 4.500, pasal 359 KUHP 5 tahun atau kurungan selama-lamanya 1 tahun, dan pasal 62 (1) UU PK 5 tahun atau denda maksimal Rp 2 milyar.

Tidak menutup kemungkinan jumlah tersangka nantinya bisa berubah pasalnya saat ini dari pihak kepolisian sendiri masih melakukan pendalam terkait adanya dugaan pemasok arak lainnya dari Desa Bondalem dan Karangasem.
-
Lokalzone - Meninggalnya tiga orang warga Desa Munduk, Kecamatan Banjar yakni Nyoman Rudi Alam (35), Gede Suta Arjawa (38), dan  I Made Dwi Adnyana (45) yang diduga kuat lantaran mengkonsumsi Arak Oplosan saat sepertinya mendapat perhatian serius dari pihak Kepolisian.

Sebelumnya diketahui 32 orang korban yang sempat dirawat di RSUD Buleleng lantaran mengkonsumsi arak yang sama seperti Ari sadnyana (38), edi wirawan (27), Meli andiawan (32), Ari astiawan (25), Komang Astina (39), Putu Ardiono (25), Gede Widiantara (21), Nyoman Marlianta (32), Gede Mudita (30), Putu Rupadana (39), Nyoman Sutewan (52), Hendi Ripawan (25), Budi Darama (19), Putu Arika (42), Putu Yorman (30), Nyoman Bidiadnya (43), Made Suwece (38),  Made Sarka (52), Wahyu Adi Putra (26), Nyoman Gunawan (56), Dwi Arnawa (38), Rene Suherna (19), Agus Wijaya (26), Martinus Pl (36), Mahananda (26), Toni Sutisna (27), Edi Hermawan (25), Made Irawan (26), Putu Suratnya (45), Nyoman Sutarya (49), Putu Suartika (33), Tri Adnyana (43).

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun hingga, Rabu (15/01/2014) diketahui jumlah korban arak oplosan tersebut terus bertambah.  Saat ini 14 orang sudah melakukan pemeriksaan di UGD RSUD Buleleng yakni Ketut Basma (40), Ketut Sumato (62), Nengah Niko (63), Kadek Wainda (41), Made Yasma (49), Nyoman Supastika (45), Komang Yudiawan (37), Kadek Yastika (34), Made Artaya (37), Putu Rumawan (42), Ketut Karinu (56), Putu Astawan (35), Nyoman Laksana (57), Putu Arta (56). Sedangkan 2 orang lainnya, Kadek Jona Indrawan dan Putu Wiarma hingga saat ini masih menjalani pemeriksaan secara intensif dan dirawat inap.

Sedang dari pihak Kepolisian bergerak cepat dengan melakukan pemeriksaan terhadap pedagang Komang Duta (38) berta istrinya Gusti Ayu Sri Ekawati (33) dan pemasoknya yang diketahui bernama Komang Sugita (41) yang beralamat di Dusun Taman Desa Bestala Kecamatan Seririt. "Tadi pagi, Rabu (15/01/2014) Unit Reskrim Polsek Banjar sudah memanggil penjual dan pemasok arak tersebut untuk dimintai keterangan", ungkap Kasubbag Humas Polres Buleleng AKP Made Mustiada di Mapolres Buleleng.

Menurut informasi terpercaya di Kepolisian diketahui selain dari pemasok yang diduga kuat melakukan pengoplosan dari pihak pedagangpun diketahui terdapat cairan yang juga diduga kuat digunakan sebagai bahan campuran arak maut tersebut.

Namun demikian dari pihak kepolisian hingga kini belum menyataan secara pasti penyebab kematian 3 orang, beserta penyebab 48 orang lainnya harus dibawa ke UGD, sedang sejumlah barang bukti masih diperiksa oleh tim labforensik untuk mengetahui kandungan di dalam arak tersebut.
-
Lokalzone - Dua kasus pencurian terjadi selama dua hari ini, hal ini tergolong aksi nekat pasalnya terjadi pada siang bolong terlebih saat ini Jajaran Polres Buleleng sedang melaksanakan operasi curat-curas yang menyasar aksi pencurian.

Kejadian yang pertama terjadi di Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Senin (13/01/2014) pada siang bolong sekitar pukul 11.00 wita. Pelaku menyasar rumah I Wayan Sudarma (46) yang saat itu sedang kosong karena pemiliknya sedang kekebun.

Pelaku diketahui masuk dengan merusak gembok bagar dan pintu depan, selanjutnya menjarah barang-barang berupa uang tunai sebanyak Rp 20 Juta, gelang emas, 4 buah jam tangan, HP, serta jaket kulit. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp 30.550.000,-

Sedang pencurian kedua terjadi di Desa Kekeran Kecamatan busungbiu, Selasa (14/01/2014) yang diketahui hilang pada pukul 16.30 wita. Uang dan perhiasan berharga milik korban, Ketut Rena (58) yakni uang tunai Rp 2 Juta, 2 buah cicin emas, 2 buah kalung emas, 4 buah gelang emas, dan satu buah liontin emas, dengan perkiraan kerugian total mencapai Rp 20 Juta.

Pelaku diketahui masuk dengan cara merusak kaca jendela lalu mengambil barang-barang yang ada di kamar korban. Made Namun nahas aksi pencurian tersebut berhasil diendus polisi sehingga pelaku yang diketahui bernama Gede Sugiarta (33) masih menjalani pemeriksaan di Mapolsek Busungbiu.

"Dua hari ini ada dua kasus pencurian yang satu di Sangsit dan di Busungbiu, tapi pelaku GS yang di Busungbiu sudah kita amankan dan masih menjalani pemeriksaan di Polsek Busungbiu", papar Kasubbag Humas AKP Made Mustiada, Rabu (15/01/2014) di Mapolres Buleleng.
-
Lokalzone - Pemeriksaan secara intensif yang dilakukan Unit Reskrim Polsek Banjar selasa (14/1/2014) malam terhadap I Komang Duta Artawan (38) bersama istrinya I Gusti Sri Ekawati (34), warga Dusun Beji Desa Munduk Kecamatan Banjar sebagai penjual arak akhirnya mengungkap distribusi arak oplosan maut itu, bahkan polisi langsung mengamankan Komang Sugita (41) Dusun Taman Desa Bestala Kecamatan Seririt sebagai pengoplos arak.

“Untuk sementara penjual arak diamankan di Polsek Banjar, dan setelah dikembangkan kearah pengoplos miras berhasil diamankan Komang Sugita dari Dusun Taman Desa Bestala, diamankan di Polsek Banjar,” ungkap Kapolsek Banjar, Kompol Made Sanjaya didampingi Kasubbah Humas Polres Buleleng, AKP. Made Mustiada.

Dari lokasi penangkapan, Polsek Banjar menyita sejumlah barang bukti, diantaranya 300 botol arak dalam botol air mineral tanggung dan 160 liter dalam 4 jerigen, 5 pipa peyulingan, sebuah kompor gas, satu tabung gas dan 5 kaleng minyak.

Sementara, hingga tengah malam dua warga Desa Munduk, Kadek Jona Indrawan (23) dan Putu Wiarma (51) masih dirawat secara intensif di RSUD Kabupaten Buleleng, sedangkan tiga warga yang tewas setelah mengkonsumsi arak oplosan itu diantaranya Made Dwi Adnyana (45) minggu (12/1/2013) di RS Santigraha Seririt, sedangkan Nyoman Rudi Alam (35) dan Gede Sutha Arjawa (38) tewas selasa dinihari masing-masing di RS Paramasidhi Singaraja dan RS Santigraha Seririt.

Selain korban tewas dan dua orang yang dirawat secara intensif juga tercatat di RSUD Kabupaten Buleleng melakukan pemeriksaan medis, diantaranya, Komang Ari Sarnyana, Made Sarba, Putu Ardiono, Komang Marlianta, Kadek Widiantara, Gede Ari Astawan, Putu Meli Adiawan, Nyoman Sutewen, Nyoman Marlianta, Kadek Endi Ripawan, Gede Widiantara, Nyoman Budiadnya, Putu Edi Wirawan, Made Suweca, Komang Astina, Putu Rupa, Gede Mudita, Ketut Carik, Putu Wahyu Diputra, Yorman dan Gede Darma. (bru)
-
Lokalzone - Komisi D DPRD kabupaten Buleleng kamis pagi melakukan inspeksi mendadak sidak ke SMP Negeri 2 sawan, terkait adanya dugaan pmaksaan pembelian buku kepada para siswa.

Ditengah program pemerintah tentang sekolah gratis, muncul persoalan terkait dengan adanya dugaan pungutan kepada siswa. Isu tersebut menimpa SMP negeri 2 sawan. Pihak sekolah dilaporkan melakukan penjualan buku kepada siswa secara paksa dengan nilai 93 ribu rupiah. Terkait dengan adanya laporan tersebut, kamis pagi Komisi D DPRD Buleleng melakukan sidak ke sekolah tersebut. Sidak dipimpin langsung Ketua Komisi D Gede Ardika, beserta beberapa anggotanya diantaranya Turkini, Wayan Sumadra, Hj Fatul dan lainnya.

Kedatangan para wakil rakyat itu diterima oleh Kepala SMP Negeri 2 Sawan, Ketut Sumerta bersama para guru. Dalam pertemuan itu, terungkap jika Komisi D menerima laporan dari masyarakat, jika para guru di SMPN 2 Sawan memaksa para siswanya membeli sejumlah buku. Karena ada unsure paksaan itu, orang tua murid setempat disebutkan resah. Apalagi, situasi itu, dianggap tidak sejalan dengan program pemerintah berupa pemberian bantuan operasional sekolah BOS.

Kasek Sumerta membantah ada penjualan buku, apalagi dengan pemaksaan. Ia mengatakan, pihaknya hanya menawarkan kepada pihak siswa untuk memiliki LKS. Baginya, LKS itu sangat penting untuk mendukung pemahaman dan penguasaan materi dari setiap mata pelajaran yang diberikan.

“Kami luruskan tidak ada pemaksaan, kalau memang siswa ingin membeli satu atau dua biji LKS silakan, kalau tidak beli pun kami tidak persoalkan,” tegasnya.

Sementara, setelah mendapat penjelasan, Ketua Komisi D DPRD Buleleng Gede Ardina mengaku akan mengadakan pertemuan dengan pihak terkait terutama Dinas Pendidikan, Buleleng.

“Nanti kita akan koordinasikan, apakah mungkin LKS itu digratiskan atau seperti apa. Sehingga ada pemahaman yang sama, dan masalah ini tidak lagi menjadi isu yang kurang baik,” tandas Ketua Komisi, Gede Ardika. (bru)
Lokalzone - Musibah angin puttingbeliung di Desa Pelapuan Kecamatan Busungbiu menimpa Merajan Bujangga Wisnawa dan sebuah Merajan keluarga hingga mengalami rusak parah, bahkan kerugian yang dialami dua korban, Gede Putu Adiatama (73) dan Wayan Model (55) mencapai 50 juta rupiah lebih.

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan hingga Kamis (9/1/2014) menyebutkan, angin kencang dengan putaran yang keras itu mengakibatkan kerusakan pada bangunan piasan merajan dadia Bujangga Wisnawa hingga menyebabkan kerugian mencapai 50 juta rupiah, selain itu angin juga merusak pelinggih kemulan rong telu  hingga roboh.

“Kejadiannya kemarin sore itu. Tadi pagi staff saya sudah ke Pelapuan mengecek seberapa parah kerusakannya. Kebetulan sore kemarin di Busungbiu ini memang hujan lebat. Nanti sore kami akan teruskan laporannya ke BPBD,” ungkap  Camat Busungbiu Made Sudama Diana.

Sementara, hingga sore, dari musibah yang terjadi Rabu sore itu belum dilakukan penanganan pihak-pihak terkait, BPBD Kabupaten Buleleng sendiri belum menerima laporan terjadinya bencana alam angin putingbeliung di Desa Pelapuan. (bru)
-
Lokalzone - Nasib apes dialami oleh seorang mahasiswa yang nyambi bekerja sebagai seorang pencuri ini, pasalnya Polisi berhasil mengendus jejak kasus pencurian laptop yang terjadi pada hari Sabtu, (04/01/2014) lalu yang disertai penangkapan secara paksa. 

Berdasarkan informasi dari Kasubbag Humas Polres Buleleng AKP Made Mustiada Kamis, (09/01/2014) diketahui Aan Setiawan Dwi Widodo alias Aan (18) ditangkap dirumahnya berdasarkan penyelidikan dari Unit Reskrim Polres Buleleng terkait pembobolan rumah kost Ketut Ardika di Jalan Leli, Kelurahan Kaliuntu dan membawa seperangkat laptop. 

"Berdasarkan penyelidikan dari Unit Reskrim, pelaku Aan ditangkap di rumah kostnya beserta seperangkat laptop yang dicurinya di Jalan Leli", ungkap Made Mustiada.

Sedang dari pelaku Aan sendiri ketika ditannyakan mengenai pencurian tersebut mengakui perbuatannya dengan memaparkan caranya masuk ke kost korban dengan murusak jendela agar dapat masuk kekamar kost tersebut. 

Akibat perbuatannya tersebut pelaku kini dijerat dengan pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara.
Lokalzone - Di awal tahun 2014 sepertinya jajaran Polres Buleleng semakin menggencarkan operasi perjudian, berdasarkan data yang ada di Kepolisian dalam sepekan ini saja sudah menangani tiga belas kasus perjudian.

Rabu, (09/01/14) Kasubbag Humas AKP Made Mustiada beserta Kasat Reskrim AKP Ketut Adnyana TJ mengelar pres release kasus judi dengan menggelar sejumlah barang bukti beserta 2 orang pelaku. dalam pres release itu diketahui ketiga belas perjudian yang terungkap tersebut terdiri dari 11 perjudian kupon putih (togel), 1 judi ceki dan 1 tajen. 

Ketika ditanyakan terkait penangkapan yang hanya menyasar pengecer togel, Polisi mengungkapkan kesulitan mendapat informasi dari pelaku. "Sementara ini dari hasil penyelidikan terhadap tersangka hanya mengakui sendiri, apabila ada perkembangan baru menindak pengepulnya" papar Adnyana TJ.

Hal ini juga terungkap ketika sejumlah wartawan menanyakan kepada salah seorang pengecer togel yang  bernama Komang Kertiasa terkait bandar di Buleleng dirinya sepertinya enggan untuk menjawab dan hanya mengatakan dirinya bekerja sendiri.

Sedang khusus penindakan terhadap judi tajen dari pihak kepolisian sudah membentuk tim khusus dan akan melakukan pembahasan lebih lanjut karena menertiban judi tajen berkaitan dengan adat yang ada di Bali.

Terkait judi tajen selama beberapa hari ini dari jajaran Polres Buleleng sudah melakukan penertiban dengan pembubaran paksa dan pembongkaran sejumlah arena tajen yang ada di Kabupaten Buleleng.
Lokalzone - Setelah dilimpahkan oleh kepolisian dengan pengawalan cukup ketat, Perbekel Sumberkima Putu Wibawa akhirnya ditahan oleh kejaksaan negeri singaraja. Sebelumnya Kejaksaan melakukan pemeriksaan berkas diruang kasipidsus hampir dua jam. 

Kepada reporter radio Guntur Kasipidsus Wayan Suardi mengatakan ada dua alasan yang menjadikan dasar pertimbangan penahanan tersangka Putu Wibawa. "Sesuai Pasal 21 KUHAP kita punya pertimbangan obyektif dan subyektif, Kerugian negara sih tidak ada tapi kita sangkakakan yang bersangkutan menerima gratifikasi dengan besaran 700 ribu rupiah per sertifikat.," terangnya. Jika diakumulasikan totalnya sekitar 100 juta rupiah lebih. 

Sebelumnya pelimpahan tersangka Wibawa dari kepolisian dikawal ketata aparat keamanan Polres Buleleng. Pasalnya Putu Wibawa yang kembali terpilih sebagai Perbekel Desa Sumberkima itu diantar puluhan warga ke Mapolres Buleleng Setelah diterima Kasat Reskrim Polres Buleleng I Ketut Adnyana TJ bersama sejumlah penyidik Tipikor, tersangka Putu Wibawa didampingi dua kuasa hukumnya, Muhammad Alwan Husin dan Endhi Junaedi menjalani pemeriksaan kesehatan, berselang beberapa menit kemudian langsung dibawa ke Kejaksaan Negeri Singaraja dengan mobil pribadi Kasat Reskrim.

Perbekel Sumberkima Putu Wibawa yang berstatus sebagai tersangka Kasus Prona menegaskan akan menjalani proses sebagai tersangka dalam kasus tersebut dan nantinya akan membeberkan permasalahan yang terjadi dalam proyek nasional pertanahan di meja hijau. (bru)
-
Lokalzone - Membeli BBM mengunakan 17 jirigen dan diisi diatas mobil Isuzu bernomor polisi DK 9281 UA di SPBU Baktiseraga yang berlokasi di Dusun Tista Desa Baktiseraga Kecamatan Buleleng, Made Artana alias Dupa (51) warga Dusun Benben, Desa Sambirenteng Kecamatan Tejakula, Rabu (8/1/2014) siang ditangkap Unit Buser Sat Reskrim Polres Buleleng.

Artana alias Dupa tertangkap tangan membeli 550 liter premium bersubsidi yang dikemas dalam 17 buah jerigen, Sembilan buah jerigen diantaranya berisi 35 liter premium, dan delapan buah jerigen diantaranya 30 liter premium. Sementara 13 buah jerigen diantaranya dalam kondisi kosong.  

Kasat Reskrim Polres Buleleng, AKP. I Ketut Adnyana Tunggal Jaya mengungkapkan, pelaku membeli premium bersubsidi tanpa izin dan tidak mengantongi rekomendasi dari desa ataupun pertamina.

“Surat rekomendasi yang dibawa telah habis masa berlakunya, namun tetap digunakan untuk membeli premium bersubsidi dan ini sama saja tidak memiliki ijin, sehingga pelaku dan barang bukti kita amankan,” tegas Adnyana TJ.

Made Artana alias Dupa dalam pemeriksaan di Mapolres Buleleng, kepada para wartawan mengaku hanya menjadi sopir, dimana premium yang dibelinya itu selanjutnya akan disalurkan kepada nelayan di Desa Sambirenteng. “Saya hanya disuruh membeli dan minyak ini dijual kepada melayan di tejakula,” ujarnya.

Akibat perbuatan yang dilakukan, pelaku Artana alias Dupa dijerat pasal 53 huruf b dan huruf d Undang-Undang Nomor 23 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas. Tersangka diancam hukuman maksimal tiga tahun penjara, namun demikian polisi tidak melakukan penahanan, sedangkan barang bukti jirigen yang sebagaian berisi premium sebanyak 550 liter bersama obil Isuzu bernomor polisi DK 9281 UA diamankan sebagai barang bukti. (bru)
-
Lokalzone - Berniat membeli HP dengan harga jauh dari harga pasaran melalui online shop, seorang pelajar tertipu belasan juta rupiah lantaran uang sudah dikirim namun sejumlah barang pesanannya tidak kunjung tiba. 

Kejadian tersebut bermula ketika korban, Cristina W Hartono (19) yang beralamat di Kelurahan Banjar tegal memesan HP Sony Xperia J, Samsung S III Mini, Note 3, Samsung S4 yang kesemuanya berjumlah tujuh buah lewat internet dengan link http://cherry-phonsel.zz.mu.

Melalui hubungan telphone ke nomor 085315777978 dan nego harga korban tiga kali mentransfer uang ke nomer rekening 0297403443 melalui Bank BNI Cabang Singaraja dengan jumlah total sebanyak Rp 13.200.000,-

Merasa tertipu lantaran barang tidak kunjung tiba akhirnya korban melaporkan penipuan melalui internet tersebut ke Mapolres Buleleng, Kamis (02/1/2014). 

"Kami sudah menerima laporannya, pelaku mengaku bernama Kwet Chung dan beralamat di Denpasar, sementara kami sudah mengecek situsnya dan memang banyak kejanggalan", papar Kasubbag Humas Polres Buleleng AKP Made Mustiada ketika dikonfirmasi, Jumat (03/01/2014).

Dirinya juga menambahkan agar masyarakat waspada ketika membeli barang secara online apalagi harga yang ditawarkan jauh dari harga pasaran dan alamatnya tidak jelas. "Di online shop tersebut sebuah HP Samsung Galaxy s4 dihargai Rp 2,5 juta sedangkan harga pasarannya berkisar Rp 7 jutaan, ini sudah tidak masuk akal", ungkap Made Mustiada.
-